Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 ~ Buat dirimu layak ~
Lisa mengabaikan ucapan Antoni,dia terus berjalan masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu tapi tidak menguncinya.Antoni yang sudah kesal dengan sikap Mona,segera beranjak dari tempat duduknya dengan emosi dia membuka pintu dengan kasar.
" Mona apa kamu mendengar apa yang aku bilang barusan,ingat ya aku tidak pernah ada niat menikah dengan mu,tapi kamu yang selalu datang mengusikku,jadi kamu harus menghormati aku sebagai suami kamu." Bentak Antoni.Dia sangat emosi melihat sikap Mona yang acuh padanya bahkan tidak menghargainya sedikit pun.
" Cih....Kalau bukan karena aku sedang hamil,aku tidak sudi menikah dengan pria macam kamu mas,kalau kamu ingin dihargai wanita jadikan dirimu layak sebagai suami.Lihat dirimu apa yang hebat darimu kamu seorang pria tapi kamu yang ingin minta-minta uang kepada wanita dasar lelaki tidak bertanggung jawab." Jawab Mona tidak mau kalah.
"Kamu saja wanita yang tidak berguna,lihat itu istriku Lisa dia baru wanita yang benar-benar baik bukan kayak kamu,taunya cuma menuntut."
" Itu karena dia wanita bodoh,tapi satu pesanku padamu hargai dia selagi masih ada karena di dunia tidak akan kamu temukan lagi wanita sebaik dia dan jangan sampai tau kalau kamu sudah punya istri lagi,aku yakin saat dia tau kamu mengkhianatinya,dia pasti akan minta cerai darimu.Memangnya apa hebat mu,nga tau diri ya,udah miskin,jelek belagu lagi. "Ucap Mona yang membuat Antoni semakin geram.
" Keluar dari kamar ku,aku tidak ingin melihatmu disitu,muak tau nga,sekarang juga kamu kembali ke rumah ibumu." Usir Mona membuat Antoni tidak bisa berkata-kata.
Antoni keluar dari kamar Mona,kali ini dia benar-benar salah pilih wanita,ingin menalaknya tapi wanita itu sedang hamil dan dia juga yakin kalau dia menceraikan wanita itu sekarang juga pasti ibunya tidak akan terima karena Mona pandai bersandiwara.
Wanita itu punya dua wajah,lain dihadapan ibunya lain juga di hadapannya hingga ibunya tidak percaya apa yang dia katakan tentang Mona.
" Kurang ajar sekali memang dia,aku sudah tidak tahan lagi tinggal bersamanya,bisa mati kelaparan aku kalau sampai seminggu aku tinggal bersamanya.Sementara di rumah aku tetap bisa makan enak tanpa mengeluarkan uang dan bahkan aku dilayani bak raja." Ucapnya sembari membayangkan Lisa yang melayaninya dengan ikhlas.
" Mas mulai bulan ini kamu harus memberikan nafkah kepadaku,karena mulai sekarang kamu harus menafkahi ku.Dan satu lagi beberapa bulan ke depan aku akan rutin memeriksa kehamilan ke dokter spesialis anak kamu harus membayarnya." Ucap Mona saat dia menghampiri suaminya yang masih geram padanya.
"Apa...!!! kamu sudah gila,dokter spesialis anak? anak yang aku inginkan lahir batin saja tidak aku ijinkan ke dokter apalagi anak itu, anak yang tidak pernah kuharapkan." Jawab Antoni dengan nada meremehkan.
Mona menatap Antoni dengan sinis,dia kesal mendengar jawaban Antoni,dia sudah berencana untuk memanfaatkan pria itu dengan kehamilannya ternyata Antoni pria yang tidak mudah ditipu.
" Mas...Kamu jangan keterlaluan ya,aku bisa menuntut mu kalau kamu tidak menafkahi aku.Pokoknya aku tidak mau tau mulai awal bulan kamu berikan jatah bulanan aku,dan juga setiap bulannya biaya periksa kehamilan,aku tidak mau mendengar alasan apa pun darimu." Pekik Mona hingga membuat Antoni kaget.
