NovelToon NovelToon
Cinta 1 Atap Bareng Senior

Cinta 1 Atap Bareng Senior

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Irhamul Fikri

Galuh yang baru saja diterima di universitas impiannya harus menerima kenyataan bahwa ia akan tinggal di kos campur karena kesalahan administratif. Tidak tanggung-tanggung, ia harus tinggal serumah dengan seorang senior wanita bernama Saras yang terkenal akan sikap misterius dan sulit didekati.

Awalnya, kehidupan serumah terasa canggung dan serba salah bagi Galuh. Saras yang dingin tak banyak bicara, sementara Galuh selalu penasaran dengan sisi lain dari Saras. Namun seiring waktu, perlahan-lahan jarak di antara mereka mulai memudar. Percakapan kecil di dapur, momen-momen kepergok saat bangun kesiangan, hingga kebersamaan dalam perjalanan ke kampus menjadi jembatan emosional yang tak terhindarkan.

Tapi, saat Galuh mulai merasa nyaman dan merasakan sesuatu lebih dari sekadar pertemanan, rahasia masa lalu Saras mulai terungkap satu per satu. Kedekatan mereka pun diuji antara masa lalu Saras yang kelam, rasa takut untuk percaya, dan batasan status mereka sebagai penghuni kos yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irhamul Fikri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 33 Isyarat yang Tak Terucap

Pagi itu, suasana di kosan terasa lebih hening dari biasanya. Galuh terbangun lebih awal dari biasanya. Setelah semalam obrolan dengan Saras membuat pikirannya tak tenang, dia merasa ada yang berbeda. Tatapan Saras semalam, cara dia menatap Galuh saat bicara tentang perasaan... itu bukan tatapan biasa. Ada sesuatu yang ingin Saras sampaikan, tapi tertahan.

Galuh berjalan ke dapur, membuat teh manis hangat, lalu duduk di kursi kayu panjang menghadap jendela. Udara pagi menyapu wajahnya, membawa bau embun dan suara kicauan burung. Tapi pikirannya masih tertinggal pada kata-kata Saras semalam.

Tak lama kemudian, Saras keluar dari kamarnya. Ia tampak sedikit lesu, rambutnya diikat asal dan matanya sembab. Galuh langsung bangkit.

"Kamu nggak apa-apa?" tanyanya khawatir.

Saras mengangguk pelan. "Cuma kurang tidur."

Galuh ingin bertanya lebih jauh, tapi dia tahu kapan harus diam. Ia hanya menuangkan teh ke cangkir kedua dan meletakkannya di depan Saras.

"Terima kasih," ucap Saras, mencoba tersenyum.

Suasana di antara mereka canggung. Biasanya Galuh akan membuka pembicaraan ringan, atau bahkan menggoda Saras agar tertawa. Tapi pagi itu, keduanya memilih diam.

Tak lama kemudian, HP Saras berbunyi. Sebuah pesan masuk dari Dimas.

“Ada yang mau aku obrolin. Bisa ketemu siang ini?”

Saras tertegun. Dimas adalah teman lamanya, seseorang yang pernah hadir dalam hidupnya sebelum semua kekacauan terjadi. Ia tidak membalas pesan itu saat itu juga. Ia masih harus memikirkan apa yang harus dia lakukan.

Galuh memperhatikan perubahan ekspresi Saras. Ia tahu sesuatu sedang mengganggu pikirannya.

"Kalau kamu butuh teman cerita... aku di sini, Sar," ucap Galuh dengan tulus.

Saras memandangnya sejenak, lalu mengangguk. "Aku tahu. Terima kasih, Galuh."

---

Siang harinya, Saras akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan Dimas di sebuah kafe kecil dekat kampus. Dimas sudah menunggu di sana, duduk dengan jaket abu-abu yang sama seperti dulu. Senyum khasnya masih sama, tapi ada ketegangan di mata pria itu.

"Saras... terima kasih udah datang."

"Langsung aja, Dim. Kamu bilang ada yang mau diomongin."

Dimas menghela napas. "Aku tahu aku salah. Tapi aku nggak bisa terus-terusan kayak gini. Nggak bisa cuma jadi bayangan masa lalu kamu. Aku masih sayang sama kamu. Dan aku nggak akan bohong, aku cemburu lihat kamu sama cowok lain."

Saras terdiam. Ia sudah menduga arah pembicaraan ini.

"Aku nggak bisa balikin waktu, Dim. Banyak hal yang udah berubah. Aku juga berubah."

"Aku tahu. Tapi aku cuma butuh kesempatan. Sekali aja."

Saras menatap Dimas dengan pandangan datar. Dalam hatinya, ia sadar bahwa perasaan yang pernah ada untuk Dimas telah lama hilang. Ia hanya menghargai kenangan, bukan cinta yang dulu.

"Aku minta maaf, Dim. Aku udah nggak bisa ngasih kamu harapan. Sekarang aku lebih memilih menjalani hidupku yang sekarang... dengan orang yang sekarang ada di sisiku."

Dimas tertunduk. Ia mencoba tersenyum, meski getir.

"Kalau gitu, aku cuma minta satu hal. Jangan jauhin aku sepenuhnya. Aku masih pengen jadi teman kamu."

Saras tersenyum tipis. "Teman nggak pernah jadi masalah. Tapi kamu harus belajar terima kenyataan."

---

Sore harinya, Saras kembali ke kos. Galuh sedang membaca di ruang tengah, tapi langsung berdiri saat mendengar suara pintu.

"Kamu habis dari mana?" tanyanya.

"Ketemu teman lama," jawab Saras singkat.

Galuh tahu siapa yang dimaksud. Tapi dia memilih untuk tidak bertanya lebih jauh.

"Kamu mau cerita?" tanyanya.

Saras ragu sejenak, lalu mengangguk. Mereka duduk di sofa, dan Saras mulai menceritakan semuanya. Tentang Dimas, tentang masa lalu, dan tentang penolakan yang tadi dia berikan.

"Aku nggak mau terjebak lagi di masa lalu, Galuh. Aku pengen hadapin hidupku sekarang. Dengan siapa pun yang ada di dalamnya." Saras menatap Galuh dalam.

Galuh merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Tapi dia tetap diam, mencoba menenangkan debaran dalam dadanya.

"Kalau kamu adalah bagian dari masa sekarangku, aku bersyukur," ucap Saras perlahan.

Galuh menatap Saras lekat. "Aku mau ada di masa depan kamu juga, bukan cuma sekarang."

Saras tersenyum, kali ini benar-benar tulus. "Kita lihat nanti ya... apakah kamu bisa tahan dengan aku yang rumit ini."

"Tantangan diterima," jawab Galuh sambil tertawa kecil.

Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, tak ada lagi jarak di antara mereka. Tidak juga dalam hati.

1
Esti Purwanti Sajidin
waaahhhhhhhh keren galuh nya,laki bgt
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
kalea rizuky
bagus lo ceritanya
Irhamul Fikri: Terima kasih kak
total 1 replies
kalea rizuky
Galuh witing tresno soko kulino yeee
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
ceritanya bagus👌🏻
Irhamul Fikri: terimakasih kak🙏
total 1 replies
lontongletoi
awal cerita yang bagus 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!