NovelToon NovelToon
Crazy Rich Mencari Cinta

Crazy Rich Mencari Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:11M
Nilai: 5
Nama Author: Casanova

Mengisahkan seorang crazy rich, Ditya Halim Hadinata yang memperjuangakan cinta seorang gadis dari keluarga biasa, Frolline Gunawan yang tidak lain adalah kekasih keponakannya sendiri, Firstan Samudra.

Ikuti terus ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : Schatzi

“Kak Angell serius?” tanya Frolline nyaris tidak percaya. Baru saja akan melepaskan diri dari genggaman tangan Ditya, tetapi pria yang mulai posesif padanya itu menolak.

“Serius, tetapi untuk sementara jangan katakan pada mama. Kita baru saja kehilangan papa, aku tidak mau mama kenapa-kenapa,” ucap Angella terlihat sedih, melirik kembali ke arah Ditya. Pria tampan yang masih mengenggam erat tangan adiknya itu terlihat tidak bereaksi sama sekali. Hanya sesekali menatap datar padanya. Tersenyum pun tidak.

“Schatzi...” ucap Ditya pelan, menatap penuh cinta pada Frolline.

Sontak kedua saudari itu memandang ke arah yang sama, menengok ke arah Ditya dengan tatapan berbeda. Angella dengan tatapan penuh kagum, tersenyum ke arah Ditya.

Bukan tanpa alasan, Angella seorang wakil direktur di perusahaan papanya, sudah bertemu dengan banyak pria dewasa dengan berbagai karakter dan kekayaannya. Namun, baru kali ini dia menemui sosok sempurna. Tampan, mapan, rupawan, menawan, dan yang jarang dimiliki para kaum adam lainnya adalah ketenaran.

Siapa yang tidak kenal Ditya Halim Hadinata, sosok yang menjadi incaran kaum hawa. Wajahnya sering mengisi media gosip, baik televisi maupun online. Meskipun beritanya tidak jauh dari sepak terjangnya dengan para wanita.

Ditya adalah paket komplit, memiliki segalanya. Kekuatan, kekayaan, ketampanan dan ketenaran. Hanya wanita bodoh yang sanggup menolak pesona seorang Ditya. Dan Angella tahu, adiknya adalah salah satu yang mengisi barisan para wanita bodoh itu.

Angella tahu jelas sifat Frolline. Gadis sederhana yang lebih suka memasak dibandingkan berbelanja. Lebih suka buku resep dibandingkan tas branded. Lebih suka bumbu dapur dibandingkan parfum mewah. Frolline lebih suka hidup dengan mimpi-mimpinya daripada menerima kenyataan di depan mata.

“Schatzi..?” Frolline mengulang kata yang diucapkan Ditya. Sedikit bingung dan heran menangkap kata aneh yang baru pertama kali di dengarnya.

“Yes, Darling,” sahut Ditya tersenyum, mengedipkan sebelah matanya. Tangan yang tadi mengengam, beralih merengkuh pinggang ramping. Sesekali melirik Angella dengan ujung mata. Seakan ingin menunjukan pada wanita yang begitu bahagia dengan status jandanya.

“Tatapan yang seperti ini sudah bisa kubaca!” batin Ditya.

“Kak Angell, ayo kita ke dalam temui mama,” ajak Frolline. Mengabaikan panggilan sayang Ditya yang terdengar aneh di telinganya.

Ditya masih tidak rela melepas bahkan sampai di depan pintu ruang perawatan. Tangannya masih saja memeluk manja pinggang ramping gadis yang hanya membutuhkan restu sang mama, akan langsung dibawanya ke status baru. Akan dijadikan istrinya di detik itu juga.

“Ditya, kamu pulang saja. Nanti aku pulang dengan Kak Angell atau naik taksi,” usit Frolline, sebelum membuka pintu kamar mamanya.