Sejak pernikahan mereka kemarin,Mona benar-benar sudah menunjukkan sikap aslinya terhadap Antoni hingga membuat Antoni semakin muak.
" Sekarang kamu kembali ke rumah istrimu mas,kamu bisa datang setelah kamu gajian,aku tidak mau melayani mu kalau kamu tidak memberikan uang padaku." Mona beranjak dari tempat duduknya lalu kembali ke kamarnya.
Kemudian Mona keluar sembari membawa kotak perhiasan milik mertuanya,tanpa ragu-ragu dia mengembalikan perhiasan imitasi itu kepada mertuanya melalui Antoni.
" Tolong berikan perhiasan ibu,aku tidak mau berhutang kepada keluargamu,yang aku inginkan kamu bisa menjadi suami yang baik dan bertanggung jawab,aku juga istrimu." Ucap Mona lalu meletakkan kotak perhiasan di depan Antoni.
Antoni sedikit tersentuh setelah melihat Mona mengembalikan perhiasan ibunya,padahal sejak kemarin dia sudah curiga kepada Mona kalau dia tidak akan mengembalikan emas milik ibunya.
"Ternyata dia masih punya sedikit sisi baiknya,mungkin aku yang sedikit berlebihan padanya." Ucap Antoni dalam hati setelah membuka perhiasan milik ibunya tidak ada perubahan sedikit pun.
" Sayang aku minta maaf,aku akan pulang dan kembalikan ini kepada ibu."
"Hmm...!! kenapa tiba-tiba minta maaf apa kamu kira aku tidak bisa pegang kata-kataku? Apa kamu kira aku tidak akan mengembalikan perhiasan ibu ini? Mas... Aku hanya ingin kamu menjadi suami yang bertanggung jawab untukku dan juga calon anak kita, layaknya seorang kepala keluarga." Ucap Mona mulai memainkan sandiwaranya padahal yang dia kembalikan sudah dia palsukan.
Antoni hanya terdiam mendengar ucapan Mona,selama ini dia memang terlalu nyaman menjadi suami yang tidak bertanggung jawab.
"Aku akan usahakan sayang semampu ku,sebenarnya tanggung jawab ku masih banyak makanya aku merasa tidak mampu." Jawabnya dengan nada sedikit pasrah.
" Mas Viona berapa tahun lagi kuliah,harusnya dia jangan jadi tanggung jawab mu,kamu sudah punya dua istri bagaimana kamu menafkahi ku kalau kamu selalu membiayai Viona kuliah,suruh saja dia kuliah sambil kerja." Mona mulai mengatur kehidupan Antoni.
"Tapi dia adikku satu-satunya,tidak mungkin aku tega tidak membiayainya,sudahlah aku akan usahakan untuk mencari nafkah untukmu.Okelah kalau begitu aku pulang dulu aku akan berikan ini pada ibu,kamu hati-hati disini sendiri kalau terjadi sesuatu hubungi aku ya." Antoni segera beranjak meninggalkan rumah Mona dan kembali ke rumahnya.
Mona menutup pintu rumahnya setelah mobil Antoni menghilang dari pandangannya,dia tersenyum jahat setelah duduk di sofa.
" Terlalu mudah bagiku menipu kalian semua,aku sudah dapat uang DP rumah dari hasil penjualan perhiasan ibu mertua,sekarang aku harus memaksanya untuk memberikan nafkah setiap bulan untuk membantu membayar cicilan rumah,dengan seperti ini aku akan cepat punya rumah karena aku sudah punya mobil,sungguh indah memang perjalanan hidup ku hahahah......" Mona tertawa lepas untuk semua sandiwara hidup yang dia jalani.
****
Sementara itu di rumah Antoni Lisa sedang sibuk mengurus Celin yang sedang rewel,hingga dia belum memasak padahal sudah jam makan siang.
"Lisa kamu belum memasak? Aku lihat di meja makan belum ada sesuatu yang bisa dimakan?" Ucap mertuanya yang baru kembali dari dapur.
"Belum bu,sepertinya Celin demam,dari tadi dia rewel terus makanya aku belum sempat memasak."Jawab Lisa yang sudah keringat dingin karena tangisan Celin yang semakin kencang.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