Adira Sofia Erlangga gadis cantik dan lugu,sedari kecil ia sudah menyukai seseorang yaitu sahabat Kakak nya yang bernama Zayn Haidar Dwi Atamaja yang berwajah tampan namun sangat dingin, yang pernah ia tolong waktu saat Zayn kecil terjatuh saat bermain,saat beranjak dewasa Adira masih menyimpan perasaan tersebut kepada Zayn,apakah perasaan Adira akan terbalaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khulyati 2702, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab:23(Menginap Kembali)
"Semoga kamu selalu di beri kebahagian Adik ku",ucap Rayyan sambil memeluk Sang Adik dengan penuh kasih sayang.
"Terimakasih Ka",sahut Adira tersenyum menatap Sang Kakak.
"Rasa nya Kakak tidak rela melepaskan mu begitu saja Dek, karena bagi Kakak kamu masih Adik kecil Kakak yang sangat manja",ucap Rayyan terkekeh.
"Apaan sih Ka Rayyan ini,masa aku masih di bilang Adik kecil sih,sekarang aku sudah besar dan sebentar lagi akan menikah".
"Ya ya,Kakak tau kamu sudah besar tapi bagi Kakak kamu masih Adik kecil ku yang manja",ucap Rayyan kembali.
Zayn yang melihat interaksi Adira dan Kakak nya merasa cemburu pasal nya saat ini Sang Adik Shanum tidak ada di tengah-tengah mereka.
Andai saja kamu ada disini Shanum,pasti kamu sangat senang melihat Kakak bertunangan dengan orang yang Kakak cintai sejak dulu,ucap Zayn dalam hati.
Rayyan lekas melepaskan pelukan nya dan melirik ke arah Zayn yang saat ini terlihat sedikit guratan kesedihan di wajah nya.
"Dek lihat calon suami mu kenapa dia terlihat murung seperti itu tidak seperti biasa nya".
"Aku juga gak tau Ka,tadi dia baik-baik saja bentar ya aku akan menghampiri Ka Zayn dulu".
"Iya Dek silahkan,Kakak juga mau menikmati semua hidangan di sini kaya nya enak-enak".
"Ya udah kalau begitu,nikmatilah makanan nya Ka",setelah mengatakan seperti itu Adira lekas menghampiri Zayn yang saat ini tengah duduk termenung.
"Ka Zayn boleh aku duduk?".
Suara Adira lekas menyadarkan Zayn yang sedari tadi pikiran nya tertuju kepada sang Adik.
"Ah iya Sayang boleh,kamu sudah selesai bicara dengan Kakak mu".
"Sudah,oh ya Kakak kenapa wajah nya sedih gitu tidak seperti biasa nya".
"Aku cuman sedikit cemburu saja melihat interaksi kalian sebagai Kakak Adik,karena di hari pertunangan kita Adik ku Shanum tidak berada disini",ucap Zayn dengan wajah sendu nya.
"Kenapa harus bersedih Ka,kita bisa hubungi dia lewat video call apa susah nya sih".
"Tidak bisa Sayang,dia sering mengabaikan ku saat aku menghubungi nya, entahlah mungkin dia marah pada ku karena sewaktu SMA aku selalu mengatur kehidupan nya",ucap Zayn dengan mengusap wajah nya yang sedikit berair.
"Yang sabar ya Ka,Insyaallah suatu saat nanti Shanum akan bersikap biasa nya pada Kakak dan kalian akan berkumpul lagi sebagai keluarga",Adira menenangkan calon suami nya itu supaya tidak berlarut-larut dalam kesedihan.
"Makasih Sayang kamu sudah menenangkan hati dan pikiran ku",ucap Zayn tersenyum ke arah Adira yang saat ini tengah menatap nya.
Satu persatu para tamu mulai berpamitan,karena setelah acara pertunangan, tidak ada acara lain nya lagi selain menikmati hidangan yang sudah di siap kan oleh Keluarga yang mempunyai acara tersebut.
Mamah Aisha dan Pak Reyhan menghampiri Adira yang saat ini tengah berbincang dengan Zayn.
"Sayang...Mamah sama Papah pulang dulu ya Nak",pamit kedua orangtua nya.
"Loh kirain Mamah sama Papah mau nginap di sini,ucap Adira".
"Maaf ya sayang bukan nya Mamah sama Papah gak mau tapi Mamah sama Papah besok harus berangkat keluar kota".
"Memang nya ada acara Mah..Pah..sampai-sampai kalian harus berangkat keluar kota".
"Papah membuka bisnis baru disana,jadi mau tidak mau Mamah harus ikut kesana nemenin Papah".
"Ya..kalau gitu malam ini aku gak jadi pulang dong",ucap Adira sambil mengerucutkan bibir tipis nya.
