Bercerita tentang dunia yang terserang oleh virus dan bakteri bernama Eclipse.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jejak Kultivasi: Bab 7 (Bagian 2)
Pada pulau besar di atas langit. Sekte awan merah sudah membentuk aliansi besar-besaran. Hanya ada kengerian bagi setiap ekosistem di bawahnya, setiap manusia dan manusia setengah hewan saling menyakiti. Diantaranya yang belum terinfeksi, segera tergigit dan terinfeksi.
Tujuan mereka menginfeksi rakyat benua Alfheim hanya untuk tahta. Seluruhnya para kultivator tidak ada yang berani melawan mereka. Jika harus melawan mereka, harus melewati para mayat hidup dari daratam Alfehim, atau melawan para tentara setingkat Dou Wang... Kemungkinan terbesarnya, jika seseorang berhasil menginjak daratan benua Alfheim... mereka hanya akan kehabisa tenaga dan mati dengan pasukan setingkat Dou Di.
Roles telah naik tingkat ke ranah Dou Di. Tidak ada yang bisa menandinginya keculai orang yang berada pada ranah Dou Seng ke atas. Namun kemenangan bertarung seorang kultivator juga di tentukan oleh pengalamannya. Jika pengalaman seseorang itu kurang dalam memainkan peran ranahnya tersebut, maka mati dalam pertarungan adalah hal yang mutlak.
"Aku sangat bangga pada sekte ini, Yun Shan sangat bisa dipercaya." Ucap Roles sambil berbincang dalam sebuah ruang istana, di sampingya Ricka yang selalu menemani dalam setiap pertarungan.
"Beliau harus kita manjakan setiap saat, tidak boleh tidak, lain kali jangan sampai kalah." Ucap Roles.
"Kau menyukainya?" Tanya Ricka.
"Hei, apa yang kau katakan... aku bukan orang romantis, atau menjual tubuhkku begitu saja... Hanya saja, aku kagum dengan sosok perjalannya, yang melaini dengan para kultivator penunduk, mereka hanyalah kacung yang taat pada sistem kerajaan... apalagi klan murahan mereka hanya alasan untuk memperbanyak keturunan."
"Wah-wah-wah... sepertinya aku mendengar ucapan yang berat... sepertinya memang benar sih." Kata Rick membenarkan, dia mengingat kejadian 1 tahun lalu.
"Bahkan beliau tidak pernah menjamah tubuhku, ketika aku tanpa sehelai benang pun dalam membersihkan tubuhnya."
"Wah... kau punya skandal yang cukup besar."
"Tidak begitu, beliau tidak ingin memulai jikat tidak dipancing dengan pelayanan khusus. Bahkan aku hanya bisa mengecupnya, hanya sekali." Ricka mengatakan itu dengan sangat bijak.
Roles berdecak. "Kau hebat juga. Mungkin aku ingin jadi wadah meneruskan generasinya."
"Aku mendengarnya, kau mulai ingin bersaing denganku?" Ricka menatap dengan sinis.
"Begitulah." Roles juga mulai menyatakan rasa persaingan dengan tatapan itu.
....
Garasena telah memasang baju yang ditempa oleh beberapa orang.
Pretty Tymber telah menjadi tempat untuk para penempa pedang. Dan desa itu telah berubah sejak kepemimpinannya. Tetua desa itu dengan senang hati menyerahkan mahkota... demi penerus generasi masa muda.
Dia berdiri di tengah semua prajurit... "Ayo semuanya, kita mulai penyerangan!"
Pada kerajaan lain, Xiao Chen juga akan berangkat melawan sekte awan merah. "Ini kali kedua aku ke benua Alfheim, sayang... doakan aku agar bisa kembali dengan selamat.
Kerajaan tetangga yang bersebelahan dengan kerajaan itu, memiliki pemimpin seorang gadis yang beranjak remaja. "Kita tidak akan buang-buang waktu, pahamilah strategiku... aku yakin sebagai tim pendukung, kita bisa membantu Pretty Tymbere & Mount Angel."
Begitu banyak mayat hidup yang menuju altar kematian... sebuah portal terbuat dari lapisan cahaya Qi membunuh mereka satu persatu. Roh dan sisa tubuh mereka akan terpisah, menjadi salah satu penguat untuk sekte awan merah... semua demi melancarkan penguasaan yang lebih kuat.
Roh dari mayat hidup yang telah mati akan menjadi sebuah pion, prajurit seperti burung camar yang mengelilingi seluruh altar kerajaa. Dan lagi, ada beberapa monster besar, demi mempersulit lawan agag memasuki wilayah mereka.
Para pendekar dari benua Seahealt menggunakan kapal yang melayang di atas permukaan laut. Mungkin tidak secepat kelihatannya, tapi beberapa kultivator dari tingkat menengah sampai atas bisa menghemat Qi dalam tubuh mereka.
Sebuah kapal yang berisikan para pasukan desa Pretty Tymber melaju lebih dulu. Karena Garasena ada kaitannya dengan beberapa orang di sekte awan merah.
"Roles... meski dia adalah orang yang aku sayangi, jika suatu saat aku harus meregang nyawanya, aku akan menganggapnya bukan Roles adikku. Permintaan maafku akan aku sampaikan jika kami bertemu di alam selanjutnya."
Siluman naga es selakku sang khodam, merasa ada sesuatu perkataan yang menusuk perasaannya, tuannya sendiri berkata hal yang sulit di pahami.
"Jika anda ingin merenggut nyawanya, maka itu bukan lagi kasih sayang... tapi jangan biarkan diri anda juga mati... atau anda menghabisi diri anda sendiri." Valyshka sungguh pengertian dari sudut apa pun.
"Ini bukan urusanmu... kau akan kulepaskan sebagai siluman utuh tanpa tuan, jika aku membunuh Roles dengan tanganku sendiri."
"Itu berarti anda ingin membunuh diri anda sendiri... dan bagaimana nasibku?"
"Seharusnya kau tidak bertanya." Garasena berdiri, berjalan perlahan menuju ujung depan kapal.
Valsyhka memegang tengah dadanya.
"Saya tidak bisa hidup tanpa anda.... Garasena, sebenarnya aku mencintaimu."
Garasena berbalik arah, secara perlahan dia mendekat ke arah khodamnya... "Itu sangat tidak mungkin,"
"Kenapa?" Tanya Valyshka.
"Itu karena... aku mencintai seseorang yang telah mati."
Seketika itu Garasena berbalik arah, dia tidak menghiraukan perasaan khodamnya sendiri.
"Aku menganggapmu sebagai adik."
Valyshka ingin menangis, tetapi ini bukan saat yang tepat... "Ini adalah pertempuran... aku mengerti... dan bagaimana pun, saya akan menjadi saya sebagai khodam anda... dan saya akan tetap mencintai anda meski tidak terbalas."
Garasena mulai melangkah pergi.
"Tapi tuan... anda sekarang sudah berubah... awal saya mengenal anda... anda hanya seorang pemuda yang hanya mengetahui nilai kehidupan dari uang... sekarang anda lebih mengerti tentang arti perasaan dan hubungan."
Setidaknya Valyshka telah berada dipelukan tuannya.
"Terima kasih Valyshka... aku akan selalu mengenang jasamu sampai kapan pun, setelah ini kau akan bebas, dan sampaikan ini pada Xiao Chen."
Garasena berbisik pelan... menandakan hal yang harus disampaikan oleh siluman naga es ketika tuannya tidak ada lagi di dunia ini.