Luke Alvarez laventez adalah anak satu-satunya dari keluarga laventez, dikabarkan kedua otangtuanya telah meninggal dunia saat dia berusia 14 tahun. Lalu Luke dirawat oleh pembantunya, dia memiliki tujuan ingin berkerja paruh Waktu agar tidak selalu merepotkan pembantunya itu.Sejak Luke duduk dibangku SMP sangat suka sekali dengan anime dan game, dia sampai mengumpulkannya hingga sekarang.
Lalu Luke memiliki rencana ingin membeli figur aksi anime yang baru saja rilis yaitu tensura dan dia segera bergegas agar tidak kehabisan. saat diperjalanan ia bertemu dengan seseorang yang ingin ditikam dan dia sangat tidak beruntung.
Akankah di kehidupan berikutnya Luke akan mendapatkan keberuntungan atau malah menjadi kesialan baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu yang Membentuk Takdir
Setelah pertempuran usai dan ketenangan kembali menyelimuti Federasi Jura-Tempest, Luke dan Diablo merasa perlu untuk berbagi lebih banyak tentang diri mereka kepada Rimuru. Mereka mengundangnya ke taman rahasia mereka, tempat di mana bintang-bintang tampak lebih dekat dan percakapan terasa lebih intim.
"Rimuru, ada beberapa hal yang ingin kami beritahukan kepadamu," kata Luke, memulai pembicaraan dengan nada serius.
Rimuru, yang merasakan kesungguhan dari nada bicara Luke, mengangguk dengan penuh perhatian. "Aku siap mendengarkan."
Diablo mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Sebenarnya, kami berdua berasal dari dunia yang sama denganmu. Kami juga bereinkarnasi ke dunia ini."
Rimuru terkejut mendengar pengakuan itu. "Benarkah? Aku tidak menyangka akan bertemu dengan orang lain dari duniaku di sini."
Luke tersenyum tipis. "Dulu, di dunia kami, aku dikenal sebagai Luke Alvarez, seorang king mafia dan orang terkaya nomor dua di dunia. Sementara Diablo adalah Rey Wilson, orang terkaya nomor satu dan juga seorang king mafia yang disegani."
"Kami berdua memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar," tambah Diablo. "Namun, hidup kami tidak selalu bahagia."
Luke menunduk, raut wajahnya berubah menjadi sedih. "Aku mati karena ditembak oleh seorang wanita bernama Bella. Dia terobsesi pada Rey dan merasa bahwa aku telah merebutnya darinya. Bella meminta bantuan mafia lain untuk membunuhku."
Diablo menggenggam tangan Luke dengan erat, mencoba memberikan dukungan. "Aku tidak bisa menerima kematian Luke. Aku tidak sanggup hidup tanpanya. Jadi, aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku dan bereinkarnasi bersamanya."
Rimuru terdiam, terharu mendengar kisah tragis mereka. "Aku turut berduka atas apa yang terjadi pada kalian," kata Rimuru dengan tulus. "Aku mengerti bagaimana rasanya kehilangan orang yang dicintai."
Rimuru kemudian menceritakan tentang kematiannya sendiri. "Kalian tau aku juga mati karena ditikam saat mencoba menyelamatkan junior ku, Tamura. Aku hanyalah seorang pekerja kontraktor biasa."
Luke dan Diablo mendengarkan dengan seksama, merasakan simpati yang mendalam terhadap Rimuru. Mereka bertiga, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, memiliki kesamaan dalam pengalaman pahit mereka.
"Ada satu hal lagi yang perlu kau ketahui, Rimuru," kata Diablo, memecah keheningan. "Kami berdua memiliki alter ego yang muncul karena pengalaman masa lalu kami."
Luke menjelaskan tentang Kai, alter egonya yang kejam dan manipulatif yang muncul saat ia menjadi king mafia. Diablo kemudian menjelaskan tentang Ryu, alter egonya yang dingin dan tanpa ampun yang muncul saat ia menjadi king mafia.
"Alter ego kami sangat kuat," kata Luke. "Mereka memiliki kemampuan yang bahkan tidak kami sadari sebelumnya."
"Namun, kami berusaha untuk mengendalikan mereka," tambah Diablo. "Kami tidak ingin kekuatan mereka menghancurkan Tempest atau orang-orang yang kami cintai."
Rimuru mengangguk, memahami kekhawatiran mereka. "Aku percaya pada kalian," kata Rimuru dengan penuh keyakinan. "Aku tahu kalian akan mampu mengendalikan alter ego kalian dan menggunakan kekuatan itu untuk melindungi Tempest."
Setelah berbagi rahasia mereka, Luke, Diablo, dan Rimuru merasa lebih dekat dari sebelumnya. Mereka telah membangun ikatan yang kuat berdasarkan kepercayaan, pengertian, dan rasa saling menghormati.
"Terima kasih sudah mempercayaiku," kata Rimuru, tersenyum tulus. "Aku merasa terhormat bisa menjadi teman kalian."
