NovelToon NovelToon
Asmara Jajar Genjang

Asmara Jajar Genjang

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rha Setia

Kisah cinta rumit terjalin di antara empat bersaudara, seorang wanita hadir menjadi rebutan.

Dialah Art Tara Biancasandra, seorang wanita cantik yang memiliki nasib buruk semenjak memiliki ibu tiri. Nasibnya berubah setelah mengenal seorang pria kaya yang memanfaatkan dirinya. Dari sanalah ia mendapatkan kisah asmaranya yang rumit, segala keluh kesah kehidupan di dapatinya mulai dari hal baik hingga hal buruk.

Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Apakah ia mampu menghadapi asmara jajar genjang itu?

Tidak ada permasalahan yang tidak mendapatkan jalan keluarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rha Setia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AJG 33

PT. ZhanaZ Group, perusahaan raksasa yang memiliki gedung pencakar langit tertinggi satu satunya di kota Jakarta, tampak sangat mencolok dari bangunan-bangunan yang tampak setara dengan kemewahannya.

Namun, bangunan ini tampak jauh lebih mendominasi, dari posisinya saja sudah tampak lebih tinggi kedudukannya dari bangunan lain. Dengan ketinggian sebanyak 60 lantai, membuat ini tampak seperti raksasa dan menjadi penindas dari bangunan-bangunan lainnya.

Dengan menganut sistem internasional, para pekerja, staf, karyawan dan sebagainya bisa menjunjung dan membanggakan diri karena mampu berada di sana.

Bentuk bangunan yang tak persegi sempurna, melainkan agak spiral dengan putaran hampir 270° membuat bangunan ini tampak lebih mencolok dan menarik, itu juga menjadi poin tambahannya.

Kaca-kaca biru gelap yang mengilap seolah tampak baru keluar dari produksi melengkapi bangunan tersebut.

Bagian dalam sebuah ruangan memiliki desain dan interior yang tampak modern dengan gaya barat. Tepat pada lantai sepuluh bangunan itu, sang pemilik ruangan telah mendaratkan bokongnya pada kursi kebangsaannya.

Lembaran kertas tugas telah berada di hadapannya, Hanson merasa lega setelah melihat hasil dari pekerjaannya selama seminggu ini. Dia merasa tak sia-sia karena kerja keras yang dilakukannya membuahkan hasil yang membuatnya cukup puas.

Rasa leganya sirna seketika saat satu-satunya wanita yang selalu setia menemaninya, ia berjalan menghampiri dengan lenggok tubuh yang digerakkan dengan gaya sensualnya yang menggoda. Wanita itu selalu berpenampilan semenarik dan sesempurna mungkin untuk menarik perhatian bagi pria itu, hanya saja respons yang didapat tak pernah seusai dengan harapan.

"Bener 'kan cewek itu bukan orang baik?" Fiona berucap pelan, ia sudah berhasil mendaratkan bokongnya di atas sofa yang posisinya berseberangan dengan Hanson. Secarik kertas diserahkannya kepada atasannya dengan ayunan ringan dan anggun.

"Emang lo orang baik gitu?" Hanson tertawa dengan sarkasme di akhir kalimatnya seraya menatap sekilas wajah Fiona, melontarkan ejekan dengan ekspresi sarkastis, lantas kembali menelaah dokumennya.

"Kamu masih inget kesalahan aku, ya?" Fiona melirih mengingat kejadian silam yang selalu membuahkan penyesalan dalam dirinya. "Ga bisa apa, kamu inget-inget kebaikan aku aja?" Sekuat tenaga ia memendam penyesalannya dalam ingatannya menuju kejadian naas itu. Penyesalan memang selalu datang terlambat, itulah sifat dari penyesalan. Sebuah kesalahan yang tak dapat dihapus bagaikan membuat lubang dengan paku pada sebuah pohon, setelah dicabut paku itu, maka akan meninggalkan bekas yang tak dapat dihilangkan, tak dapat ditambal dan akan selalu meninggalkan jejak yang selalu mengingatkan akan perbuatan itu.

Kesalahan bisa dimaafkan, tapi sisa sakit hati dan sisa perbuatan itu tak akan pernah lenyap sampai kapan pun.

