Olivia Wijaya, anak kedua Adam Wijaya Utama pemilik perusahaan Garda Utama, karena kesalahpahaman dengan sang Ayah, membuat dirinya harus meninggalkan rumah dan kemewahan yang ia miliki.
Ia harus tetap melanjutkan hidup dengan bekerja di Perusahaan yang Kevin Sanjaya pimpin sebagai bos nya.
Bagaiman selanjutnya kisah Oliv dan Kevin.. ??
Hanya di Novel " My Perfect Boss "
Follow Me :
IG : author.ayuni
TT : author.ayuni
🌹🌹🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Sanjaya Group
Sreett.. Sreettt..
Olivia sedang mengepel di lantai 9, sesuai perintah dari bagian HRD kemarin ia harus menyapu dan mengepel di lantai 9, pagi sekali ia sudah sampai di perusahaan, perusahaan masih sepi hanya ada dua orang satpam yang berjaga, karena jam karyawan masuk sekitar pukul 8 pagi.
" Okey.. Lantai 9 sudah selesai.. Itu kayanya ruangan presdir ya, Gue harus bikin apa kemaren ? Hmm.. Teh dan Kopi ya.. Oke.. Setelah Gue nyapu di lobby, Gue balik lagi kesini " gumam Olivia mengingat apa saja tugasnya.
Ia lalu membawa ember dan alat pel turun menggunakan lift untuk sampai di lobby.
Setelah sampai di Lobby ia langsung menyapu disusul mengepel lantainya.
Keringat mulai bercucuran membasahi pelipis matanya, sesekali ia menyeka keringat yang mulai mengucur di wajahnya.
" Baru kali ini nyapu sama ngepel, sekalinya nyapu sama ngepel seluas ini Tuhan.. Baru sehari kerja ternyata kerja itu capek.. " gumam Olivia.
Waktu sudah menunjukan pukul 8 kurang 15 menit, para karyawan sudah mulai berdatangan ke perusahaan.
" Eh.. Ini lantai kok basah banget? Kehujanan? Emang ada yang bocor? " gumam Wika resepsionis Sanjaya Group, ia melihat ke langit-langit lobby tidak mungkin juga ada yang bocor.
Ia berjalan perlahan khawatir terpeleset.
" Eh Wik, ini lantai kok basah banget ya, OB siapa sih yang pel? Ini kerjaan Neni kan? Biasanya gak kaya gini " ucap salah satu karyawan yang berpapasan dengan Wika.
" Gak tau juga Gue, setau Gue Neni udah resign, nah ini kerjaan siapa Gue belum tau juga " balas Wika.
" Coba deh Lu cari tau, ini bahaya banget loh khawatir kepeleset " ucap karyawan itu.
" Oke.. Oke .. " Wika kembali berjalan menuju meja kerjanya, ia menyimpan tas, lalu ia berniat menuju pantry, ia ingin memberitahu OB jika pel nya terlalu basah sehingga lantai nya sulit untuk kering.
Sesampainya di pantry, Wika melihat Olivia sedang mengepel di area pantry.
" Ehem.. " Wika berdehem menghentikan aktifitas Olivia.
Seketika Olivia langsung menoleh ke sumber suara.
Wika sedikit mengernyitkan dahi nya, ia mengenali wajah Olivia, ia masih teringat.
" Kamu .. "
" Eh Mbak " Olivia tersenyum kecil menganggukkan kepalanya.
" Kamu diterima disini? Syukurlah kamu menggantikan Neni ya.. Oya nama kamu.. " ucap Wika terhenti.
" Olivia Mbak "
" Ya .. Olivia.. Itu tolong kamu pel nya terlalu basah, jadi lantai nya masih terlihat sangat basah sekali, kamu pel lagi ya, pake lap kering aja " ucap Wika memberitahu.
" Oh gitu ya Mbak.. Iya iya saya se..segera pel lagi " balas Olivia.
" Hmm.. " Wika hanya mengangguk meninggalkan Olivia.
Olivia langsung mengambil lap kering untuk kembali mengepel lantai Lobby yang masih basah, benar saja di Lobby para karyawan sedikit ramai dengan masalah lantai yang masih basah.
" Maaf ya Mbak.. Mas.. Lantai nya masih basah " ucap Olivia.
" Kamu Ob baru ya ? " tanya salah satu karyawan.
" I..iya Mbak.. "
" Pantesan " ucapnya lagi sambil berlalu meninggalkan Olivia.
" Kerja yang bener, lain kali lihat dulu kalo lantai masih basah jangan ditinggalin, langsung ambil lap kering, kalo sampai Pak Presdir tau, bisa-bisa dipecat kamu! " ucap Liana menghampiri Olivia.
" Iya Bu.. Saya mohon maaf "
" Kamu yang namanya Olivia? " tanya Liana.
" Benar Bu "
" Nanti ada baju khusus Ob, kamu ambil ke ruangan saya "
" Baik Bu " balas Olivia, setelah kepergian Liana, ia kembali dengan aktifitasnya.
Setelah selesai mengeringkan lantai Lobby, Olivia kembali ke pantry, karena disanalah ruang kerja nya sekarang.
Ia duduk di lantai dekat kitchen set yang ada disana, sedikit meluruskan kaki dan punggungnya.
" Baru hari pertama " gumam Olivia sambil menyeka keringat yang kembali membasahi pelipis matanya, sambil mengibaskan tangan nya karena sedikit gerah.
