Istri Gemoy Kesayangan Pak Kapolres

Bude Sumirah berjalan duluan memasuki rumahnya sambil menggandeng tangan Fiona dengan Zion dan Pakde Dody mengekori dibelakang keduanya. Satria berjalan dibelakang Zion sambil membawa rantang yang disiapkan Fiona dari rumah.

Satria tahu diri dan memilih bergabung dengan ajudan sang Jenderal di pos kecil yang ada di samping rumah setelah menaruh rantang ke dalam rumah.

"Bude kok tahu saat lihat Fiona?" cerca Zion penasaran karena Budenya langsung teriak saat melihat Fiona.

"Pakde mu malam itu langsung kasih tahu Bude kalau koe sudah nikah dan pria tua itu memuji masakan bojo mu yang membuatnya kayak busung lapar. Sesok e langsung Bude telpon Mamamu dan kami cerita banyak tentang pernikahan kalian. Mama mu sama Bude sepakat untuk sama-sama mempersiapkan resepsi pernikahan kalian di Sleman nanti. Mamamu juga ngasih Foto ne Fiona karo Bude, makanya Bude langsung tahu saat lihat Fiona," jawab Bude Sumirah dengan penuh semangat bercerita.

Fiona tersenyum lega melihat sikap keluarga suaminya yang menerimanya dengan tangan terbuka tanpa banyak tanya.

"Oh ya, Le! Pakde mu wes ngomong karo Bude, katanya koe ada tugas ke luar kota minggu sesok, bener iku?" tanya Bude lagi dengan menatap kearah Zion.

"Benar Bude, InsyaAllah sabtu besok aku berangkat sama Bima ajudan aku ke Bali selama tiga hari," jawab Zion dengan jujur.

Kemarin ia sudah memberikan jawabannya pada sang Pakde jika ia menerima tugas tersebut dan akan pergi bersama Bima ajudannya yang satu lagi.

"Kalau gitu, sesok sebelum koe pergi, anterin Fiona untuk nginap sini wae yo, Le?" pinta Bude Sumirah langsung.

Fiona terkejut dengan permintaan Bude Sumirah, ia menoleh ke arah Zion yang duduk di seberangnya dengan raut muka sama-sama terkejut.

"A-aduh, gak usah Bude. Fiona gak mau merepotkan Bude, lagian Mas Zion nya juga pergi hanya tiga hari saja, Fiona nungguin dirumah dinas aja gak papa," tolak Fiona dengan nada lembut agar tidak menyinggung perasaan Bude Sumirah.

"Nduk, itu gak ngerepotin. Bude cuma gak mau kamu jadi bahan gunjingan orang-orang di kompleks rumah dinas selama Zion pergi. Bukannya mau berpikiran jelek, tapi karena orang-orang disana belum tahu jika kalian itu suami istri. Bude hanya antisipasi aja biar kamu gak kenapa-napa selama Zion pergi," bujuk Bude Sumirah lagi dengan penjelasannya yang masuk akal.

Fiona tertegun mendengar perkataan Bude yang sama sekali tidak terpikirkan oleh otak kecilnya itu. Ia sama sekali tidak kepikiran hal itu karena lupa jika ia orang baru di lingkungan tersebut.

"Gimana menurut Mas, aku benar-benar gak kepikiran sampai kesana?" tanya Fiona meminta pendapat suaminya.

Tidak hanya Fiona, Zion juga tidak kepikiran hal itu. Dalam hatinya ia menjerit karena kecerobohan bisa saja membuat sang istri kenapa-napa jika saja Budenya tidak membicarakan hal itu.

"Maaf, sayang! Mas benar-benar lalai dan ceroboh tidak kepikiran hal itu! Terimakasih Bude sudah mengingatkan hal ini pada kami berdua. Jika seperti itu, lebih baik kamu disini saja sayang sama Bude dan Pakde. Mas juga gak tenang ninggalin kamu sendirian dirumah dinas meskipun hanya tiga hari saja," jawab Zion dengan menatap sendu dan rasa bersalah.

