Aku Lelah Mengalah

Azzam tertegun tidak percaya dengan apa yang dia denger barusan.tangan nya masih menggantung di udara memegang ponsel milik nya.

Seorang Delon Bramasta sahabat lama nya kembali menghubungi nya bukan untuk mengajak kerja sama,bukan juga untuk mengajak bertemu melepas rindu,bahkan sahabat nya itu tidak menanyakan tentang kabar nya .tapi Delon malah datang meminta bantuan menjaga seseorang yang Azzam sendiri bingung apa arti nya wanita itu untuk seorang Delon.

Namun ketika mendengar nama wanita tersebut ,ingatan Azzam melayang ke belakang.wanita itu ternyata adalah istri Delon.meskipun pada hari itu dia tidak sempat datang menghadiri pernikahan sahabat nya,Azzam tetep mengirim kan kado untuk pernikahan Delon dan tidak lupa juga mengucapkan selamat kepada Delon lewat pesan singkat.

Mereka berdua sudah mengenal cukup lama, tidak pernah ada konflik apapun yang terjadi di antara mereka,Delon begitu menghargai Azzam begitu juga dengan sebalik nya.meskipun jarang bertemu bukan berarti mereka tidak berteman lagi.tapi satu permintaan tambahan dari Delon membuat Azzam waspada.

Delon dengan gila nya meminta akses cctv di lantai lima tempat Sonia bekerja.bukan di seluruh ruangan hanya di dekat meja tempat Sonia duduk saja.ini sangat mustahil terjadi, bagaimana jika Delon menusuk nya dari belakang.

Azzam sempat protes dan seperti biasa Delon tidak mau menerima bantahan apapun.Azzam lalu menyarankan sebuah ide kepada Delon sehingga membuat Delon mengangguk setuju.

" Tambah aneh saja itu anak." gumam Azzam.

Untuk apa juga Delon yang notabene nya seorang CEO pewaris tunggal Bramasta grup dan sangat terkenal di tanah air membiarkan istri nya bekerja di perusahaan lain sebagai seorang karyawan biasa.padahal dulu Delon begitu posesif kepada mantan kekasihnya bahkan Azzam sangat tahu bagaimana Delon memanjakan wanita itu.

Tapi sangat berbeda dengan Sonia, kemarin wanita itu datang dengan penampilan sederhana tanpa ada satu pun perhiasan yang menempel pada tubuh nya.baju dan sepatu nya bahkan harus segera di karung kan.

Delon bahkan menyerahkan beberapa proyek besar untuk Azzam tangani sebagai sogokan memuluskan rencana nya.

Yang lebih membingungkan lagi,Delon bahkan sampai meminta dia untuk membeli makan siang paling enak dari sebuah restoran khusus untuk Sonia, setiap hari Azzam harus memastikan Sonia makan dengan lahap, sangat gila kan! Kenapa dia tidak mengantar dan menyerahkan langsung makanan itu kepada istri nya.

Azzam akhirnya setuju, apalagi tadi Delon sempat membawa-bawa nama Kimi dalam pembicaraan mereka.

" Jangan ganggu calon adik ipar Aku lagi,kalau tidak! Sonia akan tahu tentang semua yang Kamu lakukan di belakang nya." ancam Azzam dan Delon tanpa ragu menjawab iya.

Azzam merasakan ada sesuatu yang berbeda yang telah terjadi dalam pernikahan sahabat nya ini,Delon tidak ingin menjelaskan apapun kepada nya, bertanya langsung kepada Kimi juga tidak mungkin,yang ada nanti calon adik ipar nya itu akan semakin salah paham kepada nya.dia harus mencari tahu nya sendiri.

" Hilman! Setelah semua karyawan yang ada di lantai lima pulang tanpa terkecuali, segera minta anak-anak memasang cctv di meja Sonia,cari tahu di mana tempat duduk wanita itu,jangan sampai ketahuan karena ini perintah langsung dari Delon Bramasta.wajah Sonia harus terlihat jelas dan...." Azzam terus memberikan instruksi kepada asisten pribadi nya.semakin cepat di laksanakan semakin bagus pula untuk perusahaan nya.dia juga malas di teror oleh sahabat nya itu.

