Sequel dari The Sexy Maid and The King Devil of Mafia.
Arabella, nama yang cantik secantik orangnya, namun tidak dengan kehidupan nya, dia tinggal bersama dengan Ibu tirinya karena kedua orang tuanya sudah meninggal, sikap ibu tirinya sangat buruk terhadap Arabella dia suka menindas dan memakinya.
Suatu ketika Ibu tirinya hendak menjualnya kepada seseorang dan Arabella pun segera melarikan diri ketika mengetahuinya.
Aarav Geraldo Grey, keturunan satu-satunya dari Arthur Geraldo Grey dan Clara Claire. Aarav pria yang dingin dan tegas. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun.
Sampai akhirnya Aarav jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang ia selamatkan..
Penasaran, Yuk baca cerita selengkapnya..
Tapi sebelum itu Author ingatin ya!!
Ini ceritanya mengandung kekerasan dan ***+ Nya.
Dan setting-Nya Luar Negeri ya....
Jadi bagi yang nggak suka silahkan skip ya 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjemput Gadis Tengil
......................
Chicago...
Tampak beberapa orang berkumpul di Bandara pribadi milik Arthur yang berada di area belakang mansion nya.
"Mommy, aku tahu kau pasti akan sangat merindukanku." Kata Erina di dalam pelukan Beatrice, seperti membujuk mommy nya untuk membatalkan mengirim nya ke sang kakak²nya.
"Jangan banyak drama anak tengil, mommy akan mendatangimu kesana kalau merindukanmu." Jawab Beatrice yang tidak luluh dengan bujukan putrinya itu.
"Mommy sungguh tega," Cebik Erina cemberut.
Lalu dia menghampiri Clara dan Arthur yang berdiri berdampingan dengan Beatrice. "Aunty kau pasti akan kesepian jika aku tinggal nanti." Ucapnya memeluk Clara, berharap aunty nya itu bisa membantunya.
"Ada uncle, aunty mu tidak akan kesepian girl." Timpal Arthur yang membuat Erina cemberut.
Clara tertawa lirih melihat tingkah Erina.
"Huftt sepertinya tidak ada yang sedih aku akan pergi." Gerutu Erina.
Mereka semua terkekeh mendengar nya.
"Sudah waktunya kita pergi sayang." Ucap Bastian yang akan dengan sendirinya mengantar Erina sampai bandara New York.
"Mommy, aunty, uncle aku pergi ya, jika kalian rindu padaku silahkan jemput aku nanti, aku pasti tidak akan menolak." Ucap Erina.
Bastian dan Erina sudah berada di dalam jet pribadinya dan terbang ke New York City.
Lukas berjalan memasuki markas the devil's, para anak buah disana tampak menyambut dengan senang kedatangan salah satu orang kepercayaan di the devil's itu.
Prok!! Prok!! Prok!!
Seorang pria bertepuk tangan melihat sahabat nya itu. "Welcome back brother." Ucap Daniel mengulurkan tangannya, Lukas menerima uluran tangan sahabat nya itu lalu mereka berpelukan ala pria sejati.
"Wow kau semakin eksotis sekarang." Ucap Daniel melihat Lukas dari atas ke bawah.
"Hufff. Kau tak tahu bagaimana aku mempertahankan hidup ku selama satu tahun ini." Keluh Lukas menjatuhkan tubuhnya di atas sofa dan menyandarkan kepalanya melihat ke atas.
"Kau terlihat sangat menyedihkan pastinya." Ucap Daniel terkekeh membayangkan betapa malangnya nasib Lukas.
"Menyebalkan, itu semua karena bocah tengil itu. Aku sangat ingin menjambak rambutnya rasanya." Kesal Lukas.
"Kalau kau melakukan nya, bos dan Shen pasti tidak akan mengirimmu ke Afrika tapi ke hutan Amazon." Ucap Daniel tertawa.
"Kau senang melihat sahabat mu ini menderita ternyata." Ucap Lukas melemparkan bantal sofa ke wajah Daniel yang duduk di depannya.
"Bersiaplah karena bos memerintahkan kita untuk menjemputnya di bandara." Ucap Daniel.
"Aku sangat tidak ingin melihat wanita itu lagi." Ketus Lukas.
"Itu juga salah mu karena tidak menjalankan tugas dengan benar, bisa-bisanya kau tertipu dengan wanita kecil itu." Sahut Daniel.
"Hei kau tidak tahu betapa belutnya wanita itu." Jawab Lukas.
"Sudahlah, ayo kita segera berangkat. Uncle Bastian sudah dalam perjalanan, sebentar lagi dia akan sampai." Ucap Daniel beranjak dari sofa.
Lukas dengan malas juga mengikuti langkah Daniel di sampingnya. Daniel merangkul Lukas. "Ayo bersemangatlah dude." Serunya.
Daniel masuk kedalam mobil Mercedes Benz berwarna hitam yang sudah disiapkan di depan markas, ia duduk di belakang kemudi sedangkan Lukas duduk di samping nya. Mereka pun melajukan mobil tersebut dengan di ikuti oleh dua mobil jeep di belakangnya.
Lukas melihat ke spion mobil. "Kenapa hanya ada dua mobil?" Ucap Lukas.
"Kita hanya menjemput seorang wanita Lukas, bukan sedang berperang," Jawab Daniel.
"Kau takut dia melarikan diri lagi?" sambung Daniel menyunggingkan bibir nya.
"Kau tak tahu se belut apa wanita itu Den," Decak Lukas.
"Ck.. Dia hanya seorang wanita biasa bagiku." Sahut Daniel.
"Aku doakan suatu saat nanti kau ditugaskan menghadapi wanita belut itu." Kesal Lukas.
"No problem, aku yakin bisa menghadapi nya." Jawab Daniel santai.
"Heh, kau terlalu percaya diri Daniel." Sahut Lukas.
BERSAMBUNG.
di tunggu thor karya selanjutnya...
jgn byk typo lagi yaaaaa 🙃