NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Tiga CEO Kembar

Gadis Incaran Tiga CEO Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa Fantasi / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Harem
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fitria callista

Gricelin Noah Fallon ingin merayakan ulang tahun Calon Tunangannya Harley Gunawan dihotel, tak disangka Harley yang ditunggu tidak datang dan malah tiga pria lain yang masuk ke dalam kamar hotel yang dia pesan.

Dia yang sudah diberikan obat perangsang oleh ibu kandungnya tidak bisa menolak sentuhan pada kembar dan sangat hebat diatas ranjang.
Tak disangka, semua hal yang terjadi malam itu adalah konspirasi ibu kandungannya Marina Fallon, yang ingin menghancurkan hidupnya dan membuat Harley berpaling pada anak tirinya Diandra Atmaja.
Semua itu, ibunya lakukan untuk mendapatkan cinta dari suami dan anak tirinya.
Tapi takdir berkata lain, Gricelin yang hamil anak ketiga kembar itu malah dicintai secara ugal-ugalan, bahkan ketiga kembar itu membantunya balas dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria callista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10

Para mahasiswa yang berkumpul mengelilingi Gricelin melongo, saat melihat ketampanan yang ditunjukkan oleh Rava.

"Kenapa dia tampan sekali?" celetuk beberapa mahasiswa.

Diandra sendiri juga ikut terkesima dengan ketampanan yang diberikan oleh Rava.

"Kenapa kalian semua menindasnya?" tanya Rava dengan suara dingin.

Terdengar begitu menakutkan, auranya sangat kuat.

"Kami ..." Salah satu sahabat Diandra melepaskan cengkramannyag8rgf dari tubuh Gricelin.

Saat Rava ingin melanjutkan ucapannya, tiba- tiba ponselnya berdering.

Dia menjauh untuk menerima panggilan telepon.

Sementara itu, para sahabat Diandra dan juga para mahasiswa lain nampak menatapnya dengan tatapan penuh selidik. "Siapa sebenarnya pria tampan itu?"

Setelah menatap Gricelin, mereka bergantian menatap ke arah Diandra.

Diandra meneteskan setetes air mata seraya memasang wajah memelas, "teman-teman aku juga nggak mengenalnya. Gricelin adalah orang yang hobi pergi ke klub malam, mungkin saja itu salah satu teman yang menampungnya. Mengingat sekarang ini kak Harley sudah memutuskan untuk bertunangan denganku, bahkan ibu kandungannya juga sudah mengusirnya."

Gricelin hanya bisa menelan ludahnya yang kelu, mengingat saat dia ingin berbicara Diandra lansung menyelanya.

Diandra sendiri sengaja mengatakan semua itu, untuk mengingatkan semua orang betapa menjijikkannya Gricelin sekaligus mengingatkan jika kedudukan Gricelin dikampus sekarang ini seperti sampah.

Diandra ingin, agar teman-temannya kembali merundungnya.

Rava yang sudah selesai telepon kembali menghampiri mereka.

Dia mendekatkan tubuhnya ke arah Gricelin, "aku pergi dulu, sayang! Ada urusan mendesak sekarang."

Gricelin menjawab dengan nada suara terbata. "Ba-baik sayang."

Semua orang tercengang.

Rava yang buru-buru langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan universitas Utara.

Sementara Gricelin memilih meninggalkan kerumunan untuk kembali masuk ke dalam kelasnya.

Sementara Diandra dan ketiga sahabatnya masih saja terdiam, mereka tidak menyangka Gricelin tetap mendapatkan pria kaya.

Semua orang yang ada disana melongo, tidak menyangka setelah video Gricelin yang viral, masih ada pria tampan dan kaya raya yang menerimanya.

Mereka semua merasa iri dan tidak adil.

"Apa jangan-jangan pria itu yang meniduri Gricelin."

Gricelin yang sudah masuk ke dalam kelasnya, berjalan ke arah bangkunya, dia memilih mengabaikan Diandra dan para sahabatnya.

Tapi dia merasa sangat aneh saat sebuah tas diletakkan di bangkunya.

Dia memperhatikan ke arah bangku belakang, disana ternyata ada dua orang sahabatnya yang duduk bersama dengan beberapa mahasiswa lain.

Gricelin berjalan ke arah bangku belakang, dia menyapa semua orang yang ada disana.

Tapi mereka malah menatapnya dengan tatapan sinis.

Gricelin berusaha untuk tetap berpikir positif.

Dia berkata pada dua sahabatnya. "Alenka, Ima bisakah aku meminjam catatan kalian saat aku nggak berangkat!"

