Rania adalah gadis cantik berusia dua puluh tahun, yang lari dari rumah menghindari perjodohan orangtuanya.
Tanpa sengaja bertemu dengan Tomi Rahardian Putra pria tampan yang sengaja dia copet. Sayangnya Tomi dapat menemukan identitas nya dan memaksa Rania bekerja padanya, jika tidak mau di laporkan kepada polisi.
Bagaimana mereka. Akankah cinta hadir di hati Tomi yang susah lama menjomblo??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Will you marry me
Beberapa menit kemudian mereka berbelok ke sebuah taman kecil di pinggir danau buatan yang letaknya di pinggiran kota. Bahkan Rania belum pernah melihatnya.
"Cantik sekali..." ucap Rania begitu dia memijakkan kakinya di rumput dan memandang ke arah danau yang indah di hiasi bunga bunga di pinggir nya.
Rania membuka sepatu high heles nya dan menentengnya, berputar putar diatas rumputbdan berjalan menuju tepi danau sambil bersenandung. Dia duduk di pinggir lan danau dan memainkan kakinya di dalam air.
"Indahnya......" ucap Rania lagi.
Tomi terkekeh melihat tingkah lucu Rania. Dia membiarkan Rania menikmati keindahan danau di hadapannya.
"Sayang...sini..!" panggil Rania yang baru menyadari jika Tomi masih berdiri di samping mobilnya dan terus memperhatikan tingkahnya.
Tomi membuka jasnya dan melemparkannya ke dalam mobil. Membuka dasinya dan mengggulung lengan kemejanya. Berjalan santai mendekati danau, setelah Rania memanggil dirinya.
Rania masih asyik memainkan kakinya di dalam air. Bersenandung riang. Ini adalah kali pertama dirinya berjalan jalan tanpa pengawal atau mama nya. Biasanya jika ingin pergi dia harus di dampingi mamanya, jika tidak, pengawal pribadi papa nya akan mengikuti dirinya kemanapun dia pergi. Oleh karena itu Rania jarang pergi keluar. karena dia merasa malu.
Rania pada dasarnya anak yang baik dan penurut, tapi saat orang tua nya mengatakan jika dirinya akan di jodohkan dengan pria yang pria yang tidak dia kenal, dia menjadi pembangkang.
Selama ini dia harus di kawal kemanapun, akhirnya Rania lebih sering menghabiskan waktunya untuk belajar dan membaca buku.
Keinginannya sederhana, menikah dengan pria yang mencintai nya dengan tulus dan dia cintai, itu saja. Tanpa ada paksaan dan perjodohan.
Mengingat itu semua, Rania menjadi sedih...gimna keadaan mamanya? Apakah mama nya merindukannya atau jangan jangan mama nya malah membenci dirinya?
Tomi datang dan membuyarkan lamunan Rania. "Kok malah bengong? Apa yang kamu pikirkan?" tanya Tomi, penasaran.
"Tidaka ada." jawab Rania.
"Pemandangannya indah sekali, ya ...." ucap Rania mengalihkan pembicaraan.
""Ya, sangaaat indah." jawab Tomi memeluk Rania dan duduk di sampingnya.
"Kamu suka?" tanya Tomi lembut.
"Sangat., seumur hidup aku baru pertama kali ke tempat ini. Indah sekali." jawab Rania. yang sudah menyandarkan kepalanya di dada Tomi.
"Tomi meraskan ada sesuatu yang berbeda. Rania Tidka seceria tadi. pasti ada yang sedang dia pikirkan. bathin Tomi.
"Kamu kenapa, yang! kamu marah ma aku?" tanya Tomi.
"Enngak, emang kenapa?" tanya Rania sambil mendongak melihat wajah Tomi.
"Lalu kenapa kau diam saja." ucapnya.
"Aku ....hanya merindukan Mama?" jawab Rania singkat dan menunduk. Setitik bening jatuh di sudut matanya. Dan dengan cepat dia coba mengusapnya.
"Menangis lah, jika kau ingin menangis." ucap Tomi membelai rambut panjang Rania.
Rabianmenangis di dada Tomi. Setelah puas, dan tangisnya mereda. Rania menatap Tomi."Terima kasih, yang!" ucap Rania tulus.
"Boleh aku bertanya", tanya Tomi hati hati.
Rania mengangguk sebagai jawaban.
"Aku penasaran, kenapa kau kabur dari rumah?" tanya Tomi.
Rania terdiam, bingung harus menjawab apa. Apa lebih baik aku berterus terang saja. Tapi nanti dia malah menyuruh aku pulang, bagaimana ini?? Aku tidak mau pulang selama papa masih berniat menjodohkan aku degan pria pilihannya.?bathin Rania berkecamuk.