Deg—

Angella yang berdiri tidak terlalu jauh di belakang keduanya, terlihat tersenyum mendengar ucapan bernada pengusiran yang dilontarkan adiknya.

“Aku akan menemui mamamu kali ini,” tolak Ditya. Seminggu ini, setiap mengantar Frolline ke rumah sakit, Ditya hanya diizinkan berdiri sampai di depan pintu. Frolline tidak mengizinkannya masuk dengan berbagai alasan. Dari yang masuk akal sampai tidak masuk akal.

Bukannya apa-apa, Frolline takut Ditya langsung melamarnya di depan sang mama. Yang sudah menjadi kebiasaan pria itu, selalu terus terang dan mengambil langkah cepat setiap saat.

“Tidak! Aku harus menjelaskan pada mama dulu hubungan kita,” cegah Frolline, menahan tubuh Ditya yang akan memaksa masuk ke dalam.

“Mamamu sudah sehat, dia tidak akan terkejut dengan niat baikku,” bisik Ditya

“Lagipula aku janji tidak akan melamarmu saat ini di depan mamamu. Hanya ingin menunjukan hubungan kita. Jadi, sewaktu aku melamarmu, mama tidak terkejut lagi. Setidaknya dia sudah melihat kedekatan kita sebelumnya,” bisik Ditya, masih berdebat di depan pintu.

“Kak Angell, masuk saja dulu,” pinta Frolline tiba-tiba. Setelah menyadari, kakaknya menunggu dan menguping obrolannya dan Ditya.

Dengan sentakan kasar, dia menarik pria keras kepala itu menyingkir. Membiarkan Angella masuk menemui mamanya terlebih dulu.

“Dengarkan aku, Schatzi. Kalau kita jarang terlihat bersama di depan mamamu, itu yang akan membuatnya kaget kalau tiba-tiba aku datang melamarmu. Biarkan aku menemuinya, menunjukan performaku sebagai menantu berkualitas dan pantas dipertimbangkan,” jelas Ditya tidak mau kalah berdebat.

“Bukankah belakangan ini kamu sudah menunjukan taringmu. Menunjukan seberapa berkualitasnya dirimu. Calon menantu idaman yang diincar para ibu-ibu yang memiliki anak perempuan di seluruh pelosok negri ini,” ucap Frolline mengingatkan.

Seminggu ini, Ditya banyak mengalah pada Frolline, tidak lagi untuk saat ini. Hubungannya hanya akan jalan di tempat kalau mengikuti alur Frolline.

“Schatzi, dengarkan aku. Aku tidak punya waktu banyak. Umurku sudah 35 tahun. Aku serius dengan hubungan kita. Kalau tidak serius, pasti sejak lama sudah kutinggalkan. Aku tidak mau menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak pasti,” bujuk Ditya dengan penuh ketegasan.

“Bukan begitu, Ditya. Beri aku waktu untuk membicarakan dari hati ke hati dengan mama. Papa baru saja meninggal, rasanya terlalu cepat,” jelas Frolline.

“Aku tidak masalah menunggu, tetapi aku butuh kejelasan statusku di depan orang tuamu.

“Bagaimana kalau tiba-tiba kamu berubah pikiran?” tanya Ditya lagi yang mengetahui dengan jelas bagaimana perasaan Frolline padanya.

“Kamu ke kantor saja dulu. Nanti kita akan membahasnya,” pinta Frolline, melepaskan diri dari tangan kekar Ditya. Baru saja akan melangkah masuk ke dalam kamar, kaki Frolline berhenti seketika saat melihat sosok yang baru keluar dari kamar perawatan mamanya.

“First!” sapanya tiba-tiba. Dia tidak menyangka akan bertemu Firstan di kamar mamanya.

“Masuk saja Fro, mama menunggumu.”

Firstan menatap Om-nya sekilas, bergegas berjalan menjauh dari kamar perawatan. Tidak ada sapaan basa basi atau senyuman layaknya Om dan keponakanya. Keduanya terlibat perang dingin.

