NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / Konflik etika / Masalah Pertumbuhan / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Sebuah tragedi penyekapan membuat Maharaya bertemu dengan seseorang yang berhasil merenggut kesuciannya.
Seorang pria dingin dan kejam, pimpinan mafia bawah tanah yang sangat ditakuti.

Dia juga dibawa masuk ke dalam kehidupan pria itu yang ternyata bukanlah orang biasa, laki-laki kejam itu adalah seorang putra mahkota dan calon raja masa depan.

Sejak itulah perjalanan hidup Maharaya berubah drastis. Dia dipaksa masuk ke dalam kehidupan yang diluar bayangannya, dipenuhi oleh kekerasan, ketakutan, kesedihan sekaligus kesakitan, sampai akhirnya dia mengenali dirinya sendiri.

Mampukah Maharaya bertahan dengan kehidupan kerasnya dan mendapatkan cinta sejati dari pria dingin itu yang nyata-nyatanya masih dibayangi oleh cinta masa lalunya?

Yuuk... kita ikuti saja kisah selengkapnya di sini..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Bertemu Putri

❤️❤️❤️

"Fokuskan matamu ke titik sasaran, tembak

dengan penuh keyakinan.!"

Kembali Aaron berbisik sambil mempererat

lingkaran tangan kirinya di perut Raya. Hal itu

justru malah membuat Raya semakin tegang

dan tidak bisa mengontrol rasa takutnya.

Tubuhnya mengirimkan sinyal penolakan

dengan bergetar hebat setengah menggigil.

Aaron mengetatkan rahangnya menyadari

hal itu. Dia menarik tubuh Raya agar lebih

merapat padanya.

"A-Aaron.. apa yang kau lakukan.?"

Raya semakin panik, dia meronta mencoba

untuk melepaskan diri. Namun penguasaan

tubuh Aaron membuat dia sudah tidak punya

kesempatan untuk keluar dari kurungannya.

"Aku akan membantumu mendapatkan hadiah

kecil itu. Rileks, tenangkan dirimu sejenak.."

Aaron kembali berbisik berusaha untuk

menenangkan Raya yang masih bergerak

kasar ingin keluar dari kurungan tubuh Aaron

dan hal itu membuat sesuatu di bagian bawah

tubuh Aaron terbangun tanpa ampun.

"Aku sudah tidak menginginkan nya lagi.

Aku ingin kembali ke kamar sekarang juga."

Desis Raya masih dengan suara yang sangat

pelan dan bergetar. Bibir Aaron kini mendekat

ke tengkuk leher Raya, menghirup pelan aroma

menenangkan yang menguar di sana. Jiwanya

semakin gelisah dan meronta. Saat ini area itu

sudah steril, tidak ada lagi pengunjung di sana.

Hanya ada Griz dan beberapa penjaga yang

membalikkan posisi badan membelakangi

Tuan dan Nona mereka.

"Bukankah kau sangat menginginkan nya.?

Kalau kau mau aku bisa memberimu satu

pabrik langsung..!"

Aaron kembali berucap dengan suara yang

sudah sangat berat. Aliran darahnya terbakar,

tubuhnya kini memanas. Raya memutar bola

matanya, jengah mendengar bualan Aaron

yang sangat tidak masuk akal.

"Kau sangat tidak masuk akal. Tolong, biarkan

aku pergi sekarang juga."

"Aku tidak pernah membual. Aku bahkan bisa

memberimu kapal pesiar ini sebagai hadiah.!"

Raya terhenyak, jantungnya bergelombang

dengan hebat. Ada sesuatu yang menembus

masuk ke dalam relung hatinya, perasaan yang

entah apa tidak di sadari nya. Perlahan getaran

di tubuhnya kini mulai berkurang. Aneh, saat

ini dia mulai merasa lebih tenang dan rileks

walaupun ketegangan itu tetap menguasai

dirinya karena kedekatan fisik mereka.

"Sekarang cobalah untuk kembali fokus. Kau

harus bisa mendapatkan yang kau inginkan

dengan usahamu sendiri.!"

Ujar Aaron sambil meluruskan posisi tangan

Raya dan membenarkan letak titik fokusnya.