"sayang...kok malah bengong. Aku tahu kau pasti gadis dari keluarga biasa, katakan siapa orang tua mu. Dan aku akan mengantarkan mu pulang ke rumah." ucap Tomi.
Rania memicingkan matanya menatap Tomi tak percaya.
"Pulang????" ucapnya.
"Iya, pulang ke rumah orangtua mu. Tidak baik anak gadis seperti mu berkeliaran di luaran. Apa kau tidak ingat pertemuan pertama kita, ku hampir di perkosa. Jika aku terlambat sedikit saja, bagaimana dengan nasibmu. Bagaimana orang tua mu? Pernahkah kau memikirkan itu???" ucap Tomi.
Rania menggeleng pelan.
'Untung aku baik, menyelamatkan mu, dan tidak memenjarakan mu saat kau mencopet dompet ku."
lagi lagi ucapan Tomi bagai tamparan keras di wajah Rania. Dia tersadar akan semua keegoisan nya.
"Bagaimana jika polisi menangkap mu, apakah orang tuamu tidak akan malu anaknya menjadi seorang pencopet?"
Rania mulai terisak...
Semua yang diucapkan Tomi benar, tapi dia punya alsan sendiri untuk semua tindakannya itu.
"Aku memang salah, aku kabur dari rumah karena aku tidak mau di jodohkan!!! kau tahu, papa memaksa aku menikah dengan pria dewasa, yang mungkin saja sudah tua, botak dan berperut buncit." ucap Rania.
Tomi mengepal tangannya kuatfan mengetatkan rahangnya menahan emosi, atas ucapan Rania.
Gadis ini sungguh ke kanakan.
"Apa dengan lari, semua masalah mu selesai?" tanya Tomi lagi.
"Apa kau sudah menemui calon suami mu itu?"
Rania menggeleng. "Aku kabur sebelum bertemu dengan nya. untuk apa aku menemuinya. Aku takut, jika apa yang aku bayangkan benar terjadi." ucapnya lagi.
Tomi menarik nafas panjang dan menghembuskan ya dengan kasar.
"Lalu, kapan kau akan pulang?"
"Aku tidak mau pulang?" ucap Rania ketus
"Kalau kau tidak pulang, bagaimana aku bisa melamar mu?" ucap Tomi pelan.
Rania membulatkan matanya mendengar ucapan Tomi, "sayang...Kau....mau melamar ku???" tanya nya.
Tomi mengangguk, kau pikir aku masih ABG yang pacaran cuma main main. Aku serius dengan mu dan aku akan melamar dirimu untuk menjadi istri ku, menjadi nyonya Tomi." ucap Tomi serius sambil menjentikkan jarinya.
Diatas danau tertulis kalimat Will you marry me, yang terbuat dari susunan bunga mawar dan lilin yang sudah di rangkai dengan sangat indah. Terapung dibawah sinar senja yang indah. Semakin menambah syahdunya suasana.
"Lihatlah...." tunjuk Tomi.
Kembang api di udara berbunyi dan kembali membentuk tulisan Will you marry me .
Mata Rania berkaca kaca. Rasa haru dan bahagia yang begitu luar biasa memenuhi hati dan jiwanya. Membuatnya tak sanggup untuk berkata kata. Sungguh indah dan sangat romantis, lamaran di atas danau. Benar benar seperti yang di impikan olehnya.
Tomi berjongkok dihadapan Rania, Dan mengambil sesuatu dari saku celana nya.
"Sayang, maukah kau menikah dengan ku?" ucap Tomi...
Rania mengulurkan tangannya dan menunduk haru..."Aku bersedia" jawabnya sambil menangis.
Tangis bahagia, karena dia menemukan cinta sejatinya.
Tomi memasangkan cincin di jari manis Rania. dan mencium kening nya.
"Terima kasih sayang" ucap Rania memandang cincin di jari manisnya.
"Setelah ini aku akan mengantar mu pulang, dan aku akan melamar mu kepada kedua orang tua mu." ucap Tomi
"Bagaimana jika papa tidak setuju?" tanya Rania khawatir.
"Akan aku bawa lari anak nya..." jawab Tomi asal sambil tertawa.
"Tenanglah, aku pasti bisa meyakinkan papa mu dan kita akan menikah, itu janjiku." ucapnya serius.
Rania memeluk Tomi, "Terima kasih, sayang." ucapnya bahagia.
Tomi dan Rania masih duduk di pinggir danau hari sudah hampir malam.