NovelToon NovelToon
Perceraian Paling Hina

Perceraian Paling Hina

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Mafia / Pelakor / Tamat
Popularitas:114.9k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Biasanya, perceraian dilakukan antara dua orang atas kesadaran masing-masing diantaranya.

Retaknya rumah tangga, hubungan yang sudah tidak harmonis lagi, dan perihal pelik sebagainya.

Namun berbeda yang dirasakan seorang model sekaligus Aktris cantik yang benama Rania. Tepat satu tahun di hari pernikahanya, Rania mendapat kejutan perceraian yang di lakukan suaminya~Pandu.

Tanpa memberi tahu Rania, Pandu langsung saja membuat konferensi pers terhadap wartawan, bahwa Rania adalah sosok wanita yang begitu gila karir, bahkan tidak ingin memiliki seorang anak pada wanita umumnya.

Rania yang saat itu tengah melakukan pemotretan di Amerika, tidak pernah tahu menahu, bahwa suami yang begitu dia cintai menceraikannya secara hina. Rania sendiri sadar, saat melihat berita dari televisi internasional.

Dan setelah kedatangn Rania ke tanah air. Dia baru tahu, jika gugatan cerai yang dia terima, semata-mata hanya untuk menutupi perselingkuhan Pandu dengan sahabatnya sesama model~Laura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 35~PPH

Rania tersadar. Dia mengenyahkan semuanya, dan langsung beranjak menuju ke belakang kembali. Semua hal negatif dalam pikiranya, seketika dia singkirkan saat hati dan pikiranya tak lagi selaras.

Aroma parfume itu?

Tidak mungkin kebetulan. Tapi apa mungkin? Ya, mungkin saja Awan memakai parfume yang sama dengan mendiang. Namun, parfume itu limited edition.

Rania masih ingat persis, saat pertama kalinya dia membelikan sebuah parfume, hingga kini menjadi satu-satunya parfume favorit Pandu. Entah mengapa, rasa rindu itu menyeruat hingga sesak.

Masih seperti mimpi, bahwa pria yang dulu memperjuangkan cintanya 8 tahun yang lalu, kini benar-benar pergi untuk selamanya. Pandu dan Rania sudah menjalin kasih, saat Rania menginjak bangku fakultas.

"Sayang, ini akan menjadi satu-satunya parfume favoritku! Terimakasih."

Kalimat Pandu seakan berputar dalam pikiranya, hingga membuat Rania kini harus menghentikan olahan adonan kuenya.

"Nita, aku akan keluar sebentar! Tolong jaga tokonya!"

Setelah menitipkan toko pada karyawan kepercayannya, Rania langsung saja melepas apron itu, dan menggantungnya.

Dia lalu keluar sedikit berlari, untuk mencari keberadaan Awan.

Rania berjalan cepat sedikit berlari, hingga dia berhenti dipertigaan jalan. Model cantik itu menatap sekeliling, dan hanya dipenuhi oleh kendaraan berlalu lalang, dan juga banyaknya orang berjualan.

'Kenapa pria itu? cepat sekali perginya'

Karena merasa sia-sia, Rania lantas berbalik dan kembali lagi ke tokonya, dan kebetulan ponselnya berdering. Dimas lah yang menghubunginya, melalui panggilan video.

Awan keluar dari gang toko. Dia menatap kearah Rania yang sedang berbalik arah, berjalan menuju tokonya sambil bercengkrama menatap telefon.

Pria muda itu tersenyum lembut, lalu melanjutkan jalanya, sambil memakai kembali topinya.

"Ran ... Bagaimana tokonya? Jangan capek-capek ya! Ini saya naik pohon, biar bisa dapat signal," ujar Dimas yang kini nangkring diatas ranting pohon.

Rania yang kini sudah duduk diteras tokonya, tampak tertawa lepas, "Mas ... Hati-hati kalau jatuh, ya! Seharusnya kamu ndak perlu kaya gitu. Aku malah jadi was-was kalau kamu jatuh."

