Ketika cinta terhalang oleh strata sosial. Maka memilih mencintaimu dalam diam adalah caraku.
Akankah semuanya berakhir bahagia? Atau hanya sebuah penantian yang sia-sia belaka.
Jika mencintaimu adalah sebuah dosa, maka biarkan aku tenggelam dalam dosa tersebut.
Kalia, seorang gadis yatim yang berjuang keras dalam hidupnya, dicintai seorang pria bernama Damar dengan jabatan seorang Letnan Kolonel yang berasal dari keluarga kaya raya.
Namun cinta mereka terhalang oleh sebuah dinding kokoh, yaitu Kasta kehidupan.
Akankan mereka dapat bertahan? Atau sebaliknya. ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Berkabar
"Ijinkan aku aku tinggal untuk dua hari lagi Bu. Setelah itu aku akan pergi," ucapnya dengan lirih.
Yatmi menghela nafasnya dengan berat. Ia tau dengan menampung pemuda itu, maka resiko bahaya sedang dialaminya.
"Baiklah, tetapi jangan bawa kami dalam lingkaran masalahmu," ucap Yatmi dengan nada penuh penekanan.
"Aku janji," sahut Damar dengan meyakinkan sang wanita. Bolehkah aku meminta tolong untuk belikan kartu sim seluler, nanti akan aku ganti, Bu." ucapnya dengan lirih.
Yatmi menganggukkan kepalanya, meskipun hatinya masih berat, sebab uang yang dipegangnya adalah hasil penjualan donat Kalia yang nantinya akan dipergunakan untuk biaya sekolah dan gadis itu bercita-cita ingin membuat tempat usaha sendiri setelah lulus sekolah.
Wanita itu beranjak keluar dari rumahnya, tak lupa ia menguncinya, agar tidak ada yang dapat masuk untuk me
Sementara itu, Mariana tampak semakin gelisah karena Damar yang terus menghilang dan nomornya tidak dapat dihubungi.
"Damar kemana, sih? Kenapa gak ada kabarnya?" Mariana terus menekan tombol hijau pada nomor ponsel Damar. Hingga akhirnya panggilan itu tak lagi berdering, karena dayanya yang sudah habis.
"Ya ampun, Damar. Kenapa dimatiin segala ponselnya!" ucapnya dengan geram. Ia merasa gelisah karena dua hari lagi akan diadakan acara resmi lamaran dengan keluarga Fiona dan ini akan membuat mereka harua menemukan puteranya secepatnya.
"Masa iya tugas gak balik-balik," omelnya dengan hati yang sangat resah.
Saat bersamaan, Fernando memasuki kamar, dan ia terlihat sedang mencari sesuatu didalam lemari pakaiaannya. "Pa, kamu sudah menemukan Damar apa belum? Mama sudah menghubunginya berulang kali, tetapi nomornya tidak aktif," ucapnya dengan nada tinggi, dan ia terlihat sangat mendesak pria tersebut.
Fernando terlihat tak menggubrisnya, hingga akhirnya ia menemukan sesuatu didalam sebuah kantong kresek, dan mengambilnya dengan cepat.
"Pa, kamu gak denger apa yang sedang mama bicarakan? Papa liat Damar apa tidak?" ia semakin kesal dan membuat Fernando menatapnya dengan sorot mata yang tajam.
"Aku masih mencarinya, bisa diam apa tidak?" ucapnya dengan nada penuh penekanan, dan kali ini cukup mampu membuat wanita itu terdiam.
Pria kembali keluar dengan membawa kantong kreseknya, dan ia terlihat sangat penuh amarah
Mariana tercengang, sembari menatap kepergian sang suami dengan wajah penuh kebingungan. Ia tak pernah melihat Fernando semarah itu, dan ini untuk yang pertama kalinya ia melihat kengerian dari sang suami.
Sementara itu, Kalia beranjak dari kelasnya. Hari ini dagangannya tersisa lima buah bakwan, dan ia memberikannya pada security yang sedang berjaga. "Makasih, ya--Neng..., semoga sukses dikemudian hari kelak," ucap pria tersebut dengan penuh rasa bahagia. Ia akan membawanya pulang untuk diberikan kepada anaknya.
"Aamiin... Doa yang sama buat, Bapak," jawab Kalia dengan wajah sumringah, lalu pergi pulang.
Hari ini tepat hari Jum'at hingga ia lebih awal untuk pulang. "Apakah dia masih dirumah? Atau sudah pergi?" gumam gadis itu dengan lirih. Ia merasa jika kondisi Damar yang seperti itu pasti ada sebabnya dan mengapa ia memilih kerumahnya, juga pasti ada alasannya.
Ia mengendarai motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi, seolah tak sabar untuk cepat tiba dirumah. Sepertinya ia ingin segera bertemu dengan Damar.
Saat ia tiba depan rumahnya, terlihat sebuah mobil baru saja meninggalkan halaman rumah dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Kalia menatap kepergian mobil tersebut dengan kerutan dikeningnya. "Mobil siapa?" fikirnya dengan perasaan yang galau.
Ia melihat pintu rumah masih tertutup, dan dengan bergegas menuju ke teras.
"Assalammualaikum, Bu," ucapnya dengan cepat, lalu membuka pintu rumah.
