Elia dulu adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh kakek dan nenek Jonathan atau yang sering disebut Oppung Jonathan di Bahasa batak. Tinggal dan dibesarkan di keluarga Jonathan selama enam tahun lalu kemudian kuliah dan merantau di jawa sampai akhirnya saat ini bisa memiliki karir tentunya Elia tetap menjaga komunikasi dengan kakek dan nenek yang sudah membesarkannya meski hanya terhubung dari WA (whatsapp). Kemudian Elia dan Jonathan bertemu Kembali setelah 9 tahun. Disini lah cerita dan permasalah mereka di mulai saat Elia mendapati kekasihnya selingkuh, pekerjaan yang sedang tidak baik baik saja dan di saat bersamaan Jonathan didesak untuk menikahi Elia oleh kakek dan nenek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BEKAS
Malam itu ditemani rokok favoritnya Jonathan duduk di balkon kamar nya. ia menatap jalan-jalan di pinggir kota itu dengan beberapa kali kepulan rokok yang ia bakar sejak magrib tadi.
Di meja di depannya terdapat tablet yang sejak tadi menyiarkan beberapa berita dan podcast youtuber ternama yang sudah ia dengar. Ia berjaga-jaga menunggu pesan dari sang istri.
Telinga nya mendengar orang-orang yang sedang berbincang dari tablet di hadapannya semntara tangan dan mata nya sibuk melihat-lihat album foto di ponsel nya.
"Acara kami hampir selesai, kami ada di restauran Jepang yang ada di dekat kantor. ini aku kirimkan lokasi nya" ~Elia
Setelah membaca pesan itu Jonathan segera bangkit berdiri dan mengambil kunci mobilnya dan mengemudikan mobil nga menuju lokasi yang istrinya itu berikan.
Setelah ia sampai disana, ia melihat istrinya itu sudah menunggu di depan restaurant.
"sudah makan malam belum? " tanya Elia pada Jonathan setelah ia masuk dan duduk di samping kursi kemudi nya Jonathan.
"Sudah" kata Jonathan singkat lalu melajukan mobilnya namun saat diperjalanan Jonathan menghentikan mobil nya di tempat penjual sate langganan mereka akhir akhir ini.
"Mau beli sate? bukan nya tdi bilangnya sudah makan ya? "
"karena aku ingin " ucap Jonathan lalu turun dari mobil nya. Tak lama ia kembali dengan tentengan kresek putih klau mereka kembali ke rumah
Setelah sampai di rumah Elia langsung naik kekamar untuk mandi karena ia dia sudah merasa sangat gerah dan ingin segera mandi. Setelah ia selesai membersihkan diri nya, ia tak mendapati Jonathan di kamar nya. Kemudian dia berniat untuk turun kebawah memeriksa beberapa hal sebelum ia tidur. Tetapi baru saja ia membuka pintu kamar nya wangi aroma sate semerbak ke indra penciuman nya.
Ia melihat Jonathan yang duduk di meja makan dengan sate dua porsi yang sudah tersedia di hadapannya. Melihat Jonathan yang makan dengan lahap membuat dirinya yang tadi sudah kenyang kini lapar lagi. Ia mengambil air minum dalam gelas dan kemudian duduk di samping Jonathan.
"Ini milik mu" ucap Jonathan singkat sembari menunjuk satu piring sate.
"punya ku? " tanya Elia meyakinkan
"hmmmm" ucap Jonathan dan Elia langsung menyantap makanan itu hingga susah sedikit lagi padahal ia juga sudah makan lumayan banyak saat di restaurant.
Jonathan meneguk susah air minum yang ada di gelas nya tadi.
"Ini gelas bekas minum ku tadi " ucap Elia memberitahukan. Karena yang ia tahu Jonathan adalah seorang yang sangat penjijik. Ia tidak pernah mau berbagi makanan atau minuman milik orang lain.
Bahkan dengan mama Renata, ibu kandungnya sendiri. Ia tidak pernah mau makan dari peralatan makan yang sudah digunakan orang lain.
Namun mendengar perkataan Elia tadi Jonathan tidak bereaksi apapun. Ia bahkan meneguk air minum habis dari gelas itu sekali lagi
"itu bekas minumk.... "
Cupppp
Jonathan menempel kan bibir nya di bibir Elia. Ia memagut bibir itu dengan lancar meng absen setiap sudut mulut Elia sehingga Elia memukul dada Jonathan karena ia hampir kehabisan nafas nya.
"kita bahkan sudah bertukar air liur" ucap Jonathan membuat Elia gugup lagi. wajahnya merona seperti kepiting rebus.
Ia dengan cepat menunduk dan menghabiskan sisa makanan nya. Ia dulu beberapa kali berniat menggoda Jonathan tetapi ketika Jonathan bersikap seperti ini membuat nya sangat gugup.
Buru-buru ia menyimpan bekas alat makan mereka tadi dan ia mengambil gelas yang baru untuk minum.
"Aku mau minum" sambil menghampiri Elia yang berdiri bersandar ke arah kulkas. Elia hendak meraih gelas yang ada di tangan Jonathan berniat hendak mengisikan nya kembali. Tetapi Jonathan langsung menyambar bibir Elia sehingga minuman yang ada di mulut Elia kini berpindan pada dirinya.
