NovelToon NovelToon
Membeli Rahim Pembantuku

Membeli Rahim Pembantuku

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Nikahmuda / Poligami / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:64.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lemari Kertas

Bening Anjani, baru saja lulus sekolah dan ingin melanjutkan kuliah di kota besar demi mewujudkan cita-citanya. Sayang, sang adik harus menjalani operasi besar yang menelan biaya sangat besar hingga ayah dan ibunya terpaksa menjual rumah juga satu-satunya sawah mereka. Bening tak jadi melanjutkan kuliah, sebagai baktinya kepada kedua orangtua, juga untuk meringankan beban keluarga, ia bertekad merantau ke Jakarta.

Di sana, ia yang belum berpengalaman akhirnya menjadi pembantu di kediaman keluarga kaya raya. Sang majikan memiliki putera yang sudah lima tahun menikah bernama Anggara Dewa. Sayang, lima tahun pernikahan itu belum menghasilkan keturunan karena istrinya yang adalah seorang model terkenal belum bisa memberikan Gara anak.

Sebuah kesepakatan kemudian mengantarkan Bening dan Gara dalam hubungan rumit setelah pasangan suami istri itu setuju untuk membeli rahim Bening, sang pembantu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lemari Kertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuat Keputusan

Bening membuka mata untuk kesekian kali malam ini. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu malam. Ia tidak bisa tidur karena masih memikirkan tawaran Gara sore tadi. Bening juga bingung dengan keputusan yang akan diberikannya kepada Gara besok. Namun, memikirkan keluarganya di desa yang juga sedang kesusahan saat ini, hati Bening jadi goyah. Gara ingin seorang anak. Gara ingin membeli rahimnya melalui pernikahan. Bening menilik kalender duduk di samping kasurnya yang tak beranjang. Tiga bulan lagi dia akan berulang tahun yang ke delapan belas. Kalau ia menerima tawaran Gara, ia akan melepas masa lajangnya di usia yang masih begitu muda, tujuh belas tahun.

Bening teringat sawah, rumah dan barang-barang berharga yang sudah tak ada lagi desa. Apalagi sekarang kedua orangtuanya juga belum mendapatkan kontrakan baru untuk bisa tinggal dengan nyaman. Hati Bening terenyuh, apa Tuhan memang sudah menggariskan ini untuk menuntaskan rasa baktinya kepada bapak dan ibu? Juga Tuhan sudah menggariskan bertemu dengan Gara lalu akhirnya mengandung anak lelaki itu?

Bukankah Bening masih begitu muda untuk mengandung? Tetapi tawaran yang ia dapatkan dan bisa menguntungkan kedua belah pihak tentu datang tak dua kali. Lalu Bening juga seperti tak rela jika Gara nanti malah mengambil jalan yang tersisa di batas jalan buntu yang ia temui. Bening takut Gara betul akan menyewa psk untuk mengandung benihnya.

"Tuan Gara dari keluarga yang terhormat, dia tidak boleh melakukan itu," desis Bening pelan. "Tapi apa itu berarti aku harus menerima tawaran dari tuan Gara untuk mengandung benihnya?"

Bening masih dikuasai oleh rasa bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya, sementara waktu terus bergerak maju dan ia sudah menjanjikan jawaban kepada Gara esok hari. Lalu Bening seperti tersentak dengan Gara yang membuat keputusan untuk menikahinya demi bisa memiliki anak, apakah rencana itu sudah diketahui oleh Revi? Apakah nyonya muda itu akan rela melihat suaminya berbagi dengan perempuan lain?

"Nyonya muda, aku bukan bermaksud untuk merebut posisimu tetapi aku juga tidak tega dengan tuan Gara yang memelas meminta kepadaku untuk bisa mendapatkan anak, juga setiap kali aku mendengar nyonya besar bercerita tentang betapa inginnya dia memiliki cucu dari tuan Gara dan juga aku tidak munafik, aku ingin membahagiakan keluargaku, nyonya muda, aku minta maaf kepadamu tapi sepertinya aku akan menerima semua tawaran yang diberikan oleh tuan Gara."

Bening menatap jauh ke depan, pandangannya menerawang. Ia tidak tahu apa reaksi yang akan diberikan oleh Revi nantinya tetapi Bening sudah memantapkan diri untuk menerima semua yang sudah ditawarkan oleh Gara.

