NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:313
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Saat melihat wajah dingin pria yang telah menembak kakinya barulah ara sadar kalau dia sudah tidak berada di dekat keluarganya lagi, sudah tiga tahun berlalu, dan dia keluar dari penjara tiga bulan yang lalu.

Ara memundurkan tubuhnya saat pria itu mulai berdiri.

"tuan caesar, nona ini bisa bicara"

Ucap wanita paruh baya itu heran, ara juga heran karena mereka bisa bahasa negara i, tapi rasa takut mengalahkan segalanya.

Ara melirik pria yang di panggil caesar, lalu kemudian melirik ke arah pria yang ia ingat kalau dia di panggil ricard, wajah mereka yang menyeramkan mengingatkan dengan kejadian sebelum ia pingsan, kedua pria itu datang ke kantor bosnya, dan saat dia yang sebagai OB akan mengantarkan minuman atas perintah sang bos, tapi dia malah menyaksikan pembunuhan kejam mereka.

'seharusnya aku tidak menjatuhkan gelasnya, dan pergi diam diam dari sana, dasar bodoh'

Maki ara pada dirinya sendiri.

"hemm, tidak masalah, dandani dia"

Deg

Jantung ara seperti akan melompat saat mendengar suara berat dan dalam pria bertubuh tinggi dan tegap itu.

'apa dia akan menjualku?'

Ara mengepalkan tangannya, lebih baik dia mati dari pada menjadi barang dagangan lagi, seperti dulu, mungkin kali ini nasibnya akan lebih sadis lagi.

ara menatap tajam pria yang kini mengangkat alisnya.

pria itu mengangkat alisnya melihat mata gadis itu berubah tajam, ia semakin heran saat gadis yang kini duduk di ranjang itu mulai membuka kancing bajunya.

"kau mau menggodaku?"

Tanya pria itu dengan sinis membuat gerakan ara terhenti, tapi kemudian ia kembali membuka bajunya hingga benar benar lepas, lalu ia berbalik.

tiga pasang mata di ruangan itu menatap terkejut pada tubuh gadis itu, terdapat banyak bekas luka entah itu pisau atau cambuk dan di bagian bawah bahu kanan terdapat luka bakar yang terlihat masih baru, dan juga ada bekas operasi di bagian perut.

"Jika kau ingin menjualku, kau akan kecewa tuan"

Ucap ara dingin, suaranya yang baru membaik membuatnya terdengar serak dan berat.

Ekhem

Caesar berdehem

"itu bukan bagianmu untuk menentukannya"

Balas caesar tidak kalah dingin, lalu ia memberi kode pada wanita paruh baya itu, agar melanjutkan tugasnya, kemudian ia keluar dari ruangan tersebut di ikuti oleh richard, meninggalkan ara yang memasang wajah putus asa.

Setelah richard menutup pintu, caesar menghentikan langkahnya lalu berbalik.

"cari tau tentang dia sedetail mungkin"

Perintah caesar, lalu ia melanjutkan langkahnya menuju ruangan yang akan dia gunakan untuk mengganti baju.

richard menatap punggung atasan yang sudah seperti sahabatnya itu dengan pandangan curiga, lalu ia tersenyum kecil dan menggeleng gelengkan kepalanya.

"jangan sampai kau jatuh cinta, bos"

ucap richard sendiri, ia berjalan menuju aula untuk melihat semua berjalan lancar.

setengah jam kemudian

ara menatap wajah dan pakaiannya di cermin yang di letakkan wanita yang memperkenalkan dirinya mutia, wanita yang juga berasal dari negara yang sama dengannya dan menikah di sini.

"bisa anda jelaskan semua ini agar saya bisa mempersiapkan diri"

Pinta ara dengan wajah kosong, ia duduk di kusi roda dengan mengenakan gaun berwarna biru muda yang di taburi berlian, penampilannya sekarang mengingatkannya pada hari pernikahannya, pernikahan yang membuat hidupnya hancur berantakan.

