NovelToon NovelToon
Aktivasi Hasrat

Aktivasi Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Nadia Prameswari menjalani kehidupan yang sempurna dengan suaminya di mata publik. Namun sebenarnya, pernikahan itu hanya untuk kepentingan bisnis dan politik.
Nadia seorang wanita aseksual, membuat Arya selingkuh dengan adik tirinya.

Hal itu membuat Nadia bertekad memasang chip di otaknya untuk mengaktifkan hasrat yang selama ini tidak pernah dia rasakan.
Namun, apa yang terjadi setelah rasa itu aktif? Apa dia akan menjerat Arya atau justru terjerat pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Setelah ciuman panjang yang memabukkan itu mereda, Niko mengangkat wajahnya sedikit dan menatap Nadia. Mata mereka saling mengunci, memancarkan ha srat yang tak lagi bisa ditahan.

​Niko mengusap pipi Nadia dengan ibu jarinya, gerakannya lembut namun penuh kepemilikan. "Kamu tidak perlu mengucapkannya. Biar tubuhmu yang berbicara."

​Nadia hanya mampu mengangguk pelan. Matanya terpejam, menikmati setiap sentuhan Niko yang sudah dia rindukan. Sensasi kehangatan merayapi tubuhnya, seolah setiap selnya telah lama menunggu momen ini.

​Niko kemudian menarik Nadia lebih dekat dan memeluk pinggangnya dengan erat. Jarak di antara mereka sirna, menyisakan hanya dua tubuh yang saling menempel. Bibirnya kembali menemukan bibir Nadia, kali ini dengan ciuman yang lebih dalam, lebih menuntut, dan penuh gai rah yang membara. Indera pengecapnya bermain dengan lembut, menjelajahi setiap lekuk bibir Nadia, mengundang respons yang sama intensnya.

Nadia membalas ciuman itu dengan seluruh perasaannya, melingkarkan lengannya di leher Niko, menarik tengkuk pria itu agar lebih dekat.

​Niko melepaskan satu tangannya dari pinggang Nadia, bergerak perlahan ke punggung Nadia, lalu naik ke tengkuk, membenamkan jemarinya di antara helai-helai rambut wanita itu. Ciuman mereka semakin dalam, napas terengah-engah mulai terdengar samar di antara suara decapan bibir.

​Dengan perlahan, Niko menggerakkan tubuhnya mundur sedikit, namun tatapannya tak lepas dari Nadia. Tangannya kini turun, meraih resleting baju yang dikenakan Nadia.

Suara resleting yang terbuka perlahan terdengar memecah kesunyian kamar. Kain baju itu melorot, memperlihatkan punggung mulus Nadia.

​Nadia merasakan sentuhan dingin resleting yang bergerak turun, diikuti oleh sensasi hangat jemari Niko yang menyentuh kulitnya. Bajunya meluncur jatuh ke lantai, meninggalkan Nadia hanya dalam balutan pakaian dalamnya. Dia sedikit memejamkan mata, merasakan hembusan napasnya sendiri yang semakin cepat.

​Niko menatap Nadia dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Cantik. Beberapa hari tidak bertemu, aku sangat merindukanmu," bisiknya.

Dia menggendong Nadia lagi, membawanya ke arah ranjang besar di tengah kamar.

​Niko menurunkan Nadia di ranjang dengan sangat lembut. Dia berlutut di sisi ranjang, tangannya masih memegang pergelangan tangan Nadia. Matanya menatap intens, seolah meminta izin. Meskipun dia sangat menginginkannya tapi dia tidak ingin memaksa Nadia dan membuatnya marah lagi.

​Nadia membalas tatapan itu, senyum tipis terukir di bibirnya. Tanpa kata, dia mengulurkan tangannya, mengusap rahang tegas Niko. "Sebenarnya, aku juga sangat merindukanmu. Kamu harus janji, jangan lagi membohongiku."

"Iya, aku janji...." ​Niko kemudian melepas jaket dan kaosnya. Otot-otot kekar di dada dan lengannya terlihat jelas di bawah cahaya remang kamar, memperlihatkan betapa maskulinnya dia.

Nadia tidak bisa menahan diri untuk tidak menelan salivanya. Dia menyentuh perlahan otot-otot itu.

​Niko mendekat, mencium kening Nadia, lalu turun ke kelopak matanya, pipinya, dan akhirnya bibirnya lagi. Kali ini, ciuman itu terasa lebih mendalam.

​Tangannya menjelajahi lekuk tubuh Nadia, dari pinggang ke punggung dan merasakan kehalusan kulitnya.

Nadia memejamkan mata, membiarkan sentuhan Niko membakar setiap selnya dan menghilangkan semua keraguan.

​"Aku mencintaimu, Nadia," bisik Niko di sela ciuman mereka.

​Nadia tak membalasnya. Dia hanya memejamkan kedua matanya merasakan sentuhan Niko yang semakin dalam menyentuh tubuhnya. Sudah tidak ada lagi kain yang menempel di kedua tubuh mereka.

Niko menggenggam kedua tangan Nadia. Dia kembali merasakan kehangatan yang menghimpitnya.

Lenguhan terdengar dari bibir Nadia saat Niko mulai menggerakkan tubuhnya. Dia membuka matanya dan menatap Niko yang berada di atas tubuhnya. "Niko, kamu mau pulang bersamaku?"

