NovelToon NovelToon
Belenggu Hasrat Bos Posesif

Belenggu Hasrat Bos Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pernikahan Kilat / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anak Kost

"Selamanya kau hanya akan menjadi wanita penghangat ranjangku, Anna! Segera setelah kau melahirkan anak untukku, aku akan langsung menceraikan mu." Alexander.

"Aku tidak pernah menjebak mu Tuan, kumohon jangan memperlakukan aku seperti wanita murahan." Anna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

Episode 28

***

Setelah beberapa saat ...

Alexander sungguh mengantar Anna ke rumah sakit dimana Ayahnya dirawat, Anna berdiri di lobby rumah sakit dan tersenyum ke arah suaminya yang tak menoleh sedikitpun ke arahnya.

Alexander langsung melajukan mobilnya dan pergi begitu saja ketika Anna sudah turun.

"Terimakasih ..."

Bisik Anna pelan, dia kembali ke kenyataan dan masuk ke dalam rumah sakit untuk menemui Ayahnya.

Sedangkan Alexander,

Dia hendak mengemudi menuju perusahaan, tapi di tengah jalan Kakeknya menghubungi nya.

"Tring ... Tring ... Tring!"

"Halo Kakek?"

Alexander mengangkat panggilan itu sambil mengemudi dengan pelan.

"Alexander, maaf ya menghubungi mu saat sibuk seperti ini."

"Tapi Kakek ingin meminta tolong, Ayah Anna ... Saat lalu Kakek berjanji untuk memberikan pengobatan terbaik untuknya, tolong pindahkan Ayahnya ke rumah sakit tempat dr. Shen ya."

"Sekarang dia adalah Ayah mertuamu, jadi Kakek yakin kau akan memperlakukan nya dengan baik."

Seru Arthur membuat Alexander mengernyitkan keningnya, memang apa penyakit Ayahnya Anna sampai harus dipindahkan seperti itu.

"Memangnya dia sakit apa Kek?"

"Kenapa dia harus dipindahkan ke rumah sakit tempat dr. Shen bertugas?"

Ketus Alexander sudah hampir tiba di perusahaan, ketika memasuki lobby perusahaan yang megah Arthur membalas pertanyaan cucunya ...

"Loh, memangnya Anna tidak cerita ..."

"Sebelum Kakek menjodohkan mu dengannya, Ayahnya jatuh saat sakit dan sedang koma di rumah sakit."

"Kakek berjanji akan memberikan nya pengobatan terbaik sampai sembuh."

Seru Arthur membuat Alexander terdiam, mobilnya berhenti di mobil dan nafasnya nampak berat.

Banyak pemikiran aneh dalam pikirannya.

Bagaimana jika Anna tidak sepenuhnya licik tapi melakukan semua ini demi Ayahnya?

Bagaimana jika Anna tidak pernah menjebaknya?

Pemikiran itu membuat jantungnya berpacu, jika Anna tidak pernah menjebaknya apa yang harus ia lakukan?

Apa dia bisa melepaskan nya?

Alexander mencengkeram setir mobil dengan erat sekali, tapi kemudian dia menggeleng wajahnya dan mencoba menenangkan dirinya.

"Tentu saja kami tetap harus bercerai, aku punya Selena! Dia lah yang tiba-tiba masuk ke dalam hidupku, jadi dia juga harus pergi!"

Geram Alexander sangat yakin dengan keputusan nya barusan, dia tahu pernikahan nya dengan Anna tetap harus berakhir karena sebenarnya dia sudah memiliki kekasih, ialah Selena.

***

Di rumah sakit,

Angin segar nampaknya menyambut Anna hari ini, dia melangkah dengan perasaan aneh menuju ruangan Ayahnya.

Perlakuan suaminya, walaupun masih dingin tapi ada perhatian kecil disana, sesuatu yang hanya ada dalam mimpinya, walau dia tahu tidak bisa berharap tapi Anna sudah merasa bahagia hanya dengan ini saja.

Tanpa sadar dia tersenyum kecil, berjalan cukup cepat tapi kemudian kakinya tiba-tiba berhenti melangkah, dia berhenti di depan semua cermin yang ada di rumah sakit.

Cermin yang menunjukkan pantulan dirinya sendiri.

Senyuman yang tadi tergambar di wajahnya perlahan menghilang, matanya yang bulat berwarna hazel yang begitu indah terlihat menatap dengan nanar.

"Apa aku sudah gila? Tersenyum bahagia hanya karena dia memberiku sedikit perhatian kecil ..."

"Padahal tadi malam jelas-jelas dia tidak peduli apakah aku disentuh lelaki lain atau tidak!"

"Heh ..." Anna tersenyum pahit, merasa kasihan pada dirinya sendiri yang ternyata dalam hatinya dia masih sangat mencintai Alexander.

