Seorang gadis remaja berusia 16 tahun yang sudah sangat bosan dengan kehidupannya saat ini tiba-tiba saja tertarik masuk ke dunia lain.
Saat dia sudah berada di dunia lain itu, dia melihat ada empat raja iblis yang sudah berdiri di depannya.
Disaat dirinya masih kaget dan bingung dengan apa yang terjadi, keempat raja iblis itu meminta gadis tersebut untuk menjadi Wanita Bintang Pijar mereka.
Dan tanpa berpikir panjang, wanita tersebut pun langsung menerima permintaan dari raja iblis yang baru saja dia temui itu.
Lalu bagaimana kelanjutan kisah petualangan wanita itu dengan keempat raja iblisnya?
Jika kalian penasaran, maka ayo ikuti kisah Zeena yang tertarik masuk ke dunia lain, dan langsung menjadi wanita dari keempat raja iblis sekaligus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadiyah Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 31. Waktunya Kerja!
Zeena berdiri di depan pintu masuk kastil yang cukup besar itu, kemudian dia mendorong pintu tersebut dengan perlahan, dan ternyata pintu itu tidak terkunci, hanya dengan sedikit dorongan pintu yang ada di depannya terbuka begitu saja.
Saat pintu terbuka, suara teriakan dari dalam kastil tersebut semakin kencang, begitupun dengan bau amis darah yang kuat.
Namun, Zeena terlihat sudah terbiasa dengan semua hal itu, mungkin ini dikarenakan dia sudah pernah masuk ke dalam sebelumnya.
"Kira-kira Juerlos ada dimana sekarang?" gumam Zeena sembari melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kastil mengerikan itu.
Satu persatu sel tahanan dari iblis-iblis yang dihukum di sana Zeena lewati, dan sepanjang jalannya, suara teriakan dari setiap iblis yang ada menusuk begitu tajam ke telinganya.
"Keluarkan aku dari neraka ini!"
"Bebaskan kami!"
"Arrggghhh!"
Begitulah kata-kata yang dilontarkan oleh hampir semua iblis dibalik jeruji besi itu.
Sebagian dari mereka mengatakan hal itu dengan suara yang besar, sebagiannya lagi dengan suara yang pelan karena sudah lelah, dan ada juga yang sudah tidak berteriak lagi, karena mereka sudah tidak memiliki energi sama sekali.
"Betapa berisiknya mereka!" Zeena yang kesal dengan semua suara teriakan itu terus menggerutu sepanjang jalannya.
Hingga akhirnya, di salah satu titik yang menjadi tempat para iblis diberi hukuman, Zeena berhasil menemukan Juerlos.
Hukuman panas neraka, itulah yang menjadi tempat Juerlos berada saat ini. Terlihat disana, Juerlos sedang menghukum 4 iblis.
Juerlos menyiramkan lava panas ke atas tubuh para iblis itu, lalu kemudian dia memaksa mereka untuk berjalan di atas bara api yang menyala.
"Uhh ... Betapa menyakitkannya itu!" ujar Zeena dengan wajah yang seolah-olah merinding, tapi sebenarnya dia begitu menikmati pertunjukan yang ada di depannya saat ini, meskipun dia sendiri juga tidak tahu mengapa bisa demikian.
Zeena pun diam beberapa saat untuk menyaksikan hukuman itu dari kejauhan, lalu setelah merasa sudah cukup untuk melihat-lihat, dia langsung memanggil Juerlos.
"Juerlos!" Zeena berteriak dengan cukup kencang, membuat siapapun yang ada di jarak 100 meter pasti akan mendengarnya.
Ketika suara teriakan Zeena masuk ke dalam telinganya, dengan cepat Juerlos langsung melihat sosok wanita yang memanggilnya itu.
"Yang Mulia Zeena?!" gumam Juerlos dengan wajah yang benar-benar terlihat sangat kaget.
Zeena tersenyum, kemudian dia melangkahkan kakinya perlahan menuju tempat Juerlos berdiri.
Tak bisa membiarkan hanya tuannya itu saja yang berjalan, Juerlos pun ikut melangkahkan kakinya agar semakin dekat dengan Zeena.
Selang beberapa saat, mereka berdua pun sudah saling berhadapan. Zeena tersenyum dengan begitu bahagia, sementara Juerlos terlihat ketakutan dan bingung.
"A–apa yang Anda lakukan disini, Yang Mulia?" tanya Juerlos dengan sedikit gugup, karena dia ragu untuk menanyakan hal itu.
"Tentu saja untuk bekerja!" balas Zeena dengan cepat dan tanpa keraguan sama sekali.
Juerlos menaikkan salah satu alisnya, "Tapi Anda bilang akan mulai bekerja besok?" tanyanya lagi.
"Ahh!" Zeena mengangguk karena mengerti maksud dari kebingungan Juerlos itu, dan pada akhirnya dia pun menjelaskan sesuatu, "Besok dalam waktu duniaku, di duniaku waktu berjalan lebih cepat dibandingkan disini."
Mendengar penjelasan dari Zeena itu, Juerlos pun akhirnya mengerti, dan akhirnya dia pun tersenyum untuk membalas senyuman Zeena.
Namun, setelah Juerlos tersenyum, Zeena malah memadamkan senyumannya, dan raut wajahnya terlihat berubah menjadi kesal. Membuat Juerlos yang melihat itu langsung meredupkan kembali senyumnya, "Apa aku salah lagi?"
