NovelToon NovelToon
Emergency Daddy

Emergency Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Ayah Darurat
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tak ingin lagi diremehkan oleh teman-temannya, seorang bocah berusia enam tahun nekad mencari 'Ayah Darurat' sempurna; tampan, cerdas, dan penyayang.

Ia menargetkan pria dewasa yang memenuhi kriteria untuk menjadi ayah daruratnya. Menggunakan kecerdasan serta keluguannya untuk memanipulisi sang pria.

Misi pun berjalan lancar. Sang bocah merasa bangga, tetapi ia ternyata tidak siap dengan perasaan yang tumbuh di hatinya. Terlebih setelah tabir di masa lalu yang terbuka dan membawa luka. Keduanya harus menghadapi kenyataan pahit.

Bagaimana kisah mereka? Akankah kebahagiaan dan cinta bisa datang dari tempat yang tidak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emergancy Daddy 25.

Nathan sangat terkejut ketika Anggita tiba-tiba saja masuk ke dalam mobilnya dan berteriak untuk segera tancap gas, padahal ia baru saja tiba di galeri wanita itu dan bahkan belum sempat mematikan mesin kendaraannya.

Melihat wajah Anggita yang panik, membuat Nathan secara refleks mengemudikan langsung mobilnya dengan cukup kencang. Apalagi Anggita terus memukuli lengannya dengan tatapan waspada yang tertuju ke belakang, meminta Nathan menambah kecepatan. Entah apa yang wanita itu amati dan membuatnya ketakutan, Nathan belum bisa mencerna semuanya.

Nathan hanya pasrah dengan perintah Anggita, ia terus melajukan kendaraannya. Netra pria pemilik rambut perak itu juga sempat melirik kaca spion, sedikit mengintip, ingin mengetahui ada apa sebenarnya di belakang sana.

Sekitar empat sampai lima mobil saat ini terlihat mengejar mereka. Siapa orang-orang itu? benak Nathan merasa heran.

Pria itu tersenyum samar, sesuatu dalam dirinya terasa bangkit. Adrenalin pria itu terpancing saat melihat mobilnya yang diburu seperti ini. Mengingatkan Nathan akan masa mudanya, ia pun semakin menambah kecepatan, menyalip gesit berbagai kendaraan lain yang juga ada di jalanan.

"Pasang sabuk pengamanmu, Sayang." Kalimat pertama yang Nathan ucapakan setelah dari tadi pria itu hanya diam menyimpan rasa keterkejutannya.

Anggita lekas menoleh mendengar suara yang juga sangat familiar akhir-akhir ini di telinganya. Wanita itu sontak saja melotot saat melihat Nathan lah yang berada di balik kemudi.

"Kau?! Kenapa kau ada di sini?!"

"Ini mobilku, Sayang."

Anggita terperangah. Ia ternyata masuk ke dalam mobil Nathan.

Astaga!

Takdir macam apa ini?

Bahkan Nathan lah yang ada di saat keadaan daruratnya seperti ini.

Anggita mengusap wajah kasar. Meski terkejut, karena ternyata kendaraan yang membawanya pergi saat ini adalah mobil Nathan, tapi perasaan takut akan keberadaan Ivan lebih mendominasi. Wanita itu kembali melirik ke belakang, mobil lain masih terlihat terus mengejar mereka.

"Bisakah kau mengantarku pulang?" tanya Anggita pada Nathan dengan netra yang masih terus mengawasi mobil-mobil orang Ivan di belakang sana. "Aaa...tidak! Tidak! Jangan bawa aku pulang. Sembunyikan aku! Aaa...maksudku kita bersembunyi dulu."

Berulang kali Anggita meralat ucapannya, apalagi saat melihat raut wajah Nathan yang menatapnya sedikit aneh. Pria itu pasti jadi berpikir macam-macam tentangnya.

"Jangan sampai mereka tahu rumah Papa," tambah Anggita lagi dengan suara yang mulai bergetar. Wanita itu tidak ingin keberadaan Elvano diketahui oleh Ivan, meskipun Anggita sendiri merasa ragu.

Anggita sangat tahu Ivan pria yang seperti apa, rasanya tidak mungkin pria tak berhati itu tidak mengetahui kediaman ayahnya. Ivan bahkan sudah berada di negara ini dan mengetahui lokasi galerinya, besar kemungkinan pria itu juga sudah mengetahui kediaman Galang Abraham.

"Siapa mereka?" tanya Nathan di sela-sela kegiatan pria itu yang harus tetap fokus mengemudi dengan kecepatan tinggi. "Anggita?" panggil Nathan lagi, karena wanita itu tak menjawab pertanyaannya. Nathan juga menoleh pada Anggita yang saat ini ternyata tengah kesulitan memasang sabuk pengaman, kedua tangan wanita itu bergetar.

Melihat itu Nathan menghela napas, ia membanting stir memasuki komplek bangunan perkantoran yang tinggi menjulang, ia terus memutar kemudi untuk bisa keluar-masuk dari satu jalan ke jalanan yang lainnya, dan perbuatan Nathan itu berhasil mengakibatkan beberapa kendaraan terpaksa berhenti.

