NovelToon NovelToon
Boss Idaman Hati

Boss Idaman Hati

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Kehidupan di Kantor / Tamat
Popularitas:25.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: RizkiTa

Squel Cinta Setelah Pernikahan

21+

“Gimana mau move on kalau sering berhadapan dengan dia?”

Cinta lama terpendam bertahun-tahun, tak pernah Dira bayangkan akan bertemu lagi dengan Rafkha. Laki-laki yang membuatnya tergila-gila kini menjadi boss di perusahaan tempat ia bekerja.

“Tolong aku Ra, nikah sama aku bisa?” ucap lelaki itu. Dira bingung, ini lamaran kah? Tak ada kata romantis, tak ada cincin, tiba-tiba lelaki itu memintanya menikah dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Hari

Ting

Ting

Ting

Ponsel Dira yang ia letakkan di atas rak buku, berulang kali mengeluarkan nada notifikasi chat masuk. Nada itu mengusik Rafkha yang tengah menikmati makanannya. Ia tatap Dira yang seolah tak peduli dengan ponselnya.

“Cek sana, siapa tau penting.” titah Rafkha.

“Ntar aja lah Bang, lagi makan juga,” ya menurut Dira tak ada yang penting. Karena orang terpenting baginya sekarang tengah berada dihadapannya. Jadi, jika yang lain bisa ia tunda saja.

Ting.

Sialnya, ponselnya berbunyi sekali lagi. Rafkha kembali menoleh kepadanya, dengan tatapan yang agak mengerikan, seolah menaruh curiga pada gadis itu bahwa ada yang sedang ia sembunyikan.

“Iya, iya aku ambil,” Dira beranjak pergi.

Palingan Fatya. *Hatinya bergumam.

Dira sudah meraih ponselnya, sambil berjalan kembali ke meja makan, ia tatap isi pesan dari nomor asing yang tak ia simpan sama sekali.

Dira,

Ternyata pelindung kamu selama ini, Rafkha?

Lain kali bilang sama Rafkha, untuk lebih ekstra lagi ngejagain kamu.

Dira masih berkerut kening, memahami setiap kalimat yang tertera dalam pesan singkat itu.

“Siapa?” Rafkha yang sejak tadi memperhatikan Dira, tak tahan untuk tidak membuka suara.

Dira mengangkat bahunya, kemudian memperlihatkan layar ponsel itu ke arah Rafkha.

“Aku juga nggak tau, tapi aku curiga sama seseorang.”

Rafkha langsung meraih ponsel Dira, nomornya sangat tak asing baginya.

Sialaan. Raut wajahnya langsung berubah. “Itu Vian,” ucap Rafkha, kemudian memblokir nomor itu agar tak bisa lagi menghubungi Dira.

“Kok dia bisa tau kalau kamu... Apa jangan-jangan, tadi Abang berantemnya sama dia?” Dira yang sudah duduk kembali dikursinya menatap tajam ke arah Rafkha.

“Iya ‘kan?” Dira meyakinkan sekali lagi, Rafkha belum memberi respon apapun.

“Bisa nggak tanggal pernikahan kita dipercepat aja? biar aku yang ngomong sama Papa kamu,” Rafkha meneguk air putih, sebelum lanjut berbicara.

Dira semakin tak paham, kenapa jawaban Rafkha tak ada kaitannya sama sekali dengan pertanyaannya.

“Maksud aku, kita nikah aja dulu. Resepsinya bisa nyusul, kamu dalam bahaya Ra, aku nggak bisa mantau kamu terus kalau kamu nggak dekat sama aku, kamu paham ‘kan maksud aku?”

Dira mengambil napas dalam, “Bentar-bentar. Aku nggak paham beneran, kaitannya kamu berantem dengan Vian dan nikah kita dipercepat apa, Bang?”

Kali ini, Rafkha yang menghela napas. Gadis di hadapannya ini benar-benar tak bisa membaca situasi, dirinya sedang dalam bahaya. Entah Vian bercanda atau tidak, yang jelas Rafkha harus bertindak untuk melindunginya dari laki-laki penuh ambisi seperti Vian. Dan mulai hari ini, Rafkha benar-benar memutuskan tali pertemanannya dengan Vian, meski sudah berlangsung hampir sepuluh tahun, ia tak peduli.

“Kamu beneran nggak paham? Vian sedang ngancam kamu, ngancam aku lebih tepatnya. Apalagi, dia bakal bolak balik ke apartemen ini—“

“Untuk apa dia ke apartemen ini?”

“Pacarnya juga tinggal disini,”

“Jadi dia udah punya pacar? tapi masih berharap cinta dari perempuan lain? kok ada ya cowok sejenis dia.”

“Banyak, itu namanya serakah.”

Dira tengah menahan emosinya, mengingat lagi kejadian beberapa jam yang lalu. Napasnya naik turun.

“Jadi gimana? kamu udah paham ‘kan maksud aku? aku nggak mau terjadi apapun sama kamu, bisa aja saat kamu keluar masuk apartemen, ketemu lagi sama si bangsaat itu, ya ampun aku nggak sanggup bayangin—“

“Stop!! cukup Bang. Iya, aku udah paham.” Nadanya memelas seolah memberi kode pada Rafkha, jangan melanjutkan lagi.

Mana sanggup Dira membayangkan apa yang bakalan terjadi jika ia bertemu lagi dengan laki-laki berbahaya yang terobsesi dengannya itu. Sejak dulu, jika ada cowok yang mengejar-ngejarnya, Dira memang tak nyaman. Apalagi sampai bertindak terlalu jauh seperti Vian.

