NovelToon NovelToon
Cinta Di Dalam Cerita

Cinta Di Dalam Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Idola sekolah / Ruang Ajaib
Popularitas:444
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Alseana, penulis muda berbakat yang masih duduk di bangku SMA, tak pernah menyangka kehidupannya akan berubah hanya karena sebuah novel yang ia tulis. Cerita yang awalnya hanya fiksi tentang antagonis penuh obsesi, tiba-tiba menjelma nyata ketika Alseana terjebak ke dalam dunia ciptaannya dan menjadi salah satu tokoh yang berhubungan dengan tokoh antagonis. Saat Alseana masuk kedalam dunia ciptaannya sendiri dia menjadi Auryn Athaya Queensha. Lebih mengejutkan lagi, salah satu tokoh antagonis yang ia tulis menyadari rahasia besar: bahwa dirinya hanyalah karakter fiksi dengan akhir tragis. Demi melawan takdir kematian yang sudah ditentukan, tokoh itu mulai mengejar Alseana, bukan hanya sebagai karakter, tapi sebagai penulis yang mampu mengubah nasibnya. Kini, cinta, kebencian, dan obsesi bercampur menjadi satu, membuat Alseana tak tahu apakah ia sedang menulis cerita atau justru sedang hidup di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lo milik Gue!

Pagi ini sangat cerah membuat Auryn merasa semangat untuk pergi kesekolah hari ini dan sekarang di datang bersama kakak keduanya yang juga ikut sekolah bersamanya setelah menyelesaikan ujian tengah semesternya.

"Aku nanti turun duluan ya kak, kakak jarang bersamaku karena aku tak ingin banyak gosip nantinya." Ucap Auryn pada Raven.

"Jika itu membuatmu nyaman kakak tidak memaksa." Ucap Raven dengan tenang.

Hingga mobil merah tersebut terparkir di halaman parkir mobil sekolah tersebut, Auryn langsung keluar dari sana.

Dia berjalan ke gedung IPS terlebih dahulu untuk menaruh bekal sarapan lalu pergi setelahnya.

Namun saat dia berjalan dia mendengar bisik-bisik tentang dirinya.

Dia memang belum mengetahui jika dirinya sekarang sedang ramai diperbincangkan oleh semua murid QIHS karena sejak semalam dia memang mematikan ponselnya dan qualiy time bersama keluarga Maximilian.

"Lihat Auryn dari kelas IPS, dia gatau malu ya udah ketahuan jadi simpanan om-om tapi masih caper sama Fredo." Bisik salah satu gerombolan murid yang duduk di kursi depan kelas.

"Bener ihhh, ku kira Auryn pendiam dan gak neko-neko apalagi kehidupannya membuat semua orang iri tapi ternyata dalamnya begitu menjijikkan."

"Mungkin uang jajan orang tuanya kurang kali buat kehidupan mewahnya jadi nyari tambahan."

Mereka yang berkumpul tertawa pelan, Auryn yang memang memiliki pendengaran tajam langsung menaikkan alisnya.

"Kenapa mereka semua membicarakan tentangku?" Gumamnya pada dirinya sendiri.

Dia melanjutkan perjalanannya menuju ke kelas, namun semakin dia berjalan banyak murid yang melihatnya dan berbisik mengenai hal yang sama.

Ini membuatnya semakin risih hingga dia bertemu Zamora di kelas.

"Auryn!!! Lo liat berita di akun gosip sekolah ngga?" Tanya Zamora dengan segera.

"Gue kemarin off, kenapa emang? Apakah ada sesuatu?" Tanya Auryn dengan bingung dan bertanya pada Zamora siapa tau sahabatnya itu bisa menjelaskan.

"Lo digosipin sama om-om Ryn, Lo gak beneran sama om-om kan?" Tanya Zamora dengan serius.

"Hah? Om-om? Om-om siapa sih?" Tanya Auryn dengan bingung.

"Nih liat, Lo pelukan sama om-om di depan gerbang sekolah dan Lo diisukan jadi simpanan atau sugar baby tuan Maximilian. Itu gak bener kan?!"

Auryn terkejut mendengar penjelasan dari Zamora, bagaimana bisa dia digosipkan seperti itu.

"Ini gak bener, siapa yang buat gosip murahan kaya gini? Bener-bener kurang kerjaan banget." Kesal Auryn.

"Trus yang difoto itu siapa Ryn?"

"Daddy gue, mungkin Erzabell yang udah tahu dulu karena dia pernah ketemu tapi gue belum ceritain ke elo."

"Lah bukannya ayah Lo cuma papa Marava?"

"Bukan ta-"

Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangan Auryn hingga dia berdiri.

