Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 34
Alula menggeliat dari tidur nya ketika sinar matahari menerobos masuk, Ia mengerjabkan mata nya, ketika akan bangkit, tubuh nya tertahan karena pelukan Nathan dari belakang. Perlahan ia memutar tubuh nya menghadap Nathan yang masih terlelap dalam tidur nya.
Alula hanya diam memandang wajah damai suami nya. Tangannya terulur untuk mengusap lembut pipi tersebut. Ia tersenyum kala mengingat kejadian tadi malam, saat Nathan membela diri nya di depan para keluarga nya. Nathan adalah sosok suami idaman para wanita bagi nya.
Ia terkesiap ketika tangan nya di tangkap oleh tangan kekar milik Nathan. " Jam berapa sekarang?. " Tanya nya serak khas bangun tidur dengan mata masih terpejam.
Alula menolehkan kepala nya ke arah nakas lalu kembali menatap wajah suami nya. " Jam 6. " Sahut nya pelan.
Nathan membuka mata nya perlahan lalu tersenyum ketika pandangan nya langsung tertuju ke arah wajah istri nya yang sedang memandang nya diam.
" Kenapa cepet banget bangun nya?. " Tanya Nathan seraya duduk dan bersandar pada kepala ranjang.
Alula menggeleng, ia tetap pada posisi nya yaitu berbaring sambil menatap Nathan.
Nathan terkekeh melihat Alula yang terus-menerus menatap nya dengan mata bulat nya. " Kamu kenapa liatin kaya gitu banget. " Ucap nya gemas seraya mencubit hidung istri nya.
Saat akan membuka mulut nya untuk berbicara, Alula langsung menutup nya dengan tangan nya saat rasa mual menghampiri dirinya. Dengan segera ia langsung berlari ke arah kamar mandi membuat Nathan merasa khawatir dan mengikuti dari belakang.
Huekk.
Huekk.
Nathan memijit tengkuk Alula dengan pelan. Ia dapat melihat istri nya di cermin wastafel sedang berusaha mengeluarkan semua isi perut nya membuat bulir-bulir keringat bermunculan di kening nya.
Tubuh Alula sedikit limbung, Nathan segera menahan tubuh Alula agar tidak terjatuh ke lantai.
" Lemes. " Lirih nya. Tubuh nya sangat lemas saat ini.
Nathan mengusap lembut kening Alula lalu menggendong istri nya dan membawanya keluar menuju kasur. Ia membaringkan tubuh istri nya dengan lembut di kasur lalu ia ikut duduk di samping nya.
" Kamu istirahat aja kalo gitu. Biar aku suruh pelayan untuk antar sarapan. " Setelah itu ia bangkit dan menelpon kepala pelayan untuk mengantar sarapan mereka ke kamar.
Nathan kembali duduk di samping istri nya yang tengah memejamkan mata nya, namun tidak tertidur, ia tahu karena tangan Alula setia memijit pelipisnya.
" Masih pusing?. " Tanya nya seraya memijit pelipis istri nya.
Alula mengangguk tanpa membuka mata nya karena saat ini kepala nya sangat sakit hanya membuka mata saja.
Nathan dengan telaten memijit pelipis dan menggosok pelan perut istri nya dengan minyak angin agar sakit nya sedikit reda.
Merasa lebih baik, Perlahan Alula membuka mata nya dan menatap suami nya yang masih pada aktivitas nya.
" mas gak kerja?. "
Nathan menatap Alula lalu menggeleng sebagai jawaban. "Aku gak tega ninggalin kamu. " Ucap nya lembut.
Alula mencoba bangkit dan duduk, melihat itu Nathan langsung membantu Alula duduk dengan bersandar di kepala ranjang.
" Aku gak papa kok cuma lemes aja. " Ucap nya seraya mengukir senyuman lembut membuktikan kepada suami nya bahwa ia tidak apa-apa.
Nathan tetap menggeleng dengan tegas. " Aku gak akan tega ninggalin istri aku yang lagi sakit gini. "Jawab nya tegas tak terbantahkan.
