NovelToon NovelToon
Lahirnya Sang Legenda

Lahirnya Sang Legenda

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Peramal / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Adirbas

Shanum,, putri dari kekaisaran angin yang di buang oleh ayahnya kedalam jurang, hanya karena keputusan dari kebanyakan menteri.

Namun, dia tumbuh menjadi gadis yang tangguh. Dia memiliki misi untuk mencari identitasnya. Tapi, tak disangka misinya ternyata lebih besar dari yang ia kira,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

unjuk bakat.

Acara ulang tahun putri telah selesai diadakan untuk hari ini. Kini Shanum sedang berada di ruangannya untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Acara ulang tahun putri di hentikan oleh Shanum sendiri karena keluarga menteri keuangan memprotes agar gelar selir ketiga tidak dilepas. Namun, Shanum sekali lagi membuat mereka tidak berdaya karena tantangan itu memang di saksikan oleh semua orang yang ada di acara itu.

"Bibi Sinsin, bisakah bibi memijatkan tubuhku. Tubuhku terasa sangat lelah,,," mohon Shanum dengan mata berbinar membuat Sinsin tak bisa menolaknya.

Dia memijat lembut tubuh putri Shanum agar tak membuat Shanum merasa kesakitan. Tak butuh waktu lama akhirnya Shanum tertidur lelap sambil dipijat punggungnya.

"Yang mulia permaisuri tiba,,," ucap prajurit lembut.

"Ada apa,,,?"tanya lembut permaisuri ketika prajurit hanya mengatakan kedatangannya dalam nada lembut tidak seperti biasanya.

"Sepertinya tuan putri sudah tidur yang mulia,,," jawab prajurit sambil membungkukkan badannya sambil menunjuk para dayang yang mulai pelan dalam beraktivitas agar tak menimbulkan suara yang besar dan mengganggu.

"Apakah putri telah tidur,,,? Tanya permaisuri kepada dayang yang baru saja keluar dari kamar tuan putri

"Ya yang mulia,,, Sinsin yang sedang menemani tuan putri,,,," jawabnya sambil membukukkan badannya.

Para dayang membuka pintu kamar putri dengan pelan agar tak mengejutkan putri.

Sinsin melihat ke arah pintu saat dia merasa bahwa ada yang akan masuk.

"Yang mulia,,," tunduknya saat permaisuri datang.

"Bangunlah,,,," permaisuri menggerakkan tangannya tanda bahwa dia akan bergantian memijat badan putrinya.

"Apa yang telah terjadi denganmu nak,,,, kenapa rasanya punggungmu terasa tidak rata. Seperti orang-orang yang telah melalui hari-hari dengan berlatih beban,,," batin permaisuri ketika dia memijat punggung putrinya yang terasa sedikit kasar.

"Yang mulia,,, bukankah besok beberapa anak-anak dari bangsawan akan memilih akademi mana yang mereka masuki. Lalu bagaimana dengan tuan putri,,,,?" tanya Sinsin pelan.

"Apa maksudmu,,, dia bahkan berumur pas lima tahun. Bagaimana bisa dia masuk ke akademi, bahkan pangeran mahkota sekalipun masuk ke akademi pada usia tujuh tahun,,," jawab permaisuri.

"Permaisuriku,,, tuan putri sepertinya berbeda,,, di usianya lima tahun dia telah lancar berbicara, berbeda dengan putri yang lain,,," ucap pelan Sinsin membuat permaisuri menghentikan pijatannya.

"Lalu menurutmu apakah besok dia akan ikut tes,,,,?" tanya permaisuri.

"Entahlah yang mulia,,, tapi sepertinya begitu,,,"

°°°°°°°°°°°°°°°°

Hari ini adalah hari kedua acara ulang tahun putri yang bertepatan dengan banyaknya anak-anak bangsawan dan juga anak-anak kaisar lainnya bisa memilih akademi yang mereka inginkan. Mereka harus menunjukkan kemampuan mereka untuk menarik para guru besar memberikan tanda bahwa dia bisa di terima di akademi mereka.

Para anak-anak bangsawan harus memilih salah satu apabila ada lebih dari satu akademi yang menyukai kemampuan mereka.

"Kenapa hanya anak-anak bangsawan yang boleh mengikuti tes akademi,,, lalu bagaimana bila seandainya ada rakyat jelata yang memiliki kemampuan namun mereka tidak bisa mengembangkan kemampuan mereka karena mereka tidak berguru dengan guru-guru yang hebat,,,," Shanum mengemukakan pendapatnya karena dia bosan jika hanya melihat kemampuan keluarga bangsawan.