"Waalaikum salam," sahut Yatmi dari arah dalam dengan lirih.
Gadis itu memasuki rumah, dan terlihat sang ibu sedang membersihkan sesuatu dan wajahnya terlihat sangat tak biasa, ada sebuah tragedi yang sedang ia sembunyikan.
"Ada apa, Bu?" tanyanya dengan rasa penasaran. Ia menghampiri wanita tersebut, lalu berdiri menatap sesuatu yang terlihat basah, entah bekas muntah atau apa, ia juga tidak tahu.
"Tidak.ada apapun, dan kamu ganti pakaian saja dulu," sarannya.
Kalia tak menjawab. Tetapi ia merasa penasaran dengan apa yang terjadi. Ia mendorong pintu kamarnya tempat dimana pemuda itu berada.
Saat pintu terbuka, ia melihat kamar itu kosong, dan tidak ada sesiapapun disana.
"Apakah dia sudah pergi, Bu? Tanyanya dengan penuh selidik. Entah mengapa ia seolah tak rela, tetapi membuat pria itu tetap dirumah ini adalah sebuah kesalahan, sebab mereka bukan mahram dan tidak memiliki ikatan apapun.
"Ya, " jawab Yatmi dengan singkat, akan tetapi ia terlihat begitu sangat sendu.
"Oh, mungkin ia sudah sembuh, dan yang tadi membawanya mobil berwarna hitam itu, ya?" tanyanya lagi.
"Ya,"Yatmi seolah begitu malas untuk menjawab panjang lebar, ada pa dengannya, dan sedari tadi hanya itu saja yang keluar dari mulutnya, dan sepertinya sangat berat sekali hanya sekedar untuk mengucapkan kalimat tersebut.
Kalia terdiam menatap sang ibunda, tetapi tak ingin bertanya lebih jauh.
Sementara itu, sebuah mobil melaju dengan kencang dan membelah jalanan, membawa seseorang didalam mobil yang saat ini masih dalam kondisi belum begitu pulih dan membutuhkan perawatan untuk beberapa hari kedepan.
****
Hari sudah sangat gelap, dan waktu memperlihatkan pukul sepuluh malam. Terlihat mobil yang dikendarai oleh Fernando berhenti didepan rumah mewah.
Didepan rumah, Mariana sudah menunggunya, dan tatapannya penuh intimidasi. "Dimana Damar,?" tanyanya dengan rasa tak sabar.
"Masih bertugas," jawab Fernando dengan dingin, sembari melewati wanita tersebut.
"Bertugas dimana? Tadi mama coba hubungi kantornya, dan mereka mengatakan jika Damar sudah kembali sejak dua hari yang lalu, tetapi mengapa tidak sampai kerumah?" cecar Mariana.
Fernando menghentikan langkahnya, lalu memutar tubuhnya dan berjalan menghampiri sang istri. "Apah? Mama menelpon kantor? Lalu mereka jawab seperti itu?" tanyanya dengan rasa penasaran.
Mariana menganggukkan kepalanya. "Ya, dan jangan coba mengelabui Mama!" wanita itu mempertegas ucapannya, sebab ia merasa mendapatkan su.ber informasi yang sangat akurat.
Sontak saja hal itu membuat Fernando menggelengkan kepalanya, dan ia mengulas senyum sinis. "Ok, baiklah! ? jika begitu dan ternyata---,"pria itu menghentikan ucapannya, tetapi ada sesuatu yang sangat penting.
"Baik apanya?! Mama lagi pusing mikirin dia yang tidak berkabar, sedangkan Fiona terus mendesak untuk acara lamaran yang tinggal sehari lagi," amarah wanita itu meledak seketika.
Fernando menatap sang istri, lalu tersenyum dengan misterius. "Katakan pada keluarga Arman, jika pertunangan ini akan berjalan sesuai keinginan mereka," ucapnya dengan nada yang terdengar ambigu.
Mariana mengerutkan keningnya. Ia merasa jika ucapan Fernando masih meragukannya.
"Papa yakin dapat membawa Damar pulang esok sebelum pukul empat sore?" Mariana mencoba meyakinkan.
"Tentu saja," Fernando membenarkan ucapannya barusan.
kan si mariana ini emosian bget sihh nnti anak2 nya g mai sama dia nnti nagis darah
wis tgu aja nasib mu di jauhi anak mu
bu yatmi meski sederhata tp mendidik dgn penuh kasih sayang dan cara didik nya g kaleng2
karam mana yg akan di tuai 🤭
terhura aku kak 😭
seorang ibu yg di pisahkan dgn putranya slm berpuluh th hadehh 😢😢😢
kn mariana dan yatmi sama-sama melahirkan ,,, tp anak nya mariana meninggal dan yatmi pendarahan melahirkan si damar ,,, akhirnya si damar di ambil sama feernando buat gantiin anak nya yg meninggal ❓🤔
jd bingung aku 🤔🤔🤔❓❓
baru jg tuh congor nya susi ngehina bu yatmi dan kalia ,,, eeee tiba-tiba anak nya pulang ma laki nya bu suri dan parah nya di labrak donk di rumah nya 🤣🤣🤣
jalang teriak jalang 🤣🤣🤣🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️