Davina mempunyai kekasih dan sahabat namun dengan teganya mereka bekerja sama menjual dirinya. Davina pun melakukan cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Namun siapa sangka pria tersebut ternyata seorang Ketua Mafia sekaligus seorang psycophath pembunuh berdarah dingin dan anti wanita.
Enam tahun kemudian mereka dipertemukan kembali dengan suasana yang berbeda di mana Davina bersama ke tiga anak kembarnya hasil dari cinta satu malam bersama pria asing tersebut.
Bagaimana kisah perjalanan cinta mereka? Ikuti yuk novelku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yakasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Keluarga Mommy Davina
Daddy William menjentikkan jarinya dan enam orang bodyguard datang namun sebelumnya ke enam bodyguard memberikan hormat terlebih dahulu ke Daddy William.
"Bawa Mereka keluar!" Perintah Daddy William.
"Baik Tuan." Jawab ke enam pria tersebut dengan patuh.
"Apanya haknya Tuan mengusir Kami?" Tanya Mereka dengan serempak.
"Orang yang kalian bicarakan adalah cucu Kami dan bersiaplah Kalian tinggal di kolong jembatan." Jawab Daddy William dengan nada dingin.
Ketika Mereka ingin bicara tiba-tiba datang orang tua Mereka sambil menarik tangan putri mereka membuat para gadis tidak jadi bicara. Para tamu undangan memperhatikan apa yang telah terjadi.
"Tuan maafkan putri kami, mereka tidak tahu apa yang mereka katakan." ucap ke dua orang tuanya sambil menundukkan kepalanya dengan wajah ketakutan.
"Ajarilah putri kalian untuk bicara dengan sopan jika tidak kami tidak akan segan - segan untuk memutuskan hubungan kerja sama yang selama ini Kita jalani." Ucap Daddy William dengan nada dingin.
"Baik Tuan." Jawab Mereka bersamaan.
Tiba-tiba datang dua pasang suami istri sambil berjalan ke arah Daddy William dan Mommy Angelica. Mereka adalah Edward putra pertama dan David putra ke tiga pasangan dari Daddy Wiliam dengan Mommy Angelica.
"Putri Mereka menghina adik kalian Davina dan ketiga ponakan Kalian." Jawab Mommy Angelica.
"Apa?" Tanya Edward dan David bersamaan dengan wajah terkejut.
"Tuan Moko dan Tuan Kelik mulai sekarang hubungan kerjasama kita batal." Ucap David dengan nada dingin.
"Begitu pula dengan Nyonya Veni dan Tuan Heri mulai sekarang hubungan kerjasama kita batal." sambung Edward dengan nada dingin.
"Begitu pula dengan Kalian yang tidak disebutkan namanya karena kami lupa nama kalian. Mulai sekarang kerja sama kita batal." Sambung David.
"Usir mereka!" perintah Edward.
"Baik Tuan." Jawab ke enam bodyguard dengan serempak.
"Tuan, maafkan kami." Mohon mereka bersamaan.
"Kami tidak akan memaafkan orang - orang yang telah menghina adik kami dan ketiga ponakan Kami." Ucap Edward dengan nada masih dingin.
"Siapapun yang menghina keluarga kami, bersiaplah tinggal di kolong jembatan." Sambung David dengan nada masih dingin sambil menjentikkan jarinya.
Ke enam bodyguard tersebut menarik paksa Mereka hingga datang bodyguard lainnya untuk membantu ke enam bodyguard untuk mengusir sebagian tamu undangan yang menghina Mommy Davina dan ketiga anak kembar.
Para tamu undangan yang tidak di usir hanya diam dan tidak berani berbicara sembarangan karena mereka tidak ingin tinggal di kolong jembatan.
Mereka baru mengetahui siapa Mommy Davina karena selama ini Mommy Davina menyembunyikan identitasnya. Mereka tidak menyangka kalau Mommy Davina adalah salah satu cucu terkaya nomer satu di negara itu membuat Mereka untuk lebih berhati - hati dalam membicarakan Mommy Davina.
Kemarahan Keluarga Mommy Davina membuat mereka berjanji untuk tidak mengusik Mommy Davina maupun salah satu keluarga Mommy Davina karena mereka tidak ingin seperti orang - orang yang baru saja diusirnya.
Di sudut pojok dua orang wanita menatap tajam ke arah Mommy Davina dengan penuh kebencian teramat sangat.
'Si*l wanita itu sekarang hidup bahagia sedangkan Aku? Aku di jual oleh suamimu dan dijadikan wanita simpanan pria gendut sampai pria gendut itu bosan. Tersenyumlah terus Davina karena pada saatnya nanti kamu akan menangis darah.' ucap wanita itu dalam hati.
'Si*l ternyata Davina salah satu cucu keluarga terkaya nomer satu karena aku pikir keluargakulah yang paling kaya. Kini Davina menikah dengan pria yang sangat kaya raya dan juga sangat tampan. Bagaimanapun caranya Aku harus bisa merebut suaminya dan Aku akan hidup bergelimang dengan harta." ucap gadis tersebut sambil menatap Mommy Davina dengan penuh kebencian.
Selama ini dirinya selalu bersaing dengan Mommy Davina dalam berbagai hal namun selalu dirinya selalu kalah. Antara lain kepintaran, kecantikan dan para pria yang di sukainya dekat dengan Mommy Davina dan menginginkan Mommy Davina menjadi kekasihnya namun Mommy Davina menolaknya secara halus.
