Di hari pernikahan nya dan hanya tinggal satu jam lagi akan ijab kabul, Damera mendengar kenyataan yang amat pahit di dalam toilet.
kekasih yang sudah ia percayai malah selingkuh dengan Adik nya sendiri, bahkan mereka berniat untuk mengambil warisan milik nya.
Bagai mana perjalanan hidup Damera?
langkah apa yang akan Damera ambil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Kisah Juna
Flashback on.
Damera mabuk ketika pulang dari ulah tahun nya Aira yang di rayakan di sebuah cafe, tentu nya saat itu menggunakan dana dari Mera juga. memang di fase ini Mera sangat gila dan tidak pernah mau bila di nasehati, sebab ia merasa Aira memang sahabat nya yang sejati sehingga sudah pasti baik.
Danil tidak bisa mengantar Mera pulang dengan alasan mau ada pekerjaan dari Papa nya, Mera langsung percaya dan tidak mempermasalahkan walau sedikit saja. padahal Danil ingin menghabiskan malam dengan Aira yang sedang ulang tahun, jadi lah Mera pulang hanya dengan Juna saja di dalam mobil milik dia.
Juna sudah tau akan hal itu namun diam saja karena kalau ngomong pun akan percuma, Damera tidak akan pernah percaya dengan ucapan nya. orang yang Mera percayai ya cuma Danil dan Aira, sebab mata nya sudah sangat buta sehingga sama sekali tidak bisa melihat kebenaran yang ada di hadapan nya.
"Cepat pulang, Juna." Mera sudah teler di kursi belakang.
"Bagus kau bawa mobil, Juna!" Danil menatap Juna sinis.
"Tanpa kau beri tau pun aku sudah tau." Juna tak kalah sinis nya.
"Cuma asisten saja dia sangat belagu, kenapa sih Mera kok betah sama dia!" rutuk Aira kesal melihat sikap Juna.
"Damera kan memang bodoh, selalu cari orang yang tidak jelas! percuma banyak uang kalau bodoh begitu." sahut Danil.
"Bagus lah dia banyak uang, nanti makin banyak juga harta kita." Aira memeluk Danil erat dan langsung di sambut ciuman.
Jordi yang ada di sana langsung mengambil foto mereka berdua untuk di simpan, sudah banyak memang foro foto dua sejoli ini yang Jordi dapatkan sesuai dengan perintah nya Juna. tapi sejauh ini cuma di simpan saja, sama sekali belum ada gerakan yang harus di lakukan.
"Lelah aku selalu mengambil foto mereka, sudah bertumpuk tapi tidak juga di pakai." rutuk Jordi masih mengikuti Danil dan Aira masuk kedalam kamar hotel.
Sedangkan Juna dan Mera menuju rumah yang sampai sekarang masih di pakai, sebab Mera memang jarang pulang kerumah nya untuk tinggal bersama Bram dan juga Calista. lebih nyaman apa bila tinggal sendiri, jadi kadang kala Juna juga ikut menginap tapi di kamar beda.
"Eehhh!" Juna kaget saat Mera pindah kedepan dan minta pangku.
"Sayang, aku kangen sama kamu." bisik Mera meraba dari leher hingga dada.
"Nona! sadar lah, buka mata anda." Juna berusaha fokus dan tiba di depan rumah besar ini.
"Aku lagi pengan kamu, sayang." Mera menciumi bibir Juna hingga pria ini gelagapan.
Antara mau menolak atau pun tidak karena di satu sisi dia juga sangat mencintai wanita ini, begitu kena sentuh dikit maka akan langsung bangkit gairah cinta nya. tapi dia juga ingat bahawa Mera adalah wanita yang harus ia jaga, yang pasti lagi karena Mera tidak mencintai diri nya sebagai seorang pria.
"Aku tidak tahan lagi, ayo lah." Mera terus saja berusaha mencumbu nya.
"Nona! ini saya, buka mata anda." Juna masih berusaha menahan kepala Mera.
"Aaahhhh, aku mau sekarang! ayo lah kita lakukan, ayo." Mera malah membuka kemeja nya sendiri dan membuka nya agar pria ini mau dan ia mengira itu adalah Danil.
