NovelToon NovelToon
Meluluhkan Hati Tuan Ferguson

Meluluhkan Hati Tuan Ferguson

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Anak Kembar / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:958
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Isabella Rosales mencintai Alex Ferguson dan ketiga anak kembar mereka—Adrian, Eren, dan Alden—lebih dari hidupnya sendiri. Namun, kebahagiaan mereka direnggut secara paksa. Berasal dari keluarga Rosales yang merupakan musuh bebuyutan keluarga Ferguson, Isabella diancam oleh keluarganya sendiri: tinggalkan Alex dan anak-anaknya, atau mereka semua akan dihancurkan.

Demi melindungi orang-orang yang dicintainya, Isabella membuat pengorbanan terbesar. Ia berpura-pura meninggalkan mereka atas kemauannya sendiri, membiarkan Alex percaya bahwa ia adalah wanita tak berperasaan yang memilih kebebasan. Selama lima tahun, ia hidup dalam pengasingan yang menyakitkan, memandangi foto anak-anaknya dari jauh, hatinya hancur setiap hari.

Di sisi lain kota, Celine Severe, seorang desainer yatim piatu yang baik hati, menjalani hidupnya yang sederhana. Jiwanya lelah setelah berjuang sendirian begitu lama.

Takdir mempertemukan mereka dalam sebuah malam yang tragis. Sebuah kecelakaan hebat terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Perjalanan kembali ke Rumah Awan Pelangi terasa seperti perjalanan melintasi dimensi yang berbeda. Mereka meninggalkan jalanan kumuh yang remang-remang di belakang, kembali ke dunia kemewahan dan keamanan yang steril. Namun, kotak kayu berdebu yang tergeletak di pangkuan Isabella menjadi sebuah artefak dari dunia lain, sebuah jembatan antara kehidupan Celine Severe yang telah berakhir dan kehidupan yang kini dijalani Isabella dengan berbohong. Rasanya berat, seolah dipenuhi oleh beban dari semua kata yang tak terucap dan mimpi yang tak terwujud.

Mereka tidak berbicara. Tidak ada yang perlu dibicarakan sampai mereka tahu apa yang ada di dalam kotak itu.

Saat mereka akhirnya tiba kembali di ruang kerja Alex yang sunyi, keheningan terasa lebih pekat dari sebelumnya. Alex mengunci pintu, sebuah tindakan yang menegaskan betapa penting dan berbahayanya momen ini. Ia menyalakan satu lampu baca yang lembut, cahayanya menerangi meja kayu ek di mana Isabella dengan hati-hati meletakkan kotak itu.

Untuk beberapa saat, mereka hanya menatapnya. Membuka kotak ini terasa seperti sebuah pelanggaran, sebuah penodaan terhadap privasi seorang wanita yang tidak bisa lagi membela dirinya sendiri. Namun, mereka tahu ini adalah sebuah keharusan. Nyawa mereka, masa depan keluarga mereka, mungkin bergantung pada rahasia yang tersimpan di dalamnya.

"Kita lakukan ini bersama," kata Alex pelan, lebih sebagai pernyataan daripada pertanyaan.

Isabella mengangguk. Dengan tangan yang sedikit gemetar, ia mengangkat tutup kayu yang tua itu. Engselnya berderit pelan, sebuah suara protes dari masa lalu.

Udara yang keluar dari dalam kotak beraroma seperti kertas tua dan bunga lavender yang telah kering. Isinya sederhana dan menyentuh. Ada beberapa helai pita sutra yang warnanya sudah pudar. Beberapa kancing mutiara yang indah. Setumpuk kecil surat yang diikat dengan benang, yang saat Isabella intip sekilas, ternyata adalah surat-surat dari almarhumah ibu Celine. Dan di bagian paling bawah, tersembunyi di bawah sehelai kain beludru, ada sebuah buku jurnal bersampul kain berwarna biru pudar. Buku harian itu.

"Bacakan," bisik Isabella, suaranya serak. "Aku... aku tidak yakin aku sanggup."

Alex mengerti. Ia mengambil buku harian itu dengan hormat dan membukanya ke halaman pertama. Tulisan tangan Celine rapi dan sedikit miring, penuh dengan kepribadian yang tenang. Alex mulai membaca dengan suara rendah, dan perlahan-lahan, suara Celine Severe yang asli mulai mengisi ruangan itu.

Halaman-halaman pertama melukiskan gambaran yang menyakitkan tentang kesepian. Celine menulis tentang perjuangannya membayar sewa setelah orang tuanya meninggal, tentang kegembiraan kecil saat ia berhasil menjual sebuah sketsa, dan tentang rasa rindunya yang mendalam pada sebuah keluarga yang tidak pernah ia miliki.

12 Maret, baca Alex. "Hari ini aku hanya makan roti panggang lagi untuk makan malam. Tapi tidak apa-apa. Aku berhasil membeli satu set pensil arang yang baru dari toko seni di seberang jalan. Memegang pensil-pensil ini di tanganku, mengetahui kemungkinan tak terbatas yang bisa mereka ciptakan... rasanya jauh lebih mengenyangkan daripada makanan apa pun."

Isabella memejamkan matanya, hatinya terasa sakit untuk wanita ini, wanita yang jiwanya begitu murni dan artistik.

Mereka terus membaca, melewati entri-entri tentang cuaca, tentang sketsa baru, tentang kesunyian. Lalu, sekitar dua bulan sebelum kecelakaan, nada dalam tulisan itu mulai berubah.

