NovelToon NovelToon
My Sexy Wife

My Sexy Wife

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Romansa / Tamat
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Senja

Krystal, gadis berusia 22 tahun terpaksa menikah dengan kakak iparnya sendiri karena sebuah surat wasiat, yang kakak kandungnya tinggalkan satu hari sebelum dia meninggal.

Mau tidak mau, Krystal menerimanya meski sebenarnya hatinya menolak.

“Berpura-pura lah menjadi istriku. Dan tanda tangani surat perjanjian kontrak ini. Tapi, kamu harus ingat, jangan sampai jatuh cinta padaku.” Bara Alfredo.

“Seharusnya aku yang mengatakan itu padamu. Jangan sampai kamu tergoda dan jatuh cinta padaku, Kakak Ipar.” Krystal Alexander.

Akan seperti apa kehidupan rumah tangga mereka yang tidak di dasari dengan perasaan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 008

“Selamat datang, Tuan,” sapa Liam yang sudah menunggu di depan halaman rumah keluarga Alfredo. “Orang tua Anda sudah menunggu kedatangan Anda dan Nona Krystal.”

“Ya, aku tahu!” Bara merapikan jasnya lalu melangkah masuk ke rumah.

Liam membungkuk hormat. Setelah melihat tuan nya pergi, Liam berjalan ke arah pintu samping Krystal dan membukanya. “Silahkan, Nona.”

Krystal mengangguk. “Thanks, Liam.” lalu meraih tangan Liam dan menyusul Bara yang sudah berjalan lebih dulu di depannya tanpa menunggunya.

“Dasar pria dingin menyebalkan. Dia bahkan tidak menungguku dan membiarkan aku berjalan seorang diri seperti ini,” gerutu Krystal.

Apa yang Krystal lalukan tidak luput dari perhatian Liam–asisten Bara itu. Liam mengernyit bingung dengan cara berjalan Krystal yang mirip seperti bebek.

“Aku tidak menyangka kalau tuan sudah bertindak sejauh ini. Bukankah dia anti wanita? Atau jangan-jangan tuan berniat segera memberi tuan muda Lio adik?”

Liam sepertinya sudah salah paham.

Krystal berjalan seperti itu bukan karena mereka sudah melakukan malam pertama. Gaun yang dibeli oleh Bara membuat Krystal kesusahan untuk bergerak.

“Sudahlah, bukan urusanku.” Liam masuk ke dalam mobil dan memarkirkannya ke garasi.

Karena untuk malam ini dan seterusnya Bara akan tinggal di sini bersama dengan Krystal. Kecuali, kalau Bara menginginkan untuk pindah.

*

*

“Papa...” teriak seorang bocah kecil yang tak lain adalah Arcelio.

Lio menghampiri Bara dengan berlari. Bocah berusia satu tahun itu merentangkan kedua tangannya pada Bara berharap ayahnya menggendongnya.

Setelah sekian lama, akhirnya Bara mau menginjakkan kakinya di rumah. Biasanya pria itu memilih tinggal di apartemen pribadinya dibandingkan bersama kedua orang tua nya.

Namun, siapa sangka jika Bara melewati Lio begitu saja dan menghampiri Anaya juga Abian saat ini tengah berada di ruang keluarga.

“Papa...” lirih Lio nampak kecewa dengan Bara.

Lio menurunkan tangannya. Wajahnya berubah murung. Entah apa kesalahannya, sampai-sampai Bara selalu menolak saat dirinya minta di gendong.

Meski, selama ini Bara selalu perhatian dan memfasilitasi semua kebutuhan Lio, tapi tidak dengan sentuhan fisik. Bara selalu menghindari putra semata wayangnya itu.

Krystal yang melihat itu lantas menghampiri Lio dan menggendongnya. Wajah tampannya berhasil menyihirnya. Dia benar-benar sangat mirip sekali dengan Bara juga mendiang kakaknya–Berlian.

Ya, bocah kecil itu memang perpaduan sempurna antara mereka berdua.

Krystal mengusap pucuk kepala Lio dan mencium kedua pipinya. “Hai, tampan. Siapa namamu?” tanyanya.

Lio tidak langsung menjawab. Bocah kecil itu menatap lekat Krystal dan memperhatikannya cukup lama.

“Jangan takut, Mama tidak galak kok,” ucap Kristal lagi saat Lio tak kunjung menjawab pertanyaannya.

Entah kenapa sikap keibuannya tiba-tiba muncul saat berhadapan dengan Lio. Bahkan, biasanya Krystal sangat tidak menyukai anak kecil.

“Lio, sayang. Sini sama Oma.” Anaya menghampiri mereka berdua.

Lio menggeleng. Seakan bocah itu ingin terus menempel pada Krystal. Mungkin saja aroma atau bau tubuhnya mirip seperti mendiang ibunya.

“Tidak apa-apa, Tante. Biar aku saja yang menggendongnya,” sahut Krystal.