"Ndak Ran! Saya ini jago kalau masalah panjat pohon. Saya sudah terbiasa! Oh ya, Ran ... Kamu tadi sudah sarapan belum? Jangan telat-telat ya! Saya ndak bisa ingetin kamu setiap waktu, karena keterbatasan signal!"

Suara Dimas begitu lembut, hingga membuat Rania sedikit terbuai.

"Sudah, Mas! Mas Dimas disana juga yang baik-baik ya. Aku nda bisa bayangkan bagaimana dinginya hidup dialam terbuka kek gitu."

"Nda papa, kamu tenang saja, Ran! Yang terpenting itu kamu! Kamu harus sehat-sehat, ndak boleh capek-capek!"

Antara geli dan kasian, kini menjadi satu dalam wajah Rania, saat Dimas di keroyok semut merah, hingga membuatnya sedikit gelisah.

.

.

.

Setelah menutup panggilannya, Sean kini berjalan kembali keruangan tuan Mohan.

Seminggu berlalu, semenjak kepergian cucu tersayangnya, tuan Mohan semakin berambisi untuk menghancurkan keluarga Ramos, terutama Aston.

"Tuan, setelah saya cari-cari ... Tuan muda memang mengalami kecelakaan tunggal, dan mungkin saja akibat kantuk yang menyerang!"

Brak!

Tuan Mohan menggebrak meja kerjanya dengan tongkat kayu. Dia menatap Sean seakan tidak terima dengan pernyataan asistennya itu.

"Tidak bisa, Sean! Aku yakin, anak angkat sialan itu yang menjadi dalang kematian Pandu! Mungkin si Aston itu masih dendam dengan perceraian Pandu waktu lalu," bantahnya dengan ambisi yang besar.

'Dasar tua bangka! Aku akan mengikuti caramu bermain. Dengan begitu, kau juga akan segera menyusul cucu sialanmu itu'

Tanpa terlihat, Sean menarik sedikit ujung bibirnya.

"Panggilkan Darius, suruh menghadap saya sekarang!" sentak tuan Mohan tanpa menatap kearah Sean.

"Baik, Tuan!"

Siang harinya, setelah menunggu pria tua itu selesai makan siang, Darius kini menunggu diruang tengah dengan Sean, dengan obrolan ringan.

Begitu mendapat intrusi dari pelayan, Darius langsung saja mengikuti langkah tuan Mohan menuju ruang pribadinya.

Pintu terkunci, karena obrolan mereka begitu private, hingga Sean pun tidak tahu, akal busuk apa yang akan pria tua itu rencanakan lagi.

"Bagaimana, Darius?"

"Aman tuan! Aston sedang berada di Semarang. Jadi, kemungkinan besar markasnya kosong. Ya ... Anak buahnya itu bagaikan kerikil-kerikil saja, tidak begitu penting."

"Bagus! Kalau bisa, lakukan malam ini! Buat mereka menjadi ayam panggang!" ujar tuan Mohan tersenyum iblis.

"Baik taun! Kalau begitu, saya keluar dulu!"

Setelah selesai, Darius langsung melenggang keluar untuk pergi kembali.

Sementara tuan Mohan, dia juga ikut keluar. Salah satu pelayan muda membantu jalannya menuju kamar utama. Mengingat kesehatannya sedikit menurun, jadi setiap siang, tuan Mohan diharuskan istirahat oleh dokter pribadinya.

Sean mengendap. Mengingat ruangan private itu berada diujung. Jadi cctv tidak menyorot gerak-geriknya. Dan setelah berhasil masuk, Sean langsung mengambil clip kecil yang dia simpan disela-sela vas bunga diatas nakas. Dan kebetulan, ruangan besar itu juga tidak memakai cctv, karena tuan Mohan takut, jika rencananya akan mudah tercium oleh musuh dalamnya sendiri.

Setelah berhasil mengambil, Sean lantas bergerak cepat dan segera keluar.

Pria itu kini berada dalam kamar pribadinya, dan langsung menghubungkan clip tersebut kedalam laptop miliknya.

Dan benar saja, rencana gila tuan Mohan dengan Darius, kini terdengar jelas, seperti dua sosok iblis dengan ambisi besarnya.

