Elena Rosalina adalah gadis desa lulusan sarjana yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan,harus menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang cleaning service.tapi dia di pertemukan dengan seorang bos CEO Evan Mahendra ya notabennya adalah pemilik Skyline Corporation sebuah perusahaan besar yang di mana di situla Elena bekerja.Elena akhirnya di jadikan sekertaris oleh Evan,disanalah seorang Evan Mahendra baru pertama merasakan jatuh cinta dengan seorang gadis cantik dari desa.apakah hubungan mereka akan tetap berlanjut ...???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 #Menjemput Elena
Sementara itu di apartemen, Elena masih tertidur pulas, rupanya semalam dirinya tidur sangat larut malam. Dirinya tidak bisa tidur nyenyak, semenjak kejadian yang ia lakukan bersama Evan membuat dirinya terus terbayang wajah bosnya, Elena pun sangat heran mengapa wajah Evan serasa ada disampingnya.
Elena pun di kagetkan dengan bunyi yang berasal dari ponselnya, dengan malas Elena membuka matanya.
Alangkah terkejutnya dirinya, ternyata hari sudah siang dia segera meraih ponselnya yang sedari tadi mengganggu tidurnya. "Pak Evan" dia pun kaget melihat Pak Evan menghubunginya dan dengan segera dia mengangkatnya.
"Halo Pak!" Evan di ujung telepon pun akhirnya lega setelah Elena mengangkat telepon dari dirinya.
"El..Kamu baik-baik saja?" ucap Evan yang sangat khawatir, karena sudah berapa kali menghubungi Elena tapi Elena tidak mengangkatnya.
"Saya baik-baik saja Pak, tapi Maaf saya kesiangan Pak, saya baru bangun setelah mendengar telepon dari Bapak, maaf kan saya Pak saya jadi telat kekantor!" dengan wajah yang menyesal Elena mengutuk keteledorannya.
"Ya sudah kamu langsung mandi, saya akan menjemputmu sekalian kita menemui klien kita nanti!" Elena yang mendengarnya pun kaget kenapa Pak Evan tidak memarahinya, padahal dia telat berangkat ke kantor.
"Bapak tidak marah sama saya?" ucap Elena yang ingin mendengar jawaban dari Evan.
"Besok-besok jangan di ulangi lagi ya, apa kamu semalam tidur terlalu larut?" tanya Evan pada Elena.
"Benar Pak, semenjak kejadian kemarin saya jadi susah tidur maaf kan saya Pak." dengan rasa malu Elena memberanikan jujur, Evan di sana pun tersenyum, kejadian itu pun tiba-tiba melintas begitu saja dalam angannya.
"Ya sudah dua puluh menit lagi saya sampai di apartemen, kamu segera bersiap-siap!"
"Baik Pak saya akan cepat mandi dan bersiap-siap." ucap Elena yang segera bangkit dari tempat tidurnya.
Akhirnya Elena segera mandi setelah mematikan teleponnya dengan Evan, disana Evan sedang bersama Mario bahkan dia lupa kalau Mario sejak tadi mendengarkan percakapannya dengan Elena. Mario pun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
"Pak maaf kalau saya lancang, apa sebenarnya Pak Evan sudah ada hubungan dengan Elena?, saya perhatikan semenjak kejadian penculikan Elena, Bapak terlihat berbeda memperlakukan Elena. Sekali lagi maaf kalau saya lancang menanyakan hal ini?" ucap Mario dengan sedikit ragu-ragu.
Evan yang mendengarnya pun mulai berfikir mungkin Mario harus tau hubungannya, dengan Elena, mungkin karena Mario asisten pribadinya mungkin dia juga pasti curiga dengan dirinya.
"Benar Mario, saya dan Elena sedang menjalin hubungan." Mario yang mendengar ucapan bosnya sebenarnya sudah tidak begitu kaget dia pun sebenarnya sudah punya firasat sebelumnya.
"Wah selamat ya Pak, akhirnya Pak Evan sudah menemukan tambatan hatinya, tapi mengapa selama ini Bapak menyebunyikan hubungan ini?ucap Mario penuh selidik.
"Sebenarnya saya juga tidak ingin menutupinya, tapi karena permintaan Elena yang meminta hubungan ini dirahasiakan jadi saya mengikuti maunya, oya kalau bisa rahasia ini simpan rapat-rapat dari yang lain ya, sampai nanti Elena sudah benar-benar siap."
"Baik Pak akan saya jaga rahasia ini, untuk gosip yang kemarin juga sudah saya hapus jejaknya."
"Tania memang menggunakan berbagai cara untuk mendekati saya, tapi saya rasa dia benar-benar perempuan yang munafik dia menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu, saya tidak suka dengan semua itu."
"Oya saya akan menjemput Elena di apartemen, sekalian saya akan menemui klien hari ini, apa kamu sudah siapkan berkasnya?" tanya Evan pada Mario.
"Sudah Pak segera saya ambilkan!" Mario pun bergegas menuju ruangannya dan mengambil berkas yang akan di pelajari oleh Elena untuk pertemuan Pak Evan dengan klien.
