Ranjang Papa Mertua Ku

Hari-hari Lily lalui dengan James yang selalu menemani nya hingga akhirnya sampai di bulan ke 8 perutnya sudah semakin membesar.

Tak ada kabar dari Xeni lagi, Lily tak pernah mendengar apapun hal tentang pria yang masih berstatus sebagai suaminya itu, meski begitu entah kenapa Lily merasa tak nyaman karena pernikahan nya begitu rumit.

Lily menikah dengan Xeni tapi dia mengandung bahkan akan melahirkan anak dari Papa mertuanya.

"Lily" panggil James.

"Ahk iya" Lily yang melamun memikirkan kehidupan nya yang begitu rumit seketika tersadar.

James melihat Lily yang melamun mengerutkan keningnya aneh.

"Ada apa?" tanya James.

Lily melirik dan menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Aku memikirkan kita, aku tinggal bersama Mas tapi status ku masih istri Xeni, anak Mas" ucap Lily pelan.

"Proses perceraian akan di percepat setelah kamu melahirkan, tenang saja kita akan menikah" jawab James.

"Lalu bagaimana dengan Xeni, dia putra kamu kan Mas. apa dia mau punya ibu tiri yang tak lain adalah mantan istrinya?" kali ini Lily yang selalu menyimpan pertanyaan itu di hatinya mulai mengeluarkan unek-unek nya.

Penasaran akan jawaban dari James, meski Lily merasakan jika James lebih mementingkan nya tetap saja rasa takut akan pernikahan yang hancur membuat Lily sedikit takut memulai lagi.

James menatap Lily, dia membawa Lily untuk bersandar di dada nya dan Lily melakukan hal itu.

"Aku tidak akan membedakan kalian, kamu wanita yang aku cintai dan sayangi begitupun dengan anak kita, dan untuk Xeni. dia akan menjadi putra ku sekalipun__" ucap James menggantung.

"Sekalipun apa?" tanya Lily.

James menatap Lily dan mengecup kening Lily dengan lembut.

Cup..

"Tidak ada, ayo makan anak kita pasti sudah lapar" balas James beranjak dari duduknya.

Lily menatap James yang berdiri, dia merasa ada sesuatu yang James sembunyikan dari nya tapi Lily tidak tau apa yang di sembunyikan James.

James mengulurkan tangan nya dan langsung diterima Lily, James membawa Lily ke meja makan.

"Ini belum waktu nya Lily, kamu hanya perlu tau aku mencintaimu dan anak kita, untuk Xeni aku tak bisa menjauhi nya sekalipun dia bukan anak ku, aku yang mengurusnya sejak kecil dan dia menjadi seperti itu karena salah ku yang terlalu memanjakan nya" batin James yang belum bisa mengatakan jika Xeni bukan putra nya.

Keduanya makan bersama, dan setelah selesai makan James mendapatinya telpon yang membuat dia harus cepat-cepat ke kantor.

Lily yang di tinggalkan hanya bisa menunggu James pulang di rumah, dia jarang keluar rumah karena kehamilan Lily agak bermasalah Lily pernah jatuh di kamar mandi dan sempat pendarahan dan syukur nya janin nya masih bisa bertahan.

"Bi mau kemana?" tanya Lily melihat bi Narti yang membawa dompet.

"Ini mau ke minimarket depan non, non mau ikut?" tanya bi Narti.

"Jauh bi?" tanya balik Lily.

"Lumayan non, kalau non mau ikut bisa pesan taksi" balas bi Narti.

Lily terdiam nampak berpikir hingga akhirnya dia memutuskan untuk ikut.

Lily mengambil tas kecilnya dan mengganti dress rumah nya dengan dress yang lebih sopan, James selalu marah jika Lily memakai baju yang rendah jika keluar rumah.

Setelah itu Lily dan bi Narti pun pergi dengan menggunakan taksi, dan setelah 15 menit mereka pun sampai di minimarket.

Bi Narti mengambil troli lalu Lily dan bi Narti pun pergi mencari-cari belanjaan yang di tuliskan bi Narti.

"Non kalau cape duduk aja, biar bibi yang belanja" kata bi Narti.

"Nggak ahk bi, sekalian biar olahraga" balas Lily menolak.

Bi Narti hanya bisa mengangguk meski begitu dia juga harus berjaga-jaga takutnya hal yang tak di inginkan terjadi mengingat Lily sedang hamil.

Sedangkan di tempat lain James sebenarnya bukan pergi ke kantor, melainkan pulang ke rumah karena mendengar dari pekerja rumah nya jika Xeni mengamuk.

Dan benar saja saat James masuk dia melihat rumah nya begitu berantakan, beberapa pas bunga dan foto berserakan di lantai.

"Apa yang kamu lakukan! kenapa rumah di berantakan?" tanya James dengan nada bicara nya yang terdengar santai.

Xeni yang mendengar suara Papa nya langsung melirik ke sumber suara, wajahnya seketika memerah melihat Papa nya.

"Kemana Papa membawa jala*g itu!" tanya Xeni sedikit berteriak.

James mendengar kata jala*g seketika mengeraskan rahang nya, tapi masih mencoba untuk tidak marah.

(Visual Xeni Christian).

"Papa! jawab" teriak Xeni lagi.

"Itu bukan urusan mu, Lily akan menceraikan mu dan itu akan terjadi setelah dia melahirkan" jawab James tegas.

Hah!

Melahirkan?

Xeni seketika bertepuk tangan, dia tidak percaya jika Papa nya benar-benar menyentuh Lily bahkan menghamili Lily.

"Dimana jala*g itu!" tanya Xeni sekali lagi.

Plakkk !

Satu tamparan mendarat di pipi Xeni, membuat pria itu meringis sakit.

"Jangan panggil dia jala*g karena dia wanita baik-baik, dia calon ibu dari adikmu dan kau harus menghormati nya bukan menghina nya!" tegas James yang tak menerima Lily di panggil jala*g.

🌹

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