NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Tunangan Sejak Bayi / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:28.5k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba-tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi tunangan dari saudari tiri nya- seorang miliarder kaya yang telah di tolak oleh saudari nya karena pria itu cacat.

Terikat oleh perjanjian antar keluarga dan ingin merebut kembali pusat perbelanjaan mendiang ibu nya, membuat Elena setuju untuk menggantikan saudari nya menikah dengan CEO cacat.

Elena tidak menyadari jika diri nya telah melempar batu dan mengambil berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

    Keesokkan harinya, Elena terbangun dari tidur lelap nya karena mencium aroma lezat roti panggang dan sosis yang masuk ke lubang hidung nya.

    Perut nya pun menjadi keroncongan, menanggapi aroma lezat yang berputar - putar di dalam ruangan.

    

    " Apa dia udah manggil layanan kamar di jam begini?". Tanya Elena pada diri nya sendiri, sembari membuka selimut yang menutupi bagian atas tubuh nya.

    

    Namun, seperkian detik kemudian pintu kamar Elena terbuka dan menampilkan Malvin yang tengah menggerakkan kursi roda nya masuk dengan sebuah nampan di pangkuan nya.

    Pria itu mendongak, menatap Elena yang masih terbaring dengan tatapan bingung, di atas tempat tidur nya . " Selamat pagi, sayang. Aku membawakan sarapan untuk mu ke sini ".

    Elena tersentak lalu gadis itu merubah posisi nya menjadi duduk. Melihat makanan yang ada di dalam nampan, ada beberapa sosis, roti panggang, telur orak - arik, bacon dan kacang panggang.

    Elena tersenyum dan meraih nampan dari atas pangkuan Malvin saat pria itu telah berada di sisi tempat tidur nya. " Apa tuan Malvin sendiri yang masak ?".

    

    Malvin menganggukkan kepala nya. " Ya ".

    " Gak bohong ?". Elena menatap nya dengan raut wajah tak yakin. " Gimana cara nya? pasti kan susah?". Elena mengalihkan pandangan nya ke arah kaki Malvin dan kembali menaruh curiga pada pria itu.

    

    Malvin tertawa kecil melihat reaksi Elena. " Aku menggunakan kompor gas portabel. Hanya karena aku terikat dengan kursi roda bukan berarti aku tidak berguna. Aku bisa melakukan banyak hal yang orang lain bisa lakukan dan menjadi penyandang cacat bukan berarti aku tidak bisa menjalani hidup normal seperti biasa nya". 

    Elena kembali merasa bersalah, entah apa yang sebenarnya ia pikirkan hingga berkali - kali menaruh curiga pada Malvin. " Maaf.... aku cuma khawatir, tuan Malvin membahayakan diri sendiri, bukan sebaliknya...".

    Elena tidak tahu bagaimana menanggapi perkataan Malvin, gadis itu lalu memilih fokus pada makanan yang Malvin bawakan untuk nya.

    " Boleh aku coba?" Tanya Elena pada Malvin.

    Pria itu hanya menganggukkan kepala nya sebagai jawaban.

    

    Elena pun meraih sendok, lantas menyuapkan telur orak arik ke dalam mulut nya, mengunyah nya lalu mata nya terbelalak saat lidah nya merasakan rasa telur tersebut. Gadis itu memperlihatkan raut wajah yang sulit di artikan.

    Sementara Malvin tak sabar mendengarkan penilaian dari Elena. " Bagaimana ? Apa itu tidak enak ?".

    Malvin belum pernah memasak apa pun  sebelumnya. Ini adalah pertama kali nya Malvin memasak.

    Elena tersenyum dan mencoba memakan roti panggang, itu sedikit gosong tetapi masih bisa di makan. Setelah mencicipi nya, Elena mengangguk kan kepala nya. " Ini gak buruk, roti nya enak ".

    " Bagaimana dengan telur nya ?"

    Elena berdehem pelan. " Sedikit terlalu asin...".

 Sebenarnya saat Elena mencoba telur itu, lidah nya seakan - akan menerima garam dalam jumlah yang banyak, itu sangat asin. Tetapi Elena mencoba menjawab seperti itu agar Malvin tidak merasa tersinggung.

    " Benar kah ? Maafkan aku... ini pertama kali nya aku memasak". Kata Malvin mengakui nya.

    Malvin meraih nampan yang Elena pegang. " Jangan di makan, lebih baik kita memanggil layanan kamar saja ".

    Namun, Elena justru menggelengkan kepala nya dan merebut kembali nampan itu. Perasaan nya menghangat saat tau jika Malvin pertama kali memasak hanya untuk nya. Perhatian yang menurut sebagian orang terlihat remeh, namun sangat besar pengaruh nya  bagi Elena.

    " Telur nya memang asin tapi yang lain masih enak di makan ". Kata Elena dengan tulus, lalu menatap Malvin. " Terima kasih ".

    ***

    Beberapa jam kemudian, Malvin telah kembali dari meeting penting nya. Pria itu sempat mencari Elena di kamar nya, namun tidak menemukan keberadaan Elena di sana. Membuat Malvin pun menggerakkan kursi roda nya ke arah balkon dan tersenyum ketika mendapati Elena tengah berdiri menikmati pemandangan pantai dari balkon itu.

    Dia terlihat sangat cantik, namun dari raut wajah nya Elena nampak tengah merasa bosan. Setelah membersihkan diri nya pagi tadi Malvin langsung berpamitan pada Elena untuk menghadiri meeting penting yang telah di atur oleh Johan untuk nya.