Alenka dan Ima malah saling berpandangan, lalu mereka menjawab dengan nada acuh. "Kamu masih memiliki wajah untuk kuliah?"

"Walaupun video mu yang viral waktu itu sudah terhapus dan dihilangkan jejaknya. Tapi kami semua sudah melihatnya! Sungguh wanita murahan!" Timpal Ima.

Kedua bola mata Gricelin langsung membulat sempurna.

Alenka dan Ima selama ini selalu berhubungan baik dengannya, bahkan saat keduanya kesusahan Gricelin selalu membantu mereka.

Bahkan baru-baru ini saat perusahaan ayah Ima akan bangkrut dan kehilangan bebarapa investor, Gricelin membantunya dengan meminta bantuan Aurora Gunawan yaitu ibu Harley.

Tapi sekarang?

Hati Gricelin rasanya seperti ditusuk-tusuk.

"Ima, apa yang kamu katakan! Video itu bohong! Kamu harus percaya padaku, itu hanya editan ... " Belum sempat Gricelin melanjutkan ucapannya.

Alenka sudah menyela ucapannya. "Bohong?"

Gricelin hanya bisa menjawab dengan anggukan.

Lalu Alenka menambahkan. "Bohong gimana? Jelas-jelas kamu pergi ke hotel dengan tiga pria sekaligus, bahkan kuitansi pembayaran hotel yang kamu bayarkan juga bocor di grup internal kampus."

"Bahkan melihat gerakanmu saat memuaskan para pria itu didalam kamar hotel, sungguh terlihat sangat liar dan menjijikkan," imbuh teman sekelas Gricelin yang lain.

Gricelin menggelengkan kepalanya dengan wajah sedih. "Itu hanya editan, bukankah aku sudah menjelaskannya pada kalian. Video itu hanya editan."

Gricelin berusaha menahan air matanya, tapi tetap saja luruh.

"Terus dengan kuitansi pembayaran kamar hotel atas namamu?" tanya Ima.

Salah satu teman sekelas Gricelin menunjukkan layar ponselnya yang berisi foto saat punggung Gricelin akan masuk ke dalam kamar hotel, lalu tak berselang lama ada 3 pria yang ikut masuk.

"Lalu dengan foto ini juga? Bukankah ini punggung mu? Apakah kmu juga ingin menyangkalnya?"

Semua orang dikampus tahu, selain diberikan fisik yang sangat menawan.

Tubuh paling proporsional hanyalah Gricelin seorang yang memilikinya.

Giricelin terdiam, jika video saat dirinya sedang memuaskan para kembar itu memang editan, tapi untuk foto dan juga kuitansi pembayaran hotel.

Itu bukanlah editan.

Melihat Gricelin yang diam mematung, Ima, Alenka dan bebarapa teman sekelas Gricelin yang lain semakin melontarkan kata-kata pedas padanya.

Gricelin akhirnya menyadari, tidak ada orang didunia yang benar-benar tulus padanya.

Padahal Gricelin sendiri merasa selalu berbuat baik pada semua orang, bahkan memperlakukan mereka dengan sangat tulus.

Tapi kenapa balasannya seperti ini.

Setelah beberapa hinaan dan cacian yang diterima Gricelin, dia disuruh duduk dibangku paling belakang yang hanya ada satu buah bangku.

Bangku itu hanya ada satu tapi selalu kosong, konon katanya murid yang dulunya menempati bangku itu sudah meninggal dunia dengan bunuh diri.

Karena selalu mendapatkan Bullyan dan cacian di kampus, dia akhirnya terjun dari lantai 10 kampus.

Gricelin yang sudah ketinggalan pelajaran, memilih untuk tidak banyak berpikiran buruk.

Dia langsung duduk, hal itu membuat bebarapa murid tertegun.

Karena bangku kosong terkenal angker dan ada penghuninya, mengingat beberapa kali, bangku kosong itu sudah dipindahkan ke gudang.

Tapi akhirnya kembali sendiri ke kelas.

"Lebih baik kita semua, jaga jarak dengan Gricelin. Sekarang dia sudah bukan tunangan Harley, yang kedua dia sudah jatuh miskin tidak punya rumah, dan yang ketiga dia wanita yang sangat murah dan menjijikkan."

Semua orang dikelas setuju dengan perkataan Ima.

Gricelin belajar dengan sangat serius, walaupun suara dosen hanya samar-samar terdengar sampai ke telinganya.

Tak berselang lama, bel pun berbunyi.

Kelas pagi ini sudah selesai, tapi karena masih ada kelas lagi.