Elia lagi lagi terkejut dengan tindakan yang dilakukan Jonathan namun ia juga menghentikan nya justru malah menikmati hal tersebut. Entah bagaimana cerita nya mereka kembali menikmati malam panas berdua.
****
Keesokan hari nya Elia bangun dengan kondisi tak mengenakan busana apapun dan tubuh yang rasanya remuk. Ia mendengar ia terbangun karena alarm nya berbunyi. sebenarnya dia masih ingin tidur dan beristirahat tapi ini adalah hati pertama dia bergabung di kantor yang baru dan dengan posisi yang baru.
Jadi mau tak mau dia harus bangun dan berangkat kerja. Perlahan dia memindahkan tangan Jonathan yang melilit pinggangnya dan mengenakan pakaian untuk turun ke dapur.
Elia tak menyiapkan banyak hal pagi ini, hanya ada sandwich dan teh tarik untuk Jonathan lalu i berangkat dengan menggunakan taksi online.
Saat Elia sampai di Kantor nya ia disambut oleh sesama manager dan para staff yang ia pimpin.
Ia diberikan kesempatan untuk memberikan membawa briefing pada pagi itu.
Setelah selesai ceremonial semua kembali seperti suasana kerja biasa. Elia menatap fokus pada layar laptop nya untuk memperhatikan grafik dan chart mengenai startegi yang selama ini sudah berjalan di departement itu.
Tangan nya sibuk menggeser mouse membolak balik halaman Excel yang ada di laptopnya sembari sesekali ia meneguk kopi dan air putih yang ada di meja nya. Ini benar-benar menantang bagi Elia, dimana ia harus memikirkan strategi baru untuk menunjang performa departemen tersebut. Untuk itu dia perlu mempelajari setiap masalah yang menjadi kendala di Departemen itu.
Dia mencoba mempelajari hal tersebut sampai waktu sudah menunjukkan pukul 17.30. Sudah waktu nya untuk pulang tetapi Jonathan belum memberikan kabar apakah dia akan menjemput atau tidak jadi dia mengambil ponsel miliknya untuk bertanya apakah suami nya itu.
"Aku sudah selesai bekerja, kamu menjemputku atau tidak? ~Elia
"Tiga puluh menit lagi aku akan segera sampai" ~Jonathan
Setelah menerima pesan itu Elia segera membereskan barang-barang nya. Dan kemudian turun dari ringannya yang ada di lantai 8. Ia memilih untuk menunggu di lobby.
"Hai El... " Sapa seseorang yang sangat dikenal Elia.. Reza. .
"Hi... Reza. Sedang apa disini? " ucap Elia yang terkejut melihat Reza ad di kantor nya. karena kantor Elia saat ini jauh dari apartement dan Perusahaan nya Reza jadi tak mungkin dia melakukan transaksi disini.
"Selamat untuk posisi baru mu" ucap Reza sembari memberikan bucket bunga yang tadi ia bawa.
"Untukku? " ucap Elia ragu untuk menerima nya. Ia tak ingin memberikan Reza kesempatan apapun lagi dalam hubungan mereka yang telah selesai.
"Of course... " Jawab Reza
"Za.. " ucap Elia meyakinkan
"El..... jangan pandang aku datang sebagai mantan mu disini. Aku datang sebagai seorang rekan bisnis dan juga anggap saja sahabat. Tidak ada salah nya memberikan selamat pada pencapaian rekan bisnis nya kan? " ucap Reza yang bisa memahami pikiran Elia.
Elia yang mendengar itu mengangguk dan menerima bunga dari Reza. Ia tak bisa menyalahkan Reza, justru apa yang dikatakan Reza ada benar nya. Mereka saat ini adalah rekan bisnis. Sama seperti nasabah dan rekan bisnis nya yang lain Reza juga hanya memberikan selamat atas pencapaian nya. Reza juga bukan satu-satu nya rekan bisnis yang memberikan hadiah atau bunga pada Elia. Sejak pagi tadi Elia menerima beberapa hadiah dari beberapa rekan bisnis nya yang ia atur di meja kerja nya.
Kemudian mereka berbincang di lobby sementara sepasang mata tengah mengawasi mereka dengan tangan yang mengepal.
"Kau mau tetap disini atau pulang ke rumah? "
apa kabar kamu yang di apartemen Oliv ... bahkan sampai tidur disana tanpa rasa canggung...
kenapa gak ambil gambarnya sih...
biar lebih akurat
udah berani cap cip cup ya Jo...
😆😆😆😆
lama lama Elia juga akan lelah...
kapan bisa ber kasih sayang dengan suami,kapan bisa bermanja-manja dengan suami...
klo suami nya modelan Jonathan mending pisah,gak jelas kemana arah rumah tangga nya
bahkan sampai saat ini Jonathan gak pernah minta itu ke Elia...
lanjut kk, semangat 💪💖
ini nih tipe cewe yang gak laku,
masih aja ngejar suami orang...🤬
atau olivia gak tau Jonathan udah nikah...
dan lebih parahnya suami mu welcome aja 😒
namanya mau pendekatan,ya harus tahan banting ya kan 😆😆😆