Raya menarik napas dalam-dalam, dia melirik

kearah wajah Aaron yang ada di sebelahnya.

Mata mereka untuk sesaat saling menatap

hingga akhirnya Raya kembali berpaling ke

depan. Dia mencoba untuk memfokuskan

perhatian nya ke sasaran sesuai dengan

instruksi laki-laki itu.

"Good.. sekarang cobalah untuk menembak

sasaran nya.!"

Titah Aaron dengan tatapan mata yang tidak

lepas dari wajah Raya yang ada di depannya,

begitu dekat dan menggoda, pipi bening mulus

di hiasi rona kemerahan itu tampak sangat

menggemaskan membuat jiwanya semakin

meronta. Tapi tangannya masih berada di

pergelangan tangan Raya yang kini bersiap

melakukan tembakan.

Dengan yakin Raya melancarkan tembakan

ke titik fokus sasaran, namun wajahnya

tampak kecewa karena masih gagal.

"Sekali lagi, ingatlah.. pikiranmu tidak boleh

kemana-mana.! fokus pada satu tujuan.!"

Bisik Aaron sambil mendekap erat tubuh Raya

karena sudah tidak bisa lagi menahan gejolak

perasaannya. Dan hal itu membuat Raya

spontan menembak sasaran beberapa kali

dan semua tepat sasaran.

"Aaa...aku berhasil..!!"

Raya reflek berseru keras di telan kesenangan

karena berhasil memperoleh keinginannya.

Dan ketika Aaron melonggarkan dekapannya

tanpa sadar dia membalikan badannya lalu

melompat memeluk erat pria itu yang sontak

membeku dan menegang kaku. Mata Aaron

mengerjap beberapa kali dengan getaran

hebat yang kini menerpa jantungnya.

Raya tersentak kaget saat menyadari apa

yang di lakukannya, wajahnya kini berubah

memerah seperti kepiting rebus.

"Ma-maaf..aku terlalu senang..!"

Ucap nya seraya dengan cepat melepaskan

pelukannya di tubuh gagah Aaron yang terlihat

bereaksi aneh, wajahnya yang teramat tampan

itu terlihat memerah. Raya segera menjauh,

dengan cepat meraih boneka beruang yang

sudah tergeletak di atas boks. Aaron berdiri

terdiam, ada kehangatan yang mengaliri hati

dan jiwanya saat melihat raut wajah bahagia

terpendar dari wajah cantik wanita yang

berstatus sebagai istrinya itu.

"Aku akan kembali ke kamar.! Terimakasih."

Ujar Raya sambil kemudian melangkah pergi

namun sesaat kemudian dia membulatkan

matanya saat Aaron menarik tangannya lalu

melingkarkan lengannya di pinggang ramping

wanita itu, menarik tubuhnya dengan cepat

agar merapat, hingga kini keduanya saling

menatap lekat dengan debaran jantung yang

seolah bermarathon dan napas yang tiba-tiba

saja terasa berat.

"Kau harus memberiku hadiah untuk ini.!"

Mata indah Raya langsung melebar tidak

percaya, dia berusaha menjauhkan dirinya

dengan menekan dan mendorong dada liat

pria itu seraya menjadikan boneka kecil di

tangan nya sebagai penghalang wajah

mereka yang berjarak beberapa inchi saja.

"Aku tidak punya apapun untuk di berikan

padamu. !"

Dengan gerakan cepat Aaron mengambil

boneka kecil itu dari tangan Raya membuat

wanita itu melotot dan berusaha meraihnya

kembali, tapi Aaron menjauhkannya.

"Berikan aku madu di bibirmu itu.!"

Gerakan Raya terhenti seketika, ketegangan

kembali menguasai dirinya. Mata mereka

tampak saling menatap kuat.

"Dasar konyol.! kau bisa mendapatkan nya

dari wanita manapun yang kau inginkan.!"

Decak Raya sambil kembali berusaha meraih

boneka dari tangan Aaron yang mengangkat

tinggi ke udara hingga Raya terpaksa harus

berjingjit agar bisa menjangkaunya.

