NovelToon NovelToon
Mati Rasa

Mati Rasa

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Anak Yatim Piatu / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:142.3k
Nilai: 5
Nama Author: Serra R

Terlahir menjadi anak yang terbuang tak membuatnya berkecil hati. Semangat yang dimilikinya kembali berkobar kala melihat banyaknya orang yang menyayanginya.

Namun dunianya berubah kala dirinya memutuskan untuk menikah. Meski harus merasakan kepahitan akan cinta pertamanya. Denisa tetap bisa bertahan meski pada akhirnya dia memilih mematikan hatinya demi membuang rasa sakitnya.

~Kau tak pernah tahu perihnya luka yang tak nampak namun terasa sangat menyayat jiwa. Jika luka gores itu akan hilang dengan sendirinya namun tidak dengan luka hati, sampai kapanpun dia akan tetap kekal abadi.... Denisa

~ Kuakui aku bodoh. Seharusnya aku menggunakan akal dan hatiku bukan menggunakan emosiku... Raka.

Bagaimana kisah mereka mengarungi biduk rumah tangga dengan bayang bayang cinta lain yang masih melekat di hati Raka.
Mampukah Denisa kembali merasakan cinta dalam hatinya yang telah mati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serra R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Ternyata

Seorang wanita cantik menghempaskan tas mahal yang di bawahnya. Wajahnya merah padam karena menahan amarah. Hiasan cantik diwajahnya tak mampu menyembunyikan kekecewaan yang terpancar dari sorot matanya.

"Atas dasar apa? atas dasar apa aku kalah dengan gadis kampungan itu. Aku mencintaimu sejak dulu ketika kamu lebih memilih Laras dari padaku. Tapi kini, kamu malah menikah dengan orang lain dan sayangnya gadis pilihanmu adalah kampungan." Teriaknya kencang.

Gadis yang tak lain adalah Jennie Aquila. Seorang anak dari pengusaha ternama The Aquila Corporation. Gadis cantik dengan tubuh langsing dan kulit putih mulus dan wajahnya yang bulat itu pulang dengan penuh kekecewaan dan amarah. Kehadirannya menggantikan sang ayah yang memang mempunyai tujuan lain. Jennie tak benar-benar menyukai dunia bisnis. Tujuannya hadir adalah ingin mendekati Raka. Beberapa bulan yang lalu dirinya yang kebetulan sedang berlibur ke LA tak sengaja melihat Laras yang sedang bergandengan dengan lelaki lain dan bukan Raka orangnya.

Sejak saat itu, Jennie mencari informasi apapun tentang Raka. Dan hatinya bergolak dengan cinta yang memang telah lama dipendam nya. Mendapatkan informasi jika pujaan hatinya masih sendiri tentu membuat Jennie semakin bersemangat untuk mendekati Raka.

Senyumnya mengembang ketika kesempatan itu datang. Sang ayah yang kebetulan punya kepentingan lain memintanya untuk datang ke perusahaan Raka. Perusahaan ayah Jennie mempunyai kerjasama dengan perusahaan Raka sejak lama.

Sempat sang ayah menawarkan jalur bisnis untuk mengikat Raka kala itu, namun Jennie menolaknya. Bukan tanpa sebab gadis itu menolak, Raka yang tak pernah menanggapinya dan bahkan acuh tak acuh padanya. Jangankan untuk berbicara, menoleh pun Raka tak pernah.

Sementara orang yang menjadi penyebab amarah Jennie memuncak kini sedang bermanja dengan sang istri. Lelaki itu masih setia terlelap dipangkuan istrinya yang dengan sabar mengelus rambutnya pelan. Wajah lelah sang suami membuatnya tak tega.

Satu jam berlalu Raka mengernyapkan matanya. Kedua netranya terbuka dan wajah istrinya yang terlelap dengan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.

Raka tersenyum simpul. Lelaki tampan tersebut memilih untuk bangun dan memindahkan sang istri ke ruang pribadinya. Sedangkan dia kembali ke meja kerjanya, mengerjakan pekerjaan yang tertunda karena dirinya yang ketiduran.

.

.

.

Kabar pernikahan Raka tak hanya menggemparkan perusahaannya saja. Namun juga melunturkan keinginan para investor dan pemegang saham yang memang sedari awal ingin menjeratnya.

