NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: GeGra Mom

Lanjutan kisah Sudah Cukup Aku Sakit
kisah tentang Hendri dan Fitria.
Karena persaingan bisnis Hendri dijebak oleh Rekan bisnis yang ingin menjatuhkannya. Hingga Hendri berakhir diatas ranjang bersama Fitria. mereka digerebek oleh warga dan menikahkan mereka secara paksa.
Apakah keluarga Wijaya bisa menerima masa lalu Fitria dan memperlakukan dia dengan baik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Papi Sakit

Setelah mengetahui alamat tempat tinggal Sonia,  Deddy bergegas menuju kesana

Ting tong ting tong  suara bel pintu apartemen Sonia.

"Siapa sih?" tanya mami

"Ngak tahu mi,  aku kedepan sebentar" jawab Sonia.

Sonia berjalan menuju pintu depan tanpa melihat dia langsung membuka pintu.

"Kkamu" ujar Sonia.

Tubuh Sonia didorong kedalam hingga terjatuh dilantai,  tak puas dia langsung memberikan pukulan pada wanita itu.

"Dasar wanita sialan,  sudah kukatakan jauhi keluargaku,  mengapa kamu begitu keras kepala,  apa orangtuamu tidak mengajarimu hingga kamu menjadi seperti ini" cecar deddy tanpa menghentikan tangannya pada tubuh Sonia.

"Mommy jangan pukul mommyku kamu pria jahat" isak Kenzo dengan suara nyaring.

Papi,  mami dan Quin segera keluar dari sana.

"Deddy apa yang kamu lakukan? " teriak papi mendorong tubuh deddy menjauh dari Sonia

Quin menatap tak percaya pemandangan didepannya. Dia tak menyangka daddy akan berlaku kasar pada mommy.

"Daddy jahat aku benci daddy" teriak Quin memeluk tubuh Sonia.  Wajah Sonia babak belur akibat perbuatan deddy.

"Papi mami,  Quin apa yang kalian lakukan disini? "

"Kamu benar-benar keterlaluan deddy,  ini yang selalu kami ajarkan padamu?  Ini istri kamu,  ada apa denganmu?  Akhir-akhir ini kamu bertindak sangat keterlaluan? "

"Mengapa kalian membawa Quin menemui wanita ini? " teriaknya dengan suara besar

"Wanita ini ibunya,  apa kamu lupa deddy? "

"Nak bangunlah ikut mami kedalam" ujar mami membawa Sonia masuk.

"Kamu benar-benar keterlaluan,  mami kecewa denganmu Deddy" setelah mengatakan itu mami memapah tubuh Sonia masuk.

"Quin pulang dengan daddy? "

"Ngak ngak mau,  daddy jahat aku benci daddy" isaknya menatap deddy penuh permusuhan.

"Jangan jadi anak pembangkang Quin,  jangan sampai daddy bersikap kasar padamu? "

"Dia akan pulang bersama kami kamu pergilah" usir papi pada deddy

"Aku akan pergi setelah memberi pelajaran pada perempuan sialan itu"

"Dia bukan perempuan sialan,  dia mommy aku" terisk Quin oada deddy.

Plak

Deddy menampar pipi Quin hingga bibirnya pecah,  darah menetes dari bibirnya.

"Ini pelajaran karena kamu pembangkang seperti wanita itu,  apa dia yang mengajari kamu kurang ajar pada daddy? Plak plak

"Kamu sangat keterlaluan  deddy,  kamu memang pantas mendapatkan itu " ujar papi menatap nyalang putranya yang semakin berantakan.

"Papi menamparku?  Hanya karena wanita itu? "

"Kamu sangat keterlaluan,  papi kecewa padamu" ujar papi langsung duduk disofa menarik napas panjang,  dadanya terasa nyeri melihat kelakuan putranya itu.

"Opa,  opa ada apa? "

"Papi papi" teriak mami.  "Kalau ada apa-apa dengan papi lihat saja aku tak akan memaafkanmu" lanjut mami.

"Mami sebaiknya kita bawah papi kerumah sakit" ujar Sonia dengan wajah lebamnya.

Mereka pergi deddy mengikuti mereka dengan mobilnya.  Perasaan bersalah pada papi karena perbuatannya itu.

"Aku hanya melampiaskan kekesalanku pada Sonia,  dia yang harusnya disalahkan bukan aku" gumam Deddy

Tiba dirumah sakit dokter dengan sigap langsung melakukan tindakan pertolongan pada papi,  mami memeluk Sonia dan Quin.

Melihat itu Deddy sangat bersalah apalagi melihat wajah Sonia yang babak belur lebam mulai kelihatan.

"Mami maafkan aku,  aku aku"

"Sudahlah semua telah terjadi,  sekarang apa yang ingin kamu lakukan,  lakukanlah kami tidak akan melarangmu,  tapi jangan ganggu sonia dan anaknya hanya itu pinta mami"

Deddy hanya diam menatap Sonia yang hanya menunduk.

