Gadis cantik bernama Clara Arabelle yang hanya mengantongi ijasah SMA, bukan karena tidak mampu untuk melanjutkan pendidikannya, melainkan kesibukannya di dunia entertainment.
Karena suatu hal, kedua orang tua Clara memutuskan untuk mendepaknya ke kampung halaman sang ibu di lahirkan.
Disanalah Clara bertemu dengan Reyhan dan Bastian yang akan terlibat di kehidupan Clara.
" Berarti kita gak pernah akan begitu-begituan dong? "
" Jangan harap! "
" Terus seumur hidup mas Babas mau jadi perjaka ting ting gitu? "
" Bukan urusanmu! "
Bagaimana kelanjutannya? ikuti kisah ini yak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Stalking
Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...
Selamat membaca......
🌼🌼🌼
Untuk menghilangkan rasa penatnya, Bastian keluar rumah untuk mencari udara segar, meski waktu telah menunjukan pukul sepuluh malam. Tujuan Bastian adalah ke cafe favorit nya, tempat dimana dia selalu duduk membuang waktu jika pikirannya sedang kacau.
Secangkir americano menemani Bastian yang duduk menyendiri, tanpa ada pasangan ataupun teman yang ikut duduk bersamanya, tidak seperti pengunjung lainnya yang kebanyakan di temani oleh kekasih ataupun sahabatnya.
Untuk menghilangkan rasa kesendirian nya, Bastian memainkan ponsel pintarnya. Menjelajahi dunia maya yang jarang sekali ia lakukan.
Sebuah aplikasi ia tekan untuk mencari tahu sesuatu yang tengah berputar-putar di otaknya. Bastian membuka aplikasi instagram yang sengaja ia unduh untuk stalking kegiatan Kiara dulu. Akun yang hanya mempunyai dua foto saja, namun sudah mencapai ratusan ribu pengikutnya.
Kali ini, Bastian mengetikkan sebuah nama di kolom pencarian ' Clara Anastasya '. Muncullah beberapa akun yang memiliki nama tersebut. Tetapi hanya satu akun yang mempunyai centang biru, dengan followers puluhan juta.
Bastian memilih itu, mulai membuka foto Clara. Mengamati Clara dengan terperinci. " Dia memang sangat cantik. " gumamnya, mengakui kecantikan yang Clara miliki.
Bastian terus men-scroll ke bawah. Tidak cukup melihat satu foto saja, entah kenapa Bastian ingin melihatnya lagi dan lagi, seolah menikmati paras Clara yang enak di pandang kedua matanya.
Aktifitas Bastian terganggu saat mendengar suara sepasang kekasih yang sedang bersenda gurau, terdengar sangat romantis. Berulang kali ingin mengabaikan suara itu, namun Bastian cukup terganggu. Karena mereka duduk tepat di belakangnya. Mau tidak mau, suka tidak suka, Bastian akan tetap mendengarnya.
Bastian membenahi ponselnya ke dalam saku celana, menyeruput americano yang belum tersentuh sedari tadi. Suara mereka cukup mengganggu membuat Bastian memutuskan untuk pulang saja.
Alangkah terkejutnya saat Bastian membalikkan tubuhnya. Dengan langkah yang lebar Bastian menghampiri pria yang sedang bermesraan dengan kekasihnya.
Bughhh...
Satu pukulan mendarat di pipi pria itu. " Brengsekk! " maki Bastian.
" Kenapa kamu memukul kekasih ku? " pekik sang wanita yang menemani pria itu.
" Kekasih? apa benar yang di katakan wanita ini? " Bastian berbalik bertanya pada sang pria.
Pria itu terlihat gugup menjawabnya. Dia hanya sibuk mengusap sudut bibirnya untuk mengalihkan perhatian.
" Cih, menjijikkan! " ucap Bastian. Tidak mau berurusan lebih lanjut lagi, Bastian kembali melanjutkan langkahnya untuk segera pulang.
***
Keesokan harinya, Clara berniat untuk bangun siang karena tidak ada jadwal shooting hari ini. Namun di pagi hari kediaman Haidar kedatangan tamu tidak jauh.
Tidur nyenyak Clara terganggu oleh Mikha - Kakak sepupunya, yang berumur jauh di bawahnya. Mikha saat ini berusia 17 tahun, dia datang dengan kedua orang tuanya, Karin dan Umar.
" Kakak.. ayo bangun!! " teriakan Mikha memekikan pendengaran Clara yang masih terlelap. Meski seharusnya Clara yang memanggil Mikha dengan sebutan Kakak, tapi itu tidak berlaku, karena usia Clara jauh lebih tua dari Mikha.
" Aduhh.. bocah ingusan! apaan sih.. gue masih ngantuk! " Clara meraih bantal untuk menutupi telinganya.