Dia mengepal tangannya, menggigit bibir bawahnya dan mengangkat wajahnya lagi.

"Berhenti lah menipu dirimu sendiri Anna, jangan pernah lupa siapa dirimu!"

"Kau hanya istri yang akan segera diceraikan, semua ini bukanlah apa-apa baginya, jadi jangan bahagia hanya karena hal kecil seperti ini!"

Anna meneguhkan hatinya, dia tahu dia akan mudah goyah karena dia memang mencintai Alexander sejak lama, tapi disaat yang sama Anna juga sadar saat itu terjadi dia akan menyadarinya dirinya sendiri.

Jika dia tidak akan pernah bisa bersama dengan Alexander, lelaki itu terlalu jauh, terlalu tinggi dan terlalu besar untuknya yang hanya butiran debu yang mudah hilang di bawa angin.

"Haaah!"

Anna menghela nafasnya berat, kemudian dia melanjutkan langkahnya menuju ruangan Ayahnya, dia tahu Ayahnya pasti sudah merindukan nya.

Saat Anna berada di depan pintu, dia segera memasang wajah senyuman palsu, kali ini dia tidak akan menangis, dia akan menceritakan hal-hal lucu agar Ayahnya tidak perlu khawatir lagi padanya.

"Srak!"

Saat pintu dia geser, mata Anna membulat ketika melihat seorang lelaki gagah duduk di dekat ranjang Ayahnya.

"Anna ..." Suara lelaki itu terdengar nyaman dan hangat menyambutnya, matanya menatap lembut dan senyumannya terlihat hangat pada Anna.

"Tuan Kyle?"

"Apa yang Tuan lakukan disini?"

Anna tentu mengenal Kyle, sahabat Alexander yang dulu sering berkunjung ke kediaman Kakek Arthur, sama seperti Alexander, Anna juga sudah mengenal Kyle sejak ia masih kecil.

"Hmmm, maaf tidak mengabari mu dulu, aku datang karena baru tahu Ayahmu koma ..."

"Kau juga sangat sulit dihubungi akhir-akhir ini, jadi aku bertanya pada pelayan lain dan kepala pelayan Kakek Arthur mengatakan jika kau mungkin sibuk karena Ayahmu koma di rumah sakit."

Kyle berdiri dan melangkah mendekat ke arah Anna yang masih berdiri terkejut melihat Kyle.

"Maafkan aku baru tahu Anna, aku terlalu sibuk dan tidak memerhatikan semua nya, katakan saja apakah kau membutuhkan bantuan atau tidak, kau tahu aku akan selalu membantu mu ..." Kyle menepuk pundak Anna, seolah memberikan nya kehangatan dan ketenangan.

Kyle memastikan jika dia akan selalu ada untuk membantu Anna, apapun yang diinginkan Anna pasti akan dia berikan.

Hanya saja, Kyle tahu Anna, dia sudah mengenal nya begitu lama, Anna bukanlah seseorang yang akan meminta tolong padanya, Anna tidak pernah sekalipun meminta bantuannya ataupun merepotkan nya.

Dan hal itu cukup membuat Kyle sedih.

Anna terdiam ketika mendengar itu, ketika bahunya di tepuk ada perasaan aneh dalam dirinya, perasaan seperti mengatakan jika dia tidak akan pernah sendirian seperti yang ia rasakan selama ini.

"Tes!"

Tanpa sadar air matanya mengalir, buru-buru Anna mengusapnya dan dia langsung menunduk.

"Maafkan aku Tuan Kyle, entah kenapa aku jadi sering menangis setelah kematian Ibu, terimakasih atas perhatian Tuan tapi semuanya sudah baik-baik saja sekarang."

"Tuan Arthur sudah membantu ku, jadi Tuan Kyle tidak perlu khawatir."

Anna berbicara dengan nada yang bergetar, dia menunduk dan tak berani menahan wajah Kyle.

Anna tidak tahu mengapa dadanya terasa begitu sesak, tapi jika melihat kebelakang mungkin dadanya terasa sesak dan sakit karena memang keadaan tidak memberikannya waktu untuk bersedih.

Keadaan tidak memberikan Anna tempat untuk mengadu, jadi ketika Ibunya tiada, Anna harus langsung mengangkat wajahnya dan bekerja demi Ayahnya yang juga sakit.

Kemudian ketika Ayahnya koma, Anna juga harus berdiri tegar dan melakukan segala hal demi bisa menyelematkan Ayahnya.

Hidup keras yang pahit ini tidak memberikan Anna cukup waktu untuk merenungi hidupnya sendiri, untuk merasakan kepahitan nya dengan puas.

Dia dituntut harus segera bangkit dan luka juga rasa kosong dan sakit di hatinya jadi menumpuk.