"Mommy kenzo takut" ujar Kenzo pada Sonia saat melihat tatapan deddy padanya.

"Tenanglah ada mommy disini sayang"

"Lihat anakmu saja  takut padamu,  semoga kamu dan wanita itu hidup bahagia selamanya. " ujar mami dengan pandangan kosong menatap pintu ruangan yang masih tertutup rapat.

"Quin daddy akan mengantarmu pulang,  besok kamu harus sekolah" ujar deddy

"Pulanglah sayang,  ooma akan kabari keadaan opa padamu"

"Mommy akan menemani oma dan opa disini,  kamu tenanglah"

"Baik oma mommy aku pergi.  Dek kamu harus kuat biar bisa menjaga mommy kamu jangan jadi anak yang lemah" ujar Quin pada Kenzo

"Baik kaka"

Hati deddy sedikit tersentil oleh ucapan anaknya,  semua ditujukan untuk dirinya.

Sepanjang perjalan mereka saling diam,  Quin memilih menatap kearah luar jendela dan memejamkan matanya

"Ya sayang ada apa? "

" sayang kamu dimana? " tanya Ola

"Aku dijalan,  mengantar Quin pulang setelah itu kembali kerumah sakit papi sedang dirawat,  ada apa? "

"Ngak papa,  ya sudah hati-hati sayang"

"Ia kamu juga,  by"

Deddy kembali menatap Quin yang masuh dengan posisi yang sama.

Tiba didepan rumah Quin langsung masuk kedalam rumah tanpa memandang deddy.

Deddy langsung kembali menuju rumah sakit dengan kecepatan rata-rata.

Tiba disana Hendri sedang memeluk mami,  sedangkan Sonia duduk dengan Kenzo yang sudah tertidur dalam pangkuannya.

Hendri yang melihat kedatangan Deddy langsung melepaskan pelukannya pada mami dan memberikan bogem mentah pada adiknya itu.

"Kalau sampai terjadi apa-apa dengan papi lihat saja apa yang akan kuperbuat padamu" ujarnya menatap deddy nyalang.

"Huh apa bedanya denganmu? " jawabnya tersenyum pada Hendri.

"Aku memang salah tapi tak pernah membuat papi sampai seperti ini,  pergilah mulai besok dan seterusnya perusahaan akan aku ambil alih,  jangan lupa aku pemegang saham tertinggi disana" ujarnya.

Hendri yang sudah tahu kelakuan Olla yang hanya memanfaatkan Deddy untuk kesenangannya semata.

"Kamu tidak bisa melakukan hal ini padaku? "

"Sudah cukup,  kalian belum puas melihat papi kalian seperti ini dan masih bertengkar?  Lebih bik kalian pergi dari sini"  isak mami.

"Mami sudahlah maafkan aku,  sekarang kita duduk papi pasti baik-baik saja" ujar Hendri membawa mami duduk disamping Sonia.

Hendri menatap wajah Sonia yang penuh lebam dan kemudian menatap Deddy.

Tak lama pintu ruangan terbuka dokter keluar menatap mami.

"Bagaimana keadaan suami saya dokter? "

"Beliau sudah keluar dari masa kritiSnya,  untungnya segera diantar,  terlambat sedikit kami tidak bisa menjamin keselamatannya " jawab dokter.

"Baik dokter bolehkah kami? "

"Sebentar lagi pasien akan segera dipindahkan keruangan perawatan"

"Baik dokter terima kasih" jawab Hendri dan mommy "

"Sonia maaf aku baru datang,  astaga apa yabg terjadi dengan wajahmu Sonia?  Berikan Kenzo padaku? " ujar Ela mengambil alih Kenzo dalam pelukan Sonia.

Semua tak lepas dari pandangan Deddy,  dia melihat Sonia yabg terlihat kesakitan saat menyerahkan Putranya pada sahabatnya itu.

"Sonia kamu pulanglah kamu pasti lelah" ujar mami

"Ia mami,  setelah papi pindah kami akan pergi,  bolehkah besok kami datang jenguk papi? " tanya Sonia hati-hati.

"Tentu saja sayang,  mami dan papi akan selalu menerima kamu dan Kenzo walaupun kalian bercerai.  Ingat itu"

"Baik mami terima kasih" jawab Sonia.

Tak lama pintu ruangan terbuka perawat mendorong papi keluar dari sana menuju ruangan VVIP.

Sonia dab Ela mengikuti mereka, deddy menjaga jarak agar tidak terlalu dekat dengan istrinya itu.

1
Elin 2025
lanjut tor
Yuni Ngsih
waduuuuh Thor kok dipotong lg asyik nih .....lanjut Thooooor semangat
Thina Savsavubun: makasi kaka.. 🙏
total 1 replies
yumi chan
ko aku jd sakit liht kluarga wejya ini...mdh2an cpt dpt kmr..buat anknya mndrita smua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!