Bude Sumirah dan Pakde Dody lirik-lirikan melihat sikap Zion yang berubah seratus persen jika berbicara dengan Fiona. Kedua paruh baya itu tersenyum penuh arti yang hanya keduanya saja yang tahu.

"Kalau gitu menurut Mas, Fiona ikut aja, asalkan gak merepotkan Pakde dan Bude," sahut Fiona setuju.

"Mana ada merepotkan, yang ada Pakde nanti yang merepotkan kamu minta buatin makanan enak!" bantah Pakde Dody dengan tegas.

"Eh, ngomongin soal makanan tadi Fiona bawa makanan loh kesini? Dimana ya Mas rantangnya?" ucap Fiona tiba-tiba.

"Lah, jadi rantang itu tadi isinya makanan?" tanya Pakde Dody dengan wajah sumringah.

Fiona mengangguk kecil yang membuat senyum lebar pria paruh baya dihadapannya itu langsung lebar hingga mendekati telinga.

"Buk, ayo kita kebelakang! Pasti mantuku masakin makanan enak untuk ku!" ajak Pakde Dody dengan tidak sabaran dan langsung berdiri meraih tangan sang istri.

"Dih, pede bener anda Pak Panglima!" cibir Zion dengan muka sinis.

"Biarin, napa? Iri ya? Iri tanda tak mampu!" balas Pakde Dody tidak kalah sinis.

"Wes, wes, wes, paman karo ponaan ora pernah akur!" lerai Bude Sumirah ikut beranjak dari duduknya dan berjalan menuju dapur dengan Pakde Dody mengikuti di belakang.

"Mas, kamu kok seneng banget berdebat sama orang tua?" tanya Fiona tidak habis pikir dengan sifat sang suami yang baru ia ketahui.

"Habisnya Pakde itu nyebelin! Gara-gara dia aku sampai ninggalin kamu selama tiga hari! Alasan aja tuh Pak tua cuma percaya sama aku, padahal ia males mencari kandidat lain yang potensi juga sama kayak aku!" jawab Zion dengan mendumel menyalahkan sang Pakde.

"Astaga, Mas! Ih, gemes banget aku sama kamu! Bisa-bisanya suudzon sama Pakde sendiri!" gemes Fiona dengan mencubit lengan keras Zion saking geramnya.

Cubitan tersebut tidak ada artinya karena tidak terasa bagi Zion yang sudah sering terkena pukulan atau bahaya saat dalam misi dahulu.

"Kalau kamu gemes, nanti malam kita adakan operasi militer lagi dengan mode katak masuk tempurung dengan gaya kupu-kupu!" goda Zion dengan mengedipkan matanya.

"Astaghfirullah, Mas suami! Masa operasi militer nya kagak ada libur??" ucap Fiona protes dengan bibir manyun.

"Cup! Tidak ada kata libur ya Nyonya Nugraha! Misi harus tetap berjalan untuk bekal selama tiga hari nanti!" jawab Zion sambil mengecup lembut bibir sang istri.

"Ih, itukan masih dua hari lagi perginya! Masa mintanya nanti malam?" protes Fiona mencoba negosiasi.

"No, don't negosiator soal operasi militer nanti malam!" tolak Zion tetap keukeh akan keputusan nya.

Muka Fiona langsung cemberut karena gagal melakukan negosiasi dengan suaminya yang mulai mesum akut. Si gatot sejak buka puasa pertama kali tidak henti-hentinya minta jatah sama si Degem sampe si Degem porak-poranda lecet sana sini karena ulahnya.

"Dasar si gotot nyebelin!" sungut Fiona sebel sambil berdiri dari sofa dan langsung pergi meninggalkan Zion yang tertawa penuh kemenangan.

Bersambung...