NovelToon NovelToon
Roller Costlove

Roller Costlove

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:235.6k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Kata orang, hal yang paling berkesan dan takkan pernah bisa dilupakan adalah malam pertama. Tapi untuk seorang gadis bernama Jaekawa Ayu, malam pertama yang seharusnya bisa ia kenang seumur hidup justru menjadi hal yang paling ingin ia hapus dari ingatan.

Bagaimana tidak, ia melakukannya dengan lelaki yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

Lama melupakan kejadian itu, takdir justru mempertemukan Jae dengan lelaki itu di satu tempat bernama Widya Mukti. Apakah Jae akan menagih janji itu atau justru berpura-pura tak mengenalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14# Kalo gitu, kenalan...

Sejak perjalanan kesini saja mereka selalu kehujanan. Terutama Jaekawa yang notabenenya selalu mengendarai motor.

Jae keluar dengan rambut yang tergerai dan masih lembab, ia juga mendekap jaket yang membalut badannya, melihat motor yang ia taruh di bawah guyuran hujan. Hingga akhirnya rintikan hujan itu sedikit mereda.

Sementara para gadis di dalam sana sedang asik-asikan rebahan sembari mengerjakan pamflet.

"Mau kemana? Ke warung ngga? Titip!"

"Masukin motor." Jawab Jae kini mendorong motor besar itu ke teras, badannya tidak besar ..namun Jae mampu mendorong motor ini masuk dan memarkirkannya.

Hingga teriakan dari jalan sana membuatnya menoleh, "teh Jae." itu Sandi yang baru saja pulang dari kantor desa, dimana ruang Tarka Cikalong ada disana.

"Eh kang Sandi." Jae yang mendongak ke atas mendapati hujan sudah reda menghampiri. Lupa jika tadi ia sempat melihat seseorang yang sepertinya ia tau, berikut sangat ia hindari.

"Gimana kang?" tanya Jae menanyakan kabar tentang jadwal dan berapa jumlah batasan peserta science camp yang akan diadakan di jenjang usia remaja Widya Mukti.

"Baru disebar sama ketua Tarka dusun masing-masing teh, kalau memang mau dibatas, dibatas aja teh...biar ngga riweuh euy." ia mengehkeh sejenak. "Kalau pesertanya banyak dibuat beberapa sesi aja."

"Kalo usia SMA, SMP kan rata-rata ya teh, pulangnya siang sampai sore ...ada waktu pas weekend paling."

Dan dari dalam, sepasang mata Arlan melihat Jae di luar yang tengah berbicara dengan Sandi.

Jingga tersenyum usil, "San, ngobrolnya di dalam aja atuh?! Hujan!" ia mendorong kacamatanya membuat Jae menoleh begitupun Sandi kemudian dia mengangguk.

Meidina menatap Vio usil sekaligus gemas, begitupun Senja yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Jae nampak clueless melihat sosok Jingga. Sementara Alby dan Jovi kini terlihat sedang membongkar mesin fertilizer di beranda, "Jae! Masuk aja! Ngobrol di dalem, mau kenalan sama senior ngga? Sama-sama dari UNJANA..."

Jae tersenyum, "lagi rame kayanya, biar disini aja bang, ngga apa-apa..."

"Masuk aja atuh teh, disini mah kurang sopan...itu a Jingga, mantan kordes KKN dulu, kaya teteh..." pinta Sandi setuju.

"Oh." Jae nampak notice pada Jingga yang melambai, "kamu anak teknik juga? Dpl masih pak Sulaeman katanya, ya?"

Jae mengangguk, "iya bang. Wah lagi pada benerin mesin fertilizer ya?" basa basinya. Tak sengaja dan tanpa disadari, ia melangkahkan kakinya lebih dekat.

"Wah hayy, ini junior UNJANA ya?" sapa Mei pada Jae yang diangguki Jae, di samping Sandi yang menyerahkan kertas hasil rapat tadi, tapi masih berupa corat-coret.

"Aku Meidina, anak FKM dulu..."

Jae tersenyum, "Jaekawa."

