Rara Artania, seorang remaja yang masih duduk dibangku sekolah menengah ke atas. Hidup hanya berdua dengan sang ibu yang bekerja serabutan.
Rara itulah sahabatnya memanggilnya gadis tangguh yang rela bekerja keras membantu sang ibu untuk menyambung hidup mereka.
Rara rela menukar waktu remaja untuk bekerja dan bekerja demi ia bisa melanjutkan sekolah kependidikan yang tinggi, agar ia dapat merubah nasib mereka untuk masa depannya menjadi lebih baik lagi, hingga suatu saat ia bertemu om-om tanpa sengaja membuat beberapa kesalahan, hingga mereka membuat negosiasi untuk saling menguntungkan membuat nikah kontrak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon duwi sukema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Sulit di bangunkan
"Benaran emang om suka jika aku gendut? Tak akan mencari yang lain," tanya Rara menatap Alex meminta kejujuran darinya.
"Sayangku, apa kamu perlu bukti? Aku mencintaimu apa adanya tak memandang fisik, aku tulus apa adanya," kata Alex menggenggam erat tangan Rara memberikan keyakinan.
"Iya aku percaya, aku hanya bercanda kok mana nasi gorengnya aku makan sendiri saja ini aku juga sangat lapar," ucap Rara mengambil alih piring yang dipegang oleh Alex.
"Tadi katanya tak lapar, takut gendut?"
"Aku itu makan beberapa porsi juga tak bakalan gendut om, tadi aku hanya menggoda om saja," nyengir Rara mengunyah nasi gorengnya.
Alex menatap Rara memasukkan satu sendok penuh nasi goreng ke dalam mulutnya melihat reaksi Rara atas masakkannya.
"Gimana enak? Ini itu masakkan pertama kali yang aku buat, hanya untuk kamu spesial dengan penuh cinta," jelas Alex.
"Enak banget om, besok pagi buatkan Rara nasi goreng seperti ini ya om!"
"Ok, tapi ada syaratnya," tutur Alex.
"Kalau ada syaratnya mending ngak jadi saja, sudah aku habiskan ini saja," sahut Rara.
Rara segera menghabiskan satu piring penuh dengan meneguk satu gelas dengan beberapa kali tanpa sisa. Sedangkan Alex yang melihat Rara menghabiskan semuanya itu hanya menatap heran.
Itu lapar atau rakus, padahal itu tadi dua porsi sebenarnya yang akan aku gunakan makan sepiring berdua agar romantis tapi dia makan sendiri, kalau makan seperti itu kenapa tubuhnya tak berisi sama sekali gumam Alex.
Rara segera meletakkan piring dan gelas di atas nangkas lalu membaringkan tubuhnya di kasur.
"Rara, kamu habis makan banyak jangan tidur dulu! Nanti perut kamu sakit, cepat duduk dulu!" kata Alex mengingatkan orang yang ia cintai itu.
"Om, aku lelah. Ini mataku juga sudah minta dipejamkan rasanya ngantuk sekali," ucap Rara sambil menguap beberapa kali.
Alex segera membawa piring kotor itu kedapur, setalah itu ia kembali ke kamar melihat Rara yang sudah terlelap dalam alam sadarnya.
Alex segera mengecup kening Rara, lalu menyelimuti tubuh Rara hingga ke atas dada. Ia segera memasukkan tubuhnya ke dalam satu selimut melingkarkan tangannya ke perut Rara.
"Terima kasih kau sudah mau menerimaku sebagai suami kamu. Aku berjanji akan selalu membuat kamu bahagia selamanya tak akan pernah membuatmu terluka sedikit saja," lirih Alex.
****
Rara yang mendengar alarm ponselnya berbunyi ia segera membuka matanya dengan paksa, memindahkan tangan Alex dari atas perutnya dengan hati-hati agar tak membangunkannya.
Rara yang malas masak itu pun hanya membuat roti bakar dan secangkir kopi susu untuk sarapan mereka.
Rara melihat Alex mendengkur tertidur dengan pulas tak tega untuk membangunkannya.
"Lebih baik aku mandi saja dulu, om Alex aku bangunkan setelah mandi," lirih Rara masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa seragam sekolahnya.
Rara yang selesai mandi, segera duduk di tepi ranjang menggoyangkan pelan lengan Alex agar tak membuatnya terkejut.
"Om Alex, bangun! Ini sudah siang, om kerja tidak," tutur Rara pelan.
"Sebentar lagi, aku masih ngantuk, Bi," jawabnya sambil menarik selimutnya kembali.
Apa sebenarnya begini kebiasaan om Alex kalau tidur sulit dibangunkan. Mungkin sampai siang pun kalau tak dibangunkan pasti dia masih asik dalam dunia mimpinya pikir Rara.
"Om bangun!" teriak Rara setelah membuka gorden jendela kamarnya.
Alex mendengar teriakan yang berisik di telinganya geram akhirnya dengan terpaksa ia membuka matanya.
"Kamu mau membuat aku tuli ya!" hardik Alex dengan mengusap kedua matanya mencari kesadarannya.
Bersambung...
Sambil nunggu up baca juga karya aku lainnya...
Di paksa menikahi tuan muda duda...