Nana gadis desa berumur 18 tahun, merantau ke kota untuk memperbaiki kehidupannya yang berada di bawah garis kemiskinan. Ia bekerja menggantikan Bibinya menjadi seorang asisten rumah tangga di salah satu rumah mewah yang ada di Kota--rumah mewah milik keluarga Coriander. Tapi, siapa sangka baru satu bulan bekerja di sana, dirinya sudah terlibat Affair dengan anak majikannya. Ia menyerahkan kesuciannya kepada Haidar--pria tampan dengan sejuta pesona namun sangat menyebalkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kita bertemu di pengadilan!
Haidar memasuki rumah mewahnya dengan keadaan yang kacau dan wajahnya terlihat sangat kusut.
"Tumben sudah pulang?" Suara Sora membuat mood Haidar kian memburuk. Pria tampan itu berdecak kesal tanpa menatap istrinya yang berdiri di ruang tengah. Ia terus berjalan menuju arah tangga, tanpa memedulikan Sora yang berseru kepadanya.
"Haidar! Aku ini istrimu! Tapi, kenapa kau tidak pernah menganggap aku?!" teriak Sora dengan kesal dan emosi.
Haidar menyeringi lalu memutar badannya, menatap Sora penuh kebencian.
"Jangan membuat drama lagi yang membuatku muak!" sentak Haidar dengan kuat.
"Kau keterlaluan!" teriak Sora berlinang air mata.
"Ingat! Aku sudah mengajukan gugatan cerai ke pengadilan!" ucap Haidar sangat dingin, tatapan tajamnya mampu mematikan lawannya, buktinya Sora langsung memalingkan wajahnya, karena takut dengan amarah dan tatapan Haidar.
"Kau tidak akan pernah bisa meninggalkanku Haidar! Aku tidak akan pernah menandatangani surat cerai itu!" jawab Sora.
"Kalau begitu kita akan bertemu di pengadilan!" balas Haidar dingin, lalu segera melanjutkan langkahnya di anak tangga yang membawanya ke lantai dua di mana kamarnya berada.
"Arghhh! Tidak bisa di biarkan! Haidar tidak bisa menceraikan aku begitu saja!" Sora menjambak rambutnya sangat frustrasi. Ia harus segera mencari cara agar Haidar tetap berada di sisinya. Selama 5 tahun dia berjuang keras menahan Haidar agar tidak menceraikannya. Dia tidak akan membiarkan perjuangannya berakhir dengan sia-sia.
*
*
Haidar mengusap wajahnya dengan kasar, ketika dia sudah berada di dalam kamarnya. Pikirannya saat ini hanya tertuju kepada Nana dan gadis kecil yang wajahnya sangat mirip dengannya.
Tiba-tiba dia teringat dengan percakapan gadis kecil itu dengan Nana.
"Bunda, bukankah itu Ayah? Sama yang ada di dalam foto itu?"
"Sayang, masuk ke kamar dulu dan jangan keluar sebelum Bunda menyuruhmu keluar."
"Setelah ini kita beli es krim rasa vanila. Valen mau 'kan?"
"Valen?" gumam Haidar, otaknya berusaha untuk berpikir keras. Akhirnya dia bisa mengingatnya. Bukankah nama 'Valen' pernah ia dengar di rumah orang tuanya? Pada saat Fahri melakukan penggilan telepon dengan seseorang? Dan pada saat itu juga dia mengira kalau ayahnya telah berselingkuh dengan wanita lain.
"BODOH!" Haidar memaki dirinya sendiri. Kemudian, ia segera beranjak keluar dari kamar. Tidak lupa, ia mengunci kamarnya lagi, karena Haidar tidak akan membiarkan Sora masuk ke dalam kamarnya.
"Haidar, bisakah kita berbicara sebentar?" tanya Sora dengan lembut pada Haidar yang akan keluar dari rumah.
"Tidak ada yang baru di bicarakan lagi! Kau seharusnya sadar kalau aku tidak pernah menginginkanmu!" balas Haidar dengan sinis.
"Aku sadar, aku selama ini salah. Tapi, bisakah kau memberikan aku kesempatan untuk berubah?" Sora berkata lembut seraya mendekati Haidar.
"Sayangnya tidak ada kempatan lagi bagimu!" Haidar tersenyum sinis, membuat Sora mengepalkan kedua tangannya dengan erat.
"Kau mau mencoba merayuku dengan cara jallangmu?!" Perkataan Haidar tepat sasaran yang menghujam dada Sora.
"Lebih baik kau menyerah karena kau tidak akan berhasil! Dulu, aku yang bodoh karena tergoda dengan wanita murahan sepertimu! Dan satu lagi, minggu depan, kita akan bertemu di pengadilan!" Setelah mengatakan semua itu, Haidar segera pergi dari hadapan Sora menuju mobilnya yang terparkir di halaman rumahnya.
Ia akan menuju ke rumah orang tuanya, untuk mencari kebenaran tentang gadis kecil yang memanggilnya dengan sebutan 'ayah'. Meski Haidar sudah sangat yakin kalau gadis kecil itu adalah putrinya.
Sora meneteskan air matanya. Mempertahankan pernikahan yang tidak ada keharmonisan membuatnya seperti berada di neraka. Di tambah lagi, Haidar tidak pernah menyentuhnya selama lima tahun ini.
nanti pas mau nikah banyak tes nya ... susah lolosnya calon istri mu ....
klo Nana sudah di coblos-coblos sama Haidar ..
Nana jadi munafik , sakit hati tapi di ajak main kuda-kudaan mau aja .
mana belum nikah lagi .