"Tapi ini belum rapi, teh...nanti dirapikan dulu apa gimana?" Jae kembali memperhatikan tulisan Sandi, "ngga apa-apa, kang...tapi ini tuh----"

"Ada tamu bawa masuk aja, San...kita mah oke, apalagi junior KKN sama-sama dari UNJANA." ucap Arlan, Jae mengernyit merasa hafal dengan suara itu, namun ia masih menampiknya.

Shaka bahkan sudah tertawa berguling-guling saking gemasnya di dalam sana seraya menggoda sang putri di pangkuan Vio.

Begitupun Senja yang sudah menepuk-nepuk punggung Maru gemas sekali, rasanya ingin melempar Arlan ke sungai.

"Ngerti ini ngga, Jae?" tanya Jovi membuyarkan lamunannya, "ya?"

"Kan katanya anak mesin." Timpal Alby, halus sekali cara mereka menarik Jae agar masuk ke sarang penya Mun ini.

Zaltan sudah mengumpat-ngumpat kecil sambil menciumi perut Lula.

Memang benar, si trio ubur-ubur itu penipu ulung, tengil, usil dan....

Jae akhirnya ikut masuk ke dalam batas pagar, "ya anjirrr masuk perangkap buaya." Zaltan dikeplak Lula.

"Ini masih kapasitas kecil, ya bang? Coba gue liat..." Jae ikut berjongkok melihat mesin yang tengah dibongkar Jovi dan Alby.

Alby mengangguk, dan Jingga turut duduk di kursi, "pak Fitrah masih ada, Jae?" tanya Jingga membuat Jae mengangguk, "masih bang, tapi kayanya bentar lagi pensiun. Soalnya udah sering ngga masuk ngisi materi juga, sering sakit." Jae membiarkan rambut panjangnya itu tergerai.

"Hay, Jaekawa ya?!" Senja muncul, gatal sekali saat ia hanya diam. Wajah manis dan enak dipandang Jae mendongak, "oh Hay..." ia nampak clueless melihat Senja, tak kenal dan butuh introducing.

"Aku Senja, dulu anak FEB sih."

"Ah, FEB ya..."Jae mengangguk tersenyum, lantas masih menunggu Sandi keluar dengan kertas-kertas datanya.

"Ini masih tipe dan model yang sama kaya dulu, bang? Kayanya udah kuno.." tebak Jae betul.

"Barang ini yang bawa gue sampe ke Jepang, Jae..."

"Oh...bang Alby yang buat?"

"Gue juga yang buat."

Jae membeku di tempatnya masih memegang kertas dan menyentuh mesin di depannya saat mendengar suara itu lagi, dan kali ini ia benar-benar membuat jantung Jae seolah-olah berhenti berdetak.

Jovi menahan kedutan di bibirnya, begitupun dengan Alby.

Jae nekat menoleh, dan tak bisa lebih kaget lagi saat menemukan Arlan tepat berada di belakangnya. Ia langsung berdiri dan mengambil jarak. Wajah tengil itu, wajah yang pernah menciumnya, menyesap dirinya sebadan-badan, arghhhh! Wajah Jae memerah seketika.

"Teh, belum kenalan ya...yang ini a Jingga, ini a Maru...." Sandi memperkenalkan yang lainnya, namun telinga Jae seolah tuli dari suara Sandi yang persis kicauan burung sekarang untuknya. Sebab, ia merasa seperti dunia mendadak sepi, hanya ada dirinya dan Arlan saja.

"Yang ini, a Arlan."

"Dia udah tau gue, San..." enteng Arlan.

Namun di luar prediksi, Jae justru menggeleng, "teteh kenal a Arlan?"

Ia menghela nafasnya, dengan wajah tanpa dosanya, ia menggeleng kembali, "engga."

Pffttt!

Shaka kembali berguling-guling membuat putrinya justru keheranan melihat ayahnya macam orang gila.

"Jangan datang lagi cinta, bagaimana aku bisa lupa...padahal kau tau...." dendang Shaka.

"Ini teh, datanya." Sandi menyodorkan kertas, namun Jae masih merasa tremor dan beku, padahal hati dan otaknya sudah menginstruksikan untuk berlari jauh sekarang, lari Jae...lariiii!

Tapi ia justru masih mematung disana melihat sosok Arlan dalam balutan kaos polo navynya itu. Bahkan potongan memori saat kedua tangannya menarik kerah kemeja dan membukanya, bak switch di otak Jae saat ini.