"Semoga keputusanku besok menjadi keputusan yang baik untuk aku, nyonya juga tuan muda dan semuanya." Tak lama kemudian, Bening menutup matanya, mencoba untuk mendapatkan kantuk agar besok ia bisa lebih bertenaga menghadapi Revi juga tuan muda yang akan mendengar jawaban darinya.

Besok pagi sekali, setelah Bening selesai menunaikan subuhnya, ia sudah kembali berkutat dengan dapur lalu ia membersihkan seluruh ruangan. Saat ia baru ingin membuatkan susu rendah lemak milik untuk Revi, Gara yang baru saja turun dari tangga terlihat menghampirinya ke dapur.

"Kau tidak perlu menghidangkan sarapan untuk Revi, dia tidak pulang semalam, Bening."

Bening mengangguk, seraya menyimpan kembali kotak susu itu ke dalam lemari dapur. Kemudian, Bening mulai sibuk menyiapkan sarapan untuk Gara yang sudah menunggu di meja makan. Tak ada satupun di antara keduanya yang bersuara saat ini. Suasana tiba-tiba saja menjadi canggung.

Hingga akhirnya Gara membuka suara, menahan langkah Bening yang akan segera kembali ke dapur setelah menata sarapan untuknya.

"Duduklah di sini, kau tentu tahu apa yang akan aku bicarakan denganmu."

Bening mengurungkan langkah untuk kembali ke dapur, kini perhatian Bening sepenuhnya milik Gara. Ia sudah duduk di depan lelaki itu yang juga sedang memandangnya dengan intens dan penuh harap.

"Kau tentu tahu jawaban apa yang ingin aku dengarkan, Bening. Dan aku harap, kau sudah memikirkannya dengan matang. Aku juga berharap kau tidak mengecewakan aku."

Lidah Bening rasanya kelu, dia tidak tahu apa yang harus dikatakannya kepada Gara, padahal semalam ia sudah begitu yakin untuk mengatakan iya kepada lelaki itu. Namun, saat ini entah kenapa tiba-tiba saja dilanda rasa ragu. Tapi demi melihat Gara yang begitu memohon kepadanya, Bening akhirnya menguatkan hati untuk mengangguk.

"Kau menyetujuinya?" tanya Gara dengan pandangan berbinar-binar.

Sekali lagi Bening mengangguk.

"Katakanlah, Bening, agar aku bisa yakin kalau kau benar-benar menyetujui semua yang aku tawarkan kepadamu kemarin."

"Saya menerimanya, Tuan Gara, sesuai dengan kesepakatan kita kemarin."

"Aku sangat senang mendengarnya. Aku berharap kau mengerti keadaanku. Aku berjanji kepadamu, Bening, aku akan mewujudkan semua keinginanmu termasuk mensejahterakan kehidupan keluargamu di kampung sana. Aku hanya membutuhkan kerelaan kau untuk mengandung anakku."

Bening tak mampu lagi menyahut, ia hanya mengangguk. Setelah ini, ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Yang jelas ia akan mengikuti arus ke mana kehidupan akan membawanya. Saat ini, ia sudah menyadari bahwa sebentar lagi ia akan mengabdi kepada Gara bukan hanya sebagai seorang pembantu atau pelayan rumah tangga, tapi dia juga akan melayani Gara sebagaimana seorang istri melayani suaminya. Dan entah mengapa, melihat Gara yang begitu bahagia, Bening juga ikut bahagia. Dia hanya bisa tersenyum dan membiarkan Gara meraih jemarinya lalu menggenggamnya erat.

1
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz༄⃞⃟⚡
otw, pake uyun lah🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
~HartiWyn_Dee_
thor baru mampir dan baru nemu karya kak athour
Ira Septiana
luar biasaa
Sayur 💎
pernah dlu aku nabung smpe 2 tahun, sekalinya di bukak cuma ada seribuan dua ribuan. sakit hati bgt
Lemari Kertas: diambil tuyul itu kak haha
total 1 replies
Sayur 💎
Berharap happy ending
Sayur 💎
ijin baca karyamu tor
prima yanary
Luar biasa
Jolanda Lengkey
yg penting halal
Lyana
asekkk
Lyana
awas laler masuk 🤣🤣🤣
Siti Nurbaidah
Luar biasa
Siti Nurbaidah
👍👍👌
Efik Kristaufik
Luar biasa
Efik Kristaufik
Lumayan
Rita Nurleni
Luar biasa
Rita Nurleni
Lumayan
Marlina Malla Cessa
Luar biasa
Maznah Jasni
Buruk
Luzi Refra
Luar biasa
Luzi Refra
calon ulat bulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!