Xiao Mei Ling, gadis muda berbakat dialam Surgawi, terlempar kedunia bawah saat tanpa sengaja terperosok kedalam lubang pusara dihutan kematian ketika mencari tanaman herbal.
Dunia bawah yang hampir sama dengan alam Surgawi, namun tak ia ketahui seluk-beluknnya. Jelas membuat Xioa Mei Ling kebingungan.
Namun ditengah keputus-asaan itu, tanpa sengaja ia menemukan kerangka manusia ditempatnya terlempar. Saat ia akan menguburkan kerangka itu dengan layak, kilasan ingatan milik kerangka itu memasuki fikiran, ketika ia menyentuh bagian tengkorak.
"Hah, namanya sama denganku dan wajahnya..?"
"Baik, aku akan menggantikanmu menjaga keluargamu. Terimakasih Xiao Mei Ling, maaf aku memanfaatkanmu untuk bisa hidup didunia ini."
Bagaimana perjalanan hidup Xiao Mei Ling didunia bawah ini bersama dengan ruang dimensi Long yang ia miliki.
Apa ia akan hidup seperti dialam Surgawi.?
Atau malah menjadi seseorang yang jauh lebih berkuasa...?
Mari ikuti kisahnya dalam cerita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminta Bantuan
Dipagi buta dimana langit masih dihiasi bintang berkelip redup, Xiao Mei Ling sudah terjaga dan berkeliaran dipasar Ibukota.
Dengan mengenakan Changfu dan penutup wajah berwarna gelap, gadis itu melesat gesit bak anak panah yang terlepas dari busurnya.
Daging babi, rusa, ayam, bebek, sapi dan kambing, baik segar atau kering. Ia berikan pada tiga pemuda pemilik lapak dagang.
Mereka ialah anggota karavan Yanan.
Setelahnya Mei Ling menuju kelapak berikutnya.
Aneka jenis ikan segar baik air tawar dan laut, berikut udang, cumi, kepiting dan kerang. Ia berikan dalam jumlah banyak, agar menjadi stok selama beberapa hari sekalian.
Untuk urusan buah-buahan, sayuran dan barang kebutuhan dagang dikios lainnya. Anggota keluarga klan Xiao dan Gu yang akan mengantarkan.
"Mau kemana lagi..?" tanya Fang Lee mengagetkan Xiao Mei Ling, yang sudah mengambil kuda-kuda guna berlari pergi.
"Kenapa kakak ada disini..?" tanya bingung Mei Ling.
"Tentu saja untuk mengikutimu." ketus Fang Lee.
Xiao Mei Ling terkikik, mendekati sang kakak lalu merengkuh lengan kekar pemuda tampan itu.
"Kedepot beras untuk mengantarkan telur, setelahnya kita melihat lahan hutan diutara yang menuju kedesa 1000 warna."
Alis Fang Lee menukik tinggi "mau apa memangnya..?"
"Aku memiliki rencana untuk membantu rakyat yang tidak memiliki rumah dan pekerjaan."
Fang Lee ber O ria sembari manggut-manggut.
Kakak beradik itu beranjak menuju kedepot beras yang berada dijalan utama Ibukota.
Telur ayam, bebek dan puyuh serta bermacam jenis beras juga gandum, Mei Ling pasrahkan pada lima anggota penjaga.
Setelah itu barulah keduanya ketujuan berikutnya, dengan berlari menggunakan tehnik meringankan tubuh.
Ketika tiba dilokasi, pagi gelap sudah berganti terang meski masih samar-samar.
"Mau diapakan lahan ini..?" tanya Fang Lee menatap hamparan rindang hutan belantara nan gelap didepannya.
"Perumahan dan perternakan." sahut Mei Ling
Dahi Fang Lee mengkeret "perumahan..?"
Xiao Mei Ling mengangguk "perumahan dengan tiga tipe pilihan dan bisa didapat dengan sistem sewa, menyicil atau beli kontan."
Fang Lee mendesis, menggaruk kepala gemas tanda jika ia tak paham maksud dari adiknya itu.
Mei Ling terbahak "sudah, ayo pulang..! kita temui kakek, ayah dan paman. Undang juga kakak Feng dan Liu."
Fang Lee mengangguk patuh.
Mereka pun putar balik, kembali kerumah guna membersihkan diri dan sarapan bersama.
"Hutan disisi utara itu jalur utama kedesa 1000 warna..?" tanya Xiao Chen mengulang apa yang diucapkan putrinya.
Sekarang mereka sudah berkumpul dipaviliun teh kediaman Xiao.
"Iya ayah..!" jawab Xiao Mei Ling.
Gadis itu menjelaskan rencananya, akan dipakai apa lahan seluas 200 hektar itu.
Xiao Mei Ling juga meminta pada Yuan Feng dan Liu. Agar menugaskan beberapa anggota karavan Yanan untuk mengumpulkan keluarga miskin dari setiap pelosok wilayah kekaisaran, guna dijadikan buruh pekerja.
Terutama yang tidak memiliki tanah, rumah dan ladang.
Seribu lembar jimat teleportasi diberikan pada Fang Tian, untuk digunakan oleh anggota dalam menjalankan misi.
Tak lupa Xiao Mei Ling meminta pada kakeknya untuk mengurus izin pembangun perumahan, usaha peternakan dan izin tinggal bagi para penduduk yang diambil dari desa, kota dan Ibukota lain.
"Kumpulkan jerami sebanyak mungkin begitu juga dengan batu, pasir, bambu, rotan dan kayu yang kuat untuk mendirikan bangunan." kata Xiao Mei Ling mengakhiri pertemuan.
Semua pun bergerak sesuai tugas masing-masing.
Ketua Xiao dan Xiao Chen menyambangi biro agraris, rumah tangga dan pajak.
Para paman dan saudara sepupu berpencar kelima Ibukota. Selain mengurus usaha klan Xiao, mereka ikut merekrut warga miskin yang ditemui.
Fang Tian dan Yuan Feng mengumpulkan anggota yang akan ditugaskan guna menjalankan misi.
Liu dan Fang Lee bersama lima ratus anggota karavan Yanan, mempersiapkan bahan material yang bisa didapat tanpa membeli, guna membangun pondok didepan gerbang desa 1000 warna.
Gubuk-gubuk itu nantinya akan digunakan untuk tempat tinggal buruh pekerja sementara waktu.
Xiao Mei Ling menyiapkan segala macam kebutuhan untuk kelancaran dalam merealisasikan misi visinya.
JANGAN LUPA UNTUK SELALU 👇
👍 Like disetiap bab.
❤️ Subscribe.
👑 Vote dihari senin.
⭐️ Berikan penilaian bintang 5.
🌹 Jika ada poin, boleh setangkai mawarnya.
🔔 Tinggalkan komentar penyemangat.
Terimakasih...!!!
.masih banyak typo..