"Gue ada perlu sama Lo." Ucap cowo itu yang membuat Auryn terkejut.

Pasalnya yang menarik tangan Auryn tiba-tiba adalah Naren.

"Kenapa? Ngomong aja." Ucap Auryn langsung karena dia tak ingin pergi dan memilih tempat yang hanya ada mereka berdua.

"Gue butuh tempat privasi." Ucap Naren.

Tanpa menunggu persetujuan dari Auryn, Naren langsung menarik Auryn hingga gadis itu mengikutinya.

Karena bel sudah masuk tak banyak orang yang melihat aksi Naren yang menarik tangan Auryn karena semua murid sudah masuk ke dalam kelasnya masing-masing.

Auryn masih berusaha melepaskan genggaman kuat tangan Naren pada tangannya karena cowo itu terlalu kasar menariknya.

Hingga Naren membawanya ke sebuah gudang yang jarang dilewati oleh orang.

"Lo apa-apaan sih? kenapa membawa gue kesini?!" Tanya Auryn dengan kasar sambil melepaskan tangan Naren.

"Siapa dia?!" Tanya Naren sambil menunjukkan foto yang sama dengan yang Zamora tunjukan tadi kepadanya.

Auryn menaikkan alisnya dan menatap Naren dengan bingung.

"Apa urusannya sama lo ya?" Tanya Auryn.

"Itu urusan gue! karena lo adalah hadiah taruhan gue!!" Ucap Naren dengan tegas dan matanya menatap tajam Auryn.

"Lo denger Ryn, setiap inci tubuh lo sekarang adalah milik gue. Gaada yang boleh milikin lo selain gue." Naren berkata sambil mencengkeram erat dagu Auryn hingga gadis itu meringis kesakitan bahkan mungkin tancapan kuku dari kuku milik Naren membuat kulitnya sekarang berdarah.

"Gue bukan hadiah taruhan! gue bukan barang anjing!!" Tegas Auryn walaupun sedang dalam keadaan yang tidak menguntungkan baginya.

Naren tersenyum miring, lalu dia menyentuh bibir Auryn secara sensual.

"Bibir ini terlalu berani ya, gimana jika gue makani biar bibir ini menurut dan berkata halus, hm?" Naren tersenyum miring saat melihat mata Auryn yang mulai bergetar ketakutan.

Auryn berusaha memberontak namun tenaganya jelas jauh beda dengan Naren.

"Lepasin! lepasin gue Ren!!" Ucap Auryn sambil menangis, dia ketakutan saat Dion mulai merapatkan tubuh mereka.

"Naren lepasin gue."

Naren tak mendengar ucapan dari Auryn, Naren semakin merapatkan tubuhnya dan kepalanya semakin mendekati kepala Auryn dan sedikit memiringkannya seakan dalam posisi berciuman.

Auryn menutup rapat matanya dan melipat bibirnya ke dalam dengan kuat dia menangis dalam diam, dia jadi mengingat adegan ini yang seharusnya bersama dengan Gisella karena cerita ini mengusung genre dewasa yang pemain utamanya sering melakukan adegan bejat itu.

Auryn jelas tak mau hal itu terjadi padanya karena dia memegang teguh tidak ada sex sebelum menikah. Tentu saja perlakuan Naren yang seperti ini membuatnya sangat ketakutan karena sangat tau bagaimana sifat asli Naren yang dia sembunyikan dari semua orang.

Auryn sekarang bisa merasa nafas Naren yang semakin mendekat ke kulitnya, tubuhnya makin bergetar.

BRAK!!!

"AURYN!!!" Suara teriakan tersebut membuat Naren terkejut hingga dia menjauhkan sedikit dari Auryn.

"Lo mau apain Auryn bangsat!!" Fredo berteriak marah saat melihat terdapat wajah sembab Auryn yang dapat dengan jelas dia lihat.

Dia menghajar Naren dengan brutal, dia sangat marah melihat Auryn diperlakukan seperti itu oleh Naren.

Mereka saling baku hantam, Auryn sudah tak mampu lagi memisahkan mereka karena sudah terlalu lemas dengan ulah Naren.

Mereka berdua sudah babak belur, tapi terlihat jika Naren sudah mulai kewalahan dengan kekuatan Fredo yang lebih besar hingga tendangan terakhir di tubuh Naren membuatnya tumbang.

Fredo yang melihat itu menatap tajam Naren dan langsung berbalik badan menuju ke Auryn yang sedang terduduk di lantai.

"Masih kuat berdiri?"

Auryn mengangguk, dengan bantuan Fredo Auryn berdiri dan pergi dari area gudang tersebut.

Fredo membawanya ke UKS karena wajah Auryn terlihat sangat pucat dan apalagi pipi dan dagunya sedikit terluka.