"Juerlos." Dengan suara dan wajah yang datar Zeena menyebut nama penjaga lembah kematian itu, seketika saja Juerlos langsung ketakutan.
Zeena diam selama beberapa saat, dan membuat suasana hening yang mencekam terjadi di antara Wanita Bintang Pijar, dengan iblis penjaga lembah kematian itu.
"Tak bisakah kau mendengar teriakan ku yang memanggil namamu? Padahal kemarin tanpa harus berteriak untuk memanggilmu, kau sudah membukakan pintu untuk aku dan Xenos!" Nada bicara Zeena tiba-tiba berubah.
Kini dia berbicara dengan nada yang manja, dan seperti gadis kecil yang sedang ngambek karena tidak dibelikan permen.
Tentu saja hal itu membuat Juerlos menghela napas lega, "Maaf Yang Mulia, karena sakit perut indra perasa mana saya menjadi kurang. Kemarin saya dapat merasakan kehadiran Anda dan juga hewan magi Anda, karena Xenos mengeluarkan aura mana nya dengan jumlah yang sangat besar, oleh karena itu saya dapat merasakannya," ucap Juerlos menjelaskan.
"Ternyata hal seperti itu dapat dilakukan ya?!" tanya Zeena langsung karena kaget dengar penjelasan yang baru saja Juerlos katakan.
"Tentu, Anda bisa mengatakan ekpémpoun untuk mengeluarkan aura mana Anda!" jawab Juerlos.
"Ahh ... Begitu ternyata! Xenos tidak mengatakan apapun padaku, jadi aku tidak tahu akan hal itu!" seru Zeena mengerti, kemudian dia menjadi kesal karena Xenos tidak memberitahunya apapun.
......................
Setelah sudah cukup berbincang-bincang dengan Juerlos, penjaga lembah kematian itu akhirnya memberikan Zeena tugas pertamanya.
"Yang Mulia Zeena, tugas pertama Anda adalah menghukum empat iblis yang ada disana, salah satu dari mereka pasti sudah Anda kenal!" ucap Juerlos sembari menunjuk ke arah empat iblis, yang sedang berdiri di atas bara api.
Zeena mengangguk, "Drewes, kan? Kalau begitu serahkan saja semuanya padaku Juerlos!" seru Zeena dengan bersemangat.
"Sekarang mendingan kamu segera pergi ke tempat pembuangan akhir deh, itu gas beracun udah keluar-keluar mulu!" lanjut Zeena dengan aksi menutup hidungnya.
"Hahaha ... Baiklah Yang Mulia, kalau begitu saya izin pergi." Juerlos tertawa karena candaan unik Zeena, dan tanpa menunggu lebih lama lagi, dia langsung menghilang begitu saja setelah menyelesaikan kalimatnya.
Disaat Juerlos sudah pergi dan menghilang, Zeena tersenyum dengan licik. Secara perlahan dia mengarahkan sorot mata mengerikannya ke arah keempat iblis yang akan dia hukum.
"Waktunya bermain!" Zeena berjalan cepat ke arah tempat hukuman itu, dengan senyum mengerikan yang terus mengembang.
Dari kejauhan, salah satu iblis yang akan Zeena hukum melihat Zeena dengan tatapan bingung, "Ada apa dengan wanita itu? Apa yang akan dia lakukan? Dan siapa dia?!" gumam iblis tersebut dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.
Ssrrrtttt ...
Sebuah angin dengan sedikit cahaya melintas begitu cepat ke arah iblis yang membicarakan Zeena itu. Mata iblis tersebut pun membulat saat melihat siapa sosok di balik angin itu.
Seorang wanita berdiri di hadapan iblis tersebut, wanita itu mengubah bara api panas yang ada di bawah mereka menjadi es yang dingin.
Dengan mata yang tajam, wanita itu menatap iblis yang membicarakannya. Jarak mereka saat ini benar-benar sangat dekat.
"Apa aku mempunyai kewajiban untuk menjawab pertanyaanmu?" Zeena bertanya dengan suara yang begitu mengerikan, membuat sosok iblis yang ada di depannya langsung terpaku.
Iblis itu menggelengkan kepalanya, dan Zeena pun langsung tersenyum melihat hal itu.
"Baiklah jika memang tidak ada!"
Setelah menerima respon dari iblis yang membicarakannya tadi, Zeena pun berjalan mundur beberapa langkah untuk menjauh.
Ketika dia sudah berdiri di tempat yang tidak ada bara apinya lagi, Zeena pun merapalkan mantra yang dapat membuat semuanya kembali seperti semula. Dan seketika saja, setelah Zeena selesai merapalkan mantra tersebut, es menghilang, dan bara api panas kembali aktif.
"S–sebenarnya siapa wanita yang begitu menyeramkan itu?!" Salah satu iblis kembali bergumam, kali ini benar-benar dengan suara yang sangat kecil, agar Zeena tidak dapat mendengar perkataannya.
"Jangan memancing amarahnya, dan berhentilah bertanya. Dia adalah Wanita Bintang Pijar dari keempat raja iblis mata angin!" sahut Drewes yang sedari tadi diam secara tiba-tiba.
Mendengar hal itu, sontak ketiga iblis lainnya benar-benar tidak berkutik lagi, mereka diam seolah-olah membeku.
bersiaplah menghadapi penjahat yg sebenarnya Zeena 😁