    Karena kesibukan nya  itu, Malvin tidak bisa menemani Elena di  siang hari dan baru pulang  sore ini.

    " Apa kamu ingin jalan - jalan di pantai?". Tanya Malvin menghampiri Elena. " Ace atau Leo akan menemanimu, Leo baru saja tiba hari ini karna ku perintahkan untuk selalu menjaga mu ketika aku sedang sibuk".

    Elena menyerongkan tubuh nya menghadap ke arah Malvin. " Aku udah pergi ke pantai siang tadi". Balas Elena.

    Gadis itu bahkan pergi berenang di pantai, namun hal itu tidak membuat nya senang karena ia harus melakukan nya sendirian tanpa di temani seorang pun. Lagi pula Elena tidak ingin pergi dan meninggalkan Malvin yang akan mengawasi nya dari balkon ini .

    " Meeting nya udah selesai semua ?".

    " Ya sudah selesai, aku segera kembali saat berfikir jika kamu pasti merasa bosan di sini sendirian ".

    " Aku memang bosan karna harus sendirian ". Balas Elena lalu kembali memandangi pantai.

    

    Ada keheningan beberapa saat di antara mereka.

    " Kota ini memiliki pemandangan matahari terbenam yang sangat indah, mari kita menyaksikan itu bersama ". Ajak Malvin membuat Elena menoleh.

    

    Gadis itu menganggukkan kepala nya , setuju. " kita berangkat?".

    " Ayo ".

    Elena pun bergegas mendorong kursi roda Malvin dan berjalan keluar dari kamar hotel untuk turun menuju pantai.

    Mereka berencana menonton sunset di pantai karena sebentar lagi  matahari akan terbenam. Itu pasti akan sangat indah dan terlihat cantik.

    Benar, tak lama setelah mereka turun, matahari perlahan mulai turun dan berganti tempat dengan bulan.

    Terlihat cantik saat memancarkan cahaya kuning nya ke bumi dan kegelapan perlahan mulai menyelimuti bumi.

    Karena berada di dekat Malvin, Elena justru tidak bisa fokus menonton matahari yang terbenam.  Pikiran nya malah tertuju dengan kejadian semalam saat Malvin tengah memainkan milik nya di balkon.

    Dan sampai saat ini, Malvin sama sekali belum menyinggung soal kejadian kemarin. Membuat Elena merasa penasaran dengan perasaan Malvin yang sebenarnya pada diri nya.

    Di saat yang sama, Malvin justru mencuri pandang ke arah Elena. Di dalam kepala nya Malvin tidak pernah berhenti memuji kecantikan Elena yang terpancar karena cahaya.

    Rambut nya yang pirang, bola mata nya yang hijau. Segala sesuatu yang ada pada diri Elena, membuat Malvin tertarik pada nya.

    Malvin tak menyangka jika ia bisa merasa beruntung ini memiliki Elena.

    Tiba tiba pria itu teringat, bahwa Andrian sempat menelpon nya setelah meeting selesai. Awal nya ia menolak perintah kakek nya itu karena menurut ia dan Elena perlu waktu untuk saling mengenal satu sama lain.

    Namun melihat Elena sekarang dan setelah mengetahui rasa nya tinggal bersama, Malvin tidak ingin melepaskan Elena.

    Pria itu pun menoleh ke arah Elena. " Kakek tadi sempat menelpon ku, saat  baru saja selesai meeting".  Kata Malvin tiba - tiba.

    Elena tersenyum. " Apa yang kakek bilang? Tuan Malvin kasih tau beliau soal kita yang tinggal bareng ?".

    Malvin tertawa kecil. " beliau sudah tau dan karena itu, beliau ingin memajukan tanggal pernikahan kita. Kita akan menikah dua minggu lagi ".

1
Dewi Suntana
cara mu sangat Lah kotor maya jaman skrg mha sgala nya pake GPS mareun jd mudah di Lacak
Reni Anjarwani
maya terlalu jahat pasti karma akan menghampirimu
R@3f@d lov3😘
mampus kamu Maya🤣🤣🤣aq sukaaaaaaaa 🤗 cara permainan dari elena
tutiana
Luar biasa
Elizabeth Zulfa
sprtinya zg dansasama Elena emang malvin dech
Noveni Lawasti Munte
apakah Malvin hanya pura2 lumpuh??hmmm hanya othor yang tau... semangat up-nya ya Thor
R@3f@d lov3😘
cwe mcnya lemah kurang greget jadinya
Elizabeth Zulfa
😝😝😝😝😝😝 gak kebayang tuh malunya si mak lampir krna slah mengira 🤣🤣
Elizabeth Zulfa
klo adik tiri tuh ibu kandungnya menikah lagi dan punya ank mksdnya seibu beda ayah/ank bawaan dari ibu tiri atau bawaan ayah tiri tpi klo sodara dari seayah beda ibu itu masih disebut sodara kandung kalo menurut sepengetahuan ku sprti itu.. krna masih 1 wali nikah ,sama sprti sodara seayah dan seibu
Noveni Lawasti Munte
elena lemah dalam segala hal. ayo Malvin bimbing tunanganmu
Reni Anjarwani
lanjutt
Diana Lely
lanjut thor
auzi
ceritanya gak ad lanjutan ap
Yuliana langoy Yuliana
adik tirinya merasa iri apa yg kakaknya miliki
Dewi Suntana
ketiba tiba malvin datang
Ros Mina
bagus ceritanya semangat ya thor biarpun blm bnyak x mamlir di karyamu 💪💪
Botol Yakult 🕊️: Terima kasih banyak kakak☺️🥰 betah² yaaa🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!