Dua tahun lalu, Fiona kehilangan akal sehatnya, ketika ia mendengar pria idamannya akan bertunangan dengan seorang wanita bernama Vira. Ia bertekad menghancurkan dirinya agar tidak membuahkan petaka bagi pasangan itu. Entah apa yang dipikirkannya saat itu, apa yang telah merusak pikirannya hingga dia bertekad dan tega melakukan aksinya.

Ia mencari pelampiasan dengan menyerahkan dirinya pada kakak sang pria, hanya untuk membalas dendam semata. Naas keinginannya tidak terkabul lantaran sang pria yang menjadi mangsanya mengetahui niat busuknya. Pada akhirnya, noda itu terus terlukis pada pandangan mata pria itu terhadap dirinya.

"Fiona." Hanson menghentikan kegiatannya, menatap lekat wajah Fiona. "Di sini ga cocok buat ngomongin masalah pribadi." Nada bicaranya tampak menegur.

"Menurut kamu di mana lagi aku harus ngobrolin ini sama kamu?" gerutu Fiona yang sebiasanya ia mampu menahan amarahnya. Namun kali ini sudah keterlaluan menurutnya. "Kamu jarang nemuin aku, jadi aku ambil kesempatan ini."

"Gue udah cukup baik sama lo, Fiona, mau nemenin lo belanja ngabisin duit gue, mau nyebarin lo sebagai menantu Erick Liu, nerima lo dateng sesuka hati ke rumah gue. Apa lagi yang lo mau?" papar pria itu dengan kesal.

"Oke, oke." Dengan cepat ia menghentikan topik ini, makin jauh lagi maka makin ia merasa lebih sakit lagi karena pastinya pria itu akan lebih menekannya lagi dan lagi. "Aku minta maaf." Ia bangkit dari duduknya membawa pedih di hatinya.

Hanson lega, ia kembali menatap dokumen itu tanpa melontarkan kembali keluhannya.

"Kamu sendiri yang udah janji mau ngelakuin itu semua," runtuk Fiona seraya memutar tubuhnya membelakangi Hanson.

"Dan lo juga yang neri...."

"Kalo aku ga bisa dapetin hati kamu, aku terima jadi pelampiasan, aku cuma minta kamu lupain kesalahan aku." Wanita itu segera memenggal kalimat itu. Air payau itu mulai mendesak mata indahnya hingga meneteskannya dari sudut mata. Betapa susahnya memperbaiki penikaian pria itu terhadap dirinya, telah banyak yang dilakukannya yang sampai sekarang tak membuahkan hasil apa-apa.

Hanson menghela napas kasarnya dalam dengusannya. Sudah biasa ia mendapat sikap memilukan yang membuatnya jengah itu. "Lo tau kan kalo gue itu orangnya pendendam?"

Fiona melangkahkan kakinya, berlalu begitu saja dari hadapan Hanson untuk menyembunyikan air matanya. Ia mulai kewalahan, harus bagaimana lagi menghadapi pria itu. Selalu saja seperti ini, ia terus diposisikan pada posisi terdesak.

Sedang Hanson hanya bersikap tak acuh, mengabaikan derita Fiona atas apa yang dilakukannya, tak ada rasa sesal dan rasa bersalah yang ditunjukkan dari raut wajahnya yang mana itu memang sama seperti perasaannya.

***

Sementara di sisi lain, pada waktu yang bersamaan namun tempat yang berbeda. Ketika hujan mengguyur pusat Ibu kota, diiringi petir menyambar menggelegar hingga memekikkan gendang telinga sepasang manusia yang tengah berbincang di sebuah restoran ternama siang itu.

Entah kenapa hari ini malah turun hujan dengan deras, sepertinya cuaca sudah tak dapat diramalkan dam di kira-kira lagi.

Dua buah kursi saling berseberangan tersekat meja kotak yang terletak di sudut ruangan adalah penumpu tubuh sepasang manusia tersebut, dua gelas jus strawberry menjadi pelengkap perbincangan mereka. Meski begitu, tak satu pun di antara mereka menyentuh cairan merah itu untuk dialirkan ke dalam tenggorokan masing-masing.