Satu jam kemudian,Azzam tiba-tiba saja memanggil Kimi untuk datang ke ruangan nya.Kimi pun segera naik ke lantai sepuluh dengan benak yang bertanya-tanya.

Tok..Tok..

Meskipun sudah mengenal dan sangat dekat dengan Azzam,Kimi tetap mengetuk pintu terlebih dahulu sampai suara Azzam terdengar meminta nya untuk segera masuk baru lah Kimi membuka lebar-lebar pintu yang ada di depan nya.

" Ada apa Bapak memanggil saya ke sini?" tanya Kimi dengan panggilan formal kepada laki-laki yang menaruh perasaan terhadap kakak nya.

" Panggil Mas saja Kim,Aku ini calon kakak ipar mu bukan calon ayah mu." balas Azzam santai membuat Kimi terkekeh kecil.

" Oke baiklah.ada apa Mas? Apa ada masalah serius?" tanya Kimi melipat tangan di pangkuan nya sambil was-was menunggu jawaban dari Azzam.

Sedang kan pria itu,terus merangkai kata-kata dalam hati nya, berharap dengan sangat Kimi tidak curiga ataupun salah paham kepada nya.

" Nanti Kamu ikut aku makan siang di luar ya." ajak Azzam ragu-ragu.

" Oh... Memang nya ada perayaan apa Mas?" tanya Kimi penuh selidik tidak biasa nya Azzam mengajak makan bersama, kemarin Azzam pernah memesan kan makanan untuk nya tapi untuk makan bersama baru kali ini Kimi mendapatkan nya.

Kimi tidak mungkin langsung setuju dengan permintaan Azzam, melihat dia dengan mudah nya bisa menduduki jabatan sekarang saja banyak yang bertanya-tanya,tapi Kimi tidak pernah perduli dengan omongan mereka.selagi ada kesempatan kenapa tidak,tapi ini sangat berbeda dan lebih tidak ingin di anggap lancang.

" Tidak ada,hanya ingin mengajak calon adik ipar makan bersama,sekalian Aku ingin menanyakan banyak hal tentang Eva sama Kamu, memang nya tidak boleh Abang mengajak adik nya makan bersama?" tanya Azzam dengan keahlian nya melobi seseorang.

Kimi mengulum senyum tampak sedang berpikir keras.

" Jika kamu merasa segan dan canggung,kamu bisa mengajak serta sahabat mu itu, nanti Aku juga akan mengajak Hilman untuk ikut bergabung bersama kita." lanjut Azzam lagi.

Ibarat rezeki nomplok datang tanpa di duga,Kimi akhirnya setuju dan dengan cepat mengangguk kan kepala nya.

Hari ini dia akan makan enak tidak perlu berdesakan lagi di kantin perusahaan.

" Baiklah,Aku akan mengajak Sonia untuk ikut bersama kita.nanti Aku dan Sonia akan berangkat menggunakan mobil ku sendiri, nanti Mas kirim saja alamat lengkap restoran nya." tidak mungkin mereka pergi menggunakan mobil yang sama.belum lagi di dalam mobil itu nanti ada Hilman juga.

Selain menghindari tatapan mata curiga dari karyawan,Kimi juga ingin menjaga perasaan Sonia.

Kesepakatan pun telah terjadi,tepat siang hari Kimi pergi keluar dari perusahaan sambil menggandeng tangan Sonia.

" Kim,aku belum gajian." ujar Sonia lirih belum bisa membayar makanan di restoran.kemarin saja dia terpaksa pakai sopir karena tidak punya uang.Sonia tidak Sudi mengambil kartu pemberian Delon.lebih baik tidak sama sekali dari pada nanti harus di ambil kembali.

Pria itu sangat labil , padahal usia nya hampir memasuki kepala tiga.Sonia tidak ingin di anggap berhutang budi kepada Delon.

