Danisha putri, gadis berusia 25 tahun yang harus bekerja seumur hidupnya untuk membayar hutang pada Boss nya atas apa yang dia lakukan, belum lagi dia adalah seorang single parent untuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang dulu tiba-tiba dia temukan didepan kost nya waktu anak itu masih bayi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wachid Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
my Dika 33
"Tidak bisa seperti itu, kita sudah setuju sebelumnya, dan kamu sendiri yang memaksaku untuk melakukan semua ini, kenapa?? Apa karena aku masih perawan? Lalu bagaimana jika aku seorang jal*ng? Apa kamu akan menyesal dan menangis seperti ini?" Ucap Danish sinis
Danish mengingat bagaimana Dika memperlakukan nya dengan sangat kasar, dan tidak ingin mendengarkan sedikitpun penjelasan darinya
Dika tidak menjawab pertanyaan Danish, dirinya merasa benar-benar sangat bersalah, kenapa dia harus marah, dan memaki-maki Danish, tanpa dia tahu yang sebenarnya, dan kenapa dia tidak pernah mau bertanya kepada tentang seluruh kehidupannya sebelum bertemu dengan nya
"Baiklah, aku akan pulang, mungkin Kevin telah menunggu ku" Danish kembali menurunkan kakinya dari ranjangnya, namun kembali Dika menahannya
"Tunggu Nish, aku enggak tahu harus bersikap bagaimana sama kamu sekarang, aku menyesal telah memperlakukan mu seperti tadi, aku... tidak mau kamu pergi malam ini, kita akan melakukannya, dan aku akan menjauh dari mu, seperti perjanjian awal kita"
Dika memeluk erat tubuh Danish yang sama-sama polos dengan tubuh nya, Dika takut jika Danish membuktikan ucapannya, anggap saja dia egois, dia tidak mau jika Danish dimiliki oleh pria lain
Danish terpaku menatap Dika, dia tidak menyangka jika Dika akan mengatakan hal itu, Danish tersenyum pahit, menyadari kenyataan yang ada di hadapannya
"Danish..." Panggil Dika lirih
"Lakukan saja, bukankah kamu begitu ingin melakukan nya" ucap Danish dengan suara serak nya karena menjerit kesakitan sedari tadi
"Nish...." Dika ragu-ragu untuk mengucapkan nya
"Tepati janji mu, lakukanlah... Dan setelah ini, kita adalah orang asing dan aku tidak akan pernah bertemu lagi dengan mu"
Danish menangkup wajah Dika dan menyatukan bibirnya dengan bibir Dika menciptakan kembali gairah yang sempat terhenti
Dika masih terdiam, pikiran nya begitu kalut, namun Danish terus menyalakan kembali api yang hampir padam
Danish terus bermain dengan ciumannya hingga Dika pada akhirnya membalas permainan yang Danish lakukan
Dika kini kembali memegang kendali, karena gairah nya sudah kembali lagi, Dika terus mencumbu Danish dengan lembut, tidak seperti yang tadi, sehingga keduanya terhanyut dalam gelombang penuh cinta
"Aku akan melakukan nya Danish, tahanlah, karena ini akan sakit" bisik Dika pada Danish yang kini sudah berada dalam kendali nya
Dika kini dengan lembut dan perlahan mencoba menembus selaput dara milik Danish, perlahan tapi pasti, sedikit demi sedikit Dika berhasil memasukkan seluruh bagian kecil miliknya, walaupun Danish terus mendesah sakit, namun pada akhirnya dia ikut menikmatinya, hingga mereka berdua mencapai klimaks mereka bersamaan
Tubuh Dika ambruk diatas tubuh Danish, nafasnya tersengal begitu juga dengan Danish, dia terlalu lelah untuk melakukan apapun lagi, matanya perlahan terpejam menikmati dunia mimpi nya
Dika mengecup kening Danish dengan lembut, dia bergerak dari sana dan duduk disebelah tubuh Danish yang sudah tertidur, Dika menarik selimut untuk menutupi tubuh Danish yang terlihat begitu mengenaskan, bagaimana tidak, bekas gigitan Dika hampir di sekujur tubuhnya, dan tidak hanya itu, bahkan ada beberapa bekas gigitan nya yang mengeluarkan darah, dan bibir bawah Danish yang juga berdarah karena ulahnya
Dika menghembuskan nafasnya yang begitu terasa berat, kecemburuan dan kemarahan nya telah membutakan matanya
Dia melihat kening Danish yang terlihat memar karena terbentur dashboard mobilnya saat dia dengan kasarnya mendorongnya untuk masuk, dan pergelangan tangannya dan juga pipi nya yang juga memar karena cengkeraman Dika yang begitu kencangnya
Sekarang dia benar-benar menyesal, Dika menjambak keras rambutnya, dia mengingat sesuatu yang ada di tas Danish, saat dia mengambil kunci motor Danish di dalam tasnya, dia mengambilnya dan melihat nya, hasil test DNA yang menunjukkan bahwa Kevin memang bukan anak Danish
Dika menjatuhkan hasil laporan itu, dan segera memeluk Danish
"Maaf"