28 Juli, baca Alex. "Sebuah keajaiban terjadi hari ini! Aku mendapatkan pekerjaan freelance desain dengan bayaran yang sangat tinggi. Kliennya aneh, sebuah perusahaan investasi baru bernama 'Argento Capital'. Semua komunikasi hanya melalui email terenkripsi, dan mereka membayar di muka. Aku tidak bertanya banyak. Uang ini... uang ini bisa mengubah segalanya. Mungkin aku akhirnya bisa pindah dari sini. Memulai hidup baru di suatu tempat yang hangat."

Argento Capital. Nama itu membuat Alex mengernyit, tetapi ia terus membaca.

Entri-entri berikutnya dipenuhi oleh optimisme yang baru ditemukan. Tetapi kemudian, optimisme itu perlahan mulai terkikis oleh paranoia.

15 Agustus. "Pekerjaan dari Argento berjalan lancar. Tapi ada yang aneh. Saat aku mengunggah beberapa file desain final ke server mereka tadi malam, aku tidak sengaja salah mengklik sebuah folder. Folder itu tidak terproteksi. Isinya bukan dokumen desain, melainkan spreadsheet keuangan yang rumit. Daftar nama-nama perusahaan cangkang, nomor rekening di luar negeri, dan nama-nama kode proyek. Salah satunya... 'Proyek Seraphina'. Aku tidak tahu apa artinya semua itu, tapi rasanya salah. Aku segera menutupnya, berharap tidak ada yang tahu aku telah melihatnya."

Jantung Isabella dan Alex berhenti berdetak serempak. Seraphina.

Alex dengan cepat meletakkan buku harian itu dan beralih ke komputernya, jari-jarinya terbang di atas keyboard. Sementara itu, Isabella mengambil buku harian itu, tangannya gemetar, dan melanjutkan membaca entri-entri terakhir dalam diam.

25 Agustus. "Aku merasa seperti sedang diawasi. Mungkin aku hanya paranoid, tapi aku bersumpah aku melihat mobil yang sama parkir di seberang jalan selama dua hari terakhir. Aku harus pergi dari sini secepatnya. Aku akan menyelesaikan pekerjaan terakhir untuk Argento, mengambil pembayaran final, dan pergi."

29 Agustus. "Pria dari Argento Capital itu meneleponku hari ini. Pertama kalinya aku mendengar suaranya. Dingin. Seperti mesin. Dia menanyakan apakah aku mengalami kesulitan saat mengunggah file terakhir. Lalu dia bertanya, dengan nada sambil lalu, apakah aku tidak sengaja membuka folder lain. Aku bersumpah jantungku berhenti berdetak. Aku berpura-pura tidak tahu apa-apa, mengatakan koneksiku buruk hari itu. Aku tidak yakin dia percaya padaku."

Isabella sampai pada halaman terakhir yang terisi. Entri itu ditulis dengan goresan yang sedikit kacau, seolah terburu-buru. Tanggalnya: 30 Agustus. Sehari sebelum kecelakaan.

"Aku harus pergi. Besok. Aku sudah membeli tiket bus untuk keberangkatan pagi. Aku tidak peduli dengan pembayaran terakhir. Sesuatu yang sangat salah sedang terjadi. Pria itu tahu aku melihat sesuatu. Aku hanya ingin kembali ke kehidupanku yang tenang. Aku hanya ingin menggambar dan hidup dengan damai. Ya Tuhan, kenapa ini terjadi padaku?"

Di bawah kalimat terakhir itu, ada sebuah tetesan air mata yang telah mengering, meninggalkan noda samar di atas kertas yang menguning.

"Alex," bisik Isabella, suaranya pecah.

Alex mendongak dari komputernya, wajahnya pucat dan tegang. "Aku menemukannya," katanya pelan. "Argento Capital. Itu adalah perusahaan cangkang yang didirikan enam tahun lalu. Sudah tidak aktif. Dokumen registrasinya... hanya mencantumkan satu nama direktur."

Ia memutar layar monitornya agar Isabella bisa melihatnya.

Di sana, dalam huruf hitam yang tajam, tertera sebuah nama yang membuat darah di dalam tubuh mereka terasa membeku.

Direktur: Damian Rosales.

Semua kepingan puzzle yang mengerikan itu jatuh ke tempatnya. Celine Severe bukan hanya korban kecelakaan lalu lintas yang acak. Ia adalah seorang saksi mata yang tidak disengaja. Ia telah tersandung ke dalam operasi pencucian uang rahasia keluarga Rosales, skema yang sama yang mereka gunakan untuk mendanai The Seraphina. "Pria misterius" yang disebutkan Ibu Ratna, pria dengan suara dingin di telepon, pastilah salah satu antek Damian.

Kecelakaan mobil itu... kemungkinan besar bukanlah sebuah kecelakaan.

Kaito tidak hanya sedang menyelidiki sebuah "ujung benang yang belum terikat". Ia tanpa sadar sedang berada di jejak sebuah pembunuhan yang diperintahkan oleh musuh bebuyutan mereka. Sebuah pembunuhan yang, dalam putaran takdir yang paling kejam, telah memungkinkan reuni mereka.

Isabella menatap nama Damian di layar, lalu kembali ke buku harian di pangkuannya—kisah tragis dari seorang wanita yang hanya ingin hidup dengan damai. Mereka pikir buku harian ini akan mengungkap rahasia mereka. Ternyata, buku harian ini mengungkap rahasia yang jauh lebih gelap dan lebih berbahaya. Mereka kini bukan hanya melindungi sebuah kebohongan. Mereka kini adalah penjaga dari kebenaran di balik sebuah kejahatan.

1
Indah Ratna
bagus thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!