New Happiness, Begins

"Bagaimana pendapatmu tentang klinik kita?" tanya David kepada Harry, dengan dada yang dibusungkan sebesar yang dimungkinkan sambil menjaga keseimbangan di kruk. "Kelihatan bagus, kan?"

"Benar," Harry mengakui, sambil mengamati klinik yang baru di rangkai dan tengah di cat oleh para pekerja dengan warna hijau khaki. "Kelihatan megah, mahal, besar, dan kosong." Ia menatap David. "Bagaimana perkembangan aplikasi kerja sama?"

"Aku baru akan menemui Dokter Jenner, ia bilang sudah siap tadi pagi." Setiap hari sepanjang minggu ia berharap Kendall akan datang untuk melihat perkembangan pembangunan klinik. Dan setiap hari sepanjang minggu itu ia kecewa...

Bukan bagi dirinya, tentu saja, tetapi bagi kota yang terancam kehilangan dokter bermata sangat indah... di maksudnya dokter yang sangat andal.

"Aku mengenal tatapan itu," celetuk Harry

David menegakkan tubuh. "Tatapan apa?"

"Tatapan 'aku menginginkan apa yang tak bisa kudapatkan'."

David mengerutkan kening. "Aku tidak mengerti maksudmu."

"Masa?" Harry memandang melewati bahu David. "Jangan menengok dulu, karena wanita yang memandangmu seolah kau boleh mendapatkannya sedang berjalan ke sini."

David menoleh dan melihat Hailey Baldwin berjalan ke arahnya. Wanita itu benar-benar seksi dalam balutan celana pendek dan kaus pink, gerakannya rileks dan mengundang... sungguh berbeda dengan jas putih steril Kendall dan tangan yang dilipat.

David mengatupkan bibir. Dokter Jenner bukan lagi tanggung jawabnya. Ia bebas mengalihkan perhatian ke arah lain yang lebih menjanjikan. Saat Hailey tersenyum padanya, David pun membalas.

"Hai," sapa wanita itu.

"Hai juga."

"Selamat karena pembangunan klinik berjalan dengan sangat cepat."

"Terima kasih," sahut David, melihat tali bra Hailey yang melorot ke lengan. Anehnya, bukan membayangkan apa yang ada di balik kaus pink si pirang itu, yang melintas di benaknya justru bayangan kemeja basah Kendall yang tembus pandang.

Hailey menunjuk gips David. "Bagaimana kakimu?"

"Baik," jawab David, meskipun saat itu nyut-nyutan.

"Aku tidak membiarkan gips ini menghalangi."

Hailey mengulurkan tangan untuk menelusuri logo kecil di kaus David dengan jemarinya yang di cat pink. "Untuk melakukan kegiatan?"

David menelan ludah dengan susah payah. "Benar."

"Senang mendengarnya. Mau piknik makan siang denganku hari ini?"

Saat mengamati tubuh Hailey yang tinggi dan montok, perasaan aneh menyapu David, seolah membayangkan bersama Hailey lebih menarik daripada benar-benar bersamanya.

Lalu David mengingatkan diri. Ia jadi naif. Ada banyak cara yang lebih buruk dari pada di temani makan oleh wanita seksi. "Sepertinya... mengenyangkan."

Wajah Hailey berseri-seri. "Aku akan membawa sandwich. Tengah hari?"

"Baik. Aku akan membawa ATV dan menjemputmu di asrama."

"Baik," kicau Hailey.

David mengamatinya melenggang menjauh dengan anggun dan mempertimbangkan kemungkinan menghabiskan sore yang panjang dan santai di selimut di bawah pohon rindang.

Harry mendekat dan menepuk bahunya. "Jangan melakukan sesuatu yang akan membuatnya kabur juga, oke?"

David mengerutkan kening. "Karena, semua pekerjaan di sini sudah di tangani, ku rasa aku akan membawa mesin pemotong rumput ke bukit. Tempo hari aku ke sana dan tanah kita perlu di bersihkan."

"Ada perlu apa kau pergi ke sana?"

"Aku mengajak Bu Dokter Kecil berkeliling."

Alis Harry naik. "Begitu ya?"

"Aku hanya mengajaknya melihat-lihat. Kupikir kalau merasa terhubung dengan daerah ini, ia akan tinggal."

"Begitu." Harry tersenyum lebar. "Hadapilah, David. Dokter Jenner satu-satunya wanita di dunia yang kebal terhadap pesonamu."