Alula hanya diam tidak membantah jika Nathan sudah berkata tegas seperti itu.
Tok tok tok.
Nathan bangkit dari duduk nya lalu berjalan menuju pintu kamar. Seperti nya itu pelayan yang mengantarkan sarapan mereka.
Alula hanya memandang dalam diam suami nya yang sedang mengambil sarapan mereka dan kembali berjalan ke arah nya setelah menutup pintu.
" Sekarang kamu makan biar aku suapin. "
Dengan telaten Nathan menyuapi istri nya makan dan sesekali mengelap sudut bibir Alula saat nasi menempel di sana.
Alula hanya memandang Nathan dengan intens. Suami nya ini sangat perhatian terhadap dirinya. Sekali lagi ia merasa bersyukur mempunyai suami seperti Nathan. Padahal di luar sana banyak yang mencaci maki dirinya karena masa lalu ibu nya, namun suami nya tidak memperdulikan itu dan malah membela nya di depan semua orang.
...****...
" Sial. Rencana gue gagal buat permaluin Alula di depan Nathan. Aaaa sial sial sial!!!. " Aulia mencengkeram erat pembatas balkon. Ia kesal karena Nathan sangat membela Alula di depan mama dan ayah nya. Padahal ia berencana akan mempermalukan Alula tapi malah jadi begini.
" Kali ini Lo beruntung Alula. Lain kali habis Lo. " Alula memandang ke depan dengan wajah penuh kebencian. Ia sangat benci dengan adik tiri nya walaupun nasib Alula terbilang tidak baik sedari kecil, namun Aulia tetap membenci nya karena Alula lah yang menjadi anak kandung Dimas bukan dirinya walaupun Dimas lebih baik pada dirinya di banding Alula anak kandung nya.
Sekarang ia harus membuat Alula hancur karena ia tidak ingin bahagia menghampiri Alula. Ia akan membuat nya benar-benar hancur lihat saja apa yang akan ia lakukan.
Ceklek.
" Lia. " Panggil ibu nya seraya menghampiri anak nya yang sedang berdiri di balkon kamar nya.
Aulia memutar tubuh nya menghadap ibu nya yang kini berada di hadapan nya. " Kenapa ma?. " Tanya nya bingung.
Vita menatap anak nya intens. " Kamu sebenarnya Uda tau dari awal kan masalah ini?. " Tanya Vita dengan menatap anak nya curiga. Ia curiga dengan putri nya kalau ia sudah tau tentang Alula yang berhubungan dengan Nathan karena gelagat Aulia akhir-akhir ini memang sedikit aneh.
Aulia mengerutkan kening nya pura-pura tidak tahu apa yang di bicarakan mama nya. " Maksud mama apa sih?. "
Vita mengangkat kedua alis nya. " Kamu benar-benar gak tau tentang Alula sama Nathan lebih dulu?. " Tanya nya memastikan.
Aulia mengangguk. " Aku aja kaget ma pas tau tadi malam kalo anak sialan itu hamil sama tuan Nathan. "
Vita menghembuskan nafas nya gusar. " Ini gak bisa di biarin Lia. Alula gak boleh bahagia sama Nathan. " Ucap nya gusar.
Aulia menatap mama nya yang tampak gusar lalu tersenyum miring. " Mama tenang aja, anak mama ini juga gak akan biarin itu anak gak tau diri bahagia gitu aja. Enak aja dia hidup enak karena dapet suami kaya. " Ucap nya seraya bersidekap dada.
Vita tersenyum memandang anak nya lalu menepuk pelan puncak kepala Aulia. " Anak mama emang bisa di andalkan. Tapi inget jangan sempat ayah kamu tau. " Pesan Vita.
Aulia mengangguk, setelah nya Vita keluar dari kamar anak nya meninggalkan Aulia yang tengah tersenyum miring memikirkan rencana untuk kehancuran adik kesayangannya.
BERSAMBUNG....
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS...