Pernikahan Didalam Pernikahan

Karena tak kunjung keluar saat Alena akan berangkat kerja,mau nggak mau Alena memanggil Dini dengan cukup keras.

"Din...Dini,Ayo berangkat....".teriak Alena yang membuat Dini akhirnya keluar dengan stelan kerjanya yang sudah siap.

"Iya Bu...,tumben Ibu rajin banget hari ini,biasanya saya yang menunggu Ibu,apa karena ada laporan penting yang harus kita kirimkan?".

Alena hanya berjalan meninggalkan Apartmentnya.

Dini memilih tak sarapan dan langsung turun kebawah untuk mengendarai mobilnya.Saat akhirnya Alena yang ada dibalik kemudi,Alena mananyakan hal yang Ia sudah pikirkan dari tadi.

"Dini....,Apa kamu sering berkomunikasi dengan Arini?kamu tau nggak gimana reaksinya saat tau bahwa Mas Bara dan aku memiliki hubungan?dia baik-baik aja kan Din?aku sedikit takut deh nantinya dia punya dendam sama aku,soalnya kan dia yang naksir dari awal".

Dini terkejut tapi dia berusaha mengendalikannya."Eh iya Bu,kita cukup sering berkomunikasi diluar pekerjaan,karena Arini juga suka nanya bagaimana keadaan disini,sepertinya dia ingin ikut kita pindah kesini,disana katanya nggak betah".

Alena diam sejenak,Ia jadi berpikir bahwa Arini lah yang bersekongkol dengan Arum,sedangkan Dini hanya bercerita apa yang terjadi disini,namun Alena juga tak bisa membuktikan semuanya,hanya Arum yang bisa membeberkan semuanya.

Alena memilih diam sampai akhirnya sampai dikantor.Pemandangan berbeda kembali Alena rasakan saat melihat beberapa petugas keamanan baru berjejer dilobby Perusahaan.

Dini langsung berbisik menanyakan hal apa yang sedang terjadi,namun Alena yang sama bingungnya hanya bisa menggelengkan kepalanya sebagai jawabannya.

Pekerjaan yang cukup banyak membuat Alena fokus pada pekerjaannya dan mengabaikan hal-hal lain yang tidak penting,Ia menyelesaikan pekerjaannya karena dia akan pulang tepat waktu karena akan mencari pakaian untuk pertemuannya dengan orang tua Mas Bara.

Saat Alena sedang fokus-fokusnya bekerja,Ia mendapatkan informasi bahwa ada tamu yang ingin bertemu dengan dia,Alena segera bangun dari tempat duduknya dan menemui tamu yang ingin bertemu dengannya,betapa terkejutnya Alena,saat tau Bagas adalah tamu yang dimaksud.

"Kamu ngapain disini?kita sudah nggak ada urusan lagi,jadi berhenti mengganggu hidupku,karena aku tidak ingin Mas Bara melihatmu kesini!",ketus Alena saat menatap Bagas.

Bagas hanya tersenyum tipis dan langsung membicarakan tujuannya.

"Aku mau minta harta gono gini!hartamu banyak kan waktu nikah sama aku?jadi aku mau kamu membaginya untukku,kalau kamu nggak memberikan itu,aku bakal mengacaukan hubungan kalian!",gertak Bagas dengan tatapan nyalangnya.

Alena justru santai mendapat gertakan seperti itu,karena Ia sudah mengira bahwa Bagas jika kesulitan uang pasti akan berlaku seenaknya sendiri.

"Kamu yakin bicara seperti ini sama aku Bagas?kamu lupa bahwa kamu nggak memberiku nafkah yang cukup,bahkan gajiku aja untuk hidup aku dan Ibumu,bisa-bisanya kamu menuntut itu sekarang?kenapa?Laura yang menyuruhmu ya?Bagas Bagas....,kamu tuh bodoh,kamu sedang diperdaya oleh Laura".

Bagas justru berdiri dan tak terima dengan omongan Alena yang bicara buruk tentang Laura.

"Laura berbeda ya sama kamu maupun Clara,Laura benar-benar mencintaiku dan kami akan bahagia sampai kapanpun,jadi cepat serahkan harta yang ada padamu,karena aku akan menggunakan uang itu untuk menggelar pernikahan yang mewah".