" Ini makan nya gratis,di traktir sama bos sekalian calon kakak ipar Aku.Kamu bisa makan sepuasnya." ucap Kimi memberitahu Sonia supaya nanti Sonia tidak syok melihat keberadaan Azzam.

Sonia langsung menoleh menatap penuh tanya Kimi, sambil menatap lurus jalanan . Kimi mulai menceritakan siapa Azzam sebenarnya dan kenapa bisa dia di terima bekerja di sini.

" Semoga saja Pak Azzam lelaki yang baik yang tuhan kirim kan untuk Mbak Eva." kata Sonia sambil tersenyum.

" Jangan sampai salah pilih dan merasakan sakit hati seperti yang aku rasakan sekarang." lanjut Sonia dalam hati.

" Tapi aku canggung Kim,memang nya tidak apa jika Aku bergabung dengan kalian?" tanya Sonia lagi.

" Aman! Tadi Mas Azzam sudah setuju Kamu ikut bersama kita."jawab Kimi tapi Sonia tetap tidak bisa tenang.

Sementara di dalam gedung yang berbeda.Delon tengah mengumpat kesal membaca pesan yang Azzam berikan kepada nya.

" Aku minta dia membeli kan makanan yang enak dan bergizi untuk Sonia,bukan malah mengajak Sonia makan di restoran." umpat Delon rasa nya ingin sekali mencaci maki Azzam yang melewati batasnya.

" Jangan sampai Pak Azzam memanfaatkan kesempatan Bos,Pak Azzam itu tampan dan juga kaya,sebelas dua belas lah sama Anda, wanita mana pun tidak akan bisa menolak pesona Pak Azzam." Dirga tanpa di minta bicara langsung saja menimpali ucapan Delon.

Semakin panas lah hati Delon,dia saja belum pernah makan berduaan di restoran dengan Sonia.tapi Azzam baru dua hari Sonia bekerja di sana, sudah langsung bisa duduk satu meja dengan Sonia.

" Sekarang perasaan Nyonya Sonia sedang hampa dan kosong, orang lain akan mudah mengisi kembali hati kosong itu." Dirga mengatakan ini sambil tersenyum puas.

Salah sendiri membiarkan istri nya bekerja di perusahaan milik orang lain sementara dia sendiri punya perusahaan yang besar dan juga sibuk membahagiakan wanita lain.

" Kali ini saja kami makan di restoran nya langsung,besok Aku akan memesan kan makanan untuk istri mu." Delon mendapatkan pesan balasan dari Azzam .

" jangan lupa Sonia adalah istri ku,sekali saja Kamu berkhianat,Aku bakar sampai tak bersisa perusahaan mu itu." Balas Delon dengan cepat dan Azzam langsung tertawa terbahak-bahak membaca pesan ini.

" Aku tidak takut! Yang penting ada Sonia di sini." Dirga dan Azzam sudah bekerja sama memporak-porandakan pertahanan Delon.

Sebelum masuk ke dalam mobil nya,Azzam sudah berhasil mendapatkan semua informasi tentang Sonia dan Delon dari Dirga.tanpa di minta asisten Delon itu langsung menceritakan semua nya kepada Azzam.kali ini Azzam kembali terlibat kerja sama dengan Dirga tanpa sepengetahuan Delon Bramasta.

" Dia sangat cantik sekali Bro! Jika Aku punya istri seperti ini,Aku kurung dia di kamar dan tidak akan pernah Aku biarkan dia bekerja seperti sekarang."

Bruk..

Semua yang ada di atas meja berhamburan ke atas lantai.Delon mengamuk merasa gagal dan tertampar keras dengan ucapan Azzam.

" Tania kalah jauh dari Sonia!wangi parfum nya sangat lembut bro."lanjut Azzam.

" Terus.. Pak...Terus sampai bos ku ini tenggelam dalam penyesalan nya." batin Dirga hanya menjadi penonton tidak berniat untuk menenangkan Delon,yang ada dia malah suka menjadi kompor yang siap meledak.

Bersambung.