"Kami juga merasa terhormat bisa menjadi temanmu, Rimuru," jawab Luke.
"Bersama-sama, kita akan melindungi Tempest dari segala ancaman," tambah Diablo.
Malam itu, di taman rahasia mereka, tiga jiwa yang bereinkarnasi bersumpah untuk saling mendukung dan melindungi satu sama lain. Mereka tahu bahwa masa depan mungkin penuh dengan tantangan, tetapi mereka yakin bahwa dengan persahabatan dan kekuatan mereka, mereka akan mampu mengatasi segalanya. Setelah keheningan yang penuh makna, Rimuru menatap Luke dan Diablo dengan tatapan yang penuh tekad.
"Kalau begitu, mari kita buat Tempest menjadi tempat yang lebih baik dari dunia kita sebelumnya," kata Rimuru, suaranya penuh dengan semangat. "Kita akan membangun kerajaan yang damai dan sejahtera, di mana semua orang bisa hidup bahagia."
Luke dan Diablo tersenyum, merasa terinspirasi oleh kata-kata Rimuru. "Kami akan membantumu, Rimuru," kata Luke. "Dengan kekuatan dan pengetahuan yang kami miliki, kami akan melakukan segalanya untuk mewujudkan impianmu."
"Kami akan menggunakan kekayaan dan pengaruh kami untuk meningkatkan perekonomian Tempest," tambah Diablo. "Kami akan membangun infrastruktur yang kuat, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan bahwa semua orang memiliki akses ke pendidikan dan perawatan kesehatan."
Rimuru terkejut mendengar tawaran itu. "Kalian serius?" tanya Rimuru, matanya melebar. "Kalian bersedia menggunakan kekayaan kalian untuk Tempest?"
Luke mengangguk dengan tegas. "Tentu saja. Kami tidak membutuhkan kekayaan itu lagi. Yang kami inginkan hanyalah kebahagiaan dan kedamaian bagi orang-orang yang kami cintai."
Diablo tersenyum lembut. "Kami sudah memiliki segalanya yang kami butuhkan di sini, Rimuru. Cinta, persahabatan, dan tujuan hidup yang jelas."
Rimuru terharu mendengar jawaban itu. Ia tidak pernah menyangka akan bertemu dengan orang-orang yang begitu baik dan murah hati di dunia ini.
"Aku tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikan kalian," kata Rimuru, suaranya bergetar.
Luke tertawa kecil. "Kau tidak perlu membalas apa pun, Rimuru. Cukup jadilah dirimu sendiri dan terus pimpin Tempest dengan bijaksana."
"Dan jangan lupakan kami saat kau menjadi Raja Iblis yang hebat," goda Diablo, menyeringai.
Rimuru tertawa, merasa lega dan bahagia. Ia tahu bahwa dengan dukungan Luke dan Diablo, ia akan mampu menghadapi tantangan apa pun yang akan datang.
"Kalau begitu, mari kita mulai bekerja," kata Rimuru, berdiri dengan semangat. "Ada banyak hal yang harus kita lakukan untuk membuat Tempest menjadi kerajaan yang ideal."
Luke dan Diablo mengangguk setuju, lalu mengikuti Rimuru keluar dari taman rahasia. Mereka bertiga berjalan berdampingan, siap untuk menghadapi masa depan bersama.
Keesokan harinya, Luke dan Diablo mengumumkan niat mereka untuk berinvestasi di Federasi Jura-Tempest. Mereka mendirikan berbagai perusahaan dan yayasan amal, yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Mereka membangun sekolah-sekolah berkualitas, dan menyediakan layanan kesehatan gratis bagi semua penduduk. Mereka juga melatih para pengrajin lokal, membantu mereka mengembangkan produk-produk unik yang bisa dijual ke seluruh dunia.
Dalam waktu singkat, Tempest berubah menjadi kerajaan yang makmur dan sejahtera. Penduduknya hidup bahagia dan damai, menikmati kemajuan dan kemakmuran yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Rimuru, sebagai pemimpin Federasi Jura-Tempest, merasa sangat bangga dengan pencapaian itu. Ia berterima kasih kepada Luke dan Diablo atas bantuan dan dukungan mereka.
"Kalian berdua adalah teman terbaik yang pernah kumiliki," kata Rimuru yang merasa sangat senang kepada Luke dan Diablo. "Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kalian."
Luke dan Diablo tersenyum, merasa bahagia karena bisa membantu Rimuru dan Federasi Jura-Tempest. Mereka tahu bahwa mereka telah menemukan tempat yang tepat untuk menyebutnya rumah.
Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Ancaman dari para Raja Iblis lainnya masih terus mengintai, dan perang besar akan segera pecah.
Luke dan Diablo tahu bahwa mereka harus siap untuk melindungi Federasi Jura-Tempest dari segala ancaman. Dengan kekuatan Kai dan Ryu, mereka bertekad untuk menghadapi musuh-musuh mereka dan memastikan bahwa kerajaan yang mereka cintai tetap aman dan sejahtera.