Antonio Budi santoso adalah seorang CEO di sebuah perusahaan, dia berusia sekitar tiga puluh lima tahunan dan dia bertemu dengan seorang gadis yang sederhana dan menawan dalam pandangannya, gadis itu bernama Larasati yang akhirnya membuatnya jatuh cinta dan menikah tetapi rumah tangga yang mereka jalani tidak seindah yang mereka bayangkan.
Keretakan mulai terjadi karena Anton di ketahui pernah tidur dengan Mira sahabat Larasati yang bekerja di perusahaan Anton.
Namun Anton mengelak dengan mengatakan kalau dirinya di jebak malam itu
dan dia tidak mau kalau Larasati menceraikan dirinya hanya karena kesalahan satu malam itu.
Dan dengan berbagai cara Anton berusaha untuk mempertahankan penikahannya dengan Larasati meski Larasati bersikukuh untuk berpisah darinya.
yuk simak kelanjutannya hanya di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21
Antonio mengemudikan mobilnya dan bergerak menuju ke hotel Javana tempat acara jamuan makan malam itu.
Antonio menoleh pada Laras dan berkata padanya "terimakasih Laras, kamu sudah mau memakai gaun yang aku belikan," ucapnya sambil tersenyum.
"Tapi baju ini terlalu mewah dan mahal untuk saya pak," kata Laras sungkan.
Antonio tersenyum dan berkata lagi pada Laras "bukan masalah Laras, kamu....terlihat cantik sekali memakai gaun ini," Antonio menoleh pada Laras.
Laras pun menoleh pada Antonio dan sejenak mata mereka kembali beradu pandang dan buru-buru Laras mengalihkan pandangannya begitu juga dengan Antonio dan lagi-lagi ada rasa yang nyaman yang mereka rasakan dalam relung hati mereka.
Suasana dalam mobil menjadi hening sejenak, Antonio dan Laras kembali terdiam dengan pikiran masing-masing.
Mobil Antonio melaju dengan kecepatan di atas rata-rata dan tak berapa lama mereka sudah sampai di pelataran hotel Javana.
Antonio bergerak menuju ke basement untuk memarkir mobilnya, mobil pun terparkir rapi dan Antonio segera turun untuk membukakan pintu mobil buat Laras.
Laras turun dari mobil Antonio dan tak di sangka tiba-tiba dress yang ia kenakan terinjak oleh sepatunya dan akhirnya dia pun hampir terjatuh tapi untungnya Antonio dengan sigap menangkap tubuh Laras, Laras terkejut teramat sangat tubuhnya berada dalam pelukan Antonio.
Antonio juga kaget dengan kejadian itu dan kembali mata mereka saling menatap dan Laras buru-buru bangun dari pelukan Antonio.
"Emmm...kamu tidak apa-apa Laras?" tanya Antonio mengerutkan keningnya.
Laras merasa malu, dia merasa tidak enak dengan kejadian barusan sampai-sampai Antonio menangkap tubuhnya karena hampir terjatuh.
"Emmm....saya tidak apa-apa pak," ujar Laras sambil menundukkan kepalanya malu.
"Syukurlah, kalau begitu ayo kita masuk," ajak Antonio.
Laras menganggukkan kepalanya dan berjalan di samping Antonio dan mereka pun beriringan berjalan memasuki hotel Javana tempat jamuan makan malam itu.
Di dalam sudah banyak para tamu undangan yang datang, ada beberapa tamu yang menyapa Antonio dan Laras merasa sangat malu ketika tatapan mereka tertuju pada Laras.
"Hai Ton, lama gak ketemu ya," sapa Erga teman Antonio yang sekarang menjadi CEO di perusahaan milik keluarganya.
"Hai Erga, bagaimana kabar kamu?" balas Antonio sambil memeluk Erga.
"Kabarku, baik-baik saja Ton, kamu bagaimana juga kabarnya?" Erga balik tanya.
"Sama sepertimu Ga, aku juga baik-baik saja," mereka tertawa bersama.
Laras tetap berdiri di samping Antonio sambil menunggu Antonio selesai berbincang dengan Erga.
Tiba-tiba pandangan Erga beralih pada Laras dan buru-buru Laras menundukkan kepalanya saat Erga menatapnya.
"Ton kamu belum memperkenalkan wanita cantik yang ada di sampingmu itu," ucap Erga pada Antonio.
'Oh ya dia Laras," ujar Antonio pada Erga.
Laras tersenyum ramah dan menganggukkan kepalanya pelan pada Erga.
Erga pun tersenyum pada Laras lalu ia berkata pada Antonio "cantik," ujar Erga.
