amira gadis berhijab yang sudah lama mencintai bastian secara diam diam, dia memberikan perhatian yang tidak pernah di ketahui bastian karna amira selalu meminta bantuan temannya yang bernama naura. lama kelamaan bastian menganggap perhatian itu dari naura sehingga dia mulai menaruh hati pada naura, mereka akhirnya menjalin hubungan dan itu di ketahui oleh amira, hati amira hancur dan setelah kelulusan dia kuliah ke luar negri, waktu berlalu begitu cepat, amira kembali ke negaranya dan menikah dengan pria lain, amira mempunyai seorang anak begitu juga dengan naura dan bastian yang sudah menikah tapi semua terbongkar bastian tahu bahwa amiralah yang selama ini memberikan perhatian padanya, amira bertemu lagi dengan bastian dan menjalin hubungan terlarang. ikuti terus kelanjutan cerita ini dan bagaimana akhir dari hubungan amira dan bastian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zetan Adi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengakui perasaan
amira diam dia menunduk tidak tahu apa yang harus dia lakukan. haruskah dia mengakui semuanya sekarang, iya mungkin itu benar amira harus mengakui perasaannya agar dirinya tahu bagaimana perasaan bastian, sehingga dia bisa mengambil langkah selanjutnya. amira mengangkat wajahnya dia mencoba memberanikan diri untuk melihat jelas wajah bastian, di lihat begitu dekat wajah basti semakin tampan, amira menelan ludahnya dengan kasar melihat bastian begitu dekat, ingin rasanya dia mencium bibir bastian, amira menggeleng, dia sadar itu hal tak tahu malu.
"sadar mira sadar, kamu itu wanita kenapa mau nyium duluan, iya kalau bastian suka sama kamu kalau tidak,bisa malu seumur hidup kamu"
"ada apa? "tanya bastian melihat amira seperti bingung.
"tidak ada apa apa"jawab amira dengan memalingkan muka. mereka berdua saat ini seperti anak remaja yang sedang pacaran. bagaimana tidak mereka berdua masih malu malu,padahal mereka berdua sudah pada menikah dan berumah tangga.
"kamu belum jawab pertanyaanku"
"yang mana? "tanya amira pura pura lupa.
"apa kamu beneran lupa? "bastian semakin mendekatkan wajahnya,amira tak bisa menatap bastian begitu dekat bisa tergoda dia. amira memejamkan matanya.
"jawab"tekan bastian tapi masih dengan suara lembut
"iya aku mencintaimu dari dulu saat kita pertama bertemu aku sudah mencintaimu dan sampai sekarang aku juga masih mencintaimu,kamu selalu mengangguku"amira menjawab dengan hati berdebar, dia tidak perduli apa yang akan terjadi nanti, yang penting dia sudah mengatakan perasaannya, bastian tertawa dan hal itu membuat amira penasaran dan membuka matanya.
"kenapa kamu tertawa"tanya amira heran
"kita sama sama bodoh"jawab bastian dengan senyum miring,
"maksud kamu?"tanya amira semakin bingung
"pertama bertemu denganmu aku sudah menyukaimu, aku kira kamu tidak menyukaiku ternyata itu semua hanya rekayasa naura.apa kamu dulu yang membuatkan bekal untukku? "tanya bastian lagi
"iya dan aku yang selalu menaruhnya pagi pagi sekali sebelum ada murid yang datang. tapi naura yang mengakui semua itu kepadamu dan kamu percaya, serta kamu menjalin hubungan dengannya. kamu tahu saat tahu hatiku sakit, naura yang aku anggap teman ternyata menikamku dari belakang dia benar benar bermuka dua, dan tanpa perasaan bersalah dia bilang kamu memaksanya menjadi kekasihmu. "
bastian mengepalkan tangan mendengar semua itu. dia begitu marah ternyata naura benar benar pandai menipu.
"sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa kita lakukan kita sama sama sudah berkeluarga dan sudah menjadi milik orang lain, pantaskah jika kita bila menjalin hubungan? "amira menatap bastian menanyakan hal itu. dengan penuh keyakinan bastian menatap amira.
"siapa bilang tidak pantas, kita saling mencintai, dan kita menikah dengan orang yang tidak kita cintai, apakah salah bila kita memperjuangkan cinta kita"
"tapi"
"naura dan albert tidak perlu tahu tentang hubungan kita, kita akan memberitahukan semua bila waktunya sudah tepat"amira mencoba memikirkannya, tidak ada salahnya dia sama bastian sama sama cinta ,haruskah terbelenggu dalam pernikahan yang hambar. tidak dia juga butuh kebahagiaan, selama ini ,dia ingin bersama bastian dan sekaranglah waktunya. amira menatap bastian tiba tiba sebuah senyum muncul di bibirnya bastian tahu apa maksud dari senyuman itu. bastian langsung memeluk amira, hati amira begitu damai saat mendapat pelukkan dari bastian, inilah yang dia inginkan selama ini, amira begitu bahagia tanpa dia ingat apa yang akan terjadi padanya nanti kalau sampai hubungannya dengan bastian terbongkar.