"Maaf yang mulia tuan putri,,,Aku adalah guru besar dari akademi sekte pedang. Pria tua ini ingin bertaruh denganmu,,,?" tantangnya dengan nada lembut.

"Taruhan apa,,,?" Shanum merasa tertarik.

"Jika tuan putri berhasil memasuki salah satu akademi dari keempat akademi teratas. Maka kami akan membuka lowongan pemilihan untuk anak-anak rakyat,,," tantangnya.

"Maaf,,,tapi itu tidak seru,,," jawab Shanum.

"Jadi bagaimana yang seru menurutmu tuan putri,,,,?" tanya para guru besar dari seluruh sekte akademi.

"Jika aku berhasil memenangkan hati kalian, maka siapapun anak-anak yang kupilih dan kubawa bersamaku. Maka, kalian tidak boleh menanyakan keputusanku,,,, bagaimana,,,?" tanyanya sambil berjalan ke arah tengah panggung.

"Baiklah,,,," kompak semua orang.

"Maaf tuan putri, bakat apa yang akan tuan putri perlihatkan,,,?" tanya kepala Kasim yang bertugas memanggil satu persatu nama anak bangsawan.

"Apapun itu aku bisa melakukannya kecuali bersikap lemah lembut bak Dewi,,," yakin Shanum.

Shanum mengambil pedang, tombak, busur, dan beberapa alat musik. Dia meminta beberapa anak yang kemarin telah berhasil menarik perhatian tuan putri dengan suara musiknya, untuk memainkan musiknya.

"Tuan putri, musik apa yang anda inginkan,,,?" tanya beberapa anak yang umurnya rata-rata di atas delapan tahun.

"Terserah,,,,aku akan mengimbangi suara alunan musik kalian,,,,lakukan yang menurut kalian bisa kalian kuasai tanpa kesalahan,,," terang Shanum.

"Baik,,,,".

Di awal-awal musik dimulai dengan sedikit lembut, Shanum mengikuti alunan musik itu dengan menunjukkan bakatnya menggunakan pedang. Dia memainkan pedang dengan lembut dan gemulai, membuat semua orang terpesona seperti melihat sebuah tarian pedang.

"Sekarang giliran mu Lu Ying,,,," batin Shanum memanggil adiknya untuk ikut bersamanya.

Lu Ying keluar dengan memakai pakaian merah di antara pakaian putih, dia mengambil tombak lalu menari bersama alunan pedang kakaknya.

"Percayalah pada insting mu,,,jangan merasa ragu,,, ikutilah suara musik dan gerakan kakiku,,,,kita harus berhasil menarik perhatian guru besar akademi,,," telepati Shanum kepada kedua adiknya.

Ritme suara musik terdengar semakin cepat dan hampir mencapai puncaknya. Tepat hampir pada akhir musik, Shanum mengambil lima anak panah lalu dia menggunakan sedikit kekuatannya untuk mengarahkan kelima anak panah itu menuju lima pemimpin akademi membuat mereka terkejut. Namun, tepat ketika kelima anak panah itu hampir mengenai mereka. Lu Yan berlari sambil memegang selendang, dia mengibaskan selendangnya untuk menangkis kelima anak panah itu lalu dia berputar ke arah panggung.

Atas penampilan itu, membuat semua orang melongo tanpa ada satupun yang bertepuk tangan, hingga terdengar tawa seorang pemimpin dari akademi sekte cahaya.

"Wah,,,,wah,,,wah,,,hebat sekali,,,,sangat hebat,,, ini pertama kalinya ketua ini melihat kemampuan seperti ini,,," ucapnya sambil berjalan ke tengah panggung untuk berhadapan langsung dengan Shanum.

Dia mengambil sebuah bambu lalu menggerakkan secepat kilat ke arah wajah Shanum. Shanum menahannya dengan pedang yang ada di tangannya. Lalu, dia memutarkan badannya dengan kecepatan penuh untuk memukul bagian punggung pemimpin itu. Namun, itu bisa dihadang kembali olehnya.

"Menarik,,,,,," batin keduanya kompak sambil memegang senjata mereka masing-masing

1
beybi T.Halim
luar biasa👍👍👍👍
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Kim Nana
aduh tor ini dari tadi tuan putri " aja GK di sebutkan siapa namanya tuan putri keberapa kesannya gantung banget
Lauraaa♑️
Gemesin banget nih!
Enoch
Gak nyangka bisa sebagus ini.
Ryner
Aku tak sabar menantikan kelanjutannya, semangat thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!