Ia lupa jika setelah ini harusnya ia membuatkan teh dan kopi untuk Presdir Sanjaya Group.
***
Dilain tempat, Kevin sudah sampai perusahaan, seperti biasa ia tiba di kantor selalu beriringan dengan Rey, asisten pribadinya.
Di Lobby ia sudah di sambut oleh satpam yang bertugas hari ini, lalu Wika sebagai resepsionis nya.
Kevin dan Rey berjalan menuju lift khusus presdir, Rey memencet tombol 9 untuk sampai di ruangan bos nya.
" Hari ini ada jadwal apa? " tanya Kevin kepada Rey sesaat setelah masuk kedalam lift.
" Hari ini full di kantor Pak " jawab Rey.
" Oke " balas Kevin singkat.
Ting
Mereka berdua sudah sampai di lantai 9, pintu lift terbuka, lalu Kevin lebih dulu keluar dari lift disusul oleh Rey. Baru saja beberapa langkah, Kevin sudah menghentikan kembali langkahnya, membuat Rey menjadi heran.
" Rey "
" Iya Pak "
Kevin menoleh ke arah lantai, terlihat lantai masih sangat basah.
" Siapa Ob yang bertugas membersihkan lantai ini? " tanya Kevin.
" Eu... Saya akan tanyakan ke bagian pantry "
" Kamu tidak tahu? "
" Sebelum nya Neni Pak " ucap Rey.
" Saya tidak bertanya sebelumnya, yang saya tanyakan sekarang "
" Eu.... " Rey terlihat kikuk ia pun tidak tahu siapa yang bertugas membersihkan lantai 9 sekarang.
" Ya sudah, kamu hubungi pantry, suruh Ob pel kembali lantainya " ucap Kevin.
" Baik Pak "
Kevin berjalan meninggalkan Rey yang masih berdiri pada posisinya.
" Hati-hati Pak Kev "
" Hmmm "
Setelah Kevin terlihat memasuki ruangannya, Rey langsung menghubungi bagian pantry, meminta agar salah satu Ob untuk mengeringkan lantai, di lantai 9.
" Ck.. Siapa yang berbuat seperti ini? Untung hati Pak Kev sedang baik, jadi bisa lolos dari omelan " gumam Rey.
Tidak lama salah satu Ob sudah tiba di lantai 9.
" Permisi Pak Rey "
" Oh ya, Deni.. Tolong keringkan lantainya ya " ucap Rey.
" Baik Pak "
" Oya, sekarang yang bertanggung jawab membersihkan disini siapa? " tanya Rey.
" Karyawan baru Pak, tapi saya juga belum kenalan sih hehe " ucap Deni.
" Hmm.. Yasudah kerjakanlah "
" Baik Pak "
Rey berjalan dengan hati-hati menuju ruangannya, karena ia pun khawatir terpeleset.
Sesampainya di ruangan, disaat yang bersamaan telepon ruangan nya berdering. Ia langsung mengangkat gagang teleponnya.
" Selamat pagi, Rey disini "
" Pagi Pak Rey, saya Rahel dari bagian desain grafis "
" Oh ya ada apa? " tanya Rey.
" Maaf Pak Rey, kemarin Pak Kevin meminta desain untuk launching perhiasan baru tapi.. karyawan yang di tugaskan sudah tidak masuk selama satu minggu ini dan sulit sekali dihubungi, bagaimana ya Pak saya mohon saran dari Pak Rey " ucap Rahel.
" Hah.. kok bisa? Bagian HRD sudah tahu? "
" Saya belum melaporkan, karena saya pikir dia sakit dan bisa kembali masuk bekerja "
" Harus nya tidak seperti itu Rahel, jika karyawan sudah 2 hari tidak masuk kerja lalu tidak ada kabar, sudah seharusnya bagian HRD tahu "
" Maafkan saya Pak "
" Ya sudah, nanti saya yang urus "
" Terima kasih banyak Pak Rey "
Klik
Sambungan telepon terputus.
Setelah di hubungi Rahel, Rey langsung menyalakan laptopnya, ia membuka beberapa data karyawan termasuk absensi kehadiran. Ia mencari nama karyawan desain grafis yang ditugaskan untuk membuat desain.
" Dia selalu ijin bekerja, dan beberapa kali bolos, tidak bisa dipertahankan, lebih baik cari yang baru " gumam Rey.
Tiba-tiba ia teringat dengan Olivia.
" Bukankah Oliv sedang membutuhkan pekerjaan ? Saya harus menghubunginya " gumam Rey.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan cobalah beberapa saat lagi.
" Kok nomor ponselnya gak aktif? Hmmm... Ck "
Rey sudah beberapa kali menghubungi Olivia, ia tidak tahu jika Olivia sebenarnya sudah bekerja di Sanjaya Group, karena memang Olivia bisa diterima di Sanjaya Group bukan hasil rekomendasi Rey, tetapi hasil seleksi HRD.
Saat Rey masih sibuk dengan ponselnya tiba-tiba Kevin menghubunginya.
" Ya Pak Kev "
" Rey, teh dan kopi saya mana? " ucap Kevin.
" Baik Pak sebentar saya hubungi pantry "
Klik
Sambungan telepon terputus.
" Neni.... Kamu resign kita yang repot .. Hiks "
🌹🌹🌹
Jangan lupa dukung author dengan vote, like dan komennya ya ❤️
Jika Oliv berani keluar dr zona nyaman, kenapa kamu tidak??