Sepeninggalan Frolline dan Firstan, terlihat Ditya berdiri mematung menahan kesalnya. Dengan tangan terkepal menatap tajam pada Matt dan kedua bodyguardnya.

“Boss, kalau wanita berkualitas memang sulit untuk ditaklukan. Kalau mudah, pasti sudah habis diambil pria lain,” ucap Matt, senyum-senyum sendiri. Berjalan mendekati majikannya yang menahan kesal.

“Lagipula, sudah menunggu selama ini. Bukannya singkat, 35 tahun. Bersabar sedikit lagi, aku pikir tidak masalah. Kalau memang Bos sudah yakin dan cinta mati dengan Nona Frolline, potong jalan saja. Siapa tahu langsung dapat baby boy. Bos Halim langsung turun gunung menyambut pewaris barunya,” celetuk Matt.

“Kurang ajar!” omel Ditya.

“Aku tidak mau Frolline bernasib sama seperti mamaku. Hanya sebagai mesin pencetak pewaris perusahaan,” lanjut Ditya lagi. Teringat kembali nasib buruk mamanya, yang hanya berstatus sebagai istri yang disembunyikan dari dunia. Bahkan mamanya tidak bisa kembali ke Indonesia, tidak bisa mengakuinya sebagai putra secara terang-terangan.

“Ini baru permulaan, menghadapi Bos Halim akan lebih sulit lagi. Kita tahu sendiri, meskipun Nona Frolline bukan orang susah, tetapi di mata daddymu, mereka hanya orang biasa. Bibit bebet dan bobotnya jauh dari standart Halim Hadinata.”

“Belum lagi, kalau mereka tahu hubungan Frolline dengan kakakmu, Marisa. Aku tidak yakin Bos akan mendapat restu, melenggang lancar ke pernikahan.”

***

Schatzi adalah salah satu dari sekian banyak panggilan sayang yang sering digunakan di Jerman. Schatz artinya Harta, tak hanya populer bagi pasangan yang berpacaran, tetapi banyak digunakan juga untuk pasangan yang sudah menikah. Supaya terkesan tidak membosankan, terkadang ditambahkan akhiran Schatzi atau Schatchen.

1
bibi
lanjut
堅監.
ini season 2 nya Wira sama naina kok ngilang ya 😢 padahal kangen pengen baca baca mereka lagi
堅監.: yahhh tapi gpp, makasih info nya kak author
total 2 replies
Astrii Zahra
menurutku fro ini bukan polos sih, tp tolol.. secara ga langsung jd pelakor di rumah tangga kk nya sendiri
Vivi Zenidar
wkwwkwk satpol PP
kalea rizuky
wah jd karena ini
Khairul Azam
perempuan bego fro ini
yuni
Luar biasa
yuni
Buruk
Ardiansyah Gg
gk bisa move on dari novel ce weti
ngulang baca lagi
Inan
aku suka semuanya... om pram.. ditya.. wira... aku sukaaaa... tp bara aku ngk begitu suka..
Lince Harni
karya yg bagus,sangat memghibur...ini baca ke 3 x...gs bosan2
reza indrayana
masih bingung nichh ..🤔🤔
AlfES
❤❤❤❤❤
Yuliza Angriani
kalau pram kayak kamu dulunya dit,,,, udah mati kamu ditangan pram
Hairiyani Nurul hairiyani
cerita mat sama rania ada gak kak
Sofwan 123 Muhammad
Biasa
Sofwan 123 Muhammad
Kecewa
Tismar Khadijah
banyak kata2 bijak,
Miss Tiya😊
Luar biasa
Ayu galih wulandari
Terima kak Wetty sayaang...untuk kisah Ditya & Fro...tetep sehat n semangat untuk berkarya lg...ku tunggu karyamu yg lain ...🤗🤗😘😘😘😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!