“Mama, sayang. Kamu sudah menjadi istri sah Bara sekarang.” Anaya mengusap dagu Krystal dan tersenyum. “Ternyata kamu sudah dewasa ya, mirip sekali dengan Berlian.”

“Iya, Ma.” Krystal tersenyum kelu, dia paling malas jika dirinya selalu disamakan dengan kakaknya yang sudah tidak ada itu.

Apa bisa sehari saja keluarga Alfredo tidak menyebut nama Berlian. Sungguh, Krystal sangat muak hidup dengan bayang-bayang Berlian.

Tak ingin berlarut-larut. Krystal beralih pada Lio.

“Lio mau es krim?” tanya Krystal berusaha mengalihkan perhatian Lio agar bocah itu tidak bersedih.

Lio pun mengangguk. “Es klim.. Lio mau es klim ...”

Krystal terkekeh, dia tidak menyangka jika perhatian Lio mudah teralihkan hanya dengan es krim.

“Kalau begitu, Mama belikan, ya.” Krystal mengusap pucuk kepala Lio.

Sungguh, sebenarnya Krystal merasa geli saat dia menyebut dirinya sendiri dengan sebutan ‘Mama’ tapi mau bagaimana lagi. Bukankah sekarang Lio adalah putranya? Ya, anggap saja begitu.

“Dia sedang sakit. Jangan memberinya makanan yang tidak sehat!” sahut Bara yang kini sudah berdiri di samping Anaya.

“Lio sudah sembuh. Dokter bilang dia tidak apa-apa. Hanya kelelahan saja. Biasa anak kecil selalu seperti itu.” bukan Krystal yang menjawab melainkan Anaya.

Anaya tahu, seperti apa watak Bara. Dingin dan ketus pada semua orang bahkan pada dirinya. Padahal dulu, Bara tidak begini.

“Ya sudah. Lebih baik kamu bawa istri kamu masuk ke kamar dan istirahat. Kalian pasti lelah ‘kan karena semalam...” Anaya tak melanjutkan kalimatnya dan melirik Krystal. “...habis olahraga,” celetuknya.

Bara memutar bola mata malas. Sedangkan Krystal, pipinya bersemu merah karena malu.

“Tidak, Ma. Bukan begitu aku dan Kak Bara tidak–”

“Ya, tentu saja. Aku akan membawa istri sekaligus menantu Mama yang tercinta ini ke kamar untuk istirahat!” ucap Bara dengan suara berat.

Bara meraih pundak Krystal dan mencengkeramnya kuat. Membuat Krystal meringis menahan sakit. Kemudian, pamit dari sana menuju ke kamar.

Anaya hanya menggeleng melihat tingkah Bara yang mirip sekali dengan Abian, begitu posesif.

“Lepas, sakit!” lirih Krystal.

“Diam dan menurut saja. Apa kamu mau membuat Mama curiga.” Bara beralih menggenggam tangan Krystal dan menariknya sedikit kasar.

“Dasar pria egois,” umpat Krystal dalam hati.

1
Lis Hidara
Luar biasa
@vanilla_jazminxxy.
zhao Lusi 🥰
Nany Susilowati
klu yg normal bocah umur segitu keinginan ga tercapai yang ada ya nangis
Eemlaspanohan Ohan
rasain bar
Ahmad Zaenuri
capek deh 🤦🤦
Ahmad Zaenuri
krik krik krik krik 🙄🙄
Ahmad Zaenuri
Bara takut bayinya di culik Nathan /Grin//Grin/
Ahmad Zaenuri
ayo CPT ke rmh sky keburu kering ketubannya
Ahmad Zaenuri
koplak Kabeh 🤦🤦
Ahmad Zaenuri
bisa ngamuk singa jantan gurun gersang /Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Ahmad Zaenuri
ngalah aja Dafa demi janin di perut kak Rose lagian om Liam itu kan kakakmu
Ahmad Zaenuri
aduh om Liam gak tau kalo pil kontrasepsi di minum tiap hari BKN tiap mo bercinta ajah... 🤦🤦🤦
Ahmad Zaenuri
Bara menjilat ludahnya sendiri 🤭🤭
Ahmad Zaenuri
perempuan di novel ini PD subur subur ya kesenggol dikit langsung hamidun
SenjaKala: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Ahmad Zaenuri
cemburu yg tak mendasar lebayy banget si jambu kristal /Smug//Smug/
Ahmad Zaenuri
akhirnya dpt jodoh jg om Liam /Grin/
Ahmad Zaenuri
apa SM nathan aja kak Rose nya
Ahmad Zaenuri
sama kak Rose sj om Liam /Grin//Grin/
Ahmad Zaenuri
akhirnya bucin jg /Panic//Panic/
Ahmad Zaenuri
gimana kalo Liam kita jodohin dgn kak Rose aja /Grin//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!