NovelToon NovelToon
Bintangku 2

Bintangku 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil / Cintapertama / Keluarga / Cintamanis
Popularitas:182
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

sambungan season 1,
Bintang kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan kuliahnya, tiba-tiba omanya berubah. ia menentang hubungannya dengan Bio

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dokter Hewan Bernama Sheila

Sheila berdiri di depan wastafel kecil di ruang belakang klinik, membasuh tangannya perlahan. Air dingin mengalir, membawa sisa-sisa kelelahan hari itu. Namun pikirannya belum benar-benar kembali ke rutinitas.

Bayangan Rama masih tertinggal.

Bukan Rama yang ia kenal dulu—sepupu Bintang yang cerewet dan sering jadi penengah di sekolah—melainkan Rama yang lebih dewasa, lebih tenang, dengan tatapan yang menyimpan banyak cerita.

Ia mengeringkan tangannya, lalu menatap pantulan dirinya di cermin.

Sheila yang sekarang… jauh berbeda.

Dulu, ia adalah gadis yang mudah marah, keras, dan penuh luka yang tak pernah ia tahu bagaimana cara menyembuhkannya. Perasaannya pada Bio—yang bertepuk sebelah tangan—membuatnya semakin kacau. Ia menyalahkan Bintang, menyalahkan keadaan, bahkan menyalahkan dirinya sendiri.

Namun hidup memaksanya belajar.

Belajar melepaskan.

Belajar diam.

Belajar menyembuhkan—bukan hanya hewan, tapi dirinya sendiri.

Sheila menghela napas panjang, lalu kembali ke ruang periksa. Ia memilih fokus pada pasien berikutnya, menyingkirkan ingatan yang belum sepenuhnya siap ia buka.

Sementara itu, di tempat lain…

Bintang sedang duduk di ruang keluarga rumah Oma, laptop terbuka di pangkuannya. Rambutnya diikat setengah, wajahnya terlihat lelah tapi tetap rapi. Sejak bekerja di perusahaan Oma, hari-harinya nyaris tak punya jeda.

“Tan.”

Suara Rama membuatnya mendongak.

“Kamu kok ke sini?” tanya Bintang, tersenyum kecil.

Rama menjatuhkan diri di sofa seberangnya. “Pulang kerja, sekalian nengokin.”

Bintang menutup laptop. “Kamu kelihatan capek.”

Rama tertawa singkat. “Hari ini aneh.”

“Kenapa?”

Rama ragu sejenak, lalu menggaruk tengkuknya. “Gue ketemu Sheila.”

Bintang terdiam.

“Sheila?” ulangnya pelan.

“Iya.”

Bintang menegakkan punggung. Nama itu bukan asing. Terlalu banyak kenangan SMA yang melekat pada satu nama itu—gadis yang dulu sering membuat masalah, dan diam-diam menyimpan perasaan pada Bio.

“Dia… gimana?” tanya Bintang hati-hati.

Rama tersenyum kecil. “Dia jadi dokter hewan.”

Bintang membelalak. “Serius?”

“Serius,” jawab Rama. “Klinik kecil. Tapi dia kelihatan… pas di sana. Tenang. Dewasa.”

Bintang terdiam cukup lama.

Entah kenapa, ia merasakan sesuatu yang aneh—bukan cemburu, bukan takut—melainkan kelegaan yang samar.

“Dia berubah ya,” gumam Bintang.

“Banget,” sahut Rama jujur. “Gue sampe nggak ngenalin dia yang dulu.”

Bintang tersenyum tipis. “Mungkin semua orang memang perlu waktu buat jadi versi terbaik dirinya.”

Rama mengangguk. “Dia nanya tentang kamu. Tentang Bio.”

Bintang menoleh cepat. “Apa yang kamu bilang?”

“Yang sebenarnya,” jawab Rama. “Kalau kalian masih berjuang.”

Bintang menghela napas. “Aku harap dia bahagia.”

Rama menatap sepupunya itu dalam-dalam. “Lo tulus ngomongnya.”

“Karena aku nggak mau lagi hidup dengan perasaan takut sama masa lalu,” jawab Bintang pelan. “Kalau Sheila sudah menemukan jalannya, aku senang.”

Rama tersenyum. “Kayaknya… dia juga.”

Hening sejenak menyelimuti ruangan.

Lalu Bintang bertanya pelan, “Bio tahu?”

“Belum,” jawab Rama. “Tapi gue rasa dia bakal dengar juga. Cepat atau lambat.”

Bintang mengangguk. “Aku percaya Bio.”

Rama bangkit berdiri. “Gue cuma pengen bilang… hidup orang-orang di sekitar kita juga jalan terus. Nggak nunggu kita siap.”

Bintang tersenyum kecil. “Iya.”

Saat Rama melangkah pergi, Bintang kembali menatap layar laptopnya—namun pikirannya melayang.

Tentang Sheila.

Tentang perubahan.

Tentang bagaimana masa lalu tak selalu datang untuk melukai… tapi kadang hanya ingin memastikan kita sudah sembuh.

Di sudut kota lain, Sheila menutup klinik malam itu dengan perasaan yang belum sepenuhnya ia pahami.

Ia tahu—pertemuannya dengan Rama bukan kebetulan.

Dan kisah lama yang ia kira sudah selesai… mungkin belum benar-benar berakhir.

Namun kali ini, Sheila tidak takut.

Ia sudah belajar berdiri dengan kakinya sendiri.

Dan apa pun yang akan datang, ia siap menghadapinya—dengan nama yang kini ia banggakan:

Sheila. Dokter hewan.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!