Semua orang yang ada di kelas berbondong-bondong keluar untuk pergi ke kantin.

Dan hanya menyisakan Gricelin sendirian.

Dia meletakkan kepalanya diatas meja dengan wajah murung.

Memikirkan kehidupannya yang jauh berubah setelah ayahnya meninggal. "Ayah, aku sangat merindukanmu. Hanya kamu satu-satunya orang didunia ini yang selalu memperlakukanku dengan tulus!"

Saat sedang berpikir, tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu kelas.

Sontak saja, Gricelin menoleh ke arah pintu.

Dia melihat Dustin Angga yang masuk ke dalam kelasnya.

Dustin dan dirinya tidak pernah dekat, jadi Gricelin memilih untuk memalingkan pandangannya ke arah lain.

Dulu waktu kelas 1 SMA, Dustin terus mendekatinya. Gricelin setuju saat Dustin memintanya untuk menjadi teman.

Tapi setengah tahun setelah dia dan Dustin jadi teman, Dustin malah menyatakan perasaannya dan mengajak Gricelin untuk berpacaran.

Gricelin dengan tegas menolaknya, dan mengatakan kalau sudah ada Harley disisinya.

Dustin menatapnya dengan kecewa, lalu menjauh darinya.

Sejak kejadian itu sampai sekarang, Dustin tidak pernah sekalipun menyapanya.

Tapi Gricelin bingung, saat mendengar langkah kaki yang mulai mendekat ke arahnya.

"Gricelin!" panggil Dustin.

Gricelin pun mengangkat kepalanya.

"Dosen Indah memanggilmu! Ada hal yang harus dibicarakan," ucap Dustin.

Wajahnya saat berbicara terlihat biasa saja, tapi kenapa Gricelin memiliki firasat buruk.

"Oke," sahut Gricelin, dia lantas mengemasi alat tulisnya dan memasukkannya ke dalam tas punggungnya.

Lalu membawa tas punggung dan berjalan lebih dulu.

Saat keluar dari kelas, dia mendengar semua orang membicarakan Diandra.

Mereka semua memuji kecerdasan Diandra yang berhasil ikut dalam lomba sulam.

Bahkan sulamannya bisa memenangkan banyak piala, Gricelin hanya bisa tersenyum getir.

Mengingat sulaman yang dibawa Diandra dalam lomba adalah miliknya.

Sulaman dengan judul wanita disiang hari adalah sulamannya yang dia buat susah payah dan memakan waktu selama 3 bulan.

Tapi dengan mudahnya Harley meminta sulamannya dan menyerahkan pada Diandra, mengingat hal itu pandangan Gricelin berubah dingin.

Gricelin menghentikan langkah kakinya sejenak, melihat ekspresi ke arah jari tangannya, terdapat banyak luka tusukan jarum.

"Ayo Gricelin, dosen Indah sudah menunggu kita!" titah Dustin yang mana langsung membuyarkan lamunan Gricelin.

Gricelin mengangguk, dia yang akhirnya mengikuti langkah Dustin.

Didalam hatinya, dia bertekad akan membongkar semua kebusukan Diandra.

Gricelin terus mengikuti langkah kaki Dustin, dia malah bingung.

"Kenapa malah ke gedung kosong? Nggak mungkin juga Bu Indah meminta bertemu disini," celetuk Gricelin bingung, tapi dia terus melangkahkan langkah kakinya.

Dosen Indah adalah dosen seni rupa, satu-satunya orang dikampus yang tahu akan keahlian menyulamnya.

Dia sempat kecewa pada dirinya saat menyerahkan sulamannya pada Diandra.

Tapi waktu itu Gricelin memang tidak ada pilihan lain, karena Harley waktu itu akan mengancam membatalkan pertunangan.

Gricelin yang takut menuruti keinginan Harley.

Dan sekarang saat dosen itu memanggilnya, Gricelin merasa memiliki sedikit harapan. Dia berniat meminta maaf.

Ceklek.

Suara pintu ditutup dan dikunci membuyarkan lamunan Gricelin.

Tanpa sadar langkahnya sudah masuk ke dalam sebuah ruangan.

Gricelin melihat sekeliling dan tidak menemukan keberadaan dosen Indah.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Gricelin saat Dustin mulai melepas pakaiannya.

1
Isolde
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
Fitria Callista: Terimakasih banyak untuk komennya kak, bikin semangat.
total 1 replies
SGhostter
Suka banget sama karakter di cerita ini, tambah banyak lagi ya thor!
Fitria Callista: terima kasih banyak kak sudah mau komen, jadi semangat mau nulis.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!