“Gimana? kamu juga setuju dengan rencana aku? aku harus maksimal jagain kamu, tapi kalau kita masih ada batas, ya nggak bisa.”

Dag dig dug Dira membayangkan, jadi benar sebentar lagi ia akan menjadi istri Rafkha? Kesabaran Dira memendam rasa yang ia anggap bertepuk sebelah tangan, kini berhasil manis.

Dira mengangguk, apalagi yang harus ia jawab jika bukan setuju. Setuju dengan rencana Rafkha.

“Dua hari, tiga hari, cukup nggak buat persiapan?”

Tak sabar, Rafkha ingin cepat-cepat menghalalkan Dira. “Mungkin cukup, jadi beneran dalam beberapa hari ini?”

“Iya, kamu kira aku bercanda?” suapan terakhir, dari piring Rafkha. Akhirnya setelah bersusah payah, makan dengan hati-hati, selesai juga.

Dira hanya menyimpul senyum sebagai jawaban, tapi otaknya tengah berputar keras. Bagaimana mungkin persiapan pernikahan di persiapkan dalam waktu dua atau tiga hari saja? apa mungkin?

“Malam ini, kamu nggak usah kemana-mana lagi ya? setelah aku pulang, tutup pintu rapat-rapat, dan besok sebelum ke kantor, aku jemput kamu sampe depan pintu, oke?”

Ucap Rafkha sambil menatap Dira yang tengah merapikan meja makan, membawa piring kotor ke tempat pencuci piring. “Iya, Bang.”

“Kayaknya diluar hujan ya?” Rafkha menoleh ke kiri, jendela apartemen itu terletak tepat disamping kirinya.

“Mungkin, dari sore tadi ‘kan mendung.”

Dira meraih dua gelas bertangkai, menyiapkan minuman untuknya dan juga Rafkha. Cokelat hangat menjadi pilihannya. Minum kopi sebenarnya lebih asyik, tapi Dira tak sanggup membayangkan jika malam ini harus bergadang dan besok pagi matanya tak sanggup terbuka.

“Minum Bang,” ia suguhkan satu gelas tepat dihadapan Rafkha. Lelaki itu tersenyum sambil menaikkan alisnya.

“Aku jadi tahanan nih?” ucapnya.

“Tahanan? tahanan apa?” Dira balik bertanya setelah menyeruput minumannya.

“Tahanan cinta kamu, disuguhkan minuman panas. Berarti kamu nahan aku jangan pulang ‘kan?” percaya dirinya luar biasa sekali, padahal Dira sama sekali tidak memikirkan kesana.

“Kepedean kamu Bang!” Dira tertawa kecil.

“Tapi diluar ‘kan hujan. Jadi nggak masalah ya. Sambil nunggu berhenti.”

“Alasannya paling bisa ya, kamu ‘kan naik mobil. Nggak bakalan basah juga kalau hujan.”

Mereka tertawa bersama, “Ya anggap aja gitu Ra, biar ada alasan aku berlama disini, jagain kamu.”

“Hem, boleh juga lah alasannya.”

Dira menggaruk pelipisnya yang tak gatal, memikirkan sesuatu yang sebentar lagi akan mereka jalani. Pernikahan, harus mulai dari mana persiapannya?

“Kamu mikirin apa?” Rafkha menatap lekat pada wajah calon istrinya itu.

“Aku bingung, persiapannya tiga hari, kita harus mulai darimana?”

“Gimana kalau mulai dari aku ngomong ke Papa kamu, sekarang aku telpon kalau kamu izinkan.”

Dira mengangguk setuju, meraih ponselnya dan mencari kontak sang Papa.

“Ini nomornya Bang.”

Rafkha juga mengambil ponselnya dari saku, “Nama Papa kamu?”

“Roby,”

“Okey, aku save.” Rafkha menulis kontak calon mertuanya itu dengan nama ‘Papa Roby’

🌸🌸🌸

Penasaran kalian, terjawab sudah kan. 🤭

Jangan lupa dukungannya buat Abang. Thankyou.

1
Evi Lusiana
bagus dira mo jujur sm rafkha
Evi Lusiana
bner si dira ny bingung,nglamar ky lg blajar drama
Evi Lusiana
ktmu bwt d lamar mksdny dira
Fina Fitriani
bagus ceritanya Thor..
Naja Naja nurdin
mau banget bang.kalo Abang nya maksa sih
Lena Sari
sikit kali ngasih bogemnya rafkha.
mama Titis
bbagus, keren
pebri hastuti
Luar biasa
Khanza Via
lanjut
zeus
Ada yah model ibu bisa jauh an ma anaknya? Dari kecil lagi...
Binatang saja ga segitu kejamnya kok Sama anak sendiri...
Mommy JK 💜
Luar biasa
zeus
Udh tahu bininya perasa msh ja Sak karepe dhewe klo ngomong..
zeus
Busset.. Nembak cewex kyk beli cilok..
Ga Ada roman2 nya Blas..
zeus
Gula alami lbh sehat... 😅
Erna Wati
dlu qw jga gitu GK berdarah, tpi stelah beberapa bulan pas berdarah,
Faris Fahmi
minta tolong nya cuma nikah doank😂😂😂😂
Nur Khikmah
😁😁😁
Nur Khikmah
jangan 2 istri ke 2 pa alan si Ranti emaknya si Dira😁
Nur Khikmah
suka sama cerita novel mu thor /Heart//Heart//Smile/
Nur Khikmah
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!