NovelToon NovelToon
KENANGAN SANG PENDAKI

KENANGAN SANG PENDAKI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:19
Nilai: 5
Nama Author: Maria Anastasia

Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13. PENDAKIAN GUNUNG SALAK

Jam 11 tepat kami berangkat dari kampus menuju gunung Salak.

Kami memakai 2 bis dan 2 pick up, untuk junior ada 32 orang dan dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 8 orang dan senior yang jalan ada 15 orang.

Di dalam bis itu ada yang tempat duduknya 2 dan yang tempat duduknya 3.

Dan secara kebetulan aku dan Bayu duduk di satu tempat, sedangkan Lidya dan Riri di belakangku lalu disusul Chandra dengan Nita, dan di belakang lagi Boy dan Arga.

Sedangkan di paling depan aku melihat kak George dan kak Kinan duduk sangat berdekatan.

Ada rasa tidak rela di dalam diriku, melihat mereka yang begitu dekat. Tapi aku sadar diri, aku bukan siapa-siapanya kak George. Dan sampai sekarang pun kak George tidak tau siapa aku sebenarnya.

"Don... Dona. .." panggil Bayu sambil melambaikan tangan di depan wajahku.

"Eh...iya Bayu, ada apa?" aku sempat terkejut dengan panggilannya itu.

"Kamu kenapa sih? belakangan ini aku sering melihat kamu melamun loh! kalau ada masalah, cerita aja ya. jangan dipendam sendiri, nanti kamu bisa gila." ucap Bayu sambil tertawa mengejek padaku.

"Kamu nih ya, mana ada aku bisa gila hanya karena melamun?" jawabku sambil memukul tangannya.

Dan Bayu pun hanya tertawa melihat wajahku yang cemberut. aku sebenarnya mempunyai perasaan sayang kepada Bayu, tapi aku masih bimbang.

Tapi aku mengingat lagi pesan mama, untuk tidak memberi harapan palsu kepada seseorang, dan jangan membuat seorang pria menunggu terlalu lama.

Aku pun berjanji dalam hati, mulai hari ini aku akan membuka hatiku untuk Bayu dan berusaha belajar untuk mencintainya dan melupakan masa laluku itu.

Dalam perjalanan itu aku pun ketiduran karena merasakan kantuk yang tidak bisa tertahankan. aku meminjam bahu Bayu untuk kujadikan sandaran kepalaku, dan aku pun merasakan kenyamanan itu darinya.

Bayu pun membangunkanku dan ternyata kami sudah sampai di tempat tujuan.

"Dona, bangun kita sudah sampai." aku pun segera bangun dan mencuci muka dengan sedikit air yang kuambil dari botol aqua.

Lalu kami pun segera keluar dari dalam bis dan segera membereskan barang-barang kami dan berkumpul sesuai dengan kelompok kami masing-masing.

lalu kak George dan beberapa senior mengurus Surat ijin masuk kawasan konservasi. Itu diibaratkan sebagai tiket masuk para pendaki sebelum melakukan pendakian ke gunung tertentu. Hal ini bisa diurus secara online maupun offline melalui loket konservasi yang sudah disediakan.

setelah selesai mengurus semuanya, kami pun berdoa dan mendapatkan pengarahan dari mentor kami masing-masing. dan kebetulan yang menjadi mentor di kelompok kami adalah kak George dan juga kak Kinan.

Kak George menjelaskan bahwa kami akan melakukan pendakian lewat jalur Cidahu. dimulai dari pos regis menuju basecamp atau pintu rimba yang membutuhkan waktu 30 menit, lalu dari pintu rimba menuju simpang bajuri membutuhkan waktu 60 menit.

"Dan nanti sesampai di simpang bajuri kita akan istirahat selama 1,5 jam, di sana kita akan mengisi air sebanyak-banyaknya karena sumber air terakhir hanya ada di tempat itu, entah kalau nanti sampai di atas kita akan nemuin mata air lagi atau tidak." jelas kak George.

Jam sudah menunjukkan pukul 3 kurang 15 menit. kami pun segera memulai perjalanan menuju pintu rimba, sesampainya di pintu rimba kami tidak lagi beristirahat karena hari sudah semakin sore dan kami semua harus mengejar waktu.