Karena itulah Anna jadi mudah menangis, hatinya menjadi rapuh, dan tindakan Kyle ini seolah memintanya mengeluarkan seluruh rasa sakitnya.

Meminta untuk bersandar, tapi Anna tahu siapa dirinya, dia tidak pantas bersandar pada seorang Tuan muda seperti Kyle.

"Huuhh!"

Anna bisa mendengar Kyle menghela nafasnya panjang, kemudian tangannya yang hangat itu mengusap rambutnya yang panjang.

"Aku tahu kau akan mengatakan itu, kau selalu saja bersikap jika semuanya baik-baik saja, tapi aku tahu kau pasti menahan banyak rasa sakit ..."

"Tapi kali ini aku ingin melakukan sesuatu untukmu, kau terlihat sangat kurus dan pucat, setidaknya biarkan aku membelikan mu makan siang."

"Boleh kan?"

"Aku akan sangat sedih jika kau menolak ajakan ku ini." Kyle berbicara dengan sangat lembut, seperti seorang Kakak yang memang akan selalu ada untuk adiknya.

Dia mengusap rambut Anna dengan sangat lembut dan hangat, seolah-olah memberitahukan pada Anna jika dia akan selalu ada di sisinya.

"Umm ..." Anna yang menundukkan wajahnya itu mengusap air matanya yang tidak mau berhenti mengalir.

Dia tidak enak hati menolak permintaan Kyle, jadi ...

Anna mengangkat wajahnya dan kembali memasang senyuman palsu, "Baiklah Tuan Kyle, tapi aku ingin bicara dengan ayahku dulu..." Balas Anna membuat Kyle terdiam sebentar.

Senyuman palsu ini sangat sering terlihat di wajah Anna, dia tidak menyukainya tapi Kyle tahu dia tidak boleh terburu-buru mendekati Anna yang sedang penuh luka karena keadaannya.

"Hmmm, kalau begitu aku akan tunggu di luar." Kyle memeluk bahu Anna lembut sekali kali, kemudian dia melangkah keluar ruangan.

"Umm ..." Anna menganggukkan kepalanya, kemudian dia segera duduk di sisi ranjang pasien Ayahnya.

Anna mengusap air matanya yang mengalir sejak tadi, kemudian dia menggenggam tangan Ayahnya ...

"Ayah, maaf ya aku menangis lagi ..."

"Padahal aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalau aku tidak akan menangis di depan Ayah, tapi aku gagal lagi ..."

"Maaf Ayah, banyak hal yang tidak bisa aku ceritakan tapi walau semuanya sangat berat, aku bisa melalui semuanya ..."

"Jadi ..."

Anna memejamkan matanya, mencium tangan Ayahnya sambil menunduk dengan sangat dalam.

Ia tentu tidak akan lupa kalau tadi malam dia sudah menyerah dan siap meninggalkan Ayahnya, tapi setelah melihat Ayahnya sekarang Anna lega dia tidak jadi pergi.

Bagaimana mungkin dia bisa meninggalkan Ayahnya dalam keadaan seperti ini.

***

Bersambung...

1
partini
alamak di rujak ini kalau ketahuan lagi makan bersama Weh Weh
bisa berubah jadi iblis Alex kalau cemburu
Fera Susanti
aku kasih vote ya biar semangat up nya🤣
Fera Susanti
semangat anna
Fera Susanti
nah ketemu pasti nech Alexander sama Kyle
Gustinur Arofah
jangn terus menerus sedih thor gk kuat mataku
Fera Susanti
dih balik lagi dia🤭
Gustinur Arofah
gengsi mulu bawaannya lek🤣🤣🤣🤭
Rita
hadeuhhh🤣🤣🤣
Rita
biar merasakan kehilangan orang yg dicintai gmn
Rita
menurutmu, klo menurut pembaca jadi gila iya tapi semoga terjadi
Rita
bojomu stress dewe😁😁🤣
Asyatun 1
lanjut
宣宣( 𝓧𝓾𝓪𝓷 𝓧𝓾𝓪𝓷 )
marah2 mulu kayak orang lagi pms aja kamu Lex......
Maria Kibtiyah
kasian anna
Fera Susanti
aaahh Alexander galak amat..
Fera Susanti
gemesh tau Anna kamu th..❤️❤️
Gustinur Arofah
hilihhhhh posesif
𓆩ℂ𝖑ҽᎦค𓆪܀⊰
cepatlah menghilang Anna dari hidup Axel biar dia nyesel udah membuatmu menderita
Gustinur Arofah
selaluuu salah y lek
𓆩ℂ𝖑ҽᎦค𓆪܀⊰
kalo diperiksa kerumah sakit pasti bakalan ketauan donk Anna mengalami kdrt emang Alex kamu gak takut kahh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!