"Yang aku inginkan hanya madu di bibirmu.!

Aku tidak menginginkan yang lain.!"

"Dasar gila.! berikan boneka itu, cepat.!"

"Berikan dulu apa yang aku inginkan.!"

"Aku tidak akan memberikan nya.!"

"Aku bisa mengambilnya sendiri..!"

"Coba saja kalau berani.!"

CUP !

Tubuh Raya membeku seketika saat bibir hangat Aaron mendarat mulus di bibirnya, menciumnya lembut dan kuat. Wajah Raya merah padam, dia mengambil bonekanya dengan gerakan kasar.

Tatapan nya terlihat kesal dan tidak terima atas

apa yang di lakukan Aaron. Sementara pria itu

tampak santai dan ada seringai kepuasan yang

terlihat dari raut wajah tampannya.

"Dasar manusia licik.!"

Desis Raya sambil kembali mendorong kuat

dada Aaron yang kini mendekatkan wajahnya.

"Siapkan dirimu untuk nanti malam. Tempat

ini sangat layak di jadikan sebagai tempat

spesial untuk malam pertama kita..!"

Kembali.. wajah Raya seketika memucat.Dia menggeleng kuat mulai di kuasai ketakutan.

"Kembalilah ke kamar sekarang juga..Dan

jangan keluar tanpa seizinku..! Di luaran

sangat berbahaya untukmu.!"

Desis Aaron sambil kemudian mengecup

lembut kening Raya tanpa permisi. Untuk

sesaat Raya memejamkan matanya mendapat serangan tak terduga pria menyebalkan itu.

Matanya kembali terbuka ketika laki-laki itu melangkah pergi meninggalkan tempat itu.

Tubuh Raya lemas seketika kehilangan tenaga,

pikirannya saat ini seolah mengawang. Dasar

laki-laki aneh, selalu saja seenaknya !

"Kita kembali ke kamar sekarang Miss.."

Raya tersadar, dia melirik kearah Griz. Tanpa

kata lagi dia mulai melangkah meninggalkan

wahana itu yang kini sudah kembali di datangi

pengunjung lain. Mereka tampak memandang

kearah Raya dengan sorot mata penuh tanda

tanya dan ketertarikan. Raya menyadari hal

aneh itu tapi dia berusaha untuk tidak peduli.

Mereka berdua berjalan cepat menuju keluar

dari wahana itu, namun tiba-tiba saja ada

seorang anak perempuan sekitar umur 3

tahunan berlarian dengan tawa riang dan

mulut yang berusaha di tutupnya. Sesekali

anak itu melihat ke segala arah kemudian

kembali berlari sambil tertawa. Kali ini dia

berlari lebih kencang hingga menyebabkan

tubuh nya kehilangan keseimbangan dan

akhirnya terpeleset tepat saat melintas di

hadapan Raya yang langsung terkesiap.

Dengan cepat dia menangkap tubuh anak

kecil tersebut dan mengangkat nya ke dalam

pangkuan. Akibatnya dia jatuh terduduk di

atas lantai dengan hentakan yang cukup keras.

Tubuh anak kecil itu berada dalam dekapan

kuatnya. Griz membelalakkan matanya dan

spontan berseru kaget bersamaan dengan

teriakan beberapa orang dari arah lain yang

berlarian panik kearah keberadaan Raya dan

anak kecil tadi.

Untuk sesaat Raya dan anak perempuan

berparas cantik jelita itu saling pandang

kuat di telan keterkejutan dan ketegangan.

Namun tidak lama mereka tertawa bersama

masih di posisi Raya yang duduk di lantai.

"Ceroboh sekali ya kamu..!"

Raya mencubit halus dan menciumi pipi

mungil gadis kecil itu yang terkekeh geli

mencoba menghindari ciuman gemas Raya.

"Princess Alluna...!!"

Seseorang memekik tertahan sangking panik

dan kagetnya. Raya menoleh, wajahnya kini

berubah memerah saat menyadari mereka

berdua saat ini sudah di kurung oleh beberapa

sosok yang tidak di kenal. Ada seorang wanita

cantik dengan aura yang sangat berkilau, juga

beberapa wanita berpakaian rapi khas pelayan

dan pengawal kerajaan.