Diantara banyaknya pengusaha nampaknya tak hanya Jennie yang menggila karena berita tersebut. Namun seorang Amlan yang tak lain adalah ayah dari Trica. Pria paruh baya itu bahkan meluapkan kemarahannya pada sang putri karena dianggap tak becus menggaet Raka hingga istri lelaki kaya raya itu kembali.

Melihat bagaimana anggun dan cantiknya Denisa membuat darah Amlan berdesir. Dia yang suka bergonta-ganti pasangan kencan tentu saja menginginkannya. Bahkan tatapan matanya selama rapat berlangsung tak pernah lepas dari wajah ayu seorang Denisa.

"Papa tidak mau tau, bagaimanapun caranya kamu harus mendapatkan Raka. Buat mereka berpisah!!"

Trica yang meringkuk di pojok kamarnya mendongak ketika melihat sang papa keluar dari kamarnya sambil membanting pintu dengan kerasnya.

"Kenapa? kenapa aku terlahir di keluarga ini?"

Trica meremas baju di depan dadanya kuat. Baju yang bahkan telah robek karena ulang sang papa. Bukan sekali ini Amlan melakukan kekerasan terhadap sang putri, ketika keinginannya tak bisa terpenuhi maka putri nyalah yang akan menerima pelampiasan amarahnya.

Trica bisa lari dan pergi menjauh sebenarnya. Akan tetapi gadis itu tak pernah melakukannya, dia ingin menjaga Amlan karena hanya dia satu satunya yang masih tersisa. Mama kandungnya telah bahagia dengan suami barunya. Sedangkan istri ke dua dan ketiga Amlan memilih untuk tinggal terpisah dengan membawa anak anak mereka. Trica yang miris akan kehidupan sang papa tak tega untuk turut meninggalkannya.

"Apakah aku akan kuat jika seperti ini terus, papa.. Sampai kapan papa hidup seperti ini?"

Trica sebenarnya bukan gadis nakal dan pembangkang. Namun gaya yang dipilihnya memang seperti itu untuk menutup rasa sedih dan kacau hatinya selama ini. Orang yang melihatnya pasti tak akan pernah menyangkah jika kehidupan sehari-hari gadis cantik itu penuh dengan air mata. Trica selalu dapat menyembunyikan rasa sedihnya seorang diri.

Dengan langkah gontai, Trica masuk ke dalam kamarnya. Setelah membersihkan dirinya, gadis cantik itu bergegas keluar dan mengendarai mobil nya. Meski tak tahu tujuannya namun itu lebih baik daripada dia terus berada dirumah dan mengundang amarah bagi sang ayah.

Mobil melaju pelan, banyak yang Trica pikirkan hingga dirinya membelokkan mobilnya ke sebuah butik. Tak ada niatan membeli sesuatu namun dia hanya ingin membuat suasana hatinya yang suram kembali baik.

"Selamat datang."

Trica hanya tersenyum dan melangkah masuk ke dalam. Langkahnya terhenti ketika melihat seorang gadis tengah serius mengamati gaun gaun yang berjejer rapih di gantungan.

Senyum Trica mengembang, dengan langkah perlahan didekati nya gadis itu setelah benar-benar yakin jika gadis yang dilihatnya adalah orang yang dikenalnya.

"Ren."

Gadis berbaju soft pink itu menoleh ketika merasa namanya sedang dipanggil.

"Lo."

Trica menghambur memeluk sahabatnya dulu.

"Senang sekali ketemu kamu disini, apa kabar?"

"Aku juga senang, kemana aja kamu selama ini."

"Sibuk bantuin papa di perusahaan, biasalah."

"Kita ngobrol di tempat lain yuk, sebentar ya. Lin, minta tolong ini diterusin ya. Saya belum selesai cek nya, nanti letakkan saja laporannya di ruangan saya, makasih ya Lin."

Gadis yang tak lain adalah Rena itu berbicara pada salah satu pengawai yang membantunya di butik. Setelahnya Rena kembali menghampiri Trica yang masih berdiri di tempatnya semula.

Keduanya berjalan menuju taman kecil yang berada disamping butik. Disana terdapat beberapa meja kursi yang memang diperuntukkan bagi pengunjung sambil menunggu salah satu keluarganya mencoba gaun.

"Wess, makin maju aja nih bisnis kamu Ren."

"Alhamdulillah, aku kan cuma tinggal nerusin usaha mama. Jadi ya begitulah." Keduanya tertawa bersama.