Akhirnya Evan segera menuju ke apartemen Elena, kali ini dia menggunakan sopir pribadinya karena perjalanan untuk menemui klien lumayan jauh.
Di sana Elena sudah siap menunggu Evan datang, dia mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dengan skinny pants berwana coklat mocca, paduan warna itu membuat tampilannya terlihat rapi, meski simpel tapi tetap fashionable dan terlihat santai namun tetap formal menambah ke anggunan seorang Elena Rosalina.
Disana rambut Elena pun dibiarkan tergerai begitu saja, membuat siapa saja yang memandang pasti akan terhipnotis melihatnya, Apalagi bibirnya yang sedikit dia poles dengan lipstik merah menambah kecantikan bagi dirinya.
Akhirnya mobil Evan pun sampai di depan apartemen, Elena sempat memberi pesan kalau dirinya sudah menunggu disana, dari dalam mobil Evan sudah melihat keberadaan Elena dia sangat terpana melihat penampilan Elena yang berbeda dari sebelumnya "Sungguh cantik" Evan pun bergumam dalam hati.
Evan akhirnya turun dari dalam mobilnya, disana Elena sudah melihat kedatangan Evan, Evan langsung berjalan mendekati kearah Elena berada.
"El...Hari ini kamu sangat cantik." Evan memuji kecantikan Elena.
"Jadi biasanya saya tidak cantik Pak?" ucap Elena yang sedikit menggoda Evan.
"Kamu selalu cantik, hari ini entah mengapa kamu begitu cantik." Evan pun tak henti-hentinya menatap Elena, dia sungguh tidak ingin melepaskan pandangannya. Elena yang di tatap sedemikian lekatnya tidak bisa berkata-kata.
"Pak apa kita tidak jadi bertemu klien?, kalau Bapak terus memandangi saya seperti itu!" ucapan Elena membuat Evan tersadar.
"Saya sampai lupa." dengan segera Evan meraih tangan Elena, menggandengnya dan berjalan menuju ke mobilnya, dengan cepat sopir pribadi Evan pun membukakan pintu untuk mereka.
Di sepenjang perjalanan Evan pun masih saja menggenggam tangan Elena, rasanya dia tidak ingin melepasnya, duduk bersebelahan dengan Elena membuat darahnya berdesir.
"Pak kalau Bapak pegang tangan saya terus, bagaimana saya mau membaca berkas yang harus saya pelajari!" ucap Elena mencoba mengingatkan kelakuan bosnya.
"Saya sampai lupa, Maaf!" dengan segera Evan melepaskan genggaman tanganya dan segera mengambil berkas yang langsung di berikan pada Elena. disana Elena pun langsung membuka dan membacanya.
Evan masih saja terus memandangi wajah Elena baginya wajah Elena begitu candu, tanpa bosan Evan melihatnya.
Disela-sela Elena mempelajari berkas tiba-tiba wajah Evan sudah berada di samping wajah Elena dia mencium bau harum rambut milik Elena, rasanya begitu nyaman berada disana, Elena pun sebenarnya sangat risih dengan ulah bosnya. Tiba-tiba Evan membisikan sebuh kata di telinga Elena. "Elena saya sangat mencintaimu."
Elena pun merasakan badannya tiba-tiba merinding mendengar perkataan Evan, bosnya benar-benar jail, entah mengapa sifat Evan menjadi berubah semenjak dia mengenal Elena. Hatinya begitu penuh warna, baru pertama kali Evan merasakan jatuh cinta bahkan dia baru tau rasa jatuh cinta ternyata bisa membuat dirinya lupa segalanya.
Tanpa mereka sadari sejak tadi ada sebuah mobil yang sedari tadi mengikuti mereka dari belakang.
sebelumnya Mon maap thorr, TPI gw esmosi pen ngeludahin si rita² ini
Pertama, dia ninggalin anaknya cuma karena ga mau hidup susah sdangkan di luar sana banyak yg ibu single parent yg bisa ngidupin anaknya seorang diri tapi aku ga trlalu nyalahin jga Krena gimanapun. mental tiap org beda².
Kedua, yang paling bikin ga sregg itu udah tau dlu hidupnya menderita sama suaminya Krena dia ketauan udah ga perawan TPI dia malah semakin menutupi semuanya, dia ga jujur, cuma karena takut dia dibuang atau takut hidupnya menderita tanpa Harta Damian. Meski disini, dia slalu bilang rindu putrinya - rindu putrinya, aku ngerasa itu cuma kayak bullshitnya semata, karena ketakutannya sama Damian. Intinya, dengan dia ninggalin anaknya demi nikah sama orang kaya itu udah sangat salah bangett!!
Ketiga, di part² sebelumnya ngejelasin KLO Rita ini udah mau buka hati sama Damian, nahh pas Damian udah Nerima dia skarang, dia malah plin plan Masi mikirin mantan. Masi mikirin mantan tapi nikmatin hidupnya sama Damian. Disini Kepribadian Rita sangat jelek banget, plin-plan, ga punya pendirian padahal udah tua juga.