"Mommy..!"

Gadis kecil tadi beranjak dari pangkuan Raya

kemudian melompat ke dalam pelukan wanita

cantik nan elegan tadi yang terlihat sangat

khawatir dengan kondisi gadis kecil itu.

"Are you okay baby..?"

" I am okay Mom.."

Wanita elegan itu mengusap sayang rambut

kecoklatan gadis kecil itu sambil menciumi

pipi gembilnya yang menggemaskan.

"Miss Raya.. anda tidak apa-apa..?"

Griz mendekat membantu Raya berdiri. Raya

tersenyum lembut walaupun sebenarnya dia

merasakan sakit di bokong nya.

"Aku tidak apa-apa Griz, tidak perlu cemas."

Ujarnya sambil membenahi pakaiannya dan

meraih boneka beruang yang tadi ikut jatuh.

Griz kini berpaling pada wanita elegan tadi

yang berdiri menggendong gadis kecil itu

dan kini perhatian nya beralih pada Raya.

"Selamat sore Princess Arabella.."

Griz menyapa dengan penuh hormat seraya

membungkuk setengah badan. Karuan saja

hal itu membuat Raya terkejut seketika.

Princess Arabella.? Apakah wanita yang ada

di hadapannya ini seorang putri raja.? Wanita

elegan tadi mengangkat tangannya tenang

memberi isyarat pada Griz yang langsung

mengangkat badannya.

"Terimakasih.. anda telah membantu putri

saya.. Itu sangat berarti bagi saya.!"

Ujar wanita itu pada Raya dengan suara yang

sangat halus dan lembut serta senyum manis

terkembang di bibir merah merona nya. Dia

menatap lekat wajah cantik Raya yang sedikit

berbeda dan cukup menarik perhatiannya itu.

"Sama-sama..Itu hanya kebetulan saja."

Raya membalas dengan tersenyum lembut dan menundukkan kepalanya sopan. Gadis kecil

tadi kini turun dari pangkuan sang ibu

kemudian mendekat kearah Raya yang

langsung berjongkok di hadapan nya.

"Terimakasih aunty.."

Ucap gadis kecil itu sambil kemudian dia

mengecup lembut pipi kemerahan Raya yang

tampak tersenyum dan mengelus lembut

rambut gadis kecil itu.

"Sama-sama sayang..lain kali harus lebih

hati-hati lagi ya. Jangan bermain dan berlari

tanpa pengawasan Mommy mu..!"

"Okay aunty cantiikk.."

Gadis kecil itu kembali mengecup pipi Raya

dengan wajah yang berbinar cantik.

"Ini..ambil untukmu.."

Raya mengulurkan Boneka beruang di tangan

nya pada gadis kecil itu yang langsung menutup

mulutnya dengan ekspresi yang sangat lucu

dan menggemaskan. Namun sebelum dia

menerima boneka itu kepalanya menoleh ke

arah Sang ibu yang mengangguk tenang

sambil tersenyum manis .

"Thank you aunty.."

Dengan antusias gadis kecil itu menerima

boneka beruang tadi dan memeluknya posesif.

Kemudian sang ibu kembali menggendong

dan memeluknya erat.

"Terimakasih Miss..."

"Anda bisa memanggil saya Raya.."

"Oke.. terimakasih Raya.. sampai jumpa.."

Wanita elegan itu tersenyum kemudian mulai

melangkah pergi meninggalkan tempat itu di

iringi oleh rombongan pelayan dan pengawal.

"Good bye aunty.."

Gadis kecil itu tampak melambaikan tangan

dengan tatapan tidak lepas dari sosok Raya

yang membalas lambaian tangannya.

"Siapa wanita itu Griz.?"

"Beliau adalah Princess Arabella Miss..

putri bungsu Raja Williams dan Ratu Virginia..

Gadis kecil tadi adalah putrinya.. Princess

Alluna.."

Raya terdiam, jadi benar mereka berdua itu

anggota keluarga kerajaan.?

"Ya sudah..kita kembali ke kamar sekarang."

"Baik Miss.."