"Sampai nanti." Sahut David masam.

David naik ke salah satu ATV dan mengemudikannya ke garasi besar tempat penyimpanan kendaraan proyek. Setelah memarkirkan ATV, ia berjalan menuju traktor yang di belakangnya terkait mesin pemotong rumput yang bisa dikendarai. Ia meletakkan kruk, lalu naik dan menstater traktor. Kemudian ia mengemudikannya ke arah tanah milik keluarga Booker dan berusaha bersikap santai menghadapi perjalanan panjang yang lamban. Ia tak sabar ingin menghirup udara segar untuk menjernihkan pikiran.

Entah kenapa, ia sudah menyesali janjinya dengan Hailey untuk makan siang bersama.

Lagi pula, Harry benar. Mereka tidak boleh kehilangan pemimpin wanita-wanita itu. Bagaimana kalau Hailey bergantung padanya, mengharapkan sesuatu darinya? Memang ada hal-hal yang bisa berjalan lancar... awalnya. Tapi mengingat rentang perhatiannya yang pendek bila menyangkut wanita, lebih besar kemungkinannya situasi itu tidak berakhir dengan baik. Lagi pula, wanita-wanita itu baru datang. Terlalu dini untuk menjalin hubungan dengan hanya salah seorang dari mereka. Hailey memang paling menonjol dan paling ramah di antara mereka semua, tetapi bisa saja ada wanita lain di tengah mereka... orang yang tidak terlalu menonjol, tetapi kalau di perhatikan, dapat memicu hasrat pria menjadi lebih tinggi daripada bidadari.

Misalnya Kendall, pikir David gusar. Ia menduga dokter kecil yang tampak menahan diri itu akan jadi makhluk liar di ranjang kalau menurunkan kewaspadaan.

Apakah Kendall seperti itu dengan mantan tunangannya... liar dan tidak sungkan? Dan kenapa memikirkan wanita itu bercinta dengan pria tanpa wajah mengganggu pikiranku? batin David.

Seekor makhluk besar berlari menyebrang jalan dan David menginjak rem dengan kaki yang sehat. Meski sudah berusaha, binatang itu bertabrakan dengan bagian depan traktor dan menimbulkan suara mengerikan... rusa, David menyadari dengan perasaan bersalah saat binatang itu berjuang untuk masuk ke semak-semak dan berlari dengan terpincang-pincang, jelas makhluk itu terluka. Beberapa meter dari jalan, semak di sepanjang jalan setapak yang dilewati rusa itu berhenti bergoyang, binatang itu ambruk.

David membiarkan traktor berhenti dengan mesin menyala, lalu turun dan menyambar kruk. Dengan hati-hati ia menembus semak-semak, takut membayangkan apa yang akan ia temukan. Ia lega mendengar napas hewan itu masih keras dan mendengus-dengus. Saat sudah sampai, ia melihat hewan itu ternyata anak rusa. Bola matanya berputar dan hewan itu berusaha berdiri, tapi jatuh lagi karena luka berdarah di bagian bawah salah satu kaki belakang.

David mengernyit dan mendekati binatang itu sambil mengeluarkan suara-suara menenangkan, tapi ia tahu satu-satunya alasan binatang itu membiarkannya menyentuh dengan tangan mungkin karena terlalu kesakitan sehingga tak bisa bergerak. David mengamati situasi dan jarak kembali ke traktor. Setelah mengambil keputusan, ia melepas kemeja kerja dan mengikatkannya mengelilingi tubuh anak rusa itu, lalu menyeretnya.

Lambat sekali David bergerak maju dengan satu kruk sambil menyeret binatang yang terluka dengan tangan yang bebas. Akhirnya ia sampai juga di jalan. Di sana, ia bergerak ke arah belakang traktor, lalu setengah menarik dan setengah mengangkat rusa itu ke ruang bagian belakang mesin pemotong rumput. Terakhir, ia mengikatnya silang-menyilang dengan tambang katun lembut di seputar tubuh. Si anak rusa masih bernapas, tapi napasnya pendek-pendek.

David membelai telinganya yang berbulu. "Tahan ya... Bu Dokter Kecil akan mengobatimu, seperti dulu ia mengobatiku."

David langsung sadar betapa melegakan rasanya mengetahui ada Kendall di Happiness... dan alangkah buruk rasanya kalau wanita itu pergi.

...****************...