Pukul 4 lewat 15 menit kami pun sampai di simpang bajuri. di sana kami beristirahat selama 1,5 jam, dan anak-anak cowok mulai mengisi air ke dalam jerigen-jerigen. kami di simpang bajuri hanya makan sedikit cemilan untuk mengganjal perut kami yang sudah mulai kelaparan.

"Kita siap untuk jalan lagi ya teman-teman. kita akan menuju ke area camp HM24, di sana kita akan membangun tenda, dan beristirahat di tempat camp itu. dan perjalanan ke sana membutuhkan waktu 3 jam jadi persiapkan fisik baik-baik. kalau yang merasa lelah, sakit, ataupun tidak kuat bisa kasih tau kami ya?" jelas kak George.

"Bay, kamu masih kuat kan?" tanyaku kepada Bayu, karena aku melihat wajahnya agak sedikit pucat, dan aku takut terjadi sesuatu kepadanya.

"Tenang aja Dona, aku masih kuat kok. malahan aku masih bisa gendong kamu." jawabnya sambil tertawa ngakak.

Aku memukul bahunya karena aku kesal di saat aku merasa cemas, dia malah tertawa meledekku.

"Aduh...sakit Dona, kamu kok malah mukul aku?" ucap Bayu.

"Habis kamu tuh ya! aku kan takut kamu kenapa-kenapa kok kamu malah tertawa sih?" jawabku dengan sangat jengkel.

"Hmmm...jadi kamu cemas sama aku?" tanya Bayu padaku

"Hmmm... iya-iya begitulah Bay, kamu kan sahabatku?" jawabku sambil menahan rasa maluku.

"Oh...aku pikir karena kamu sudah mulai mencintaiku?" ucap Bayu kepadaku.

Ucapan Bayu membuatku bingung harus berkata apa?

"Sudahlah... yuk, kita lanjutkan perjalanan kita lagi." ajak Bayu kepadaku dan kepada teman-teman yang lain.

Sepanjang perjalanan aku memikirkan tentang perasaan Bayu kepadaku. aku sudah akan memberikan jawabanku kepadanya, hanya bingung aku harus memulainya dari mana?

Setengah 6 kami memulai perjalanan menuju HM24 dengan jarak yang lumayan jauh dan jalur yang lumayan terjal dan juga licin. kami harus ekstra hati-hati selama perjalanan ke HM24. ditambah hari sudah mulai maghrib dan juga jalanan mulai gelap hanya diterangi dengan headlamp kami masing-masing.

Beberapa yang beragama muslim meminta istirahat sejenak untuk mereka melaksanakan shalat. dan kami pun beristirahat sejenak sambil menunggu mereka selesai shalat.

15 menit kemudian kami pun melakukan perjalanan kembali menuju HM24. akhirnya sekitar pukul delapan malam kami sampai juga di sana.

Di sana para pria segera memasang tenda dan ada yang mencari kayu, untuk para perempuan membuat air minum dan makanan untuk makan malam.

Udaranya sangat dingin, menusuk sampai ke tulang. aku segera menyuruh Boy dan Chandra memasang api unggun di depan tenda kami yaitu tenda cowok dan juga tenda cewek. Aku pun segera melihat keadaan Bayu di dalam tenda, aku melihat wajah Bayu yang sangat pucat dan juga sangat kedinginan.

"Bay, ayuk duduk di depan api unggun supaya kamu jangan kedinginan, usahakan jangan sampai kena hipotermia." ucapku kepadanya dan sambil menarik tangannya untuk ikut denganku.

Bayu pun duduk di depan api unggun yang sudah dipasang oleh Boy dan Chandra, lalu aku pun kembali ke dalam tenda untuk mengambil selimut, karena kebetulan aku membawa selimut 2 yang memang khusus aku siapkan untuk Bayu.

"ini Bay, pake selimutku agar kamu lebih hangat ya." ucapku kepadanya.

"Dona, tolong jangan memberikan aku harapan palsu yang membuatku semakin mengharapkan cintamu." ucap Bayu.

"Aku tidak memberikan kamu harapan palsu, Bay!" jawabku dengan sedikit emosi, lebih baik aku langsung kasih tau saja tentang perasaanku kepadanya.

"Bay, aku mau kok jadi pacar kamu. bukan karena terpaksa, tapi memang aku sudah mulai menyayangimu, dan aku berjanji akan mulai belajar mencintai kamu mulai dari sekarang." ucapku kepadanya.

"Kamu serius, Don? kamu tidak sedang mempermainkan perasaanku kan?" tanyanya lagi padaku.