Dirinya selalu di tolak oleh pria - pria yang disukainya kecuali pria - pria yang menginginkan tubuhnya yang selalu mengejar dirinya hingga para pria tersebut merasa bosan. Dirinya hanya bisa menang yaitu dirinya lebih kaya dari Mommy Davina namun setelah mengetahuinya kalau Mommy Davina lebih kaya membuat wanita itu ingin merebut apa yang menjadi milik Mommy Davina.
'Aku tidak menyangka kalau Davina ternyata salah cucu paling terkaya di negara ini. Kalau Aku tahu Davina ternyata kaya, aku akan mendukung hubungan putraku dengan Davina.' ucap seorang wanita paruh baya dalam hati dengan rasa penyesalan yang teramat sangat dalam.
Hal itu dikarenakan dulu dirinya menghina dan mengusir Mommy Davina ketika datang bersama temannya. Wanita paruh baya tersebut tidak mengetahui kalau teman Mommy Davinalah yang menyukai putranya.
Masih banyak lagi orang - orang yang berbicara dalam hati namun mereka tidak berani bicara karena takut nasibnya sama seperti tamu undangan yang di usir dan terancam tinggal di kolong jembatan.
Satu jam kemudian satu persatu para tamu undangan pulang, hingga lima jam kemudian acara resepsi pernikahan sudah selesai mereka kembali ke rumah masing-masing.
"Anak - anak kalian bersama opa dan Oma ya." Pinta Daddy Aberto.
"Baik daddy." Jawab mereka dengan serempak.
"Ayo cucu - cucu kesayangan opa dan oma kita pulang." ajak Tuan Abertos.
"Baik opa." Jawab ke tiga cucu kembarnya bersamaan.
Mereka bertiga mencium punggung tangan Mommy Davina dan Daddy Aberto secara bergantian kemudian pulang ke mansion milik Daddy Aberto karena Mommy Davina dan Daddy Aberto akan tidur di hotel mewah tempat diselenggarakan acara pernikahan mereka.
Sebenarnya Daddy William dan keluarganya menginginkan ke tiga anak kembar sekaligus cucunya tinggal di mansion milik Daddy William. Namun Daddy William tidak ingin egois karena bagaimanapun ke dua orang tua Daddy Aberto baru kali ini bertemu dengan ke tiga cucunya.
"Ayo cucu - cucu kesayangan opa oma kita pulang." ajak Tuan Abertos.
"Baik opa." Jawab ke tiga cucu kembarnya bersamaan.
Mereka bertiga mencium punggung tangan ke dua orang tua Mommy Davina, Mommy Davina dan Daddy Aberto serta keluarga besar Daddy William secara bergantian.
Ke tiga anak kembar pulang ke mansion milik Daddy Aberto karena Mommy dan Daddy akan tidur di hotel mewah tempat diselenggarakan acara pernikahan mereka. Sedangkan yang lainnya pulang ke mansion masing - masing.
Ke tiga anak kembar di antar oleh sopir pribadi milik Daddy Aberto dengan di dampingi orang tua Daddy Aberto. Hanya membutuhkan waktu delapan belas menit mereka sudah sampai di mansion.
"Opa dan Oma kami ingin istirahat." ucap ke tiga kembar dengan serempak.
"Ok." Jawab Nyonya Abertos dan Tuan Abertos bersamaan.
Ke tiga anak kembar genius mencium punggung tangan Nyonya Abertos dan Tuan Abertos secara bergantian kemudian berjalan menuju ke arah tangga.
"Daddy tidak menyangka kalau kita langsung mempunyai tiga cucu sekaligus." ucap Nyonya Abertos sambil menatap ke tiga cucunya yang berjalan menaiki anak tangga satu demi satu begitupula dengan suaminya.
"Iya benar aku tidak menyangka kita di panggil oma dan opa." ucap Tuan Abertos.
"Kita sangat bahagia melihat anak kita wajahnya bahagia dan murah senyum." ucap Nyonya Abertos sambil tersenyum bahagia.
"Begitupula dengan Daddy. Anak kita dulu selalu bersikap dingin dan tidak pernah tersenyum. Terlebih wajahnya selalu datar tidak ada raut kebahagiaan sedikitpun tapi kini anak kita benar-benar berubah sejak bertemu dengan Davina dan ke tiga anak kembarnya." ucap Tuan Abertos sambil ikut tersenyum bahagia.
"Semoga mereka selalu bahagia. Sekarang kita istirahat karena badan Mommy sangat lelah." ucap Nyonya Abertos sambil memijat pundaknya yang terasa pegal.
"Baiklah, tapi satu ronde ya." ucap Tuan Abertos sambil memeluk pinggang istrinya dengan mesra.
"Daddy ingat umur, kita sudah mempunyai tiga cucu." ucap Nyonya Abertos sambil menggelengkan kepalanya karena mesum suaminya tidak pernah hilang.
"Hehehehe habis enak sayang." ucap Tuan Abertos sambil tertawa.
Mereka pun berjalan ke arah kamar mereka, walau usia mereka setengah abad lebih tapi mereka selalu mesra.
Xxxxxxx
Di tempat yang sama namun beda ruangan di mana ke tiga anak kembar duduk berkumpul di ranjang Dave. Dave membuka laptopnya sambil menunggu laptopnya menyala Dave menatap ke dua adik kembarnya.
"Pertama kita retas hotel tempat diselenggarakan pernikahan Mommy dengan Daddy, kedua kita menyimpan foto para wanita yang telah menghina Mommy kita." ucap Dave dengan nada dingin.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu Up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :