NovelToon NovelToon
Istri Bodoh Tuan Mafia

Istri Bodoh Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Roman-Angst Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Seyna Darma, gadis yang dianggap bodoh karena trauma kematian kedua orang tuanya, hidup dalam siksaan paman dan bibi yang kejam.
Namun di balik tatapannya yang kosong, tersimpan dendam yang membara.
Hingga suatu hari ia bertemu Kael Adikara, mafia kejam yang ditakuti banyak orang.
Seyna mendekatinya bukan karena cinta, tapi karena satu tujuan yaitu menghancurkan keluarga Darma dan membalas kematian orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 COKLAT

"Sialan, kenapa dia harus selalu hoki," gumam Alisha dengan raut wajah yang kesal.

Di sisi lain Jesika mengajak Seyna menuju ke kamarnya membantunya membersihkan pakaian yang sudah terkena krim kue.

"Seyna, sudah bersih ya. Kamu ga apa apa kan?"tanya Jesika menenangkan.

"Seyna baik baik saja tante, terimakasih," ucap Seyna sambil tersenyum.

Jesika hanya mengelus pucuk rambut Seyna dengan lembut, entah kenapa Seyna merasa bahwa ia menemukan sosok ibu yang sayang kepadaanya sekian lama.

"Maafin tante ya gara gara tante ga bener kaamu malah mau tertimpa lampu," ucap Jesika.

"Ini bukan salah tante, mungkin ada yang may jahatin Seyna," ucapnya seperti anak kecil.

Jesika hanya tersenyum tipis, lalu memeluk gadis itu dengan erat.

"Aku rindu sekali dengan mama mu Seyna, terimakasih udah mau datang ke acara ulang tahun tante," uca Jesika sambil berkaca kaca.

Seyna yang dipeluk hanya diam membeku, tetapi ia tahu bahwa persahabatan sang mama dan tante Jesika benar benar dekat.

"Tante tidak usah menangis," ucap Seyna sambil menghapus air mata yang berlinang di pipi Jesika.

Melihat itu Jesika tertawa, tetapi ia juga sedih gadis secantik ini memiliki sikap seperti anak kecil yang bodoh gara gara trauma kematian kedua orang tuanya.

"Seyna...lain kali kalau kamu mau main saja kerumah tante, atau ga kamu telepon tante biar tante suruh Amar jemput kamu," jelas Jesika.

Tetapi Seyna buru buru menggeleng wajah yang tadi tersenyum hangat tiba tiba berubah menjadi ketakutan.

"Ga boleh..Seyna ga boleh keluar sama orang lain,"ucap Seyna ketakutan.

Melihat ekspresi yang berubah dari gadis itu, Jesika merasa bingung. Tapi ia merasa mungkin ada yaang disembunyikan oleh keluarga Darma dari publik.

"Seyna...kamu kenapa?Tante ga bakal jahatin kamu kok, jangan takut,"ucap Jesika mencoba menenangkan.

"Seyna...Seyna takut kalau pergi nanti kena pukul sama...."

Sebelum Seyna melanjutkan perkataanya tiba tiba terdengar suara ketukan dari arah luar kamar dan terdengar pula suara panggilan dari Alisha.

"Bentar ya sayang, tante buka dulu," ucap Jesika.

Benar saja, saat pintu kamar terbuka, Alisha muncul kali ini menggandeng Amar, seolah-olah ia begitu peduli dan tidak ingin kehilangan momen sebagai calon menantu idaman. Seyna yang melihatnya hanya mendengus pelan, ekspresi wajahnya berubah dingin sepersekian detik sebelum kembali menjadi polos seperti anak kecil.

Alisha langsung memasang raut cemas palsu dan berlari kecil ke arah Seyna.

"Seyna sayang,kamu nggak apa-apa kan? Aku tadi khawatir sekali lihat kamu jatuh," ujar Alisha sambil mencoba memegang tangan Seyna.

Namun sebelum ia berhasil menyentuhnya, Jesika dengan cepat menepis tangannya dengan tegas dan penuh dengan wibawa.

"Cukup, Alisha."

Alisha terperangah saat mendengar ucapan Jesika, matanya membesar seolah merasa dipermalukan. Jesika segera mendekat, tubuhnya sedikit memutar untuk menghalangi Alisha menyentuh Seyna.

"Aku apresiasi kamu membawa Seyna ke pesta ini. Tapi dia baru saja mengalami syok berat. Untuk malam ini biarkan dia berada di rumah kami dulu. Dia butuh ketenangan."

"Ta–tapi tante, aku hanya ingin mengurusnya, aku—"

Jesika mengangkat tangan, menghentikan ucapan itu tanpa perlu dipenuhi perdebatan.

"Tidak perlu. Seyna tinggal saja di sini dulu. Kamu pulanglah, Sayang." Nada Jesika yang lembut namun tak terbantahkan membuat Alisha terdiam. Amar terlihat ingin berbicara, tetapi Jesika menoleh padanya duluan.

"Amar, tolong antar Alisha pulang. Seyna butuh istirahat, biarkan dia disini."

Kali ini Alisha sudah hilang kesabarannya, suara giginya bergemeletuk menahan emosi.

"Tante, aku—aku sebenarnya masih ingin—"

"Alisha," Jesika menatapnya lurus, ekspresi penuh perintah yang tidak dapat terelakan.

"Silakan pulang."

Alisha tak bisa berkata apa-apa lagi. Amar akhirnya menarik pelan tangannya, berusaha menengahi suasana.

"Ayo, Al. Biarkan Seyna istirahat."

Dengan terpaksa, Alisha melangkah keluar kamar. Senyumnya hilang sepenuhnya. Dan tepat sebelum pintu tertutup, ia sempat melihat Seyna. Seyna duduk di kursi, memeluk boneka beruangnya erat dengan wajah pura-pura takut yang begitu menyentuh hati. Namun ketika mata mereka bertemu, Seyna tersenyum kecil, senyum yang dingin, dan licik seolah berkata.

"Permainan baru saja dimulai. Dan kau kalah satu langkah."

Pintu kamar tertutup. Alisha berhenti seketika di lorong, gemetar oleh amarah yang membakar seluruh tubuhnya. Amar memanggilnya namun suaranya terdengar jauh di telinganya. Seluruh pikirannya hanya dipenuhi satu hal.

"Seyna merebut seluruh perhatian dan sekarang ia yang bahkan tinggal di rumah Amar bukan dirinya."

Sementara itu di dalam kamar, Jesika kembali duduk di samping Seyna, mengelus rambut gadis itu penuh kasih.

"Sekarang kamu aman di sini, ya? Tidak ada yang akan memukul kamu. Tidak ada yang akan menyakitimu, jadi jangan takut."

Seyna mengangguk pelan dan menyembunyikan wajahnya di pelukan Jesika, tampil rapuh seperti anak kecil. Tapi di balik punggung Jesika, mata Seyna menatap ke arah cermin dengan ekspresi berbeda tatapannya dingin. Menginjakkan kaki di rumah Amar adalah langkah pertama.

Semua yang memukulnya dulu, semua yang mengambil kebahagiaannya dulu akan membayar semuanya.

Suasana hening di ruangan itu sejak Jesika keluar dan membiarkan Seyna untuk beristirahat. Seyna hanya menatap ke arah sekeliling seolah sedang mengamati sesuatu. Hingga tiba tiba dari arah jendela terdengar seseorang yang mengetuknya.

Seyna yang mendengar itu merasa ketakutan tetapi ia mencoba melangkahkan dirinya menuju ke arah jendela dan saat menatap ke arah jendela, Seyna terkejut Kael sudah berdiri di balkon kamarnya.

"Kael..." panggil Seyna pelan.

Kael meminta Seyna untuk membukakan jendela itu dengan gestur tubuhnya. Seyna yang bingung mengangkat tangannya tidak tahu apa maksud Kael. Lalu Kael memperagakan lagi kali ini lebih jelas yang cukup membuat Seyna paham, Seyna segera membuka jendela itu dan membiarkan Kael masuk.

"Seyna.. Kamu ga apa apa kan?"tanya Kael tampak khawatir.

Seyna hanya mengangguk, lalu memeluk tubuh Kael erat.

"Terimakasih kak...sudah menolongku," ucapnya lembut.

Kael yang terkejut garaa gara tubuhnya dipeluk segera membalas pelukan itu dan mengusap rambut Seyna dengan lembut.

Kael melepaskan pelukan perlahan, lalu mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya sebuah kotak kecil berwarna biru tua. Ia menyodorkannya ke Seyna tanpa banyak kata.

"Aku bawa ini buat kamu," ucapnya pelan, suaranya sedikit canggung.

Seyna menatap kotak kecil itu dengan mata berbinar, jelas tidak peduli apa isinya baginya, perhatian Kael saja sudah lebih dari cukup. Ia tersenyum lebar, senyum yang jarang sekali muncul sejak kejadian mengerikan yang ia alami.

"Terimakasih kak Kael...terimakasih,"

Seyna menggenggam kotak itu di dadanya sejenak, seolah ingin memastikan momen ini nyata.

Lalu dengan spontan ia menarik pergelangan tangan Kael.

"Ayo kita duduk di sini," Ia mengajak Kael duduk di pinggir ranjang, jarak keduanya hanya beberapa senti. Seyna membuka kotaknya berisi beberapa cokelat premium dengan pembungkus elegan. Ia berdecak kecil, senang bukan main.

Kael tak berkata apa-apa, tapi ekspresi tenangnya perlahan meleleh, berganti senyum kecil yaitu senyum hangat yang mungkin hanya Seyna yang bisa membuatnya menampilkannya.

.....

MOHON DUKUNGANNYA JANGAN LUPA VOTE,LIKE,KOMEN SEBANYAK BANYAKNYA TERIMAKASIHH

Jangan lupa follow buat tau kalau ada cerita baru dari othorrr!!

1
Bu Dewi
seru, lnjut lagi kak.. hehehhehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!