Mereka berdua melangkah pergi meninggalkan

tempat itu untuk kembali ke lantai paling atas

yang ada di dalam kapal pesiar mewah ini.

***

Seusai sholat magrib, Raya berusaha untuk

rileks sebentar. Dia berdiri di sisi ruangan

yang paling di sukainya, menatap hamparan

samudra yang terlihat sangat memukau.

Entah berada di mana sekarang posisi kapal

pesiar ini. Raya menarik napas panjang, pria

itu seharian ini benar-benar tidak pernah

kembali ke dalam kamar. Ada kelegaan tapi

juga ada sejumput pertanyaan yang kini

bersarang dalam pikiran Raya. Sebegitu

sibukkah dia sampai tidak ada waktu untuk

melihat keadaannya.? Tapi.. kenapa dirinya

harus peduli tentang itu. Bukankah lebih

baik begini, dia jadi bisa bernapas lega.!

"Selamat malam Miss."

Lamunan Raya buyar, dia menolehkan kepala

kearah suara. Ada dua orang pelayan yang

lagi-lagi berpenampilan tomboy yang kini

sedang berdiri di dekat tempat tidur dengan

membungkukan badan.

"Tuan menyuruh kami membawakan gaun

malam untuk anda kenakkan malam ini."

"Gaun malam.? Memangnya akan ada acara

apa malam ini.?"

Raya berjalan menghampiri mereka dan

menatap satu boks besar serta kotak kecil

di tangan mereka yang kini di letakkan di

atas kasur. Ada sebuah gaun cantik warna

maroon dan satu set perhiasan mewah.

"Anda akan menghadiri acara ulang tahun

pernikahan Raja dan Ratu di bawah. Tuan

memerintahkan kami untuk membantu

anda mempersiapkan diri."

"Ulang tahun pernikahan Raja dan Ratu..?"

"Benar Miss.."

Raya tertegun, jadi inilah alasannya kenapa

laki-laki jahat itu membawanya ke tempat ini.

Rupanya dia akan menghadiri undangan dari

orang yang sangat penting.

"Baiklah.. kalian tunggu saja di luar. Aku akan

bersiap-siap sendiri. Nanti kalau kalau butuh

bantuan aku akan memanggil kalian."

"Baik Miss..kami permisi."

Mereka membungkukan badan serempak,

setelah itu berlalu keluar ruangan, dan kini

tinggallah Raya yang masih berdiri menatap

gaun dan perhiasan itu bergantian..

***

Happy Reading...

1
Merlani Hidayat
baca ulang ke 3x nya
Anonymous
Buat authornya 💗💗😭😭makasih udah bikin cerita sebagus ini plisss pengin jadi raya aron bener bener keren bgt karakternya jatuh cinta arghhhhh😭😭😭😭
Putu: Aku juga dari th 2025. Untung ketemu judulnya. Udah dari SMA love bgt sama ini😭
total 1 replies
Anonymous
Baper banget plis udah 5 tahun baca ini ga bosenin 😭😭
soso
Luar biasa
Momy Haikal
dari semua novel author aku suka cerita Agra kiran Devan Sherin dan raya aron sisanya aku kurang srek sm pemeran laki lakinya
Lismawati Salam
Luar biasa
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
dibaca berapa x pun tetap nyangkut dan serasa terhanyut dlm cerita ini
Teh Lis Putri
woooo kerean
Naila fikri sho Fiya
luar biasa karyamu thor
Sri Suhartati
Biasa
Sri Suhartati
Buruk
Naila fikri sho Fiya
Kecewa
Naila fikri sho Fiya
Buruk
Ita Setiana
Luar biasa
Sur Tini
sebener nya kenapa yah..ap aroon susah punya anak sampe terkejut begitu
Serevina Simanjuntak
Luar biasa
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
cerita menarik klo bisa ada lanjutan nya donggg
Naila Azmi
kk mau kelanjutan kisahnya keanu donk kk
pasti lebih seru
Heti Supriyati Laela
luar biasa bikin yang baca ketagihan
Naila Azmi
gk bisa ngebayangin thor gmna tampannya seorang marvel de enzo 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!