"anda dan tuan caesar akan bertunangan"

Jelas mutia dengan raut wajah bahagia sambil memeriksa setiap detail pakaian dan aksesoris calon istri bosnya.

"hah"

Ara memiringkan kepalanya agar bisa menatap wanita yang juga menatapnya dengan pandangan 'anda sangat beruntung nona'.

"begini lagi"

Ucap ara dengan nada yang agak tinggi.

"lagi?"

mutia mengulang kata kata ara dengan wajah heran.

Ara menghela napas, tangannya terangkat ingin mengacak acak rambutnya karena merasa setres, tapi dengan cepat di tahan oleh mutia.

"jangan nona, nanti rusak"

ucap mutia dengan mata melotot kaget, hampir saja kerja kerasnya menjadi sia sia, padahal dia bekerja sendiri karena tuan caesar tidak mudah mempercayai orang lain.

"akhhhh"

Ara berteriak kesal dengan semua yang ia alami, tapi wajahny kembali memucat saat seseorang membuka pintu dengan kasar.

Caesar yang mengira terjadi sesuatu saat mendengar teriakan gadis yang ia belum tau namanya dengan cepat membuka pintu, wajahnya yang tegang sedikit mengendur saat matanya tertuju pada wajah wanita yang kini sudah di dandani, di mata caesar wajah gadis itu terlihat tidak membosankan jika terus di pandang, wajah yang memiliki ciri khasnya sendiri, kecantikannya memancar dengan ekspresi apapun yang di buat.

"tuan, saya tidak mau bertunangan"

Dengan mengumpulkan keberanian ara akhirnya mengatakan hal yang ada di pikirannya, tapi pria itu hanya acuh, mata tajam pria itu menatap wajahnya seperti akan tembus.

"saya ini janda, sudah pernah menikah"

Ara memberi tau dengan wajah serius, dia harus meyakinkan pria yang sudah mengganti pakaiannya dengan setelan berwarna putih itu, agar ia membatalkan hal gila yang ingin di lakukannya.

"bawa dia ke aula"

caesar memberi perintah, laku ia berbalik pergi, meninggalkan ara yang sudah sangat frustasi.

Ara hanya pasrah saat kursi rodanya di dorong menuju tempat yang tidak ia tau, dia hanya memandang kosong warna merah yang menunjukkan angka lantai di dalam lift, hingga pintu terbuka dan dia di bawa ke depan sebuah pintu yang terlihat besar dan mewah, mutia menghentikan langkahnya lalu meninggalkan ara di sana.

"siapa namamu?"

suara berat itu membuat lamunan ara buyar, ia menoleh ke belakang, entah sejak kapan pria dingin itu berdiri di belakangnya, ara melengos dengan cepat, dan dia hanya diam tidak ada niat untuk menjawab.

"mau di tembak kaki yang satu lagi?"

Tanya caesar dengan suara yang sangat menyeramkan di telinga ara.

"ti..tiara atalia"

Jawab ara tergagap gagap, luka tembak di kakinya tiba tiba merasa ngilu mendengar kata kata mutiara pria kejam itu .

"aku akan memanggilmu alia"

caesar memberi keputusan sepihak.

Ara hanya diam tidak menjawab.

"buka pintunya"

Perintah caesar yang entah pada siapa ara tidak tau, karena caesar berbicara lewat alat kecil di telinganya.

Saat pintu terbuka, semua mata menatap ke arah pintu, tidak ada suara apapun saat mereka melewati semua orang yang menatap mereka dengan wajah berbagai macam ekspresi.

Ara hanya memasang wajah datar, dia tidak gugup atau takut dengan tatapan semua orang, karena dia sudah mengalami sesuatu yang lebih menakutkan dari ini, tatapan ara tertuju pada seorang wanita yang menatap ke arahnya.

Bukan

Tapi ke arah caesar, tatapan yang sama dengan tatapan mia pada ian, tatapan penuh kerinduan dan tidak rela, dia seperti melihat saudari yang sangat ia sayangi dulu, tapi gadis yang ia sayang itulah yang menghancurkan hidupnya tampa sempat memberikan kesempatannya untuk membela diri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!