Rachel, mendapatkan kiriman undangan kekasihnya dengan wanita lain. Saat ingin meminta penjelasan, sang kekasih malah sedang berselingkuh. Patah hati, dia memilih pergi ke klub malam. Namun seorang pria yang dia kenal, adalah mantan kekasih wanita lain itu datang padanya. Memberinya tawaran yang mengejutkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 9
"Jangan cemas, Ravi sudah sadar kok nak. Oh ya, kamu jangan sedih ya. Tidak masalah ayah dan ibumu sudah tiada, setelah kamu menikah dengan Ravi. Kami adalah orang tuamu, ya nak" kata Tikha yang begitu terlihat sangat berbesar hati menerima Hani yang mengaku anak yatim piatu yang di besarkan di panti asuhan dan dengan kerja kerasnya dia bisa sampai di titik dirinya berhasil menjadi seorang designer yang cukup terkenal di kota ini karena dia adalah satu-satunya designer muda yang baru lulus langsung bisa memiliki sebuah butik.
Padahal tidak semua yang Hani katakan pada Bagus dan Tikha itu adalah kebenaran. Yang benar adalah, ibunya masih hidup. Tapi tidak tahu dimana, karena memang Hani meninggalkan ibunya dan lari meminta bantuan pada Rachel waktu itu karena ibunya Hani tidak mengurus Mela dengan baik. Wanita yang bekerja di malam hari dan di pagi hari pulang ke rumah dengan mabuk. Jangankan mengurus anaknya, mengurus dirinya sendiri saja sepertinya sangat sulit.
Lalu butik itu, butik yang beberapa tahun itu masih butik kecil yang tidak ramai pembeli. Sesungguhnya menjadi sangat besar karena dukungan dari seorang pria yang selalu melakukan apapun yang Hani minta karena sangat mencintai wanita itu, menghargai wanita yang telah mengkhianatinya setelah hubungan mereka berlangsung selama 10 tahun.
Bayangkan saja ada seorang pria yang setia selama 10 tahun pada seorang wanita. Yang rela bekerja keras demi wanita itu, seperti apa hatinya, sungguh tak dapat di narasikan.
Hani hanya mengangguk dengan senyum memelas. Tentu saja, dia memang membangun imagenya seperti itu di depan semua orang. Wanita lemah lembut, baik hati, halus dan lembut perilaku dan tutur katanya. Seperti itu orang mengira tentang Hani.
"Tinggal tunggu kamu di panggil, oh ya. Pegawai butik kamu datang kan? Biar salah satu yang agak dewasa nanti yang mengantar kamu ke pelaminan, ya. Buat pantas pantas saja" kata Tikha karena dia juga mengundang banyak sekali tetangga dan kerabatnya.
"Iya Bu, tenang saja. Semua sudah saya beritahu, agar menyambut dan memperlakukan semua tamu ibu dengan baik" kata Hani yang terdengar begitu manis di telinga Tikha.
Tikha langsung tersenyum lebar, sangat lebar.
"Bagus nak, ya ampun. Kamu memang paling pengertian ya. Mantu ibu yang paling baik tuh cuma kamu deh, Si Nadia sama Yanti itu mah payah. Sudah modal nikah dari Anang dan Arman semua. Sampai sekarang kasih cucu aja gak bisa. Beda banget sama kamu nak, sudah nikah kamu semua yang ngatur, yang bayar ini itu, sebentar lagi kamu kasih ibu cucu lagi. Senangnya ibu punya menantu seperti kamu Hani" ucap Tikha yang begitu bahagia.
Obsesi Hani yang selalu ingin lebih dari Rachel. Membuatnya tergesa-gesa, dan pastinya akan sangat dia sesali nanti. Meninggalkan Sagara dengan berselingkuh dan hamil anak Ravi, adalah hal paling salah yang pernah Hani lakukan. Dan akan dia sesali di kemudian hari.
***
Di tempat lain, Rachel terlihat terus memutar bola matanya karena merasa sangat jengah. Dia sudah duduk di depan meja rias selama setengah jam. Dan riasan rambutnya belum selesai.
"Ya ampun mas, yang mau nikah itu Hani loh. Aku ini cuma tamu. Ini baju sama makeup sudah kayak mau ikut miss Indonesia tahu gak?" tanya Rachel yang matanya terlihat sembab karena semalam memang dia sulit tidur.
Sekarang siapa bisa tidur, kalau di esok harinya dia akan menghadiri pesta pernikahan dari seseorang yang sangat berarti baginya. Selama bertahun-tahun menjalin kasih dengan cinta yang tulus dan kepercayaan. Di khianati begitu saja, dan baru tahu setelah menerima surat undangan. Hati siapa yang tidak patah? Lalu bagaimana Rachel yang meski di luar pura-pura kuat itu tapi hatinya begitu rapuh bisa memejamkan matanya dan tidur?
Bahkan tiap kali memejamkan matanya, yang terbayang di matanya hanyalah Ravi. Kisah cinta mereka yang Rachel rasa memang tidak ada yang salah, dan memang tidak ada masalah sama sekali. Tapi tiba-tiba saja kenyataan dia mendengar Hani hamil anak Ravi, itu benar-benar sangat membuat Rachel terpukul.
"Salah sendiri matamu sembab dan berkantung seperti itu! memangnya kamu ingin mereka tahu kalau kamu semalaman menangisi, meratapi nasibmu yang di hempaskan begitu saja seperti sampah?" tanya Sagara pada Rachel.
Rachel yang kesal lantas melemparkan sebuah sisir yang ada di hadapannya ke arah Sagara.
Pletakkk
"Mulutmu itu pedas sekali sih? siapa yang sampah? Menyebalkan" keluh Rachel.
Entah kenapa Rachel merasa sudah masuk pada sebuah jeratan, dimana di merasa kalau Sagara itu begitu manis dan meyakinkan di awal. Akan tetapi sangat ketus dan menyebalkan setelah mereka tinggal bersama dengan status baru yaitu suami istri. Rachel memang sudah kenal lama dengan Sagara, tapi hanya kenal kenal seperti itu saja. Saling sapa saat bertemu, dan tidak pernah mengobrol lama berdua.
"Makanya jangan buat dirimu terlihat seperti itu. Rasa sakit yang kita rasakan, harus sampai pada mereka. Bekerja samalah yang apik dengan ku nanti. Jangan buat masalah!" ucap Sagara yang langsung keluar dari kamar Rachel.
Ya, Sagara keluar dari kamar Rachel. Karena memang mereka menempati kamar yang berbeda. Rachel minta kamar yang paling jauh dari kamar Sagara. Dan Sagara mengabulkannya, kamar mereka berjarak sekitar 7 ruangan, dua kamar tidur, satu ruang kerja, dua koridor, satu perpustakaan, dan satu ruang santai. Jauh sekali bukan?
Tapi saat sudah keluar, Sagara kembali berbalik dan membuka pintu.
"Mbak, pokoknya kantung matanya harus tidak terlihat ya. Lakukan apapun, kalau perlu potong dan buang saja kantung matanya itu!"
Setelah mengatakan itu, Sagara langsung pergi begitu saja.
Rachel menggenggam kuat sebuah botol parfum di depannya.
"Ihhhh, kalau saja harga parfum ini tidak mahal. Sudah ku lempar ke kepala pria itu, dasar menyebalkan" keluh Rachel yang benar-benar di buat naik darah oleh Sagara.
***
Bersambung...