"Ya, tentu saja aku mau. Aku ingin melakukan ini setiap hari sama kamu." Niko semakin mempercepat gerakannya yang membuat Nadia tidak bisa lagi menahan suaranya.

Niko mengangkat tubuh Nadia lalu memutar tubuh Nadia duduk di atasnya. "Sekarang, kamu yang pegang kendali."

Nadia tersenyum sambil mengusap luka di kening Niko yang telah mengering. "Baiklah, aku tidak mau kamu sakit lagi. Malam ini, biar aku yang pegang kendali."

Wajah Niko semakin memerah merasakan setiap gerakan Nadia. Sesekali dia mendongak dengan suaranya yang tak kalah keras dengan suara Nadia.

Mereka semakin memanas dengan peluh yang sudah membanjiri tubuh mereka. Namun, mereka masih bersemangat bekerjasama menciptakan gerakan dan gaya yang belum pernah mereka lakukan.

"Nadia, malam ini aku akan membuat kamu sampai lemas." Niko bangkit dan memutar tubuh Nadia. Dia kembali melakukannya dari belakang.

Teriakan Nadia semakin keras namun itu membuat Niko semakin bersemangat dan tak ingin cepat usai.

***

"Kak Arya, apa kamu tidak bilang sama Kak Nadia? Aku sama sekali tidak dapat proyek." Rissa mengayunkan kaki yang tergantung di tepi ranjang, ekspresi kesal tak tertutupi di wajahnya. Dia menggoyang-goyang lengan Arya yang sedang bersandar santai di sandaran ranjang, hanya mengenakan celana tidur. Udara di kamar apartemen itu terasa hangat dan sedikit pengap setelah keintiman mereka.

"Kamu tahu sendiri kan, Nadia itu keras kepala dan aku sedang butuh dana untuk kampanye. Aku tidak bisa melawannya untuk sementara."

Rissa melepas tangannya. Dia turun dari ranjang dan memakai bajunya.

"Mau kemana? Ini sudah malam."

"Mau ke perusahaan Kak Nadia. Aku dengar Kak Nadia ada pekerjaan di luar kota. Aku mau mencari dimana letak laboratorium itu. Sudah lama aku di perusahaan, tapi belum pernah ke laboratorium itu. Sepertinya ada proyek yang disembunyikan."

Arya juga mengambil kemejanya dan memakainya. "Nadia ke luar kota? Ada pekerjaan apa?"

"Entahlah. Ini kesempatanku masuk ke dalam lab itu. Siapa tahu, aku bisa mengambil data proyek yang masih dikerjakan. Siapa suruh dia tidak memberiku proyek produksi."

"Aku dengar, lab itu di lantai tujuh setelah berpindah dari lantai satu tiga tahun yang lalu. Kamu tidak akan bisa masuk, karena sistem keamanannya sangat canggih. Menggunakan sidik jari dan iris mata."

Namun, Rissa tak mundur. Dia menyisir rambutnya lalu memakai cardigannya dan berjalan keluar dari unit apartemen Arya.

"Kamu keras kepala sekali. Ya sudah, aku temani ke sana." Arya juga keluar dari unit apartemennya lalu turun ke lantai dasar bersama Rissa.

"Kamu butuh dana kan? Kalau aku bisa mengambil alih perusahaan penelitian itu, aku juga bisa berikan dana cuma-cuma buat kamu."

Arya tersenyum sambil membuka pintu mobilnya untuk Rissa. Setelah Rissa masuk, barulah dia duduk di kursi pengemudi. "Memang kamu punya rencana?"

"Makanya, aku mau ke lab malam ini juga. Aku sudah mempunyai mata-mata yang memiliki akses masuk ke dalam lab itu."

1
Ila Lee
wah Niko gila ditempat umum 🤣🤣
Ila Lee
lanjut thor
Mar lina
semoga cerita selanjutnya
hottttt
di tunggu updatenya
Yenova Kudus
mantab niko .perjuanganmu semoga berhasil
dyah EkaPratiwi
wah gila nie niko
Mar lina
ajak hb aja
pasti Nadia luluh...
lanjut thor ceritanya
di tunggu updatenya
Hary Nengsih
lanjut
Yenova Kudus
perjuanganmu masih pnjng niko...
Bu Ros
semangatttt Thor...
Ila Lee
Nadia kata cinta sama Niko dalam hubungan harus ada rasa percaya antara satu sama lain swal2 sudah tidak percaya parah ni🤣🤣🤣
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
wah jangan sampai tergoda
Ila Lee
Nadia dulu kau yg mahu tapi sekarang menolak 🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
Niko bisa bicara dengan Nadia baik dia pasti lebih percaya kamu dari Arya orang kalau lagi jatuh cinta Semua indah apa lagi sudah berbagi peluh
Ila Lee
Niko lain kali jgn pelan2 nanti Arya ayg kasi thu Nadia siapa kamu yg sebenar nya anak dari drator rumah sakit terbesar wah pparpapa
parah ni
Ila Lee
main kuda kudaan lh ingat kamu ajer bisa main sama rissa Nadia juga dong🤣🤣🤣🤣
Yenova Kudus
yg sabar nadia...jgn lepaskan niko
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
Nadia pasti salah paham
dyah EkaPratiwi
wah wah ketemu papa ini Niko
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!