Rena dan Trica adalah teman dimasa kuliah dulu. Keduanya berpisah beberapa waktu lalu disaat si kembar mulai sibuk dengan berbagai bisnis yang memang digeluti oleh keluarganya. Tak pernah bertemu dan jarangnya komunikasi membuat mereka kehilangan kontak.

Banyak yang mereka perbincangkan. Gelak tawa mengiringi keduanya yang sedang bernostalgia. Hingga obrolan mereka terhenti ketika sebuah mobil mewah berhenti tak jauh dari tempat mereka berdua.

Trica yang kebetulan membelakangi mengernyit ketika melihat wajah sumringah Rena. Gadis itu bahkan langsung berdiri. Dengan mengikuti arah pandang Rena akhirnya Trica menoleh. Betapa terkejutnya gadis itu ketika melihat Raka turun dengan menggandeng seorang wanita cantik di sampingnya.

"Kakak ipar, akhirnya kakak menginjakkan kaki kembali di sini." Seru Rena sambil menyongsong wanita yang tersenyum lebar didepan sana.

"Kakak ipar?" gumam Trica yang masih terpaku ditempatnya.

Raka yang akan menghadiri meeting dengan seorang klien di tempat lain hanya singgah sebentar untuk mengantarkan sang istri. Denisa yang merasa bosan ditinggal dikantor Raka meminta untuk diantar ke butik, paling tidak dia punya teman hanya sekedar mengobrol sambil menunggu kepulangan Raka.

"Sayang, aku berangkat dulu ya. Segera hubungi aku jika terjadi sesuatu, tunggu aku pulang." Dikecup nya kening itu penuh sayang.

"Hati hati, mas."

Raka mencuri sebuah ciu man di bibir sang istri sekilas membuat kedua pipi Denisa merona seketika.

"Hiii, kagak sopan ya!! sudah tau ada jomblo disini main nyosor aja, abang kebiasaan!!" Sungut Rena yang hanya di balas usapan lembut di pucuk kepalanya oleh sang kakak sambil tersenyum tengil. Setelahnya Raka kembali masuk ke dalam mobil dengan Rayyan yang berada dibalik kemudi.

Semua percakapan mereka terdengar jelas ditelinga Trica. Gadis yang masih syok ketika mengetahui bahwa lelaki yang menjadi targetnya atas perintah sang papa adalah abang dari sahabatnya sendiri. Trica juga melihat dengan jelas bagaimana perlakuan hangat Raka pada wanita yang disebut sebagai istrinya itu.

"Apakah aku harus melakukan apa yang papa mau dan merusak kebahagiaan mereka?" Trica menatap senduh pasangan yang nampak manis didepannya itu.

1
Ray Aza
rendah hati...
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
wah rena hamil ....
tpi rayyan udah sama jennie kan thor di kota B..
selamat ya ren
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
halah modus si raka,, minta mandi sekalian minta jatah ya 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
apa yg membuat mu ragu citra??? jangan pernah berfikir yg aneh", rico tulus mencintaimu, apa kau masih punya perasaan sama radit ???
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
bram menikah saja sama kakka iparnya
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
yaaaaahhhh end nya sedih
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
oalah ternyata arlan bukan anak kandung toh
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
itu air mata beneran atau air mata buaya ren
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
ternyata tuhan lebih menyayangi kakek nya radit
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
dasar wanita edannnn, gak merasa bersalah atas apa yg di lakukannya
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
nah rena, gimana tuh..
jangan menunda momongan lah.. biar kan berjalan sesuai kehendak yg kuasa.. kalian cukup ngadon aja 🤭
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
gass lagi dit 🤭🤭🤭
mau liat live streaming ini 🤣🤣
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
astaga rico mau menguping ya 🤣🤣🤣
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
keramas lah biar wangi ... kan mau unboxing 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
wkwkwk malam pertama cuy...
gass yok
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
walah buk , maaf ya raka udah sold out ..
ibu telat 🤭🤭
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
terharuuuu.... akhirnya ada yg mengakui jennie sebagai keluarga walau tak ada ikatan darah
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
mau ada pembicaraan serius kah kok ngumpulnya di kamar ???
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
yeeee 👏👏👏
akhirnya rencana berjalan lancar.
selamat untuk rena dan radit
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
ya ampun rena, awas kaget loh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!