"Aku serius, Bay. aku sayang kamu, dan aku akan selalu mendampingi kamu." ucapku untuk meyakinkannya.

"Terimakasih banyak Dona, terimakasih." jawabnya dengan sangat gembira dan juga langsung memelukku.

"Maaf ya Dona, aku terlalu senang sampai kebablasan." ucapnya sambil tertunduk dengan wajah yang sangat merah. aku pun hanya tertawa mendengar perkataannya itu.

"Dan ingat ya, setelah makan nanti kamu harus meminum obatmu. kalau kamu tidak minum, aku akan sangat marah kepadamu." pesanku kepadanya dengan wajah pura-pura galak.

"Iya aku janji, Dona sayang." jawabannya membuat pipiku menjadi merah merona.

"Hei...yang lagi kasmaran? jangan duduk berduaan terus awas ada setan." ucap Lidya yang mengagetkan kami berdua.

Aku pun tersenyum malu-malu sedangkan Bayu seperti biasa akan menunjukkan wajah datarnya.

"Udah yuk, kita udah dipanggil sama senior untuk makan malam bersama." ajak Riri kepada kami berdua.

Kami semua pun akhirnya duduk mengitari api unggun untuk siap makan malam bersama.

Setelah selesai makan malam kami pun segera kembali beristirahat di tenda kami masing-masing, Besok subuh kami sudah harus bangun semua. karena besok akan dimulai pendidikan dan latihan selama empat hari berada di gunung.

***

Di tengah malam aku terbangun karena mendengar suara seperti orang yang mengerang kesakitan dan juga seperti kedinginan, apalagi tenda kami agak jauh dari tenda para senior. dan memang udara malam ini sangat dingin yang menusuk sampai ke tulang.

Aku pun segera keluar dari tendaku dan mengecek. ternyata suaranya terdengar dari dalam tenda Bayu, aku pun segera memanggil mereka yang ada di dalam.

Arga pun segera membuka tenda tersebut, lalu aku pun bertanya, "ada apa Ga, siapa itu yang mengerang kesakitan?" tanyaku kepadanya.

"Bayu nih Don, dia sepertinya sangat kedinginan." jawab Arga.

Aku pun segera cepat- cepat kembali ke tendaku, mengambil minyak kayu putih dan juga termos kecilku yang berisi air panas yang baru aku isi ketika acara makan malam.

"Ga, bolehkan aku masuk?" tanyaku lagi kepadanya.

"boleh Dona, silakan?" jawab Arga.

Aku pun segera masuk ke dalam tenda mereka, dan membangunkan Bayu dengan sangat lembut.

Bayu pun terbangun dan aku pun menyuruhnya untuk duduk dan keluar dari sleeping bag. Lalu aku pun menggosokkan minyak kayu putih di punggung, perut, tangan dan kaki supaya dia bisa merasa hangat.

"Apakah tadi kamu sudah minum obat, Bay?" tanyaku kepadanya.

"Aku lupa Don, maaf ya." jawabnya dengan sangat lirih.

"Ya udah, sekarang di mana obatmu? supaya kamu minum sekarang." ucapku dengan tegas kepadanya.

Bayu pun meminta tolong kepada Arga untuk mengambil obatnya di dalam tas kecilnya. Lalu Arga pun segera memberikan obat itu kepadaku.

Aku mengambil 2 macam obat itu dari tangan Arga dan mulai membukanya dan memberikan kepada Bayu untuk meminumnya dengan memberikan air hangat kepadanya.

Setelah selesai meminum obatnya, aku pun menyuruh Bayu untuk kembali memakai jaketnya dan masuk kembali ke dalam sleeping bag dan menyelimutinya lagi agar dia bisa merasa hangat.

Tidak lama Boy dan Chandra pun terbangun. "Ehh Dona, kok kamu ada di sini?" tanya Boy.

"Ini Bayu tadi kesakitan dan kedinginan, makanya aku datang untuk memberikannya obat." jawabku kepadanya.

"Ya udah aku mau balik lagi ke tendaku, tolong jagain Bayu, dan tidurnya agak deketan supaya bisa memberikan kehangatan kepada Bayu." jelasku kepada mereka semua.

Lalu aku pun segera kembali ke tendaku dan melanjutkan tidurku.

***BERSAMBUNG***

jangan lupa like dan comment ya...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!