Antonio tersenyum dan mengajak Laras untuk mencari tempat duduk buat mereka berdua.
Mereka pun menemukan salah satu meja yang kosong kemudian Antonio menarik salah satu kursi untuk Laras.
"Silahkan duduk Laras," ucap Antonio pada Laras.
"Terimakasih pak," Laras pun lalu duduk.
Antonio juga mengambil tempat duduk tepat di samping Laras.
Dari meja seberang sana terlihat Roy saudara tiri Antonio juga menghadiri acara jamuan makan malam itu.
Di samping Roy terlihat Mira sekertaris Antonio dan ternyata ceritanya Roy memang sengaja mengajak Mira untuk menemani dirinya ke acara jamuan makan malam itu karena dia tahu Mira tidak di ajak oleh Antonio.
Dan Mira bercerita kalau Antonio akan pergi ke jamuan makan malam itu dengan seseorang yang spesial.
Roy yang memang sedari dulu tidak suka pada Antonio selalu saja mencari cara untuk menyingkirkan Antonio supaya kekuasaan perusahaan keluarga jatuh di tangannya.
Dan kali ini sengaja Roy mengajak Mira untuk menemaninya ke acara jamuan makan malam itu, agar supaya Mira menilai kalau Roy itu lebih baik dari Antonio.
Roy mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dia mencari keberadaan Antonio di sana dan ingin tahu siapa wanita yang di bawa Antonio ke acara jamuan makan malam ini.
Dan pandangan Roy terhenti pada meja nomer dua di mana dia melihat Antonio sedang duduk bersama seorang wanita yang cantik juga menurut pandangan Roy.
"Siapa wanita itu, seperti nya aku belum pernah melihat dia sebelumnya," ucap Roy dalam hati sambil terus melihat ke arah Laras.
"Mir," panggil Roy pada Mira yang duduk di depannya.
"Ya," jawab Mira pada Roy.
"Lihat tuh boss mu di sana sama seorang wanita," tunjuk Roy ketempat di mana Antonio dan Laras duduk.
Mira memfokuskan netranya melihat ke arah Antonio dan Laras, Mira sangat terkejut sekali ketika dia tahu siapa wanita yang sedang bersama Antonia sekarang.
"Laras!" pekik Mira dengan wajah pucat pasi.
Roy mengerutkan kedua alisnya ketika melihat ekspresi Mira.
"Kamu kenal dengan wanita yang bersama Antonio itu Mir?" tanya Roy menyelidik.
"Ya, dia sahabat saya," ujar Mira dengan sedih.
"Kenapa kamu jadi sedih gitu, bukannya kamu senang kalau itu sahabat kamu, iya kan...." Roy setengah meledek Mira karena Roy tahu kalau Mira sepertinya menyukai Antonio.
"Tidak apa-apa pak, saya cuma kaget saja," kata Mira menyembunyikan perasaannya.
Antonio mencibirkan bibirnya melihat Mira dan berkata padanya "sudahlah Mir kamu gak usah bohong, aku tahu kalau kamu suka sama Antonio ya kan?"
Mira diam dia tidak menjawab pertanyaan Roy "kenapa pak Roy bisa tahu kalau aku menyukai pak Antonio," ucap Mira dalam hatinya.
"Ya....wajar sih kalau sekertaris itu suka sama atasannya jadi...menurut aku sih gak apa-apa kamu menyukai Antonio," Roy mulai melancarkan niat jeleknya.
"Tidak pak, pak Antonio sudah punya pilihan sendiri dan saya tahu pak Antonio tidak menyukai saya, saya saja yang terlalu berharap pada pak Antonio," kata Mira sadar diri.
"Loh kamu gak ingin memperjuangkan cintamu Mir, sebenarnya kamu bisa merebut kembali Antonio dari sahabat kamu itu," Roy mulai berniat licik.
"Caranya bagaimana pak?" Mira mulai termakan kata-kata Roy.
Roy tersenyum puas ketika Mira mulai terhasut oleh kata-kata nya barusan.
"Ya....dengan cara kamu mencari-cari kesalahan sahabat kamu itu atau kamu jelek-jelekkan sahabat kamu itu di depan
Antonio," ujar Roy mengompori Mira.
Mira diam menatap Roy dan tidak berkata sepatah katapun dia juga tahu kalau Roy tidak suka pada Antonio karena iri dan ingin merebut perusahaan keluarga yang di pegang Antonio saat ini.
Mira berusaha untuk sadar diri dan tidak mau memaksakan keinginannya untuk merebut Antonio dari Laras.
dah selingkuh menyesal minta balikan Weh Weh
so kita lihat apa kah Laras akan move on ga mau balikan atau sama dengan yg lain di tunggu next episode