Nathan melakukan itu semua dengan satu tangannya yang membantu memasang sabuk pengaman Anggita, ia terpaksa berputar-putar tidak jelas mengitari deretan perkantoran agar tetap bisa menghindari mobil-mobil yang masih terus mengejar mereka.

Sedangkan Anggita, ia terlihat menutup mata kuat dengan menghela napas berat. Perasaan cemas, khawatir bercampur takut, beraduk di hatinya saat ini, sejujurnya Anggita juga rasanya ingin menangis. Sekali lagi ia menarik napas dalam, pandangannya jatuh pada tangan Nathan yang kini ternyata sudah menggenggam tangannya. Nathan pasti bisa merasakan tangannya yang dingin.

Anggita kembali menoleh ke belakang, memastikan apakah orang-orang Ivan masih mengejar mereka. Mobil Nathan sudah melesat jauh.

"Ini di mana?" Pandangan Anggita mengedar setelah kendaraan mereka memasuki sebuah kawasan yang begitu luas. Mobil terus melaju masuk lebih jauh ke dalam untuk mencapai sebuah bangunan yang ada di sana.

Anggita cukup dibuat terpukau dengan keindahan pemandangan yang ada, sepertinya ini sebuah villa.

"Apa di sini aman?" tanya Anggita lagi. Ia menyusul Nathan yang sudah keluar dari mobil dan berulang kali melirik ke arah jalan di mana asal mereka datang tadi. Anggita masih khawatir terhadap orang-orangnya Ivan.

"Tempat ini sangat aman dari orang-orang yang mengejarmu tadi," ucap Nathan seraya membawa langkah masuk ke dalam villa keluarga Raksa dan meminta Anggita untuk mengikutinya.

Anggita merasa ragu, ia belum mau membawa langkah mengikuti Nathan. Matanya masih awas ke belakang. Tempat ini terlalu sepi, bagaimana jika Ivan tetap bisa menemukannya.

"Kenapa? Kau masih takut mereka akan menemukan kita?"

Anggita mengalihkan pandangannya sesaat pada Nathan, tapi ia hanya diam. Membuat Nathan kembali menghela napas.

"Masuklah. Aku pastikan tempat ini sangat aman."

Kecuali dari Daddy, tambah Nathan dalam benaknya.

Entah kenapa Nathan malah membawa Anggita ke villa pribadi keluarga Raksa yang artinya secara terang-terangan ia sudah memberi tahu sang Daddy akan wanitanya. Bukankah sebelumnya ia meminta sang kakak untuk merahasiakan tentang Anggita.

Melihat wajah Anggita yang begitu ketakutan, membuat Nathan ingin membawa wanita itu ketempat yang paling aman. Dan villa ini lah yang langsung terlintas dalam kepala Nathan. Villa keluarga Raksa yang selain memiliki keindahan, juga memiliki keamanan yang sangat tinggi.

Keduanya masuk ke dalam villa. Anggita berdiri di ruang tengah membiarkan Nathan yang terus melangkah masuk lebih jauh entah ke mana. Di hadapannya terdapat sofa, tapi Anggita tampak enggan untuk duduk. Ia kembali mengedarkan pandangan, mencari sesuatu. Saat ini kepalanya masihlah penuh dengan rasa khawatir terhadap Elvano.

"Minumlah," tawar Nathan dengan memberikan satu kaleng minuman dingin pada Anggita. Ia baru saja kembali dari dapur yang ada di villa.

"Bisakah aku meminjam ponselmu? Aku harus menghubungi seseorang," ungkap Anggita cepat. Ia tidak membawa ponsel karena tas wanita itu tertinggal di kediaman keluarganya saat menghindari pembicaraan sensitif bersama Sekar.

Nathan meletakkan terlebih dahulu minuman yang Anggita abaikan di atas meja, setelahnya barulah Nathan meraih ponsel di saku celana dan memberikannya pada Anggita.

Dengan masih berdiri seraya menyesap minumannya, Nathan terus memperhatikan Anggita yang mulai menghubungi seseorang yang Nathan sendiri tidak tahu siapa, ekspresi cemas itu belum jua menyingkir dari wajah cantik wanitanya.

"Kenapa tidak bisa digunakan?" Anggita menoleh pada Nathan yang mengangkat alis. "Ponselmu tidak memiliki pulsa?"

Nathan mendekat untuk memeriksa ponselnya. Ia lupa sedang berada di daerah kekuasaan sang daddy. Pria itu sesaat mengutak-atik ponsel demi memasukkan beberapa kode rahasia agar bisa menggunakan ponsel secara pribadi di villa ini.

Habislah setelah ini kau Nathan! rutuknya untuk diri sendiri di dalam hati.

Setelah ini Nathan harus memastikan Anggita mau menceritakan semua padanya, sebelum ia diseret lebih dulu untuk menghadap Dad Jon.

Anggita kembali menghubungi seseorang, tapi berulang kali panggilannya tidak langsung diterima.