" Kak ini udah siang.. ayo bangun.. kita main tiktok yuk.. " ajak Mikha.
" Ya ampun Mikha! cuma mau main tiktok aja bangunin gue! ntar aja.. gue masih ngantuk! " seru Clara.
" Ayolah kak. "
" Ntar aja. Lu pasti nginep di sini kan? "
" Iya. aku nginep.. mami sama papi mau pergi ke luar kota. " jawab Mikha.
" Yaudah ntar aja.. gue hari ini free gak ada syuting! "
" Beneran ya.. ntar main tiktok bareng. biar aku makin banyak fansnya. " ucap Mikha kegirangan.
" Iya.. iya.. sana pergi... " usir Clara. " Jangan lupa tutup pintunya lagi! "
" Iya kak! " Mikha.
" Kebiasaan kak Clara, kalo tidur cuma pake daleman doang! " gerutu Mikha.
" Kenapa sayang? " tanya Wina yang melihat cucunya menggerutu.
" Eh gak papa kok oma. " jawab Mikha. " Oma.. apa mami sama papi udah pergi? " tanya Mikha yang melihat ruang tamu sudah sepi.
" Udah sayang, barusan. " Wina.
" Ck, mami kenapa sih selalu ngikutin papi kemana pun! " kesal Mikha yang selalu di tinggal Karin untuk ikut Umar jika ada pekerjaan di luar kota.
" Kamu gak tau mami mu aja! dia kan bucin ama papi kamu! " jelas Wina. Wina sendiri merasa heran, kenapa kedua anaknya itu terlalu bucin pada pasangan nya.
Jika Adrian yang selalu ingin Elsa ikut kemana pun ia pergi. Lain halnya Karin, dia selalu ingin ikut kemana pun Umar pergi.
" Harus di ikuti! banyak pelakor siap siaga menerkam suami kita! " ucapan yang selalu Karin gunakan jika ada yang bertanya mengapa dirinya selalu menempel terus pada Umar.
" Bagaimana dengan ujian mu sayang? " Wina menanyakan hasil ujian seminggu yang lalu.
" Baik oma.. Mikha dapet nilainya bagus-bagus. " Mikha.
" Uh.. cucu oma memang pinter. " Wina mencubit gemas pipi gembul Mikha.
***
Siang harinya Clara sudah bersiap untuk mengunjungi Reyhan di rumah sakit. Clara keluar dari kamar mengendap-endap agar terhindar dari Mikha si bocah gendut itu. Clara tidak habis pikir, di usia Mikha yang sudah 17 tahun, Mikha tidak menjaga berat tubuhnya agar terlihat ideal. Mungkin karena kedua orang tuanya berbisnis di bidang kuliner, membuat Mikha bisa menikmati makanan enak kapan saja yang ia mau dan tidak mengontrolnya, pikir Clara.
Clara berhasil keluar rumah tanpa gangguan Mikha, seperti nya dia sedang menikmati tidur siangnya.
Clara dengan wajah yang berseri mendatangi ruangan Reyhan. Otaknya kembali memikirkan tentang perjodohan nya. Clara berniat akan memberitahu Reyhan saat nanti bertemu.
Tok.. tok.. tok... Clara mengetuk pintu ruangan Reyhan.
" Masuk! " suara Reyhan terdengar dari dalam.
" Siang sayang... " ucap Clara setelah membuka pintu ruangan Reyhan.
" Sayang.. " Reyhan bangkit untuk menyambut kedatangan Clara. " Kamu dateng kesini? " tanya Reyhan. Clara mang tidak memberitahu sebelumnya jika ia akan datang.
" Wajah kamu kenapa? " bukannya menjawab, Clara balik bertanya saat melihat luka lebam di sekitar sudut bibirnya. Clara mengelus pipi Reyhan, " Sakit ya? "
" Gak papa kok. ini cuma gak sengaja jatoh kemaren. " jawab Reyhan.
" Beneran gak papa? "
" Iya.. gak papa. kamu kesini mau makan siang bareng kan? " tanya Reyhan.
" Iya.. aku bawa ini. " Clara menunjukkan makanan yang ia bawa. " Ayok kita makan.. kamu pasti udah laper kan? "
Reyhan mengangguk, lalu mengajak Clara duduk di sofa dan memulai makan siang mereka.
*
*
*
...🌼🌼🌼...
...JANGAN LUPA BERIKAN DUKUNGAN KALIAN...
...LIKE. KOMEN. VOTE....
...TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBERIKAN DUKUNGANNYA....
...BYE.. BYE.....
vote ✌️
Clara noh👍👍👍👍👍👍
Clara di lawan 👍🌹
nga pernah bosan baca berulang kali 🤣