"Sam, aku mohon bantu aku, aku tau rencana papa aku jodoin aku sama kamu cuma karena pertukaran bisnis, aku yakin kamu juga tau itu. Tapi...." Suara imut sang wanita berusia 27 tahun ini tidak akan mampu menghipnotis sang pria yang berada di hadapannya.

Sammuel memicingkan matanya dalam kedua tangannya yang dilipat di dadanya, sabar menunggu ucapan selanjutnya yang sempat terhenti tadi. "Lanjut," ketus dan bengis terlontaran dari nada bicaranya, itu akan selalu terucap pada lawan bicaranya, terutama pada orang asing bagi dirinya.

Triana meraih gelas itu hanya untuk menjadi penepis kegelisahannya, hanya memegangi gelas itu saja dan memikirkan untuk menyusun kalimat yang tepat untuk disampaikan. "Oke, aku jujur sama kamu, sebenarnya aku, aku diancam sama mereka. Kalau aku ga mau tunangan sama kamu, seseorang bakal mati," rajuknya setengah memaksa.

“Terus?”

“Aku mohon kamu mau buat ....”

Sang pria memaparkan senyum bengis, menyeringai menakutkan yang terlihat mengerikan oleh lawan bicaranya. "Apa lo lupa julukan gue waktu kuliah apa?" Memenggal perkataan wanita itu, sama sekali tak ada belas kasih yang ditampakkan wajahnya.

Tbc

1
☠ℛᵉˣ🍾⃝ ͩ ʏᷞᴜͧɴᷡᴀͣ
selamat atas tamatnya novel nya kakak, moga novel selanjutnya tamat dengan bagus seperti ini
☠ℛᵉˣ🍾⃝ ͩ ʏᷞᴜͧɴᷡᴀͣ
moga kandungan Tara baik baik aja dan untuk mama Tara semoga cepat insyaf
☠ℛᵉˣ🍾⃝ ͩ ʏᷞᴜͧɴᷡᴀͣ
jangan minta maaf kalau itu bukan dari hati, karena itu gak akan berguna
☠ℛᵉˣ🍾⃝ ͩ ʏᷞᴜͧɴᷡᴀͣ
hadeh disuruh punya anak Mulu nih, yang susah nya pihak perempuan.pihak laki laki cuma ingin enak buat aja
☠ℛᵉˣ🍾⃝ ͩ ʏᷞᴜͧɴᷡᴀͣ
aku baca dulu nya kakak, semangat kakak
🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi👻ᴸᴷ
aahh berbuah jua akhirnya ,tumbuh seorang putra yg sangat tampan.

hmm...apakah jackson tahu bahwasanya dia telah jadi seorang ayah??
semoga segera dipertemukan oleh takdir.
🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi👻ᴸᴷ
waah ...kejadian lalu itu ,rupanya sangat membekas dihati jackson hingga kini....
dan perasaan mendalam antara kasihan sesal dan tumbuhnya cinta ...
🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi👻ᴸᴷ
tak mengerti sepenuhnya sikap ibu kandung tara,kenapa seolah dia keberatan mengasuh anak2 nya??
mengapa pula sikap nya sungguh terlihat kejam ke tara,mungkinkah tara anak yg tdk di inginkan kelahirannya??

selamat berjuang tara,menata masa depan dengan peluh halalmu.
🍒⃞⃟🦅 R⃟tunggadevi👻ᴸᴷ
puitis
☠ᵏᵋᶜᶟᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
semoga tara gk kena napa yah
Qia'badR⃟i 💤
mampir moms😊
ujian terberat tara akan segera dimulai,kenapa kebablasan?kenapa tdk dengerin sahabat kamu tara
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝⏤͟͟͞R. ALICE
ishhh keren keren
saya langsung cus ngingip visualnya mom😁
VIDAYA
Buat anak sama jack tapi nikahnya sama samuel🙄
ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏
berharat Tara sm Jackson 😭😭
ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏
si Jack jd kaget kan
ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏
pokok ny lanjut baca aja
ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏
sadarkanlah Tara thor 🤣🤣
ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏
oh jd Tara sama Jack udh ktmu ?
ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏
Tara jd kupu2 malamkah ???
ᵃⓂᵉⓁ☪️𝐙𝐨ͤ𝐍ᷤ𝐞ͣ🌏
kasian anaknya cm bs memandang sang ayah dr kejauhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!