.

.

"Dia hanya pedagang biasa yang mendapat bayaran dari seseorang, Tuan-"

Drrt...

Brayen mengangkat satu tanganya, tanda sang anak buah harus berhenti bersuara.

"Hallo, ada apa 'Sean?"

"Tuan, lihatlah rekaman cctv yang sudah saya kirim ke nomor, Anda! Kerahkan semua anak buah Anda, karena malam ini rencana tua bangka akan dia jalankan. Kalau begitu saya tutup!"

Setelah panggilan terputus. Sean langsung membuka rekaman cctv milik Sean tadi. Brayen menjatuhkan tubuhnya diatas sofa usang, sambil menopang satu kakinya.

'Aston harus pulang, siang ini!'

Brayen lantas segera menghubungi sang sahabat, menceritakan semua rencana tuan Mohan malam ini.

Brengsek!

Aston menggeram, sambil menendang kuat sofa di rumah pribadinya. Selama di Semarang, Aston memilih tinggal di rumah pribadinya. Rumah pertama yang dia beli dari hasil kerja kerasanya dulu.

"Siang ini harus kembali ke Jakarta. Dasar tua bangka sialan! Berani-beraninya dia mematik api ... Mohan, setelah ini kamu akan mati ditanganku!" suara Aston memberat, penuh dendam yang membara.

Setelah itu, dia langsung keluar untuk menemui sang adik di toko.

.

.

.

"Nit, kita besok kirim kemana saja?"

Nita menyodorkan selembar kertas, yang sudah dia tuliskan sebelumnya, "Ini, bu! Bersyukur banget ya, bu ... Anda pertama kali buka, tapi orderan sudah segini," jawab Nita melihatkan beberapa coretan orderan.

"Iya, bersyukur banget! Semoga saja ruko ini bisa berkembang pesat. Rencananya, ruko yang diselah akan saya beli juga. Ya, mudah-mudahan selalu lancar terus."

Klek!

Pintu terbuka dari luar. Salah satu pelayan Rania memberitahukan, bahwa sang Kakak 'Aston' dia sudah menunggu diluar.

Rania hanya mengangguk. Dia segera keluar, dan menemui Aston.

"Ada apa?" tanya Rania setelah duduk.

"Siang ini aku harus kembali ke Jakarta lagi! Ada sedikit problem di kantor."

"Secepat itu? Bukanya disana ada Brayen? Padahal kita belum menjelajah kota ini."

Rania sedikit menekuk wajahnya, karena sang Kakak terlalu cepat kembali.

Aston memegang jemari Rania. Dia menyalurkan rasa tenang melalui genggaman tangannya. Dan bukannya menolak, Rania malah menyandarkan kepalanya pada bahu sang Kakak.

"Aku hanya kembali sebentar. Jika selesai, aku akan kembali lagi kesini," Aston memejamkan mata dalam-dalam. Dia menghirup aroma rambut Rania, yang kini membuat pikiranya lebih tenang dari sebelumnya.

Baru mencoba ingin mendekat, serta mencium pucuk kepala sang adik, Rania malah kembali menegakan badanya.

"Kamu akan berangkat sekarang? Biar aku antarkan!" pinta Rania memohon.

"Ya sudah, ayo ...."

Mereka berdua lantas keluar, setelah Rania ijin terlebih dahulu pada karyawan kepercayaannya.

Selama di Semarang, Aston selalu membawa satu orang bodyguard, yang dia pekerjakan menjadi sopir juga. Aston selalu meminta Rania untuk memakai mobil pribadinya jika bepergian kemanapun. Namun Rania menolak, karena dia tidak ingin terlihat mewah hanya karena dia dulunya seorang model.

Entah kebetulan atau apa, Rania yang menatap jalanan trotoar, tanpa sengaja menatap pria muda waktu lalu, yang lusa akan bekerja menjadi drivernya.

Rania melihat, Awan sedang turun dari motornya dan langsung masuk kedalam toko, yang menjual peralatan melukis.