Lagi-lagi hanya kata itu yang bisa keluar dari mulutnya, Dika memeluk erat tubuh Danish yang sudah terbang ke alam mimpi, menyesali samua perbuatannya pada wanita yang di cintai nya, hanya karena cemburu dan dia tidak bisa mengatakan dengan jelas perasaan nya sendiri, dia malah dengan tega menyakiti, menyiksa, menghinanya dan merendahkan martabatnya serendah-rendahnya, dengan mengatai nya sebagai jal*ng
"Aku akan menebus semua kesalahanku padamu, aku tidak akan pernah meninggalkan mu, kali ini aku harus melanggar janjiku padamu, aku tidak akan pernah menjauh dari mu, tidak akan pernah, aku tidak rela jika aku harus menjadi orang asing bagimu"
--------
Danish bangun lebih awal dari Dika, dia perlahan bergerak turun dari ranjang, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, dengan kakinya yang terkilir ditambah sakit di bagian selangk*ngan nya, rasanya sangat sulit untuk berjalan
Danish memakai kembali semua pakaiannya, mengambil tasnya dan perlahan melangkah kakinya keluar dari kamar hotel itu, meninggalkan Dika yang masih terlelap, dia mencoba berjalan senormal mungkin, agar tidak menjadi pusat perhatian orang-orang
Dia sudah memesan taksi online sebelumnya, setelah keluar dari hotel tersebut, Danish langsung menaiki taksi pesanannya dan pulang ke rumahnya
Danish turun dari taksi itu setelah dia sampai, belum sempat mengetuk pintu, pintu itu sudah terbuka dengan sendirinya
"Revan?!" Danish terkejut saat Revan lah yang membukakan pintu untuknya
"Kamu tidak apa-apa Nish, sorry aku menginap disini, soalnya... soalnya aku tahu.... Jika... Jika kamu tidak akan pulang malam ini" ucap Revan hati-hati, dia takut menyinggung perasaan Danish
"Makasih Van, aku selalu ngerepotin kamu, aku.... Aku..." Danish tidak bisa melanjutkan kata-katanya, air matanya sudah lebih dulu mengalir ke wajahnya, Revan merengkuh nya kedalam pelukannya
"Kamu tenang ya Nish, kamu harus kuat, tidak perlu menceritakannya padaku, dan aku tidak akan pernah menanyakan nya, masuk lah terlebih dahulu, aku akan membuat kan mu coklat hangat" Revan menuntun Danish yang berjalan tertatih, dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan lagi, dia tidak perlu menanyakan nya, karena sudah dapat dipastikan dari banyak nya kissmark yang Dika tinggalkan di leher jenjang milik Danish
"Minumlah, ini sangat baik untuk mu saat ini, ini bisa menenangkan pikiran mu" ucap Revan dengan senyuman manis nya, dia menyodorkan cangkir berisi coklat hangat untuk Danish
Perlahan Danish meminum nya dengan sesekali mengusap air matanya yang masih mengalir di wajah cantiknya
"Thanks Van" ucap Danish sembari memaksakan senyumnya
"Iya Nish, kamu istirahat ya, aku pulang dulu, kalau ada apa-apa kamu kabarin aku" Revan mengusap lembut puncak kepala Danish
"Van, aku boleh minta tolong lagi sama kamu?" Tanya Danish
"Anything..."
"Sure, bisakah kamu mencarikan rumah untuk ku di luar kota? Kalau bisa sekalian pekerjaan untuk ku, secepatnya" pinta Danish
"Oke, segera aku siapkan semua nya, kamu packing semuanya aja, nanti siang atau sore kita berangkat" jawab Revan langsung, karena dia tahu jika Danish sudah tidak ingin berada disini setelah apa yang terjadi padanya
"Thanks Van, kamu baik banget sama aku" Danish kembali menitikkan air matanya, dengan lembut Revan mengusapnya
"Kamu kuat Danish, tersenyum lah, aku akan selalu ada di sisi mu, apapun yang terjadi, okay?" Revan tersenyum manis agar Danish merasa lebih baik
Danish mengangguk dan tersenyum manis pada Revan
"Nah gitu dong, ini baru namanya Danish yang aku kenal, ya udah aku pulang dulu ya"
Danish mengangguk pada Revan, kemudian Revan keluar dari rumah Danish
-----------
Dika perlahan membuka matanya, dia menggerakkan tangannya meraba ke sebelah nya namun tangannya tidak menemukan apapun, dia terlonjak tidak menjumpai Danish yang semalam masih dalam pelukannya sudah tidak berada di sana, Dika segera berlari dalam keadaan masih t*lanjang bulat ke kamar mandi, namun dia tidak juga menjumpai nya
"Kamu kemana Danish?" gumam Dika
Dika melihat ke ranjang nya yang semalam dia gunakan untuk mencumbu Danish disana, terlihat bercak darah diseprei warna putih, darah segar yang keluar dari kerja keras Dika yang berhasil menjebol selaput dara milik Danish
Dia dengan cepat memunguti pakaiannya kembali dan memakai nya, setelah selesai dia segera melesat menuju rumah Danish
"Jangan pernah berfikir untuk meninggalkan aku Danish" ucap Dika saat telah berada di dalam mobilnya yang tengah melaju dengan kencang ke rumah Danish
---------
Kira-kira Dika bisa ketemu sama Danish apa enggak nih? 🤗
Tulis komentar kalian 😉
Jangan lupa vote author dan like nya ya😘