Fredo segera mengambil P3K untuk mengobati Auryn.

"Kenapa lo bisa disana dengan dia?" Tanya Fredo dengan datar sambil mengobati pipi Auryn.

"Dia maksa gue kesana." Gumam Auryn.

"G-gue takut Fre, D-dia terlihat seperti tokoh utama yang menyukai tokoh wanita yang gue tulis dan berakhir sex. G-gue sangat ketakutan tadi apalagi mata Naren terlihat penuh obsesi." Auryn kembali menangis di depan Fredo.

Dia sangat ketakutan jika sang tokoh utama terobsesi dengannya, itu lebih menakutkan dibanding bertemu dengan setan sekalipun.

"D-dia bilang gue adalah hadiah taruhannya, d-dan dia bilang setiap inci tubuh gue milik dia. Gue jijik Fredo gue gamau, gue harus gimana." Auryn semakin menjadi-jadi, dia menangis hingga sesenggukan.

Fredo yang melihat itu langsung memeluk tubuh Auryn.

Tangisan dari gadis itu membuat Fredo ikut merasakan rasa ketakutannya. Itu adalah salahnya, salahnya melibatkan Auryn dalam balap liar kemarin.

"Gue akan lindungi Lo, ada gue jangan takut." Gumam Fredo menenangkan Auryn untuk membuat gadis itu sedikit lebih tenang dan tak takut lagi.

Auryn membalas pelukan Fredo sambil mencengkram seragam cowo itu hingga ingusnya keluar.

Sroottt

Suara tarikan ingus itu terdengar sangat kuat, Fredo hanya membiarkannya saja gadis itu menjadikan seragamnya sebagai lap untuk ingusnya. Dia hanya ingin gadis itu lekas tenang. Melihat kesedihan itu membuatnya semakin bersalah akan perbuatannya.

Dan inilah alasannya juga dia marah saat Auryn semakin merubah alurnya hingga Naren berubah menyukainya. Karena sejak pertunangan batal itu, Fredo sudah tahu jika Naren selalu memotret Auryn diam-diam dan mata penuh obsesi yang begitu mengerikan.

"Itulah kenapa gue gak ingin Lo ngerubah alur terlalu jauh Auryn." Gumam Fredo entah didengar oleh Auryn atau tidak.

......................

"Dimana Auryn?" Raven sedang mencari adiknya karena perasaannya tidak tadi hingga istirahat sekolah di mulai.

Sekarang dia mencari Auryn di kantin dan menanyai salah satu gadis yang selalu bersama adiknya tersebut yang sedang makan bersama Erzabell.

"Tadi Auryn sama Naren, tapi setelah itu gue gak tau. Gue sama Erzabell udah cari sejak tadi tapi karena kita lapar jadi kita makan dulu." Ucap Zamora.

Raven menaikkan alisnya lalu segera pergi mencari adiknya, dia takut adiknya dimanfaatkan oleh cowo brengsek itu. Ada satu yang belum dia cek tadi, yaitu area belakang sekolah yang mana ada gudang disana yang jarang dilewati oleh siswa.

Namun saat dia sampai di gudang, tak ada siapapun disini namun ada jepit rambut yang tergeletak di sana.

Raven mendekat dan mengambil jepit rambut tersebut, dia menggenggam jepit rambut tersebut dengan kuat dan tatapannya berubah menjadi sangat tajam.

Jika jepit rambut Auryn tadi pagi dia gunakan berada disini berarti adiknya itu pernah dibawa kesini oleh Naren.

"Berani sentuh adik gue, hm?" Ucapnya dengan senyum miring yang sangat mengerikan.

Dia langsung berbalik kembali mencari Auryn karena takut cowo brengsek itu berbuat macam-macam pada adiknya.

......................

"Hahahaha, semua orang kini menilai buruk tentang lo Auryn. Kehidupan lo terlalu sempurna. Seharusnya gue yang di posisi lo!!"

Wanita itu tertawa secara terbahak-bahak, dia sangat puas dengan hasil potretnya kemarin yang mampu menggiring opini publik untuk mencemarkan nama baik Auryn.

Dia selalu kepanasan melihat kebahagiaan Auryn yang sangat sempurna, mempunyai segalanya disayang oleh keluarga Maximilian dan didekati dua pria yang sangat ingin dia dekati.

"Kehidupan bahagia lo sudah berakhir Auryn, sudah saatnya gue yang menempati tempat yang lo tempati." Ucapnya sambil memperlihatkan wajah liciknya.

Dia lalu keluar dari toilet sekolah dan menuju ke kelasnya dengan tenang, moodnya sedang bagus hari ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!