'Itu Awan? Mungkin saja dia memiliki hobi melukis. Entahlah'

Rania mencoba mengenyahkan semuanya, karena apa yang Awan lakukan tidak ada sangkut pautnya dengan mendiang mantan suaminya~Pandu.

"Aku akan belajar melukis, agar dapat melukis wajahmu yang cantik ini!"

"Aku lebih suka, kalau kamu melukis pemandangan! Wajahku tidak begitu menarik!" ujar si wanita yang membuat Awan terkekeh.

"Baiklah! Aku akan menurutimu liliput," balas Awan yang memiliki khas panggilan untuk kekasihnya.

Pria muda itu sempat menghentikan tangannya saat memegang kuas lukisan. Awan tersenyum hangat, saat mengingat bagaimana antusiasnya dia dulu.

.

.

Brugh!

Aston yang sedang berjalan tergesa, dia tidak sengaja menyenggol lengan seorang wanita cantik, yang kini memakai kacamata hitam, masker, serta syal yang melilit lehernya.

"Maaf, maaf ... Saya tidak sengaja!" setelah mengatakan itu, Aston langsung saja masuk kedalam mobil jemputan anak buahnya.

Wanita cantik itu lantas membuka kacamatanya. Menampakan senyum kecut.

'Aston? Akan kupastikan, kamu selanjutnya yang akan bertekuk lutut padaku! Rania mendapat semuanya, tentu aku juga harus mendapat hal yang sama darimu!'

Laura James,

Model cantik itu tersenyum penuh maksud, lalu segera keluar, setelah mengantarkan kedua orang tuanya kembali ke luar negri.

Bersambung~

1
kalea rizuky
endingnya g sesuai wong Q pengn Aston ma rania/Drowsy/
kalea rizuky
Rania cocok ma Aston lo bisa melindungi
kalea rizuky
nadia ne kayak g tau diri sok dia mau jd istri Aston kn lu pembokat dih ngaca
kalea rizuky
kayaknya Aston suka rania y
Tining Revi
banyumanik tempat aku thor.
Septi.sari: wahh iya kak, sama kek Rania❤❤❤
total 1 replies
Soraya
jangan jangan itu pandu nyamar
Soraya
Aston kok gak peka masa gak curiga klo pandu tiba-tiba meninggal
Soraya
pandu merekayasa kematiannya kerja sama dengan Ricard
Mundri Astuti
next Aston jadiin sama Nadia Thor
Septi.sari: in syaa allah bakal dibuatin cerita sendiri kak😁
total 1 replies
Soraya
Aston kayaknya suka sama Rania
Adinda
aku kira Aston sama rania
Mamas Rheihan Arghara
sukses selalu kak
di tunggu karya selanjutnya
Septi.sari: macih banyak mamas reihan🤗❤❤
total 3 replies
Mamas Rheihan Arghara
kok tamat aja😭😭aku ngiranyaa Aston sama Rania😁😁 ternyata gak sesuai ekspektasi
Mamas Rheihan Arghara: sama kak aku juga gak mau Aston sama Nadia😁gimana ini thorr pendukung Aston raniaa banyak loh
total 4 replies
Soraya
Sean bekerja sama dengan Aston
Soraya
msih typo thor
Soraya
lebih cantik Nadia dri pada peran utamanya
Soraya
mampir thor
Septi.sari: iya kak selamat membaca😊🙏❤
total 1 replies
Septi.sari
kak, besok aku update lagi. maap ya, beberapa hari sibuk 🙏🙏😁
Nani heri Upitarini
bahasax agak kacau,kosa kata,tanda baca....perlu diperhatikan....
Septi.sari: kak, apa bisa anda tunjukan mana kata yang kacaunya? atau bisa dijelaskan, karena saya juga Author pemula. setidaknya berkomenlah yang bijaksana ya kak,. atau dapat ditunjukan langsunh dibagian mana.
kalaupun tidak suka, mohon langsung di skip saja!!!!🙏🤗
total 1 replies
Yanti Kumari
kok aku jd suka y aston ny sm nadia🤗, cewe lembiut sm cowo emosian😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!