Alena pergi sejenak untuk melakukan sesuatu dan kembali dengan puluhan lembar kertas yang Ia sudah siapkan semuanya.

"Dibaca ya Bagas!!!itu rincian uang yang kamu berikan dan uang yang aku keluarkan,kamu bisa melihatnya sendiri bahwa gajiku digunakan sepenuhnya untuk urusan rumah dan Ibumu,jadi jangan sekali-kali menggertakku karena aku selalu punya bukti tentang tanggungjawabmu yang lalai".

Bagas melihat sekilas kertas-kertas itu dan kesal karena Ia tak mendapatkan apapun.",Brengsek!jadi aku tak bisa bersenang-senang dong".

Padahal Bagas sudah membayangkan jika mendapatkan uang dari Alena,Ia akan bersenang-senang dan melupakan Laura sejenak,Bagas mulai merasakan kejenuhan saat Laura terus membicarakan keinginan pesta pernikahan yang mewah.

Kini Bagas jadi beralih untuk benar-benar membantu Arum untuk memisahkan Bara dengan Alena.Ia akan melakukannya seorang diri agar uang yang Arum berikan nantinya hanya miliknya seorang.

Bagas keluar dari kantor Alena bekerja,namun Ia tetap menunggu diujung jalan dan akan mengikuti kemana Alena pergi nantinya,Ia juga menghubungi salah satu temannya dikantor,untuk membantu rencananya kali ini.

Jam 4 sore Alena keluar dari Perusahaan seorang diri,karena Dini mengeluh sakit perut jadi Alena akan tetap pergi untuk membeli baju.

Alena mengendarai mobilnya dengan santai sambil menikmati alunan musik untuk menemani perjalanannya kesebuah pusat perbelanjaan.

30 menit berlalu,Alena mulai menjelajahi toko yang menjual baju-baju wanita,Ia masuk kesebuah toko yang sudah terkenal dengan brand yang memiliki kualitas yang Bagus.

Alena jatuh cinta dengan sebuah dress panjang berwarma hitam,namun jika Alena menggunakannya akan terlihat sekali lekukan tubuhnya,akhirnya Alena pergi dan mencari-cari toko yang menurutnya pas menjual pakaian sesuai seleranya.

Alena yang terburu-buru,tiba-tiba menabrak seorang laki-laki yang cukup tampan,Ia sempat menatapnya sekilas dan menunduk kemudian untuk meminta maaf.

Ternyata diujung sana Bagas telah siap dengan kameranya dan menggambil gambar dengan lihainya yang kemudian memanipulasi seolah-olah Alena sedang berjalan dengan seorang pria.

Bagas tersenyum lebar saat mendapatkan gambar-gambar yang Ia inginkan.

"Kena kamu Alena!Setelah ini kamu akan didepak dari kehidupan Bara dan juga perusahaannya",ucap Bagas dengan tawa bahagianya.

Namun tawa bahagianya berubah amarah saat tiba-tiba pria bertubuh kekar mengambil ponselnya secara paksa dan menghapus semua foto dan Video yang Bagas abadikan.

"SIapa kalian!!beraninya melakukan itu pada ponselku!",ucap Bagas dengan amarahnya yang masih berkobar.

Bagas langsung digiring kesebuah lorong menuju toilet.

"Jangan macem-macem ya sama Nona Alena,karena Nona Alena sekarang dalam penjagaan kami atas perintah Tuan Bara,jadi silahkan pergi sebelum kami melakukan sesuatu yang menyakitkan".ucap salah satu bodyguard berbadan besar.

Bagas yang merasa tak seimbang jika melawannya,langsung pergi begitu saja dengan amarah yang masih berkobar.

"Sial Sial Sial!!Bodohnya kamu Bagas,Bara adalah bukan orang sembarangan,pasti Ia akan menyuruh orang untuk menjaga Alena,kalau begini ceritanya gagal dong aku membantu Arum",ucap Bagas pada dirinya sendiri.

Ia segera melakukan panggilan kepada Arum untuk menceritakan semuanya dan menyusun rencana yang lebih matang,Ia tak mengajak Laura untuk rencananya kali ini.

Ternyata Arum mengajak Bagas bertemu disebuah club terkenal dikota itu,Bagas segera meluncur dan tak sabar untuk ikut bersenang-senang.