"Dia sudah sering melakukan nya?" batin Juna yang merasa sedih.
Ternyata wanita yang ia cintai sudah punya hubungan sejauh ini dengan kekasih nya, sakit sudah pasti Juna rasakan walau dia berusaha rela apa bila Mera bersama dengan Danil. tapi yang membuat dia tidak suka itu adalah kelakuan nya Danil, oleh sebab itu Juna membuat Jordi mengikuti Danil dan mencari bukti.
Malah sekarang dia kena serangan maut nya Damera hingga membuat dia gelagapan, Juna bukan nya tidak pernah melakukan hubungan badan karena dia cukup bebas pergaulan nya selama ini, mana uang nya juga banyak sehingga bukan hal yang sulit untuk melakukan hubungan badan dengan gadis perawan.
"Damera!" Juna menjerit karena tangan mungil itu sudah menyusup dan memegang erat batang nya.
"Uuugh besar sekali milik mu, ayo lah kita lakukan." ajak Damera lagi.
"Lepaskan, lepaskan tangan mu itu!" sentak Juna berusaha menarik nya namun tidak bisa karena sudah di genggam erat."
"Tidak akan ku lepaskan, ayo melakukan nya bersama ku." Mera mulai mengurut nya dan membelai di kepala yang botak itu.
"Jangaaann, eeeghhh!" Juna menggerang juga karena di landa rasa nikmat.
"Ayo lah, kenapa kamu menolak ku? ayo kita lakukan, Danil!" ajak Damera menyebut nama kekasih nya lembut.
Mendengar nama pria lain yang di sebut oleh Damera membuat Juna malah emosi, maka dia langsung keluar dari mobil dan menggendong Damera seperti koala yang menempel. tangan Damera masih tidak mau lepas dari batang berkepala botak, sebab dia sudah di kuasai nafsu yang sangat besar saat ini.
Braaaaak.
Niat nya mau membanting Mera saja di atas kasur yang besar itu, tapi malah Juna juga ikut di tarik oleh Bos nya ini sehingga dia mau tak mau ikut juga terbaring. kaki Damera masih merangkul erat sehingga Juna tidak bisa bergerak, mau kabur juga tidak bisa dan yang jelas Juna juga sudah kena nafsu.
"Ayo lah, aku tidak tahan lagi." bisik Damera.
Tanpa pikir dua kali Juna langsung membuka seluruh kain yang ada di tubuh nya, Mera pun tanpa di minta langsung membuka laci yang ada di sebelah tempat tidur walau pun gerakan nya sangat sempoyongan tidak karuan akibat alkohol yang ia minum.
"Pakai pengaman nya." Mera memberikan pengaman pada Juna.
Juna menerima nya dan langsung paham bahwa selama ini mereka berhubungan selalu pakai pengaman, jadi untuk mencegah agar tidak ada kehamilan. di dalam laci itu tadi terlihat ada satu kotak, sangat banyak stok mesum nya Mera dan juga Danil.
"Kita melakukan nya dua kali ini kan?" Mera tersenyum dengan mata sedikit tertutup.
"Dua kali?"
"Iya lah dua kali, kemarin yang aku pertama kali sampai tidak bisa berjalan! nah yang ini kedua kali, apa kamu lupa?" Mera sudah siap dengan ajakan nya.
"Oh pantas masih banyak, mungkin beli satu pak." gumam Juna.
Tapi walau sudah di beri pengaman namun di buang oleh Juna karena dia punya pikiran lain, biar saja benih yang ada di dalam perut Mera terus berkembang. memang pria ini pun sangat licik, kalau ia tidak bisa memiliki Mera maka tidak masalah benih nya ia tinggalkan di perut wanita yang ia cintai.
Up telat guys karena othor demam akibat terlalu lelah, jangan lupa like dan comen nya ya.
👍🏻👍🏻👍🏻
Makasih ya thor karyanya dah menghibur readers, sehat selalu thor & lancar rejekinya❤️
ditunggu karya baru nya