"Aigh! Di mana kau, Tsania." Anggita mengganti nomor tujuan dengan cepat, kali ini ia menghubungi Teo, tangan wanita itu masih saja bergetar. "Ayo angkat Teo!" gumam Anggita dan semakin pias wajahnya saat panggilannya kembali tidak diterima.

"Katakan jika itu adalah dirimu."

Anggita kembali menoleh pada Nathan dan berusaha mencerna ucapan pria itu. Dengan cepat Anggita mengetik pesan singkat sebelum kembali menghubungi saudara dan iparnya.

Panggilan Anggita diterima.

"Tsania!! Tsania dengarkan aku!" panik Anggita saat akhirnya panggilannya terhubung pada Tsania. "Ivan. Ivan...ada di sini." Baru kalimat itu yang bisa Anggita adukan pada Tsania, tapi ia sudah berhasil dibuat menangis. Anggita sudah tak dapat lagi menahan ketakutannya.

Anggita bahkan luruh berjongkok. Nathan yang melihat itu dengan cepat mendekat dan mendekap wanita itu.

"Elvano... Elvano ada di rumah Papa. Tolong putraku, Tsania. Selamatkan putraku."

"Tenanglah, Anggi. Daka sudah mendengarmu. El akan aman."

Suara seorang wanita yang berada di seberang sambungan telepon bisa Nathan dengar dengan jelas, karena dirinya kini tengah memeluk tubuh Anggita.

"Sekarang kau di mana? Kau aman, kan?"

Anggita mengangguk cepat seakan Tsania bisa melihatnya, ia masih saja menangis.

"Dia aman bersamaku."

"Kau siapa? Mana Anggi?!" panggil Tsania di seberang sana.

"Aku kekasihnya. Dia sedang menangis," jawab Nathan polos. Nathan sudah mengambil alih panggilan dengan netra melirik Anggita yang saat ini tengah menangis di dadanya.

Tsania sempat terkejut mendengar adanya suara laki-laki, tapi tak urung jua wanita itu malah menitipkan Anggita pada Nathan. Meminta Nathan untuk memastikan keadaan saudaranya agar tetap aman.

1
Nana Colen
kasian anggi kacau bangettt.... yeeeey akhirnya tsania dan daka muncul juga,makasih thooooor😍😍😍😍😍
👑Queen of tears👑: padahal blm muncul beneran itu,,baru voice doang 🤣🤣🤣
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
meresa itu bhs melayu ya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
👑Queen of tears👑: merasa/Sob//Sob//Sob/ knp jadi meresa/Hammer//Hammer//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
lah lo gmn sih Gi, ada banner segede itu masih gak lihat /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
👑Queen of tears👑: gak ngeh dia/Facepalm/soalnya galeri Anggi gak pake Baner /Cry//Joyful/
total 1 replies
ora
Sedih banget sama keadaannya Anggi. Tertekan banget pasti🥺🥺
👑Queen of tears👑: dikuat²in aja, karena masih hidup kata Anggi/Facepalm/
total 1 replies
ora
Baru sadar😂😂😌
ora
Nathan/Facepalm/🤭
Khadijah Nafisah
Nathan kah???
👑Queen of tears👑: hayoo siapa 🧐🤣🤣🤭
total 1 replies
ora
Ivan gitu banget sih. Mau banget sama Anggi, tapi nggak sama anaknya. Padahal El anaknya sendiri😣😣
👑Queen of tears👑: pandai bikin anak doang ya 🤣🤣
total 1 replies
Nita Yulia
pasti nathan
👑Queen of tears👑: pasti ya 🤣 harus Nathan kyknya ini 🤣
total 1 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Sunshine💐🤎
Nathan/Facepalm/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Sunshine💐🤎
terlalu obsesi, ingin ibunya tak ingin anaknya. pria macam apa itu😏
👑Queen of tears👑: sejenis anomali tung tung sahurr 🤣🤣
total 1 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Sunshine💐🤎
cintanya Nathan /Proud/
👑Queen of tears👑: bukan cintanya akuhh ya 🤣🤭
total 1 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Sunshine💐🤎
korek ke inti²nya 🤣
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Sunshine💐🤎
emang boleh, seugal ugalan itu/Sweat/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Sunshine💐🤎
kenapa bisa benci sama anak sendiri, kalau gak suka kenapa di buat 🙄
👑Queen of tears👑: kebuat gak sengaja 😭😭🤣🤣🤣
total 1 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Sunshine💐🤎
Simbol perkumpulannya aja tengkorak, pantes kelakuannya kayak setan 🙊😌
👑Queen of tears👑: setan hantu demit ngumpul ya 😭🤣🤣🤣
total 1 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
sangsi sosial lebih kejam dari sekedar masuk penjara. itu resiko km siapa suruh dulu jahatnya kebangetan/Proud//Bye-Bye/
👑Queen of tears👑: harusnya jahat sedang² saja ya🤣🤣 secukupnya🤭🤭
total 1 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
tau, km balsem napi/Sneer/
👑Queen of tears👑: dan Nathan masih tetap mau 🤣🤣🤧
total 1 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dad jon udah tau duluan kali/Chuckle//Grin/
👑Queen of tears👑: /Shhh//Shhh//Shhh/ jangan bilang²/Joyful//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!