"Kalo gitu kenalan dulu," pinta Arlan.

Jovi mendengus geli, bang ke kenalan.

Maru bahkan sudah menahan tawanya dengan mengalihkan pandangan. Senja yang greget ikut menepuk pundak Arlan, "dia baik kok, ngga gigit Jae..."

Mei tertawa.

Jae menatap tangan yang telah terulur itu, dan bersiap menyambutnya, "Jaekawa Ayu."

Hangat, besar seperti waktu itu....benar....tangan itu yang pernah menggenggam dan mere masnya.

"Teuku Zioma Arlan."

"Jaeee!" teriakan Bianca dari samping menyelamatkannya membuat tautan tangan Jae bersiap lepas.

"Eh, katanya mau bantuin, Jae?" tahan Jovi saat Jae pamit undur diri.

"Aduh, maaf ya bang...gue ada urusan di posko. Ntar deh kalo sempet gue bantu." Jae segera berbalik dan bergegas pergi dari sana, meski kemudian ia menatap Arlan untuk terakhir lalu benar-benar pergi.

Zaltan sudah tergelak, begitupun Jovi yang melempar obengnya sembarang lalu jatuh rebahan di beranda, "Hah! Anyingg, gue sampe bela-belain bongkar lagi mesin, biar Jae masuk! Ini laki so cool banget lagi cuma begitu doang!"

Pun, dengan Senja yang sudah gemas hampir menggigit pundak Arlan, "yang bener dong, Lo!"

"Gimana gue mau ngajak ngomong, lah Lo semua pada ngejogrok disini....liat ngga mukanya, persis serangga kejebak di sarang laba-laba?!"

"Lo yang gentle dong, Lan...ajak nikah kek tembak kek!" ujar Alby tak sabar.

"Lo mikir ku nyuk, baru ketemu gue ajak nikah di depan Lo semua....apa anak orang ngga langsung bu nuh diri?" sewot Arlan.

Jingga menggeleng tertawa geli. Arlan memang pandai segalanya, termasuk membuat orang kesal dan tertawa, namun tak begitu pandai dalam cinta.

"Ngga lah. Yang ada Lo langsung dihantam pake pot bunga nih!" tunjuk Vio yang langsung diiyakan Arlan.

"Terus gimana? Cuti terus berjalan loh!"

"Biar gue urus sendiri..." angguk Arlan, yang penting ia kini sudah mendapatkan peredaran Jaekawa.

.

.

.

.

1
Nia nurhayati
tehhh kapan uv lagii
Annisa Meidina
nungguin ka ko tumben blm up
Susilowati Ari
/Heart//Heart/
inesaxer
teh Sin kok blm up 💪
Susanti
teh sin kemana teh, tak tungguin updatannya
Satri Eka Yandri
ga berhenti ketawa..seruuu..🤣🤣🤣
💙ANGGUN💦
noh kuping masih jlskan pendengarannya???apa perlu ke THT??😅😇
Asta Siya
healing terbaik gak harus keluar rumah.baca novel dengan alur ringan dan menghibur, sudah cukup untuk meningkatkan booster 🥰🥰
💙ANGGUN💦
tp saya lebih penat liat muka dirimu pak,pergi jauh bisa ga?😅🤣
💙ANGGUN💦
hadehhh kaca helm aj ga beres.... apalagi menjaga hati perempuan pak😅😇
Trie Heartie
teteh akuu menunggu lhoo.. drtd bolak balik liat belum nongol juga🤭🤭
💙ANGGUN💦
cie ....inget bang Arlan ya neng.....
Kii Pratiwi
teh khusus arlan jae ceritanya nikah dulu baru pacaran , kesian arlan ketuaAn nunggu jae selesai S2 🤣🤣🤣
Wanti Lambang
tumben blm up teh
Dewi Handayani
hari ini blm up ka sin🥰
Dewi Handayani
favorit 🥰
Kasandra Kasandra
tumben blom up kak
Let Viana04
aku padamu Thor,karyamu gak pernah gagal buat saya gagal move on 👍💪💪💪
Dewi Handayani
lanjut teh👍
Nur Koni
aku dah bolak balik buka kok blm ada up date ya teh... delay apa ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!