"Kamu disini saja Sayang,Zayn masih membutuhkan mu saat ini ,apa kamu lupa kalau Zayn habis terluka karena ulah seseorang, jadi kamu harus benar-benar merawat nya sampai dia sembuh itung-itung kamu belajar merawat Suami nanti nya",Mamah Aisha menyarankan Adira untuk tetap berada di samping Zayn.
Adira pun mengangguk paham, namun dalam hati nya ia ingin segera pulang bersama kedua orangtua karena diri nya sudah rindu dengan suasana di rumah nya.
"Ya sudah kalau begitu Mamah sama Papah pulang sekarang karena takut kemalaman",sebelum pulang Mamah Aisha dan Pak Reyhan melirik ke arah Zayn yang saat ini tengah duduk berdampingan dengan Adira.
"Nak Zayn..Mamah sama Papah titip Adira ya karena malam ini Adira tidak bisa ikut pulang bersama, karena besok Mamah sama Papah mau berangkat keluar kota ,gak papa kan kalau Adira menginap dirumah mu Nak sekalian dia juga bisa merawat kamu sampai sembuh,ucap Mamah Aisha".
"Tidak papa Mah,kalau masalah Adira kalian jangan khawatir aku akan menjaga nya",sahut Zayn tersenyum karena dalam hati nya ia bersorak ria,karena ada kemungkinan Adira akan tinggal beberapa hari di rumah nya dengan begitu Zayn ada kesempatan untuk berdekatan dengan calon istri nya itu.
Papah Adira menepuk bahu calon menantu nya itu"Papah percaya kan Adira sama kamu Nak,tapi ingat!! bukan berarti Papah membebaskan kalian untuk berduaan, jadi harus ingat baik-baik batasan kalian kamu paham kan maksud Papah?".
Zayn merasa terkejut dengan penuturan calon mertua nya tersebut seakan tau apa yang sedang di ucapan Zayn dalam hati nya.
Kenapa Papah Adira bisa membaca isi hati ku sih,apa calon mertua ku ini dulu nya seorang paranormal ,ucap Zayn dalam hati ,membuat Zayn bergidik ngeri dan ia pun ingin mengurungkan niat nya supaya bisa menahan, jika bersama dengan Adira nanti nya,karena bagaimana pun kedua nya belum halal sebagai sepasang suami istri.
Setelah berpamitan kedua orangtua Adira pun lekas pulang di susul oleh Rayyan dari arah belakang,sedari tadi Adira masih menatap kedua orangtua nya yang sudah hilang di balik pintu.
"Sayang..kita ke kamar yuk,karena jam sudah menunjukan pukul 10:30 malam ini kamu harus benar-benar istirahat karena besok kamu sudah mulai masuk kuliah" ,ucap Zayn mengajak Adira untuk segera ke kamar.
"Apa kita harus tidur sekamar lagi Ka?".
"Memang nya kamu tidur dimana lagi selain di kamar ku Sayang".
"Tapi waktu itu Mamah Ayunda pernah bilang kalau aku bisa tidur di kamar sebelah,ucap Adira".
"Mamah gak tau aja kalau sebenar nya kamar yang di sebelah ku ini sudah lama tidak terpakai apa kamu mau tidur di sana sendirian?".
Adira pun menggeleng sambil tubuh nya sedikit gemetar karena ia bisa membayangkan kalau ia harus tidur di kamar yang jarang di huni nya apa Adira akan betah lama-lama di sana.
"Ayo sayang,kita ke kamar sekarang",Zayn mengajak Adira kembali.
"Baiklah Ka ,aku juga mulai mengantuk,ucap Adira".
Setelah acara selesai,Adira dan Zayn memutuskan untuk istirahat,kedua nya saat ini tengah berjalan secara beriringan menuju kamar yang berada di lantai dua.
Saat ini kedua nya sudah berada di dalam kamar, Adira lebih memilih masuk ke dalam ruangan untuk menggantikan baju gaun nya dengan piyama tidur yang sengaja Zayn siap kan untuk diri nya,setelah mengenakan piyama nya Adira lekas keluar menghampiri Zayn yang saat ini tengah kesusahan melepaskan jas yang melekat di tubuh nya.
"Ka biar aku bantu Bantu",ucap Adira sambil tangan nya terulur untuk melepaskan jas yang di kenakan Zayn.
"Boleh sayang",sahut Zayn tersenyum.
Setelah jas nya terlepas ,sekarang tinggal melepaskan kemeja putih nya,dengan perlahan Adira mulai melepaskan kancing kemeja nya Zayn yang dimana posisi kedua nya saat ini sangat lah dekat membuat jantung Adira berdegup kencang,apalagi saat ini Zayn tengah menatap ke arah nya dengan tatapan yang sulit diartikan...
